Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH GIZI OLAHRAGA

“ERGOGENIK GIZI DAN SUPLEMEN PADA ATLET”

OLEH :
MAHASISWA PRODI GIZI DAN DIETETIKA A SEMESTER 6
KELOMPOK 2

Ni Made Sintia Ariyuni (P07131217001)

Ida Ayu Inthan Pradnyani (P07131217011)

Ni Made Dwi Damayani (P07131217013)

Kadek Suryani Millenia (P07131217027)

Kadek Widya Maharani (P07131217038)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN
GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa karena atas
berkatNya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Gizi Olahraga
mengenai Ergogenik Gizi dan Suplemen pada Atlet dengan lancar tanpa
hambatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Gizi Olahraga
yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu saja banyak sekali kekurangan yang
ada. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing,
mahasiswa serta civitas akademika untuk kelangsungan tugas ini. Semoga,
makalah ini kedepannya dapat bermanfaat kepada pembaca.

Denpasar, 16 Januari 2020


Hormat kami,

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
A. Pengertian Ergogenik .............................................................................................. 6
B. Jenis – Jenis Ergogenik .............................................................................................. 6
C. Jenis – Jenis dan Kelompok Ergogenik Gizi ............................................................ 10
D. Penggunaan dan Dampak Konsumsi Ergogenik Gizi .............................................. 15
E. Pengertian Suplemen ................................................................................................ 19
F. Jenis Suplemen ........................................................................................................ 20
G. Contoh Suplemen Untuk Atlet ................................................................................. 26
H. Penggunaan Suplemen dan Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Suplemen ....... 29
I. Dampak Konsumsi Suplemen pada Atlet .................................................................. 30
J. Cara Memlih Suplemen yang Baik pada Atlet .......................................................... 31
BAB III ............................................................................................................................. 32
PENUTUP ........................................................................................................................ 32
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 32
3.2 Saran ....................................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 33

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran merupakan hal yang semakin digemari oleh setiap orang. Tujuan
mereka mengikuti fitness tidak hanya untuk mendapatkan kebugaran, tetapi juga
untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal bagi pria dan wanita. Tubuh kekar dan
berotot merupakan tubuh yang ideal bagi pria dan tubuh langsing merupakan
tubuh yang ideal bagi wanita. Selain mengikuti fitness, untuk memperoleh
kebugaran serta membantu pembentukan tubuh ideal ini, mereka rela
mengkonsumsi suplemen. Tidak hanya orang yang ingin terlihat memiliki tubuh
ideal, atlet pun mengkonsumsi obatuntuk menjaga staminanya.
Dewasa ini banyak orang yang mengkonsumsi suplemen makanan yang
bersifat ergogenik atau juga disebut suplemen ergogenik. Suplemen ergogenik
biasanya dikonsumsi oleh atlet yang penggunaannya pun terbatas. Namun, saat ini
tidak hanya dikonsumsi oleh atlet, tetapi juga mulai dikonsumsi peserta fitness.
Pada atlet sendiri penggunaan suplemen ini biasanya tidak didukung oleh para
pakar gizi, pakar olahraga dan tim kesehatan lainnya kecuali telah dilakukan
percobaan ilmiah yang terdokumentasi memberikan efek ergogenik yang
signifikan (Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Semua suplemen makanan merupakan suplemen ergogenik. Pemenuhan
kebutuhan gizi terbaik tetaplah dari sumber makanan alami (Rai, 2009). Dengan
demikian, pemenuhan zat gizi individu bukan atlet yang melakukan fitness masih
bisa dipenuhi dari bahan makanan tanpa harus mengonsumsi suplemen ergogenik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) ditemukan bahwa 48,7%
anggota fitness mengkonsumsi suplemen asam amino. Penelitian yang dilakukan
oleh Hidayah dan Sugiarto (2013) ditemukan bahwa 66,6% member fitness
mengonsumsi suplemen amino, susu high protein dan keratin yang mana
suplemen-suplemen ini termasuk jenis suplemen ergogenik. Alasan mereka
mengonsumsi suplemen adalah untuk meningkatkan massa otot (59,9%), menjaga
kesehatan (26,7%), meningkatkan kebugaran (6,7%), dan mendukung program
diet (6,7%). Penggunaan suplemen ergogenik yang tidak tepat dan tidak rasional
dapat menyebabkan berbagai keluhan.

4
Penggunaan suplemen ergogenik yang dianjurkan oleh International Society
Of Sport Nutrition (ISSN) adalah mengikuti dosis pada kemasan dan disesuaikan
dengan waktu latihan, yaitu sebelum latihan, saat sedang latihan, dan setelah
latihan. Jika mengonsumsi suplemen ergogenik melebihi aturan harus
dikonsultasikan pada dokter atau ahli gizi olahraga.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari ergogenik gizi ?
2. Apa tujuan mengkonsumsi suplemen olahraga untuk atlet ?
3. Bagaimana kaitan antara ergogenic gizi dengan suplemen olahraga?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian ergogenik dan jenis – jenis ergogenik
2. Untuk mengetahui jenis, kelompok dan dampak dari penggunaan ergogenik
gizi
3. Untuk mengetahui pengertian suplemen dan jenis – jenis suplemen untuk atlet
4. Untuk mengetahui penggunaan, faktor, dampak dan cara memilih suplemen
yang baik pada atlet

