Dosen pengampu:
DISUSUN OLEH:
Dimas Azharianto 9903821045
Riski Ariski 9903821043
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN JASMANI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep yang sangan penting dan berhubungan erat sekali dengan gerak atau aktivitas
fisik, serta merupakan pula sebagai suatu kajian ilmu pengetahuan yang tidak bisa dilepaskan
dalam kegiatan Pendidikan jasmani maupun olahraga yang sering disebut sebagai energi.
Energi atau tenaga yang dihasilkan oleh tubuh sangat besar sekali peranannya untuk
mendukung aktivitas sehari-hari. Contohnya, seperti kerja, tidur, makan, baca, belajar dll.
Sedangkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan olahraga, seperti melempar, menangkap.
Pentingnya konsep ini menjadi jelas ketika seseorang menyadari bagaimana tubuh
melayani keragaman gerak serta juga mampu melakukan aktivitas olahraga yang berbeda.
penggunaan energi yang berbeda, seperti lari jarak pendek, marathon, renang dengan berbagai
jarak, dan lintas alam. Bahkan didalam aktivitas yang sama, pengerahan energi dapat berubah
dari satu waktu ke waktu yang lainnya dan seterusnya. Misalnya, kegiatan olahraga seperti
basket, sepakbola, dan baseball seorang mampu mempertahankan suatu Gerakan secara
konstan, sedangkan pada saat bersmaan ia juga harus melakukan lomba lari jarak pendek sekuat
PEMBAHASAN
Karbohidrat, lipid, dan protein sebagai makronutrien dikonsumsi setiap hari berfungsi
memasok energi untuk mempertahankan fungsi tubuh selama istirahat dan beragam aktifitas
fisik, (Junaidi, 2020). Selain itu makronutrein juga dapat membantu mempeethanakan dan
meningkatkan integritas struktural dan fungsional jaringan organisme, baik selama maupun
setelah Latihan.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang befungsi
untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia (Edukatif et al., 2014). Karbohidrat juga
merupakan pilihan terbaik untuk seorang atlet sebagai cadangan energi di otot. Seorang atlet
(glukosa dan fruktosa), b) Disakarida ( sukrosa dan maltose), c) Polysakarida (tepung dan
glikogen). Semua macam karbohidrat sebelum diserap akan dijadikan glukosa. Berapa banyak
karbohidrat yang dimakan tergantung dari beratnya Latihan. Pada umumnya kebutuhan kalori
akan dicukupi oleh makanan dengan perbandingan sebagai berikut protein 15%, lemak 30%,
Sumber karbohidrat terutama berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pada tumbuh-
tumbuhan karbohidrat terdapat pada biji-bijian, batang, dan akar dalam bentuk tepung. Pada
buah dan cairan buah terutama terdapat dalam bentuk gula. Diet karbohidrat akan memengaruhi
penyimpanan glikogen hati dan otot. Diet karbohidrat yang rendah akan menyebabkan
rendahnya penyimpanan glikogen hati dan otot. Sebaliknya diet karbohidrat yang tinggi (
carboloading ) akan melpat gandakan jumlah cadangan glikogen hati dan otot. Tubuh mampu
menyimpan glikogen sekitar 15 g per kilogram (kg) berat badan, hal ini mampu setara dengan
1050 g untuk rata-rata pria yang mempunyai berat badan 70 kg atau 840 g untuk Wanita yang
maksimum tubuh, kita hanya perlu mengalikan berat badan (kg) dengan angka 15.
a. Fungsi Kabohidrat
Menurut (Junaidi, 2020) karbohidtat mempunyai tiga fungsi utama dalam metabolisme energi
yaitu :
1. Sumber energi. Energi dari glukosa darah dan glikogen otot akan digunakan untuk
memrkuat kerja otot ( khususnya pada Latihan dengan intensitas tinggi ) dan digunakan
Kebutuhan energi pada saat berolahraga dapat dipenuhi melalui sumbersumber energi yang
tersimpan di dalam tubuh yaitu melalui pembakaran karbohidrat, pembakaran lemak, serta
bukanlah merupakan sumber energy yang langsung dapat digunakan oleh tubuh, protein baru
akan terpakai jika simpanan karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu untuk menghasilkan
Karbohidrat yang dikonsumsi manusia tersimpan di dalam hati dan otot sebagai simoanan
energi dalam bentuk glikogen(Nurkardi, 2014). Pada saat berolahraga terutama olahraga
dengan intensitas moderattinggi, kebutuhan energi bagi tubuh dapat terpenuhi melalui
simpanan glikogen, terutama glikogen otot serta melalui simpanan glukosa yang terdapat di
dalam aliran darah (blood glucose) dimana ketersediaan glukosa di dalam aliran darah ini dapat
dibantu oleh glikogen hati agar levelnya tetap berada pada keadaan normal.
