Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

NUTRISI ESENSIAL

DISUSUN OLEH:

NAMA : YOHANA DAMARYANAN


NIM : C2014201092

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS

MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang
telah diberikan-Nya,sehingga makalah yang berjudul “NUTRISI
ESENSIAL” dapat diselesaikan oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan


dalam penulisan makalah ini.Oleh karena itu,kritik dan saran dari
pembaca akan sangat bermanfaat bagi penulis.Penulis juga
menyadaribahwa tanpa bimbingan,bantuan,dan doa dari berbagai
pihak ,makalah ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.oleh karena itu,penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan


dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan

Makassar,30 November 2020


Daftar Isi
Kata pengantar.............................................................................
Daftar is.........................................................................................
Bab I Pendahuluan.........................................................................
1.1.Latar belakang.................................................................
1.2.Rumusan masalah............................................................
1.3.Tujuan penulisan..............................................................
Bab II Pembahasan ......................................................................
2.1.Konsep zat gizi esensial
2.2.konsep keseimbangan energi
2.3.Faktor yang mempengaruhi nutrisi
2.4.Konsep variasi nutrisi selama siklus kehidupan
2.5.Panduan piramida makanan
2.6.komponen èsensial dan tujuan skrining nutrisi dan
pengkajian nutrisi
2.7.Faktor resiko dan tanda-tanda klinis malnutrisi
2.8.Uraian intervensi keperawatan untuk meningkatkan nutrisi
secara optimum dan untuk menangani klien yang mengalami
masalah nutrisi
2.9. mengenai masalah nutrisiImplementasi dan evaluasi
asuhan keperawatan
Bab III Penutup
A.Kesimpulan...........................................................................
B.Saran....................................................................................
Daftar pustaka...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan.Nutrisi erat
kaitanya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.Secara umum faktor yang
mempengaruhi nutrisi adalah faktor fisiologis

Nutrisi esensial dibagi menjadi 2 kategori yaitu;mikronutrien, dan


makronutrien.Makronutrien meliputi protein, karbohidrat, dan lemak.
1.Protein
Protein adalah bahan pembangun tubuh, tulang, sel, kulit, dan rambut,
semuanya mengandung protein. Tubuh manusia membutuhkan
protein untuk membangun dan memperbaiki jaringan, membuat enzim
dan hormon, dan bahan kimia tubuh lainnya.
2. Karbohidrat
Karbohidrat bekerja sebagai sumber bahan bakar untuk semua sel dan
jaringan dalam tubuh. Ada dua jenis karbohidrat yaitu sederhana dan
kompleks.
3. Lemak,terutama lemak sehat sangat penting untuk mendukung
banyak fungsi tubuh, seperti membantu pembekuan darah,
membangun sel, penyerapan nutris, produksi hormon, fungsi otak, dan
pergerakan otot Lemak

Mikronutrien meliputi vitamin dan mineral:

4. Vitamin
Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu larut dalam lemak dan larut
dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, vitamin D,
vitamin E, dan vitamin K
5. Mineral
Tubuh membutuhkan mineral untuk menyeimbangkan kadar air,
meningkatkan kesehatan tulang, menjaga kesehatan kulit, rambut dan
kuku, memperkuat tulang, mencegah kerusakan gigi, dan lain-lain.
.1.2. Rumusan masalah

1.Konsep zat gizi esensial?

2.Konsep keseimbangan energi?

3.faktor yang mempengaruhi nutrisi?

.4.Konsep variasi nutrisi selama siklus kehidupan?

5.Panduan piramida makanan?

6.komponen esensial dan tujuan skrining nutrisi dan pengkajian nutris?i

7.faktor resiko dan tanda-tanda klinis malnutrisi?

8.Uraian intervensi keperawatan untuk meningkatkan nutrisi secara optimum dan untuk
menangani klien yang mengalami masalah nutrisi?

.9.Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan yang berhubungan dengan diagnosis


keperawatan mengenai masalah nutrisi?