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ergogenik
Istilah ergogenik berasal dari kata Yunani ergo, yang didefinisikan
meningkatkan potensi hasil kerja atau memperlancar kerja. Dalam olahraga
berbagai ergogenic aids sering digunakan oleh para atlet dalam upaya
meningkatkan performanya.
Ergogenic aids dapat dipakai dalam berbagai cara, baik untuk memperlancar
produksi energy melalui tiga sistem energy manusia atau mengoptimalisasi
aplikasinya untuk olahraga. Ergogenik dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori,
yaitu ergogenic aids mekanik atau biokemik, ergogenic aids farmakologi,
ergogenic aids fisiologi, ergogenic aids psikologi dan ergogenic aids gizi.
Penempatan suatu ergogenic aids ke dalam kategori tertentu masih dianggap
belum jelas ketika terjadi interaksi antara kategori dengan mudah terlihat. Sebagai
contoh, ergogenic aids seperti steroid anabolik kemungkinan mendorong
pengaruh fisiologi dan psikologi.

B. Jenis – Jenis Ergogenik


1. Ergogenik Mekanik/Biomekanik
Alat bantu ergogenik mekanik atau biomekanik merupakan segala sesuatu
yang memberikan keuntungan mekanik kepada atlet. Sebagai contoh, sepeda
tercanggih berharga puluhan ribu dolar yang digunakan para atlet balap sepeda
Amerika dapat memberikan keuntungan yang sangat nyata dibandingkan dengan
sepeda sejenis yang kurang canggih. Hal ini karena dengan rancangan yang dapat
menurunkan berat dan hambatan udara akan meningkatkan kecepatan yang lebih
tinggi pada berbagai taraf pengeluaran energi yang relatif sama. Sama seperti hal
tersebut adalah penggunaan sepatu lari yang lebih ringan akan memberikan
aplikasi energi yang lebih efisien.
Salah satu praktek gizi yang berhubungan dengan perbaikan penampilan
adalah ergogenik biomekanik. Menurut hukum gerak Newton kedua, percepatan
(acceleration) suatu objek berbanding langsung dengan gaya (force) yang
diterapkan dan berbanding terbalik dengan dengan massanya. Jika objeknya

6
tubuh manusia, maka dengan massa yang lebih rendah untuk gaya (force) yang
diterapkan akan lebih besar percepatannya. Sehingga seorang atlet yang dapat
mengurangi berat badannya, khususnya berat lemak, tanpa mengorbankan
kekuatan (strength), akan memperbaiki percepatannya jika aplikasi gayanya
dipertahankan konstan. Para atlet seperti pesenam, pelari jarak jauh, dan
pelompat tinggi sudah menikmati alat bantu biomekanik ini selama bertahun-
tahun.
Ergogenik mekanik lain adalah :
a) Latihan Altitude
b) Monitor denyut jantung
c) Komputer - menganalisis VO2 max, teknik, hasil test ,dll.
d) Perekam video – menganalisis teknik
e) Tyre towing – melatih kekuatan
f) Beban – melatih kekuatan
g) Jepit hidung
h) Parasut – melatih kekuatan
i) Downhill running (3° to 5° slope) – melatih kecepatan
j) Uphill running (5° to 10° slope) – melatih kekuatan
k) Treadmills
l) Pakaian, sepatu, peralatan olahraga
m) Latihan vibrasi
Contoh ergogenik mekanis/biomekanik adalah desain sepeda atau peralatan.
2. Ergogenik Farmakologi
Penggunaan ergogenik farmakologi dalam olahraga adalah doping, dan
Komisi Olimpiade Internasional (IOC), Komisi Olimpiade Amerika, dan banyak
kelompok lain yang berkenaan dengan olahraga melarang penggunaan berbagai
bahan tersebut yang dapat memperbaiki penampilan fisik. Lagi pula, banyak dari
bahan-bahan obat tersebut berbahaya bagi pemakainya. Kategori umum dari
bahan-bahan yang dilarang termasuk steroid anabolic, beberapa kelas stimulant,
narkotika, dan depressant, diuretics, dan untuk beberapa cabang olahraga,alkohol
dan β-blocker.

7
Salah satu obat yang mempunyai implikasi gizi adalah caffeine, karena
caffeine merupakan bahan alamiah pada beberapa minuman dan makanan yang
kita konsumsi, seperti kopi, the, dan coklat. Caffeine merupakan stimulant yang
mendatangkan sejumlah pengaruh fisiologi dan psikologi pada tubuh yang secara
teoritis dinyatakan memperbaiki penampilan. Sebagai contoh, salah satu teori
menyatakan bahwa caffeine akan meningkatkan penggunaan asam lemak bebas
sebagai sumber energi selama exercise, sehingga membantu penghematan
pemakaian glikogen otot untuk tahapan akhir dari aktivitas endurance aerobic
yang berlangsung lama, seperti marathon dan ultramaraton. Penggunaan caffeine
dilarang oleh IOC apabila dipakai melebihi dosis tertentu, sebanding dengan
kandungan caffeine yang terdapat dalam 5-6 gelas kopi yang diminum dalam
jangka waktu pendek.
Ergogenik farmakologi yang lain adalah :
a) Amphetamine
b) Androstenedione
c) Anabolic Steroid
d) Beta Blocker
e) Creatine Monohydrate
f) Caffeine
g) Choline
h) Carnitine
i) Chromium
j) Clenbuterol
k) Dehydroepiandrosterone (DHEA)
l) Gamma hydroxybutyric acid – GHB
m) Hydroxymethylbutyrate – HMB
n) Magnesium
o) Phosphatidylserine
p) Suplemen protein
q) Sodium Bicarbonate
r) Vanadyl Sulphate

