NUTRISI ESENSIAL
DISUSUN OLEH:
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang
telah diberikan-Nya,sehingga makalah yang berjudul “NUTRISI
ESENSIAL” dapat diselesaikan oleh penulis.
4. Vitamin
Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu larut dalam lemak dan larut
dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, vitamin D,
vitamin E, dan vitamin K
5. Mineral
Tubuh membutuhkan mineral untuk menyeimbangkan kadar air,
meningkatkan kesehatan tulang, menjaga kesehatan kulit, rambut dan
kuku, memperkuat tulang, mencegah kerusakan gigi, dan lain-lain.
.1.2. Rumusan masalah
8.Uraian intervensi keperawatan untuk meningkatkan nutrisi secara optimum dan untuk
menangani klien yang mengalami masalah nutrisi?
1.3.Tujuan penyusunan
6. Untuk mengetahui apa saja komponen esensial dan tujuan skrining nutrisi dan pengkajian
nutrisi
PEMBAHASAN
Keseimbangan energi merupakan suatu kondisi antara energi yang masuk kedalam
tubuh sesuai dengan kebutuhan tubuh. Energi yang masuk kedalam tubuh dapat melalui
makanan yang dikonsumsi. Adapun energi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi kebutuhan
basal (kebutuhan dasar), energi karena melakukan olahraga dan aktifitas.Obesitas terjadi
apabila positive energy balance atau keseimbangan energi positif dalam jangka waktu lama
terjadi. Maksud dari keseimbangan energi positif adalah energi yang masuk kedalam tubuh
lebih besar dari pada kebutuhan tubuh. Hal ini menyebabkan terjadinya penambahan berat
badan yang terus menerus. Adanya keseimbangan energi positif menunjukkan terjadinya (1)
asupan makanan berlebih dan atau (2) kurangnya aktifitas fisikDibawah ini merupakan cara
mudah untuk mencegah terjadinya obesitas yaitu
Jenis nutrisi
1. Mikronutrisi
2. Makronutrisi
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama Anda dalam menjalani setiap aktivitas sehari-
hari. Tubuh Anda akan menggunakan karbohidrat untuk memproduksi glukosa yang dapat
segera digunakan atau menyimpannya sebagai cadangan energi. Jumlah glukosa yang
diproduksi berlebihan akan disimpan oleh tubuh Anda sebagai lemak.
2. Protein
Protein sangat bermanfaat bagi tubuh Anda untuk membantu membangun serta memelihara
jaringan otot serta saraf lainnya. Senyawa ini juga berfungsi untuk memproduksi hormon
yang berguna bagi tubuh. Seperti halnya karbohidrat, kelebihan dari konsumsi protein akan
disimpan tubuh dalam bentuk lemak.
Menurut sumbernya, protein dapat dibedakan menjadi nabati dan hewani. Jenis protein nabati
yang dapat dikonsumsi diantaranya ,kacang- kacang, padi-padian dan sayur mayur.
Sementara itu, konsumsi protein hewani dapat Anda penuhi dari daging hewan. Namun,
konsumsi protein dalam bentuk daging sebaiknya juga dilakukan secukupnya guna
meminimalisir resiko terserang kolesterol.
3. Lemak
jenis nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh Anda adalah lemak, baik jenuh maupun tidak
jenuh. Lemak tidak jenuh merupakan jenis lemak yang paling aman untuk Anda konsumsi.
Walaupun pada dasarnya lemak tak jenuh juga dapat berubah menjadi lemak jenuh apabila
dilakukan proses penyempurnaan makanan berlemak tak jenuh yang dapat dikonsumsi yaitu
kelapa, kemiri, buah zaitun Kemudian, lemak jenuh yang dapat dikonsumsi misalnya daging,
telur, susu, ikan, mentega dan minyak ikan. Akan tetapi konsumsi lemak jenuh dalam jumlah
yang berlebihan sangat tidak disarankan karena berpotensi meningkatkan kadar kolesterol
4. Vitamin
Tubuh Anda juga membutuhkan jenis nutrisi ini untuk membantu metabolisme tubuh,
meningkatkan energi dan membantu kelancaran berpikir. Setiap vitamin yang Anda
konsumsi tentu memiliki manfaat berbeda-beda bagi tubuh. Bahkan terdapat beberapa
vitamin yang berkhasiat untuk meminimalisir resiko terserang penyakit tertentu.