1.3.Tujuan penyusunan

1.Untuk mengetahui apa saja konsep zat gizi esensial

2.Untuk mengtahui apa saja konsep keseimbangan energy

3.Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi

4.Untuk mengetahui apa saja konsep variasi nutrisiselama siklus kehidupan

5.Untuk mengetahui panduan piramida makanan

6. Untuk mengetahui apa saja komponen esensial dan tujuan skrining nutrisi dan pengkajian
nutrisi

7. .Untuk mengetahui faktor resiko dan tanda-tanda klinis malnutrisi

8. Untuk mengetahui Uraian intervensi keperawatan untuk meningkatkan nutrisi secara


optimum dan untuk menangani klien yang mengalami masalah nutrisi

.9 Untuk mengetahui.Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan yang berhubungan


dengan diagnosis keperawatan mengenai masalah nutrisi
Bab II

PEMBAHASAN

2.1. konsep zat gizi esensial


Dalam pembahasan tentang status gizi, ada tiga konsep yang harus dipahami.
Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Konsep tersebut
menurut Suhardjo tahun 1990 yaitu proses dari organisme dalam menggunakan bahan
makanan melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan
metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ
tubuh dan produksi energy. Proses ini disebut gizi (Nutrition). Keadaan yang
dilakukan oleh keseimbangan antara pemasukan zat gizi disatu pihak dan pengeluaran
oleh organisme, dipihak lain. Keadaan ini disebut nutriture. Dan tanda-tanda atau
penampilan yang diakibatkan oleh “nutriture“ dapat terlihat melalui variabel tertentu.
Hal ini disebut sebagai status gizi (nutritional status).
Menurut Suhardjo (1983), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari
pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Makanan yang memenuhi gizi
tubuh, umumnya membawa ke status gizi memuaskan. Sebaiknya jika kekurangan
atau kelebihan zat gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu yang lama disebut
gizi salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi kurang dan gizi lebih (Supariasa,
2004). Zat gizi diartikan sebagai zat kimia yang terdapat dalam makanan yang
diperlukan manusia untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sampai saat ini
dikenal kurang lebih 45 jenis zat gizi dan sejak akhir tahun 1980an dikelompokan
keadaan zat gizi makro yaitu zat gizi sumber energy berupa karbohidrat, lemak dan
protein dan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral (Supariasa, 2004). Keadaan
tubuh dikatakan pada tingkat gizi optimal, jika jaringan tubuh jenuh oleh semua zat
gizi, maka disebut status gizi optimal. Kondisi ini memungkinkan tubuh terbebas dari
penyakit dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan
pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan
gizi yang mencakup kelebihan dan kekurangan zat gizi (Supariasa, 2004).

1. Konsep keseimbangan energi


Energi dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh untuk mempertahankan hidupnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik. sumber energy berasal dari makanan yang di
makan, di serap, dan kemudian di olah oleh tubuh.
hokum pertama termodinamika menyatakan bahwa “ total energy di dunia adalah
konstan, energy tidak dapat di ciptakan maupun di ciptakan”. oleh sebab itu, semua
energy yang itu adil dalam hidup kita dapat di hitung dengan persamaan sebagai
berikut :

energy tubuh = energy masuk – energy keluar


2.2. konsep keseimbangan energy

Keseimbangan energi merupakan suatu kondisi antara energi yang masuk kedalam
tubuh sesuai dengan kebutuhan tubuh. Energi yang masuk kedalam tubuh dapat melalui
makanan yang dikonsumsi. Adapun energi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi kebutuhan
basal (kebutuhan dasar), energi karena melakukan olahraga dan aktifitas.Obesitas terjadi
apabila positive energy balance atau keseimbangan energi positif dalam jangka waktu lama
terjadi. Maksud dari keseimbangan energi positif adalah energi yang masuk kedalam tubuh
lebih besar dari pada kebutuhan tubuh. Hal ini menyebabkan terjadinya penambahan berat
badan yang terus menerus. Adanya keseimbangan energi positif menunjukkan terjadinya (1)
asupan makanan berlebih dan atau (2) kurangnya aktifitas fisikDibawah ini merupakan cara
mudah untuk mencegah terjadinya obesitas yaitu