8
Contoh ergogenik farmakologi adalah kafein, alkohol, amfetamin, beta
blocker, anabolic steroid.
3. Ergogenik Fisiologi
Ergogenik fisiologi secara teoritis dimaksudkan mempengaruhi secara
langsung proses-proses fisiologi tertentu yang penting bagi olahraga. Salah satu
alat bantu fisiologi yang paling berhasil adalah doping darah, juga dikenal sebagai
menambah darah atau dalam istilah teknis dikenal dengan induksi
arythrocythemia.
Ergogenik fisiologi yang lain adalah acupuncture, creatin, colostrum, EPO,
pengobatan herbal, homeopathy, hormon pertumbuhan manusia, fisioterapi, pijat
olahraga, sauna, sinar ultra-violet.
Contoh ergogenik fisiologi adalah suplementasi Na bikarbonat.
4. Ergogenik Psikologi
Ergogenik psikologi dapat dikelompokkan dalam dua kategori umum.
Pertama, pembangkit energi psikologi (psychological energizers) dimaksudkan
memaksimalkan produksi energi, yang kerjanya kemungkinan mirip dengan obat-
obat jenis stimulant. Kedua, penenang psikologi (psychological transquilizers)
yang secara teoritis dinyatakan memberikan pengaruh menenangkan, membantu
mengurangi taraf kecemasan dalam olahraga, terutama pada olahragawan yang
mengalami stress dan tekanan darah berlebihan yang dapat mengganggu control
muscular, seperti pada olahraga panahan, menembak, menyelam. Beragam teknik
psikologi, yang pada hakekatnya merupakan perbedaan bentuk latihan mental,
sudah dipelajari berhubungan dengan kemanjurannya dalam memperbaiki
performa fisik.
Pada umumnya, temuan penelitian masih belum meyakinkan dengan teknik-
teknis seperti hipnotis, pengaturan stress, control pikiran dan latihan konsentrasi
sebagai metode untuk memperbaiki performa dalam olahraga. Akan tetapi ahli
psikologi olahraga menganjurkan bahwa berbagai ergogenic psikologi
kemungkinan bermanfaat dan tidak membahayakan atlet.
Beberapa praktek gizi agaknya sedikit berhubungan dengan ergogenik
psikologi. Caffeine, seperti dikonsumsi dalam kopi, kemungkinan merupakan
pembangkit energi psikologi yang potensial. Disamping itu, penelitian sekarang

9
menunjukkan bahwa suplementasi vitamin tertentu pada vitamin B-kompleks
kemungkinan berperan sebagai penenang psikologi dengan merangsang produksi
neurotransmitters yang tepat pada otak.
Ergogenik psikologi yang lain adalah :
a) Bergembira
b) Hipnosis
c) Musik
d) Psikologi
e) Relaksasi
f) T'ai Chi
Contoh ergogenik psikologi adalah semua tindakan ergogenik.
5. Ergogenik Gizi
Ergogenik gizi didefinisikan sebagai manipulasi makanan (diet) untuk
meningkatkan kemampuan fisik dan olahraga. Zat ergogenik gizi bersinonim
dengan sport nutrion, sport supplement, sport nutrition, sport drink, performence
enhacers, anabolic, weight loss aids, hydration drinks. Manipulasi makanan dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a) Merubah pilihan makanan, lebih diutamakan kebiasaan makan dan
pemilihan makanan, apa yang dimakan oleh seseorang.
b) Menambahkan makronutrien untuk penggunaan khusus dalam latihan
dan olahraga meliputi minuman berkarbohidrat/elektrolit, karbohidrat
loading, lemak loading, peningkatan konsumsi protein, dan
hiperhidrasi.
c) Menambahkan mikromineral untuk penggunaan khusus dalam latihan
dan olahraga seperti makanan yang telah ditambahkan vitamin dan
mineral tertentu. (Syafizal & Welis Wilda, 2009).