Contohnya adalah kegunaan vitamin A, C dan E yang membantu mencegah penyakit arteri
koroner, dimana ketiganya terus memperkuat dinding arteri. Selanjutnya, yaitu vitamin
B1 yang bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan dan syaraf tubuh Anda. Vitamin
B2 membantu menormalkan pertumbuhan sel. Vitamin B3 berfungsi sebagai detoksifikasi
bagi tubuh Anda. Kemudian, vitamin D membantu penyerapan kalsium dan vitamin K dapat
membekukan darah.
Tubuh juga membutuhkan pasokan nutrisi yang berasal dari mineral dan trace elemen
lainnya. Keduanya bermanfaat dalam membantu melancarkan kerja organ tubuh. Mineral
klorin misalnya yang dapat membantu memproduksi cairan pencernaan tubuh Anda.
Kemudian, fosfor dapat membuat tulang Anda lebih kuat.
Kedua mineral tersebut dapat Anda temukan pada makanan yang dikonsumsi, namun akibat
trace elemen tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah sedikit. Nutrisi terakhir yang juga
dibutuhkan oleh tubuh Anda yaitu garam. Namun, dalam mengkonsumsi nutrisi yang satu ini
tidak boleh melebihi 2400 miligram per hari karena dapat meningkatkan tekanan darah.
6. Air
Keberadaan air sebagai salah satu nutrisi dalam tubuh jelas begitu penting. Air berfungsi
sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang setalah melakukan rutinitas sehari-hari.
Disamping itu, air juga dapat mengontrol jumlah kalori, memperlancar fungsi ginjal,
meningkatkan energi hingga membuang racun.
2.5..Panduan piramida makanan
Piramida makanan merupakan panduan nutrisi untuk merencanakan pola makan sehat gizi
seimbang (tidak mengecualikan jenis nutrisi tertentu), dengan membagi porsi berbagai
kelompok makanan dalam bentuk piramida.
Berikut ini adalah urutan isi piramida makanan bergizi seimbang, mulai dari dasar hingga
puncak piramida, berikut penerapannya dalam menu makanan sehari-hari:
2.6. komponen esensial dan tujuan skrining nutrisi dan pengkajian nutrisi
Pengkajian nutrisi
Antropometrik measurement(A)
Antropometri digunakan untuk melihat ketidak seimbagan asupan protein dan energy
dengan cara mengukur tinggi badan (TB),berat badan (BB),dan lingkat lengan(LILA)
pemeriksaan yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh seperti pemeriksaan hematokrit,hemoglobin,dan trombosit.
pemeriksaan klinis ini digunakan untuk melihat status gizi berdasarkan perubahan-
perubahan yang terjdi.Hal ini dapat diihat pada jaringan epitel seperti kulit,mata,rambut,dan
mukosabibir.metode ini digunakam untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi.
.Dietary (D)
diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi
penduduk.sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrient dalam
jumlh yang memadai,tidak telalu banyak dan tidak telalu sedikit
2.7.Faktor resiko dan tanda-tanda klinis malnutrisi
Faktor resiko
Baik pasien dengan kurang gizi maupun gizi buruk, hampir selalu disertai defisiensi nutrient
lain selain kalori dan protein. Gejala yang timbul bergantung pada jenis nutrient yang kurang
di dalam dietnya, seperti :
2. Defisiensi vitamin B1 (tiamin) disebut atiaminosis. Tiamin berfungsi sebagai koenzim
dalam metabolisme karbohidrat. Defisiensi vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri dan
mengakibatkan kelainan saraf, mental, dan jantung.
3. Defisiensi vitamin B2 atau ariboflavinosis. Vitamin B2 atau riboflavin berfungsi sebagai
koenzim pernapasan.Kekurangan vitamin B2 menimbulkan stomatitis angularis (retak-retak
pada sudut mulut), glositis, kelainan kulit dan mata.