a. Lipid sederhana
Lipid sederhana atau “lemak netral” terutama terdiri dari triasilgliserol. Lemak netral
merupakan bentuk penyimpanan utama lemak; lebih dari 90% lemak netral dalam bentuk
triasligliserol, dan Sebagian besar disimpan dalam jaringan adiposa. Molekuil lipid terdiri dari
dua gugus ato yang berbeda. Komponen gliserol memiliki molekuk 3- karbon dan tidak dapat
dikategorikan sebagai lipid karena kelarutannya yang tinggi dalam air. Komponen lainnya
terdiri dari tiga gugus atom berantai karbon yang disebut asam lemak.
Lemak merupakan bahan bakar yang ideal untuk sel karena: 1) setiap molekul mampu
membawa sejumlah besar energi, 2) mudah diangkut dan disimoan, dan 3) menyediakan
sumber energi siap pakai. Dalam keadaan istirahat, lemak menyediakan 80% hingga90% dari
kebutuhan energi tubuh. Satu gram lemak murni mengandung energi sekitar 9 kCal, lebih dari
dua kali lipat energi yang tersedia dala 1 g karbohidrat atau protein. Sekitar 15% dari massa
terbatas pada jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada jaringan
adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliseridayang tersimpan ini dapat terhidrolisis menjadi
gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid / FFA) untuk kemudian menghasilkan energi.
Pada olahraga dengan intensitas rendah sepeti jalan kaki atau lari-lari kecil, ketika kebutuhan
energi rendah dan kecepatan ketersediaan energi bukanlah merupakan hal yang penting,
simpanan lemak akan memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber energi utama bagi
tubuh. Kontribusi simpanan lemak sebagai sumber energi tubuh baru akan berkurang apabila
Kontribusi lemak untuk kebutuhan energi selama Latihan bergantung pada dua faktor:
2) Distribus asam lemak ke jaringan otot melalui system sirkulasi dalam bentuk terikan
3. Protein
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti bahan
makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam
pembentukan biomolekul daripada sumber energy (penyusun bentuk tubuh)(National & Pillars,
n.d.), Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat
a. Sumber protein
Enzim dalam otot berfungsi memfasilitasi pelepasan nitrogen dari asam amino tertentu dan
Gugus amin bergeser fungsinya dari donor asam amino menjadi penerima atau akseptor asam
amino. Akseptor ini akan membentuk asam amino baru. Hal ini memungkinkan asam amino
Tidak ada “cadangan” protein dalam tubuh. Semua protein berkontribusi pada struktur jaringan
atau sebagai unsur-unsur dalam sistem metabolisme, transportasi, dan hormonal. Protein
merupakan 12% hingga 15% dari massa tubuh, tetapi jumlahnya diantara satu sel dengan sel
yang lain sangan bervariasi. Misalnya, pada sel otak hanya berisi sekitar 10% protein,
sedangkan pada sel darah merah atau pada sel otot, protein berkontribusi sekitar 20%. Latihan
resistensi yang teratur dapat meningkatkan kandungan protein otot rangka, yang merupakan
jalur energi anaerobik. Latihan olahraga anaerobik umumnya meliputi aktivitas berintensitas
tinggi yang lebih pendek dan pertarungan yang berulang-ulang seperti lari cepat, sirkuit dan
latihan daya tahan yang berulang. Banyak atlit yang kompetitif memasukkan bentuk olahraga
ini ke dalam program latihan mereka. Namun, latihan fitnes anaerobik hanya 3 kali seminggu
selama 4-8 minggu) telah terbukti menurunkan GSH darah dan konsentrasi glutamine selain
juga menekan fungsi kekebalan terhadap orang dewasa, walaupun telah mengonsumsi diet
yang sehat. Bila disimpulkan semuanya, hasil dari studistudi ini menunjukkan hubungan sebab
dan akibat antara intensitas program latihan olahraga dan penurunan terhadap konstituen yang
menyediakan fungsi kekebalan yang kompeten. Penambahan 20 gram protein terhadap diet
perharinya telah menunjukkan peningkatan performa anaerobik tanpa latihan olahraga. Para
atlit yang melakukan sesi latihan multi anaerobik setiap minggunya dapat mensyaratkan dosis
harian hingga 1-1,5 gram protein /kg/hari untuk menjaga kekebalan yang kuat (Harahap, 2014).