C. Jenis – Jenis dan Kelompok Ergogenik Gizi


Zat ergogenik gizi ini dapat digolongkan berdasarkan berbagai macam hal
seperti zatnya dan berdasarkan efektifitas dan keamanan. Berdasarkan zatnya, zat
ergogenik gizi dapat dikelompok atas:

10
1. Turunan protein seperti arginin, aspartat, asam amino rantai bercabang,
karnitin, kreatin, gelatin, glukosamin dan condroitin sulfat, glutamin, B-
hidroksi-B-metilbutirat (HMB), lisin dan ornitin.
2. Turunan lemak seperti conjugated linoic acid (CLA), asam lemak rantai
sedang (MCT) dan
3. Other substances: buffer, caffeine,karoten, coenzyme Q10, ginseng,
alpha lipoid acid, myoinositol, pirufat dan tanin (Syafizal & Welis
Wilda, 2009).
Secara lengkap ergogenik gizi dapat dilihat pada Tabel 1.
Jenis Klaim Hasil riset Aspek
legalitas
Antioksidan Mempercepat Hasil riset bervariasi Legal
pemulihan otot
Meningkatkan
Aspartat pemakaian asam lemak Hasil riset bervariasi Legal
sehingga sparing
glikogen otot
L-carnitine Meningkatkan Hasil menunjukan tidak
metabolisme lemak efektif Legal
Kafein Meningkatkan performa Legal
Meningkatkan performa pada olahraga endurans & (level
olahraga olahraga intensitas pada urin
tinggi 12-15
mikrogra
m/mL)
Meningkatkan performa Meningkatkan performa
Karbohidrat olahraga, olahraga Legal
menunda kelelahan & menunda terjadinya
kelelahan
Meningkatkan performa
Kolin olahraga, Hasil riset bervariasi Legal
menunda kelelahan

11
Kreatin Meningkatkan kapasitas Meningkatkan kapasitas
sprint sprint Legal
& massa otot
Meningkatkan imunitas Negatif pada imunitas
Glutamin & membantu resintesis kemungkinan Legal
glikogen saat recovery berpengaruh pada
Mengurangi Heat Stress,
Gliserol mengikat cairan Menunjukan hasil positif Legal
dalam tubuh
Meningkatkan produksi
ATP,
Fosfat Hasil riset bervariasi Legal
meningkatkan kekuatan
otot
Optimasi perkembangan
Protein Menunjukkan hasil positif Legal
& perbaikan otot
Meningkatkan performa pd
aktivitas yang bergantung
Natrium Buffer terhadap asam terhadap glikolisis
Bikarbonat Legal
laktat anaerobik
untuk menghasilkan ATP
seperti lari sprint & renang
Meningkatkan ketahanan,
Minuman
menyediakan cairan, Mendukung Legal
olahraga
karbohidrat, dan elektrolit
Meningkatkan ketahanan
fisik, kesiapan mental,
Zink (Zn) Terbatas Legal
konsentrasi, testosteron
bebas
Meningkatkan
Tidak ada keuntungan
energi,ketahanan dan
Multivitamin kecuali sebelumnya ada Legal
kapasitas aerobik,
defisiensi
mempertinggi pemulihan
Sumber: McKinley Health Center 2007
Berdasarkan efektifitas dan keamanannya zat ergogenik gizi dapat
dikelompokan atas:
1. Kelompok A
Mendukung - Mengandung - Antioksidan,
penggunaan untuk atlet manfaat dan sumber bikabonat, kafein,
energi serta zat gizi kalsium, kreatin,
- Telah ada percobaan elektrolit,

12
secara scientifik glukosamin,
terhadap penampilan gliserol, zat besi,
atlet multivitamin/miner
al, sick pack, sport
drink, sport bar,
sport gel

2. Kelompok B
Dipertimbangkan - Masih baru, - Kolostrum,
untuk atlet dengan kemungkinan glutamin, HMB,
ketentuan badan menguntungkan melatonin,
pengawas - Khusus untuk atlet probiotik, ribosa
dan pelatih

3. Kelompok C
Belum ada bukti - Suplemen ini belum - Asam amino rantai
memberikan terbukti cabang, karnitin,
manfaat/efek - Dapat koenzim Q10,
menguntungkan meningkatkan kromium pikolinat,
penampilan citokrom C,
olahraga ginseng, Inosin,
piruvat, ZMA,
Oksigen booster.

4. Kelompok D
Tidak disarankan - Beresiko tinggi - Androstenedion,
untuk digunakan terkontaminasi DHEA, Epedra,
atlet dengan zat yang Strichin, Tribulus
berperan dalam terestris dan suplemen
test obat positif herbal testoteron.

13
Selain jenis zat ergogenik gizi yang telah disebutkan terdahulu, ada
beberapa jenis makanan dan minuman serta zat gizi yang dipercaya dapat
meningkatkan kinerja fisik (prestasi atlet). Jenis makanan dan minuman serta zat
gizi itu seperti kafein, gula, ginseng, protein, multivitamin, dan madu (Syafizal &
Welis Wilda, 2009).
Kafein banyak terdapat pada kopi, teh, coklat dan koka yang berpengaruh
terhadap perangsangan otot jantung, sehingga meningkatkan frekuensi kontraksi,
merangsang susunan syaraf yang menjadikan orang lebih siaga dan mempunyai
efek vasodilatasi pada pembuluh darah perifer. Selain itu, kafein mampu
meransang mobilisasi lemak sehingga dapat meningkatkan prestasi aerobik,
melindungi lever serta mengembangkan memori. Pemakaian kafein bagi atlet
sebaiknya dihindarkan sebab akan merugikan kinerja saat bertanding seperti
denyut jantung berlebihan, memacu produk urin dan bagi atlet yang sensitif
menyebabkan depresi yang membuat atlet gelisah serta menderita insomnia.
Konsumsi kafein berlebihan pada atlet dianggap doping apabila konsentrasi dalam
urin lebih dari 12 ug/ml (minum 15 cangkir kopi sehari, sudah dianggap doping)
(Syafizal & Welis Wilda, 2009).
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang mudah diserap usus halus
untuk menghasilkan energi guna kinerja fisik. Konsumsi gula yang pekat
(hipertonik) lebih dari 2,5 gram/100 cc menyebabkan terjadinya shock insulin
atau rebound yang mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula rendah atau < 50 mg
%), sehingga berpengaruh negatif terhadap kinerja atlet dalam berlatih maupun
bertanding (Syafizal & Welis Wilda, 2009).
Ginseng merupakan bahan berupa akar-akaran dari Korea yang
mengandung dametrene triol glikosida, yang mempunyai efek merangsang sekresi
adrenalin dalam tubuh sehingga membuat orang lebih aktif. Ginseng biasanya
dikonsumsi dalam bentuk cairan, kapsul, obat-obatan maupun jamu. Sampai saat
ini belum ada larangan penggunaan ginseng bagi olahragawan (Syafizal & Welis
Wilda, 2009).