1. Pastikan apa yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan


2. Pastikan membaca lebel makanan
3. Lakukan aktifitas fisik/ olahraga secara rutin

2.3..faktor yang mempengaruhi nutrisi

Jenis kelamin (laki-laki > wanita)

Usia (Usia ↑,     nutrisi ↓)


Jenis kegiatan)
Stress
Infeksi atau proses penyakit
Suhu tubuh
Pengetahuan
Pengetahuan
Kebiasaan
Kesukaan
Ekonomi

2.4.Konsep variasi nutrisi selama siklus kehidupan

Nutrisi sangat dibutuhkan dalam siklus kehidupan seseorang untuk tumbuh,


berkembang dan juga untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Pentingnya nutrisi pada
siklus kehidupan manusia sudah tidak terbantahkan lagi. Siklus kehidupan sesorang
dimulai sejak ibu hamil, ibu menyusui, bayi sampai dengan anak usia 2 tahun, anak
usia >2 tahun sampai dengan anak usia 6 tahun, anak usia sekolah dasar, anak remaja,
usia dewasa dan usia lansia. Masingmasing kelompok tersebut memiliki kebutuhan
nutrisi yang berbeda-beda. Pentingnya nutrisi pada periode pertumbuhan,
perkembangan bahkan sampai penuaan makin disadari oleh seluruh profesional
kesehatan. Nutrisi pada kehamilan terbukti memiliki efek terhadap kesehatan bayi dan
ibu, bahkan selama masa usia subur ibu. Efek kekurangan nutrisi pada janin dapat
berakibat seumur hidup, tidak hanya saat bayi lahir saja. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
meningkat dibanding ibu yang tidak hamil, dan akan meningkat pesat pada trimester
2, karena terjadi perubahan fisiologis pada ibu hamil. Oleh karena itu ibu hamil
sebaiknya mengkonsumsi makanan yang variatif sehingga terpenuhi kebutuhan
energi, protein,

 Jenis nutrisi
1. Mikronutrisi

Sesuai dengan namanya, mikronutrisi merupakan nutrisi yang diperlukan oleh


tubuh dalam jumlah sedikit dan hanya berfungsi untuk mendukung metabolisme
tubuh. Terdapat tiga senyawa yang dapat dikategorikan sebagai nutrisi, yaitu vitamin
mineral dan air.

2. Makronutrisi

Sementara itu, makronutrisi merupakan kebalikan dari mikronutrisi ini biasanya


dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar karena sebagai sumber energi.
Makronutrisi dapat diklasifikasikan menjadi tiga senyawa, yaitu karbohidrat, protein
dan lemak.

Macam Macam Contoh Nutrisi

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama Anda dalam menjalani setiap aktivitas sehari-
hari. Tubuh Anda akan menggunakan karbohidrat untuk memproduksi glukosa yang dapat
segera digunakan atau menyimpannya sebagai cadangan energi. Jumlah glukosa yang
diproduksi berlebihan akan disimpan oleh tubuh Anda sebagai lemak.

2. Protein

Protein sangat bermanfaat bagi tubuh Anda untuk membantu membangun serta memelihara
jaringan otot serta saraf lainnya. Senyawa ini juga berfungsi untuk memproduksi hormon
yang berguna bagi tubuh. Seperti halnya karbohidrat, kelebihan dari konsumsi protein akan
disimpan tubuh dalam bentuk lemak.

Menurut sumbernya, protein dapat dibedakan menjadi nabati dan hewani. Jenis protein nabati
yang dapat dikonsumsi diantaranya ,kacang- kacang, padi-padian dan sayur mayur.
Sementara itu, konsumsi protein hewani dapat Anda penuhi dari daging hewan. Namun,
konsumsi protein dalam bentuk daging sebaiknya juga dilakukan secukupnya guna
meminimalisir resiko terserang kolesterol.
3. Lemak

jenis nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh Anda adalah lemak, baik jenuh maupun tidak
jenuh. Lemak tidak jenuh merupakan jenis lemak yang paling aman untuk Anda konsumsi.
Walaupun pada dasarnya lemak tak jenuh juga dapat berubah menjadi lemak jenuh apabila
dilakukan proses penyempurnaan makanan berlemak tak jenuh yang dapat dikonsumsi yaitu
kelapa, kemiri, buah zaitun Kemudian, lemak jenuh yang dapat dikonsumsi misalnya daging,
telur, susu, ikan, mentega dan minyak ikan. Akan tetapi konsumsi lemak jenuh dalam jumlah
yang berlebihan sangat tidak disarankan karena berpotensi meningkatkan kadar kolesterol