1. Vitamin
Tubuh memerlukan zat organik dalam jumlah kecil berupa vitamin untuk melakukan fungsi
metabolismenya. Fungsi dari vitamin yaitu 1) komponen enzim katalisator reaksi penyediaan
energi 2) berfungsi sebagai unit bangunan dasar untuk senyawa lain, dan 3) berkontribusi
secara substansial pada massa tubuh. Tapi pada sisi lain berlebihan dalam mengonsumsi
vitamin A, D, E, dan K, dapat menyebabkan toksik dengan gejala rambut rontok, gangguan
pembentukan tulang, malformasi janin, perdarahan, patah tulang, gangguan fungsi hati, dan
kematian.(Junaidi, 2020).
Vitamin tidak mengandung energi yang berguna bagi tubuh, namun vitamin berfungsi
mengatur reaksi metabolos yang melepaskan energi dalam molekul makanan. Vitamin juga
berperan dalam sintesis jaringan dan pada proses biologis lainnya. Vitamin sebagai koenzim
dapat bekerja pada suatu rekasi metabolisme energi secara berulang-ulang. Ini berarti
kebutuhan vitamin seorang atlet tidak melebihi dari kebutuhan vitamin individu yang tidak
sebagai koenzim pada reaksi penghasil energi selama pemecahan karbohidrat, lemak, dan
Vitamin B6, berperan penting sebagai kofaktor dalam metabolisme glikogen dan asam
amino. Secara umum, kebutuhan atlet akan vitamin sama dengan jumlah yang dianjurkan pada
populasi yang tidak melakukan Latihan berat. Penelitian pada pria terlatih yang melakukan
Latihan daya tahan bersepeda dan mongkonsumsi vitamin B6 selama 9 hari( 20 mg perhari )
tidak memberikan efek ergogenic selama tes yang dilakukan hingga 70% kapasitas aerobiknya.
Konsumsi multivitamin dan mineral selama Latihan jangka Panjang tidak menambah
kapasitas aerobik, kekuatan otot, maupun neuromuskuler. Selain itu konsumsi vitamin C dan
E yang berlebih juga tidak memperlihatkan peningkatan stamina selama berolahraga. Kadar
Vitamin C pada seorang atlet terlatih dapat dinilai pada konsentrasi serum dan kadar asam
acrobat urin.
2. Mineral
Mineral berfungsi sebagai konstituen enzim, hormone, dan vitamin baik bergabung dengan
bahan kimia lainnya (misalnya, kalsium fosfat dalam tulang dan zat besi dalam hemeglobin)
Sumber makanan yang mampu menyediakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
1) Kalsium
Kalsium adalah mineral paling banyak jumlahnya yang dikandung tubuh. Terdapat enam
fungsi penting dari kalsium 1) kontraksi otot, b) zat pembekuan darah, c) transmisi impuls
Natrium , kalium dan klorida, secara kolektif disebur elektrolit, suatu larutan dalam tubuh
bermuatan partikel ion listrik. Natrium dan klorida adalah mineral yang terkandung dalam
3) Besi
Tubuh biasanya mengandung antara 3 dan 5 g besi. Kira-kira 80% ada dalam bentuk
senyawa aktif fungsional, tertama antara kombinasi dengan hemoglobin dalam sel darah merah.
Senyawa besi-protein ini akan meningkatkan pengangkutan kapasitas oksigen darah sekitar 65
kali.