14
D. Penggunaan dan Dampak Konsumsi Ergogenik Gizi
1. Antioksidan
Antioksidan adalah substansi yang dapat mengatasi radikal bebas. Zat-zat
yang termasuk antioksidan meliputi enzim, vitamin, mineral, dan phytochemical.
Seperti diketahui, pada saat olahraga konsumsi oksigen meningkat sekitar 20 kali
dari kondisi awal. Dengan demikian ada risiko terbentuk radikal bebas, terlebih
pada olahraga dengan intensitas tinggi. Antioksidan dikatakan dapat mengurangi
risiko yang terkait dengan meningkatnya jumlah radikal bebas yang terbentuk
akibat latihan fisik, melindungi terhadap penyakit akibat proses penuaan, dan
mencegah penuaan dini.
Riset penggunaan antioksidan pada atlet memberikan hasil yang bervariasi.
Konsumsi antioksidan dalam bentuk multivitamin memberikan manfaat yang
lebih baik selama latihan intensitas tinggi. Namun demikian, penggunaannya tetap
harus berhati-hati, karena penelitian yang dilakukan biasanya untuk pemakaian
jangka pendek. Untuk penggunaan jangka panjang belum cukup informasi tentang
hal tersebut.
Kebutuhan perhari beberapa antioksidan, yaitu : Beta karoten 15-25 mg,
Vitamin C 150 mg, Vitamin E 50-80 mg, dan Selenium 50-100 µg. Penggunaan
antioksidan biasanya relatif aman, asal dikonsumsi sesuai dosis anjuran. Dosis
selenium lebih dari 900 µg dapat menyebabkan efek mual dan muntah, sedangkan
vitamin larut lemak dapat menimbulkan efek toksik jika melebihi 10 kali lipat
dosis yang diperbolehkan.
2. Suplemen Protein

Suplemen protein dapat berupa bubuk yang dicampur ke susu atau air,
dapat juga berupa protein batangan. Sebagian besar berupa protein susu. Dosis

15
konsumsi suplemen protein, yaitu 30-60 mg/hari. Suplemen protein telah terbukti
paling efektif segera setelah latihan, dalam dua jam pertama setelah selesai.
Jumlah 1 gram per kilogram berat badan direkomendasikan pada periode ini.
Suplemen protein diklaim dapat menstimulasi sistem imun dan mencegah
menurunnya sistem imun akibat latihan berat, memiliki kandungan yang bergizi
tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh dengan cepat dan instan. Namun demikian,
konsumsi protein berlebihan akan memperberat fungsi ginjal karena produk akhir
protein adalah amonia yang harus dibuang melalui ginjal, dapat menyebabkan
masalah pencernaan karena suplemen protein kurang kandungan serat Disamping
itu harga suplemen ini biasanya mahal.
3. Ginseng
Ginseng diklaim dapat meningkatkan pembentukan energi, meningkatkan
konsentrasi, meningkatkan libido, dan menjaga kesehatan. Studi tentang ginseng
memberikan hasil yang bervariasi, tergantung pada dosis, cara pemberian, desain
penelitian yang digunakan, dan tipe ginseng yang digunakan.
Dalam 100 g ginseng mengandung 338 kalori, 12,2 g protein, 70 g
karbohidrat, beberapa vitamin, dan zat-zat aktif lainnya. Meskipun diperbolehkan,
penggunaan ginseng harus berhati-hati, karena beberapa sediaan ginseng
mengandung produk herbal lain, misalnya efedrin, yang tidak selalu tertulis dalam
kemasan. Dosis harian dari akar kering ginseng 0,5-2 g per hari. Dosis toksik pada
manusia belum diketahui.
4. L-Carnitin