4. Vitamin

Tubuh Anda juga membutuhkan jenis nutrisi ini untuk membantu metabolisme tubuh,
meningkatkan energi dan membantu kelancaran berpikir. Setiap vitamin yang Anda
konsumsi tentu memiliki manfaat berbeda-beda bagi tubuh. Bahkan terdapat beberapa
vitamin yang berkhasiat untuk meminimalisir resiko terserang penyakit tertentu.
Contohnya adalah kegunaan vitamin A, C dan E yang membantu mencegah penyakit arteri
koroner, dimana ketiganya terus memperkuat dinding arteri. Selanjutnya, yaitu vitamin
B1 yang bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan dan syaraf tubuh Anda. Vitamin
B2 membantu menormalkan pertumbuhan sel. Vitamin B3 berfungsi sebagai detoksifikasi
bagi tubuh Anda. Kemudian, vitamin D membantu penyerapan kalsium dan vitamin K dapat
membekukan darah.

5. Mineral dan trace elemen lainnya

Tubuh juga membutuhkan pasokan nutrisi yang berasal dari mineral dan trace elemen
lainnya. Keduanya bermanfaat dalam membantu melancarkan kerja organ tubuh. Mineral
klorin misalnya yang dapat membantu memproduksi cairan pencernaan tubuh Anda.
Kemudian, fosfor dapat membuat tulang Anda lebih kuat.

Kedua mineral tersebut dapat Anda temukan pada makanan yang dikonsumsi, namun akibat
trace elemen tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah sedikit. Nutrisi terakhir yang juga
dibutuhkan oleh tubuh Anda yaitu garam. Namun, dalam mengkonsumsi nutrisi yang satu ini
tidak boleh melebihi 2400 miligram per hari karena dapat meningkatkan tekanan darah.

6. Air

Keberadaan air sebagai salah satu nutrisi dalam tubuh jelas begitu penting. Air berfungsi
sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang setalah melakukan rutinitas sehari-hari.
Disamping itu, air juga dapat mengontrol jumlah kalori, memperlancar fungsi ginjal,
meningkatkan energi hingga membuang racun.
2.5..Panduan piramida makanan
Piramida makanan merupakan panduan nutrisi untuk merencanakan pola makan sehat gizi
seimbang (tidak mengecualikan jenis nutrisi tertentu), dengan membagi porsi berbagai
kelompok makanan dalam bentuk piramida.

Berikut ini adalah urutan isi piramida makanan bergizi seimbang, mulai dari dasar hingga
puncak piramida, berikut penerapannya dalam menu makanan sehari-hari:

1. Mengonsumsi makanan pokok yang beraneka ragam


Makanan pokok adalah makanan berkarbohidrat yang dikonsumsi sehari-hari sebagai
makanan utama. Jenis makanan pokok di tiap daerah dapat berbeda-beda, antara lain nasi,
jagung, singkong, ubi, dan sagu. Meski begitu, usahakan untuk menvariasikan makanan
pokok Anda, dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan berkarbohidrat dalam
sehari.
2. Mengonsumsi lebih banyak makanan sumber serat
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan bagian yang penting dalam mewujudkan
pola makan bergizi seimbang. Pasalnya, selain kaya akan serat, kedua kelompok makanan ini
juga mengandung banyak vitamin dan mineral.
Porsi sayur dan buah yang sebaiknya dikonsumsi dalam sehari adalah 400 gram. Untuk lebih
mudahnya, dalam 1 piring makanan, setengahnya harus berupa buah dan sayuran. Porsi
sayuran dianjurkan lebih banyak dari buah, yaitu 2/3 dari total sayur dan buah.
3. Mengonsumsi makanan tinggi protein sebagai lauk-pauk
Lauk-pauk merupakan kelompok makanan sumber protein, yang terdiri dari protein
hewani dan protein nabati. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi kedua jenis protein tersebut,
karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga dapat saling
melengkapi.
Beberapa bahan makanan yang mengandung banyak protein adalah daging sapi, daging
ayam, ikan, dan kacang-kacangan, misalnya kacang kedelai. Konsumsilah lauk pauk
sebanyak 2-4 porsi dalam sehari, di mana 1 porsinya setara dengan 1 potong ayam.

Membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak


Makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak menempati urutan puncak piramida
makanan bergizi seimbang, sehingga hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit.
Seperti kita ketahui, mengonsumsi makanan ini secara berlebihan berisiko menimbulkan
beragam masalah kesehatan.

2.6. komponen esensial dan tujuan skrining nutrisi dan pengkajian nutrisi

Skrining nutrisi Skrining nutris imerupakan proses yang


cepatdansederhana→mendeteksipasien yang berisikomalnutrisisebelummemasuki proses
PAGT
.
Tujuan skrining
-1.Memprediksi outcome yang berkaitan dengan faktor gizi
2.Mengetahui pengaruh dari intervensi gizi

Pengkajian nutrisi

Menurut (Proverawati ,2011),Metode pengkajian status nutrisi meliputi

 Antropometrik measurement(A)

Antropometri digunakan untuk melihat ketidak seimbagan asupan protein dan energy
dengan cara mengukur tinggi badan (TB),berat badan (BB),dan lingkat lengan(LILA)

 .Biohemical data (B)

pemeriksaan yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh seperti pemeriksaan hematokrit,hemoglobin,dan trombosit.

 .Clinical sign (C)

pemeriksaan klinis ini digunakan untuk melihat status gizi berdasarkan perubahan-
perubahan yang terjdi.Hal ini dapat diihat pada jaringan epitel seperti kulit,mata,rambut,dan
mukosabibir.metode ini digunakam untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi.

 .Dietary (D)

diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi
penduduk.sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrient dalam
jumlh yang memadai,tidak telalu banyak dan tidak telalu sedikit
2.7.Faktor resiko dan tanda-tanda klinis malnutrisi

Faktor resiko

 Baik pasien dengan kurang gizi maupun gizi buruk, hampir selalu disertai defisiensi nutrient
lain selain kalori dan protein. Gejala yang timbul bergantung pada jenis nutrient yang kurang
di dalam dietnya, seperti :

 1.   Kekurangan vitamin A, akan menderita defisiensi vitamin A (xeroftalmia). Vitamin A


berfungsi pada penglihatan (membantu regenerasi visual purple bila mata terkena cahaya).
Xeroftalmia berlanjut menjadi keratomalasia (buta).

2.   Defisiensi vitamin B1 (tiamin) disebut atiaminosis. Tiamin berfungsi sebagai koenzim
dalam metabolisme karbohidrat. Defisiensi vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri dan
mengakibatkan kelainan saraf, mental, dan jantung.

3.   Defisiensi vitamin B2 atau ariboflavinosis. Vitamin B2 atau riboflavin berfungsi sebagai
koenzim pernapasan.Kekurangan vitamin B2 menimbulkan stomatitis angularis (retak-retak
pada sudut mulut), glositis, kelainan kulit dan mata.

4.   Defisiensi vitamin B6 yang berperan dalam fungsi saraf.

5.   Defisiensi vitamin B12 dapat terjadi anemia pernisiosa. Vitamin B12 dianggap sebagai
komponen antianemia dalam faktor ekstrinsik.

6.   Defisiensi asam folat akan menyebabkan timbulnya anemia makrositik megaloblastik,
granulositopenia, dan trombositopenia.