Mengonsumsi suplemen mineral diatas tingkat yang disarankan secara akut atau kronis
tidak akan meningkatkan peforma Latihan. Namun kehilangan air dan garam natrium klorida
(NaCI) serta kalium klorida (KCI) dalam keringat dapat menimbulkan masalah besar terutama
3. Air
cairan didalam sel dan kedua kompartemen ekstraseluler meliputi plasma darah (20% dari total
cairan eksraseluler) dan 2 cairan intersial, yaitu cairan yang berada diantara sel. Berikut adalah
a) Cairan limfatik
b) Air liur
c) Air mata
1) Sebagai media transportasi zat-zat dalam tubuh dan media reaksi biologis
3) Sebagai media dan transportasi pembuangan sisa metabolisme melalui urin dan
tinja
4) Sebagai media pengatur perubahan suhu dalam tubuh dengan cara menyerap dan
meleoaskan oanas
Saat melakukan aktivitas fisik tentunya kebutuhan air lebih banyak dibandingkan dalam
keadaan istirahat, karena saat melakaukan aktifitas fisik suhu tubuh akan meningkat sehingga
tubuh menjadi panas. Tubuh yang panas berusaha untuk menjadi dingin denga cara
mengeluarkan keringat. Banyak nya keringat yang keluar tergantung pada ukuran tubuhm jenis
aktivitas fisik, intensitas aktivitasn fisik, durasi aktivitas fisik, cuaca dan kelembapan
Pengaturan makanan dan minuman pada seorang individu yang menjalankan suatu program
Pada masa latihan hendaknya seorang individu mengonsumsi diet tinggi karbohidrat, rendah
lemak dan cukup protein. Komposisi karbohidrat dalam menu seorang individu yang
menjalankan suatu program latihan adalah 65-70%, lemak 15-20% dan protein 10-15%.
Karbohidrat sebanyak itu sebanding dengan 600-650 gram karbohidraat. Hal ini untuk
Penambahan makanan berupa suplemen protein juga baik untuk dilakukan. Tujuannya bukan
hanya untuk meningkatkan performa atlet, juga akan meningkatkan masa otot, kekuatan otot,
menurunkan kadar lemak tubuh, kerusakan jaringan akibat overuse. Namun jangan berlebih
Seorang individu yang menjalankan program latihan harus mengkonsumi makanan tinggi
karbohidrat untuk menjaga ketercukupan persediaan glikogen di otot. Pilihlah makanan yang
tinggi zat tepung dan rendah lemak. Menghindari makanan bergula. Makanan tinggi gula akan
merangsang pengeluaran hormone insulin, suatu hormone yang mengubah gula darah mencadi
Makanlah minimal dua jam sebelum latihan agar semua zat makanan sudah dapat dicerna dapat
dicerna sempurna selama latihan. Makanan porsi besar membutuhkan empat jam agar dapat
dicerna dengan sempurna. Makanan bentuk cair lebih mudah dicerna. Penggunaan Suplemen
yang berisikan creatine sebelum latihan baik dilakukan terutama bersamaan dengan
karbohidrat akan meningkatkan “muscular work capacity” yang akan meningkatkan performa
Selama latihan tidak tertutup bagi seorang individu yang menjalankan program latihan olahraga
untuk memasukan energi baru. Harus benar-benar memilih makanan dan minuman yang tepat
supaya tidak menjadi beban selama latihan. Misalnya minum cairan terlalu banyak sehingga
perut terasa terkocok-kocok, Minuman yang terlalu tinggi kadar glukosanya, mengonsumi
Makanan dan minuman pada masa pemulihan ditunjukan untuk mengganti cairan dan elektrolit
yang hilang, memasukan energi yang hilang, dan memperbaiki jaringan yang rusak selama
latihan. Elektrolit yang sangat perlu diperhatikan yaitu natrium dan kalium. Kalium dapat
diganti dengan mengkonsumsi jus jeruk atau jus nanas atau air putih dengan pisang. Adapaun
kehilangan natrium dapat diganti dengan makanan yang mengandung garam seperti kue kering
asin, atau crackers. Minuman yang berisikan elektrolit juga baik dikonsumsi.
Otot membutuhkan waktu dua hari untuk mengembalikan persediaan glikogen yang hilang
pada latihan yang berat, tanpa latihan dan dengan diet tinggi karbohidrat. Seorang individu
harus mengkonsumsi karbohidarat selama 24 jam pertama setelah latihan. Perlu mengkonsumsi
sejumlah protein setelah latihan guna menjaga keseimbangan diet, mengganti jaringan otot
yang rusak.
Daftar Pustaka
Dosen, S. N., Kesehatan, P., Fik, R., & Abstrak, U. N. Y. (2008). Peran nutrisi
Edukatif, S., Ilmu, F., & Unimed, K. (2014). Penulis adalah Staf Edukatif
Junaidi. (2020). FISIOLOGI OLAHRAGA (B. Winata (ed.); 2nd ed.). ITB
PRESS.
における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title.