16
L-carnitin merupakan asam karboksilat rantai pendek, dibentuk secara
endogen dari asam amino lisin dan metionin. Zat ini diklaim dapat meningkatkan
kemampuan aerobik dan menurunkan lemak tubuh. Berdasarkan banyak ulasan
dari L-Cartinin ini, dapat disimpulkan bahwa banyak atlet meminumnya 2 kali
sehari, sekali di pagi hari dengan perut kosong, dan yang kedua - setengah jam
sebelum latihan dengan dosis 7,5 mL sekali sehari.
Sebuah penelitian yang menggunakan L-carnitin 4 g selama 7 hari disertai
latihan anaerob intensitas tinggi tidak menunjukkan adanya efek ergogenik,
namun hanya meningkatkan kadar serum carnitin. Penggunaan dalam dosis besar
dapat menyebabkan diare. Hasil penelitian penggunaan L-carnitin sebagai zat
ergogenik memberikan hasil yang bervariasi. Dari 13 penelitian yang sudah
dilakukan, dilaporkan 9 penelitian tidak menunjukkan adanya efek suplementasi
L-carnitin dalam meningkatkan kadar asam lemak, VO2max, maupun dalam
meningkatkan performans, sedangkan 4 penelitian menunjukkan manfaat
ergogenik L-carnitin.
5. Kafein
Kafein digolongkan sebagai stimulan, diklaim dapat meningkatkan
kewaspadaan, konsentrasi, dan daya tahan. Efek samping yang sering timbul
adalah kecemasan dan gangguan tidur. Efek diuretiknya berpotensi menimbulkan
dehidrasi. Kafein efektif untuk meningkatkan kinerja olahraga pada atlet terlatih
ketika dikonsumsi dalam dosis rendah hingga sedang (~ 3-6 mg / kg) dan secara
keseluruhan tidak menghasilkan peningkatan kinerja lebih lanjut ketika
dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi (≥ 9 mg / kg). Dosis yang
diperbolehkan tidak lebih dari 12 mcg/ml dalam urin (8 cangkir kopi) karena jika
kadar kafeinnya berlebih, maka atlet tersebut digolongkan sebagai pengguna
doping. Kafein sangat bagus untuk atlet yang berada dalam aktivitas ketahanan
seperti lari atau olahraga tim seperti sepak bola dan ketika dikonsumsi sebelum
aktivitas, kafein dapat meningkatkan kinerja
6. Creatin Monohydrate
Creatin monohydrate diklaim dapat meningkatkan kekuatan otot,
memperbesar otot, membantu membakar lemak, dan meningkatkan daya tahan
serta menunda kelelahan. Zat ini merupakan salah satu komponen dalam sumber

17
makanan tinggi protein, seperti daging merah. Secara endogen dibentuk dari asam
amino glisin, arginin, dan metionin oleh hati, ginjal, dan pancreas. Sebagian besar
creatin disimpan di otot skelet, dan sekitar 5% di jantung, otak, dan testis.
Untuk mengonsumsi creatine ada dalam dua fase. Yang pertama adalah 5-7
hari di mana seseorang mengkonsumsi 20 gram per hari, juga dikenal sebagai fase
pemuatan. Fase berikutnya adalah fase pemeliharaan, di mana individu
mengkonsumsi 3-5 gram per hari.
Beberapa studi memperlihatkan efek jangka pendek suplementasi creatin
dalam aktivitas yang membutuhkan kekuatan. Namun demikian, suplementasi
creatin tidak berdampak pada aktivitas yang membutuhkan daya tahan.
7. Natrium Bikarbonat
Dalam latihan aerobik, tubuh kita menggunakan oksigen, tetapi dalam latihan
anaerobik seperti latihan jangka pendek dan intensitas tinggi, tubuh kita tidak lagi
memiliki oksigen untuk digunakan. Ketika kekurangan oksigen, asam laktat
adalah produk sampingan alami. Asam laktat inilah yang dianggap membawa
kelelahan bagi atlet. Natrium bikarbonat pada dasarnya bertindak sebagai
penyangga dalam tubuh kita dan untuk sementara meningkatkan pH darah kita
saat dikonsumsi. Ini membantu menurunkan asam laktat dalam tubuh kita dan
dengan demikian mencegah kelelahan
Natrium bikarbonat telah terbukti memiliki efek pada berbagai atlet termasuk
perenang, pengendara sepeda, dan pemain rugby. Dosis di mana itu efektif telah
ditemukan sekitar 300 mg per kilogram berat badan. Efek samping yang mungkin
terjadi termasuk masalah perut seperti rasa sakit, mual, diare atau muntah. Ini
dapat dihindari jika dosis dibagi menjadi yang lebih kecil selama satu jam.
8. Glutamin