7.   Defisiensi vitamin C menyebabkan skorbut (scurvy). Vitamin C diperlukan untuk


pembentukan jaringan kolagen oleh fibroblast karena merupakan bagian dalam pembentukan
zat intrasel. Kekurangan vitamin C akan mengganggu integrasi dinding kapiler. Vitamin C
diperlukan pula pada proses pematangan eritrosit, pembentukan tulang, dan dentin. Vitamin
C mempunyai peranan penting dalam respirasi jaringan.

8.   Defisiensi mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, dengan segala akibatnya
missal osteoporosis tulang dan anemia, yang paling serius adalah kekurangan yodium karena
dapat menyebabkan gondok (goiter) yang merugikan tumbuh kembang anak.

 
 Tanda-tanda Klinis malnutrisi

Tanda-tanda klinis anak penderita malnutrisi adalah sebagai berikut:

1.Pertumbuhan terganggu, berat dan tinggi badan kurang dibandingkan dengan anak normal.

2. Perubahan mental (cengeng dan apatis).

3. Edema ringan maupun berat.

4. Gejala gastrointestinal, seperti anoreksia kadang hebat sehingga berbagai makanan ditolak.
Makanan hanya dapat diberikan melalui sonde.

Terkadang makanan yang sudah masuk dimuntahkan kembali. Diare hampir selalu ada. Hal
tersebut mungkin karena adanya gangguan fungsi hati, pancreas, dan usus. Sering terjadi
intoleransi susu sehingga pemberian susu menyebabkan diare bertambah.

5.  Perubahan rambut, sering dijumpai baik bentuk bangun maupun warna. Khas pada pasien
kwashiorkor, rambut kepala mudah dicabut, tampak kusam, kering, halus, jarang, dan
berubah warnanya menjadi putih. Tetapi pada bulu mata lebih panjang dari anak normal.

6. Kulit pasien biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih dalam dan
lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan bersisik. Yang khas untuk penyakit kwashiorkor
yaitu crazy pavement dermatosis berupa bercak-bercak putih merah muda dengan tepi hitam
yang ditemukan pada bagian tubuh yang sering tertekan, misalnya di bokong, fosa poplitea,
lutut, buku kaki, dan lipat paha.

7.  Pembesaran hati , kadang-kadang batas hati setinggi pusat. Hati teraba kenyal,
permukaannya licin dan tepinya tajam. Pada hati yang membesar terdapat perlemakan hebat
begitupun hati yang tidak membesar.

8.   Anemia; bila pasien menderita cacingan, anemia lebih menjadi berat. Jenis anemia pada
pasien kwashiorkor yang terbanyak normositik normokrom, jumlah sel sistim eritropoietik
berkurang dalam sumsum tulang. Hypoplasia atau aplasia sumsum tulang ini disebabkan oleh
defisiensi protein dan infeksi yang menahun, defisiensi zat besi, kerusakan hati, insufisiensi
hormon, dan sebagainya.

9.   Kelainan kimia darah; kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit
meninggi, sehingga perbandingan albumin/globulin terbalik kurang dari 1. Kadar kolestrerol
serum rendah.
10. Pada biopsy hati ditemukan perlemakan yang kadang-kadang demikian hebat, hampir
semua sel hati mengandung vakuol lemak besar, sering ditemukan tanda fibrosis, nekrosis,
dan infiltrasi sel mononukleus.

11. Hasil autopsy pasien kwashiorkor yang berat menunjukkan hampir semua organ
mengalami perubahan seperti degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang, dan sebagainya.

2.8. Uraian intervensi keperawatan untuk meningkatkan nutrisi secara optimum dan
untuk menangani klien yang mengalami masalah nutrisi)

Memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan (1)


Tindakan keperawatan harus aman bagi pasien.
(2) Tindakan keperawatan harus sejalan dengan tindakan pengobatan.
(3) Tindakan keperawatan harus didasari prinsip dan pengetahuan yang digabungkan dari
pendidikan dan pengalaman sebelumnya.
(4) Tulis sekumpulan tindakan keperawatan untuk mencapai setiap tujuan.
(5) Pilih satu kumpulan tindakan keperawatan yang kiranya cocok dengan sikap yang
disebutkan dalam pernyataan tujuan.
(6) Tindakan keperawatan harus realistis
(7) Tindakan keperawatan harus penting bagi peningkatan kesehatan pasien dan sejalan
dengan tujuan serta nilai perseorangan pasien. (8) Gunakan pasien sebagai
sumber-sumber dalam memilih tindakan keperawatan.
(9) Tulis tindakan keperawatn secara berurutan.