5. Defisiensi vitamin B12 dapat terjadi anemia pernisiosa. Vitamin B12 dianggap sebagai
komponen antianemia dalam faktor ekstrinsik.
6. Defisiensi asam folat akan menyebabkan timbulnya anemia makrositik megaloblastik,
granulositopenia, dan trombositopenia.
8. Defisiensi mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, dengan segala akibatnya
missal osteoporosis tulang dan anemia, yang paling serius adalah kekurangan yodium karena
dapat menyebabkan gondok (goiter) yang merugikan tumbuh kembang anak.
Tanda-tanda Klinis malnutrisi
1.Pertumbuhan terganggu, berat dan tinggi badan kurang dibandingkan dengan anak normal.
4. Gejala gastrointestinal, seperti anoreksia kadang hebat sehingga berbagai makanan ditolak.
Makanan hanya dapat diberikan melalui sonde.
Terkadang makanan yang sudah masuk dimuntahkan kembali. Diare hampir selalu ada. Hal
tersebut mungkin karena adanya gangguan fungsi hati, pancreas, dan usus. Sering terjadi
intoleransi susu sehingga pemberian susu menyebabkan diare bertambah.
5. Perubahan rambut, sering dijumpai baik bentuk bangun maupun warna. Khas pada pasien
kwashiorkor, rambut kepala mudah dicabut, tampak kusam, kering, halus, jarang, dan
berubah warnanya menjadi putih. Tetapi pada bulu mata lebih panjang dari anak normal.
6. Kulit pasien biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih dalam dan
lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan bersisik. Yang khas untuk penyakit kwashiorkor
yaitu crazy pavement dermatosis berupa bercak-bercak putih merah muda dengan tepi hitam
yang ditemukan pada bagian tubuh yang sering tertekan, misalnya di bokong, fosa poplitea,
lutut, buku kaki, dan lipat paha.
7. Pembesaran hati , kadang-kadang batas hati setinggi pusat. Hati teraba kenyal,
permukaannya licin dan tepinya tajam. Pada hati yang membesar terdapat perlemakan hebat
begitupun hati yang tidak membesar.
8. Anemia; bila pasien menderita cacingan, anemia lebih menjadi berat. Jenis anemia pada
pasien kwashiorkor yang terbanyak normositik normokrom, jumlah sel sistim eritropoietik
berkurang dalam sumsum tulang. Hypoplasia atau aplasia sumsum tulang ini disebabkan oleh
defisiensi protein dan infeksi yang menahun, defisiensi zat besi, kerusakan hati, insufisiensi
hormon, dan sebagainya.
9. Kelainan kimia darah; kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit
meninggi, sehingga perbandingan albumin/globulin terbalik kurang dari 1. Kadar kolestrerol
serum rendah.
10. Pada biopsy hati ditemukan perlemakan yang kadang-kadang demikian hebat, hampir
semua sel hati mengandung vakuol lemak besar, sering ditemukan tanda fibrosis, nekrosis,
dan infiltrasi sel mononukleus.
11. Hasil autopsy pasien kwashiorkor yang berat menunjukkan hampir semua organ
mengalami perubahan seperti degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang, dan sebagainya.
2.8. Uraian intervensi keperawatan untuk meningkatkan nutrisi secara optimum dan
untuk menangani klien yang mengalami masalah nutrisi)
Pengertian implementas
1) lakukan pengaturan makanan dengan berbagai tahap, salah satunya adalah tahap
penyesuaian yang dimulai dari pemberian kalori sebanyak 50 kal/ kg bb/ hari dalam cairan
200 ml/ kg bb/ hari pada kwashiorkor dan 250 ml/ kg bb/ hari pada marasmus.
2) Berikan makanan tinggi kalori (3-4 gram/ kg bb/ hari) dan tinggi protein (160-175 gram/
kg bb/ hari) pada kekurangan energi dan protein berat, serta berikan mineral dan vitamin.