18
Glutamin merupakan jenis asam amino esensial yang digunakan dalam
pembuatan protein. Glutamin juga diproduksi secara alami dan bahkan merupakan
jenis asam amino yang terbanyak ditemukan di dalam tubuh. Glutamin diklaim
dapat meningkatkan performa latihan, mengurangi rasa Lelah berlebih, dan
meningkatkan kemampuan pemulihan otot.
Glutamin dapat berbentuk cairan maupun bubuk. Glutamin dapat dikonsumsi
dengan dosis 5-10 gram/hari. Disarankan mengonsumsi glutamin 5 gram sebelum
tidur dan 5 gram setelah bangun tidur. Glutamin dapat dikonsumsi dengan
makanan atau minuman, namun jangan dengan makanan atau minuman yang
panas karena asam amino pada glutamin akan hilang karena panas.
Sebagian besar atlet memperoleh informasi tentang ergogenic aids dari
pelatih. Banyak alasan yang dikemukakan oleh atlet mengapa mengkonsumsi
ergogenik aids diantaranya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh,
menambah kekuatan otot, menjaga kesehatan/mencegah penyakit, menunda
kelelahan dan mempercepat pemulihan.
Penggunaan suplemen ergogenik yang tidak tepat dan tidak rasional dapat
menyebabkan berbagai keluhan. Penggunaan suplemen ergogenik yang
dianjurkan oleh International Society Of Sport Nutrition (ISSN) adalah mengikuti
dosis pada kemasan dan disesuaikan dengan waktu latihan, yaitu sebelum latihan,
saat sedang latihan, dan setelah latihan. Jika mengonsumsi suplemen ergogenik
melebihi aturan harus dikonsultasikan pada dokter atau ahli gizi olahraga.

E. Pengertian Suplemen

Suplemen bukanlah obat. Obat adalah zat kimia yang digunakan untuk
menyembuhkan suatu penyakit dan meringankan rasa sakit yang diderita.
Sedangkan suplemen adalah zat yang membantu mengoptimalkan hormone dan
fungsi tubuh. Suplemen tidak bekerja seperti obat. Bahan didalam suplemen tidak

19
ada yang mengandung adiktif atau zat yang dapat membuat seseorang ketagihan.
Selain dari suplemen makanan yang kita kenal seperti suplemen gizi dan non gizi
yang berbentuk kapsul, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai
pelengkap untuk menjaga vitalitas tubuh, ada juga yang disebut suplemen
olahraga. Suplemen olahraga berfungsi untuk menunjang kegiatan olahraga
dengan efek yang berbeda-beda pada setiap jenis suplemen. Beberapa efek yang
ditimbulkan adalah untuk menambah energy, membentuk tubuh, dan
mengencangkan otot.

F. Jenis Suplemen dan Contoh Suplemen Untuk Atlet


Atlet membutuhkan berbagai suplemen untuk menunjang kebutuhan tubuh
selama menjalani latihan berat. Suplemen yang dibutuhkan untuk atlet adalah
suplemen yang dapat meningkatkan energi, memperbaiki otot, memaksimalkan
kerja otot serta fungsi jantung. Berikut adalah suplemen utama yang dibutuhkan
Anda sebagai seorang atlet:
1. Asam Lemak Omega-3
Merupakan suplemen yang saat ini sangat diminati di pasaran. Asam
lemak omega-3 berfungsi untuk kesehatan kardiovaskular, meningkatkan profil
lipid, meningkatkan fungsi otak dan fungsi mental, serta sebagai anti-inflamasi
yang kuat tanpa efek samping yang berbahaya seperti obat bebas. Atlet dan orang-
orang dengan tujuan meningkatkan komposisi tubuh bisa memulainya dengan
3.000 mg omega-3 dibagi menjadi 2-3 dosis (kadar asam lemak omega-3 ini
bertahan dalam tubuh sekitar 8 jam). Dosisnya dapat ditingkatkan hingga 6.000
mg per hari.Saat ini, telah tersedia suplemen minyak krill yang kaya akan asam
lemak omega-3. Minyak krill adalah minyak yang dihasilkan oleh hewan krill
(Eupausia superba), sejenis udang-udangan dengan ukuran yang sangat kecil dari
Antartika. Minyak krill mengandung banyak asam lemak omega-3, EPA
(eicosapentaenoic acid), dan DHA (docosahexaenoic acid).
Di samping itu, minyak krill juga mengandung asam lemak omega-6,
antioksidan yang tergolong carotenoid yang dinamakan astaxanthin, dan substansi
yang dinamakan phospolipid. Minyak krill lebih mudah diserap tubuh
dibandingkan minyak ikan, karena terikat pada substansi phospholipid yang dapat

20
langsung diserap tubuh. Kandungan antioksidan pada minyak krill menjaga
omega-3 terhindar dari proses oksidasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
minyak krill hanya membutuhkan dosis yang lebih sedikit dibandingkan minyak
ikan untuk memberikan efek yang sebanding.
2. Vitamin B
Vitamin B dapat membantu meningkatkan mood serta berfungsi untuk
detoksifikasi yang dibutuhkan atlet setelah melakukan latihan berat. Proses
membangun dan memperbaiki otot (pengolahan protein) menghabiskan vitamin B
yang ada di tubuh, sehingga para atlet membutuhkan asupan vitamin B tambahan.
Carilah suplemen yang mengandung Riboflavin-5'-phosphate (B-2),
Methylcobalamin (B-12), Pyridoxal-5'-fosfat (B-6), dan Benfotiamine (B-1),
karena merupakan bentuk yang dapat diserap tubuh Anda. Hindari vitamin B
dalam bentuk hidroklorida (HCL) karena tidak dapat diserap tubuh. Pastikan
Anda mengonsumsinya pada pagi hari. Produksi urine Anda mungkin akan
berwarna kuning hingga kuning pekat, jadi Anda tidak perlu khawatir.
3. Magnesium
Magnesium merupakan salah satu dari tiga suplemen yang
direkomendasikan untuk atlet, karena merupakan elemen penting dalam sistem
biologis dan sebagian atlet cenderung kekurangan zat ini. Magnesium penting
karena dapat membantu mengatur irama jantung, memungkinkan otot
berkontraksi dan rileks dengan baik, serta menurunkan tekanan darah. Suplemen
ini baik dikonsumsi setelah latihan dengan perut kosong. Setiap individu
membutuhkan 600 mg sehari, dan pada atlet dengan latihan berat membutuhkan
hingga 2.000 mg per hari.
4. Vitamin D
Vitamin D dihasilkan oleh tubuh ketika terpapar oleh sinar matahari, dan
kebanyakan dari kita tidak memproduksinya dalam jumlah yang cukup walaupun
kita sering terpapar matahari. Kadar vitamin D diukur dengan hydroxyvitamin D
(bentuk kimia) dalam darah dengan jumlah normal 35. Namun kadar ideal yang
dibutuhkan yaitu 70-90, terutama untuk atlet. Selain bekerja dengan kalsium
untuk meningkatkan kepadatan tulang, vitamin D membantu mengurangi
peradangan, risiko kanker usus besar dan payudara, meningkatkan mood dan