2.9 .Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan yang berhubungan dengan


diagnosis keperawatan mengenai masalah nutrisi
 

Pengertian implementas

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan


pasien (Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012). Pengertian
implementasi keperawatan Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana
keperawatan oleh perawat dan pasien (Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan adalah
pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan (Setiadi, 2012). Validasi menentukan apakah rencana masih relevan, masalah
mendesak, berdasar pada rasional yang baik dan diindividualisasikan. Perawat memastikan
bahwa tindakan yang sedang diimplementasikan, baik oleh pasien, perawat atau yang lain,
berorientasi pada tujuan dan hasil. Tindakan selama implementasi diarahkan untuk mencapai
tujuan. b) Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan kompeten dan
efisien di lingkungan yang sesuai. Perawat harus kompeten dan mampu melaksanakan
keterampilan ini secara efisien guna menjalankan rencana. Kesadaran diri dan kekuatan serta
keterbatasan perawat menunjang pemberian asuhan yang kompeten dan efisien sekaligus
memerankan peran keperawatan profesional. c) Keamanan fisik dan psikologis pasien
dilindungi. Selama melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan psikologis dipastikan
dengan mempersiapkan pasien secara adekuat, melakukan asuhan keperawatan dengan
terampil dan efisien, menerapkan prinsip yang baik, mengindividualisasikan tindakan dan
mendukung pasien selama tindakan tersebut. d) Dokumentasi tindakan dan respon pasien
dicantumkan dalam catatan perawatan kesehatan dan rencana asuhan. Dokumentasi dalam
catatan perawatan kesehatan terdiri atas deskripsi tindakan yang diimplementasikan dan
respon pasien terhadap tindakan tersebut. Tindakan yang tidak diimplementasikan juga
dicatat disertai alasan. Dokumentasi rencana asuhan untuk meningkatkan kesinambungan
asuhan dan untuk mencatat perkembangan pasien guna mencapai kriteria hasil

a. Kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan), tindakan yang dilakukan :

 1)  lakukan pengaturan makanan dengan berbagai tahap, salah satunya adalah tahap
penyesuaian yang dimulai dari pemberian kalori sebanyak 50 kal/ kg bb/ hari dalam cairan
200 ml/ kg bb/ hari pada kwashiorkor dan 250 ml/ kg bb/ hari pada marasmus.

2)   Berikan makanan tinggi kalori (3-4 gram/ kg bb/ hari) dan tinggi protein (160-175 gram/
kg bb/ hari) pada kekurangan energi dan protein berat, serta berikan mineral dan vitamin.

3)  Pada bayi berat badan kurang dari 7 kg berikan susu rendah laktosa (low lactose milk-
LLM) dengan cara 1/3 LLM ditambah glukosa 10% tiap 100 ml susu ditambah 5 gram
glukolin untuk mencegah hipoglikemia selama 1-3 hari kemudian, pada hari berikutnya 2/3.

4)  Apabila berat badan lebih dari 7 kg maka pemberian makanan dimulai dengan makanan
bentuk cair selama 1-2 hari, lanjutkan bentuk lunak, tim, dan seterusnya, dan lakukan
pemberian kalori mulai dari 50 kal/ kg bb/ hari.

5)   Lakukan evaluasi pola makan, berat badan, tanda perubahan kebutuhan nutrisi; seperti
turgor, nafsu makan, kemampuan absorpsi, bising usus, dan tanda vital

b. Kurang volume cairan, tindakan yang dilakukan :

1)  Berikan cairan tubuh yang cukup melalui rehidrasi jika terjadi dehidrasi.