3) Pada bayi berat badan kurang dari 7 kg berikan susu rendah laktosa (low lactose milk-
LLM) dengan cara 1/3 LLM ditambah glukosa 10% tiap 100 ml susu ditambah 5 gram
glukolin untuk mencegah hipoglikemia selama 1-3 hari kemudian, pada hari berikutnya 2/3.
4) Apabila berat badan lebih dari 7 kg maka pemberian makanan dimulai dengan makanan
bentuk cair selama 1-2 hari, lanjutkan bentuk lunak, tim, dan seterusnya, dan lakukan
pemberian kalori mulai dari 50 kal/ kg bb/ hari.
5) Lakukan evaluasi pola makan, berat badan, tanda perubahan kebutuhan nutrisi; seperti
turgor, nafsu makan, kemampuan absorpsi, bising usus, dan tanda vital
1) Berikan cairan tubuh yang cukup melalui rehidrasi jika terjadi dehidrasi.
2) Monitor keseimbangan cairan tubuh dengan mengukur asupan dan keluaran, dengan cara
mengukur berat jenis urin.
3) Pantau terjadinya kelebihan cairan serta perubahan status dehidrasi.
1) Pertahankan agar kulit tetap bersih dan kering dengan cara memandikan dua kali sehari
dengan air hangat dan apabila kotor atau basah segera ganti pakaian. Keringkan daerah basah
dengan memberikan bedak (krim kulit).
2)Lakukan pergantian posisi tidur setiap 2-3 jam dengan dan lakukan pembersihan pada
daerah yang tertekan dengan air hangat, jika perlu gunakan alat matras yang lembut.
4)Berikan penjelasan untuk menghindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit.
1) Gunakan standar kehati-hatian umum (universal precaution) seperti dalam mencuci tangan,
menjaga kebersihan, cara kontak dengan pasien, dan menghindarkan anak dari penyakit
infeksi.
2) Berikan imunisasi pada anak yang belum diimunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi.
3) Pantau adanya tanda lanjut dari infeksi, seperti mengkaji suhu, nadi, leukosit, atau tanda
infeksi lainnya.
1) Ajarkan pada keluarga tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan gizi yang
seimbang dengan mendemonstrasikan atau memberikan contoh bahan makanan, cara memilih
dan memasak, serta tunjukkan makanan pengganti protein hewani apabila dirasakan mahal,
seperti tempe, tahu, atau makanan yang dibuat dari kacang-kacangan.
2) Anjurkan untuk aktif dalam kegiatan posyandu agar pemantauan status gizi dan
pemberian makanan tambahan dapat diatasi.
Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tercapai tujuan intervensi dari setiap
diagnosa keperawatan, yaitu sebagai berikut.
1. Masalah kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan) teratasi ditandai dengan proses
metabolisme dalam tubuh kembali normal.
2 Peningkatan hidrasi ditunjukkan dengan tidak cekungnya daerah ubun-ubun, turgor kulit
normal, membrane mukosa lembap, dan jumlah serta berat jenis urin kembali normal.
3 Integritas kulit meningkat ditunjukkan oleh kulit yang tidak bersisik, tidak kering, dan
elastisitasnya normal.
4.Risiko infeksi berkurang atau tidak ada sama sekali ditandai dengan peningkatan daya
tahan tubuh.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Nutrisi esensial beratkaitan erat dengan intake makanan dan metabolisme tubuh.
Nutrisi esensial dibagi menjadi 2 kategori yaitu;mikronutrien, dan
makronutrien. menurut Suhardjo tahun 1990 yaitu proses dari organisme dalam
menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan
hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energy.faktor yang
mempengaruhi nutrisi yaitu Jenis kelamin (laki-laki > wanita,Jenis kegiatan
,Stress ,Infeksi atau proses penyakit, Suhu tubuh, Pengetahuan,
Kebiasaa,Kesukaan,Ekonomi. Nutrisi juga sangat dibutuhkan dalam siklus
kehidupan seseorang untuk tumbuh, berkembang dan juga untuk menjaga agar
tubuh tetap sehat
Saran
Daftar pustaka
Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Prima Medika