2)  Monitor keseimbangan cairan tubuh dengan mengukur asupan dan keluaran, dengan cara
mengukur berat jenis urin.
3)  Pantau terjadinya kelebihan cairan serta perubahan status dehidrasi.

4) Berikan penjelasan terhadap makanan yang dianjurkan untuk membantu proses


penyerapan, seperti tinggi kalori, tinggi protein, mengandung vitamin, dan mineral.

5 Lihat pengelolaan diare.

 Gangguan integritas kulit, tindakan yang dilakukan :

1) Pertahankan agar kulit tetap bersih dan kering dengan cara memandikan dua kali sehari
dengan air hangat dan apabila kotor atau basah segera ganti pakaian. Keringkan daerah basah
dengan memberikan bedak (krim kulit).

2)Lakukan pergantian posisi tidur setiap 2-3 jam dengan dan lakukan pembersihan pada
daerah yang tertekan dengan air hangat, jika perlu gunakan alat matras yang lembut.

3) Berikan suplemen vitamin.

4)Berikan penjelasan untuk menghindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit.

5) Monitor keutuhan kulit setia 6-8 jam.

 d. Risiko infeksi, tindakan yang dilakukan :

1) Gunakan standar kehati-hatian umum (universal precaution) seperti dalam mencuci tangan,
menjaga kebersihan, cara kontak dengan pasien, dan menghindarkan anak dari penyakit
infeksi.

2) Berikan imunisasi pada anak yang belum diimunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi.

3)  Pantau adanya tanda lanjut dari infeksi, seperti mengkaji suhu, nadi, leukosit, atau tanda
infeksi lainnya.

 e. Kurang pengetahuan, tindakan yang dilakukan :

1)  Ajarkan pada keluarga tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan gizi yang
seimbang dengan mendemonstrasikan atau memberikan contoh bahan makanan, cara memilih
dan memasak, serta tunjukkan makanan pengganti protein hewani apabila dirasakan mahal,
seperti tempe, tahu, atau makanan yang dibuat dari kacang-kacangan.

2)  Anjurkan untuk aktif dalam kegiatan posyandu agar pemantauan status gizi dan
pemberian makanan tambahan dapat diatasi.
 

 Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tercapai tujuan intervensi dari setiap
diagnosa keperawatan, yaitu sebagai berikut.

1. Masalah kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan) teratasi ditandai dengan proses
metabolisme dalam tubuh kembali normal.

2  Peningkatan hidrasi ditunjukkan dengan tidak cekungnya daerah ubun-ubun, turgor kulit
normal, membrane mukosa lembap, dan jumlah serta berat jenis urin kembali normal.

3 Integritas kulit meningkat ditunjukkan oleh kulit yang tidak bersisik, tidak kering, dan
elastisitasnya normal.

4.Risiko infeksi berkurang atau tidak ada sama sekali ditandai dengan peningkatan daya
tahan tubuh.

5. Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang malnutrisi, cara pencegahan, dan cara


mengatasinya.

 
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Nutrisi esensial beratkaitan erat dengan intake makanan dan metabolisme tubuh.
Nutrisi esensial dibagi menjadi 2 kategori yaitu;mikronutrien, dan
makronutrien. menurut Suhardjo tahun 1990 yaitu proses dari organisme dalam
menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan
hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energy.faktor yang
mempengaruhi nutrisi yaitu Jenis kelamin (laki-laki > wanita,Jenis kegiatan
,Stress ,Infeksi atau proses penyakit, Suhu tubuh, Pengetahuan,
Kebiasaa,Kesukaan,Ekonomi. Nutrisi juga sangat dibutuhkan dalam siklus
kehidupan seseorang untuk tumbuh, berkembang dan juga untuk menjaga agar
tubuh tetap sehat

Saran

Diharapkan kepada mahasiswa agar lebih banyak lagi mempelajari tentang


nutrisi esensial. Dan diharapkan kepada mahasiswa lebih mampu memahami
nutrisi esensial ini karena nutrisi esensial sangat penting bagi tubuh kita.

Daftar pustaka
Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Prima Medika

Anda mungkin juga menyukai