21
kesehatan pernapasan bagian atas, serta memungkinkan otak untuk melepaskan
melatonin sehingga kita bisa tidur lebih nyenyak. Vitamin D sebaiknya
dikonsumsi malam hari sekitar 1 jam sebelum tidur. Bentuk yang paling baik
untuk diserap oleh tubuh adalah bentuk cair dan diletakkan di bawah lidah selama
30 detik.
5. Protein
Konsumsi protein sebanyak 20-30 gram per jam adalah dosis maksimal
yang dapat dicerna oleh tubuh (dosis protein yang dibutuhkan oleh tubuh adalah
0,8-1,4 gram per kilogram berat badan). Terlalu banyak protein menyebabkan
tubuh menjadi lebih asam, sehingga bisa memicu banyak masalah. Tapi dengan
mengonsumsi jumlah yang tepat, protein akan memberikan energi untuk
memperbaiki jaringan dan mengurangi nyeri otot. Whey protein adalah jenis
protein yang banyak dijual di pasaran dan sering digunakan oleh para atlet.
Protein kedelai bukanlah pilihan yang tepat karena merupakan rekayasa genetika
dan rantai asam amino yang paling rendah dalam membangun otot. Selain itu,
protein kedelai meningkatkan kadar estrogen yang dihindari para atlet.
6. Vitamin C
Vitamin C perlu dikonsumsi bersama karbohidrat untuk meningkatkan
penyerapannya. Sumber vitamin C utama ialah buah-buahan. Vitamin C
membantu memproduksi ATP yang berfungsi untuk penyembuhan luka. Dan
merupakan kofaktor untuk membentuk kolagen dan memperbaiki otot. Menurut
RDS Amerika Serikat, 90 mg vitamin C sudah cukup untuk mencegah timbulnya
penyakit. Atlet harus mengonsumsi vitamin C minimal 4,000-8,000 mg sehari.
Vitamin C baik dikonsumsi selama latihan berlangsung dan setelah latihan.

Contoh suplemen untuk atlet


1. Minuman Isotonik
Minuman Isotonik Menurut BSN (1998), minuman Isotonik merupakan
salah satu produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk
meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Istilah
isotonic seringkali digunakan untuk larutan minuman yang memiliki nilai
osmolalitas yang mirip dengan cairan tubuh (darah), sekitar 280 mosm/kg H2O.

22
Minuman Isotonik juga dikenal dengan sport drink yaitu minuman yang berfungsi
untuk mempertahankan cairan dan garam tubuh serta memberikan energi
karbohidrat ketika melakukan aktivitas. Minuman isotonik didefinisikan juga
sebagai minuman yang mengandung karbohidrat (monosakarida, disakarida dan
terkadang maltodekstrin) dengan konsentrasi 6-9% (berat/volume) dan
mengandung sejumlah kecil mineral (eklektrolit), seperti natrium, kalium, klorida,
posfat serta perisa buah/fruit flavors (Murray dan Stofan, 2001). Umumnya
komposisi terbesar minuman isotonik tetaplah air (hinga 98%). 2% lainnya
barulah terdiri dari ion NaCl (Natrium klorida), KP (kalium fosfat), Mg
(magnesium sitrat), dan Ca (kalsium laktat), yang berfungsi mengganti elektrolit
tubuh yang hilang.
Minuman isotonik dibuat untuk menggantikan energi, cairan tubuh dan
elektrolit yang hilang selama dan setelah kita melakukan aktivitas fisik, seperti
bekerja dan olahraga. Aktivitas fisik yang berat, pada umumnya akan menekan
selera makan. Bila hal ini tidak diatasi maka akan tercipta defisit energi yang
ditandai dengan penurunan cadangan energi di alam bentuk glikogen. Keadaan ini
merugikan karena dapat menyebabkan penurunan masa tubuh, kehilangan
jaringan aktif, kelelahan kronis, dan suplai, makanan (glukosa) ke sel otak
terganggu. Oleh karena itu, kehadiran minuman isotonic diharapkan dapat
mengatasi permasalahan kehilangan energi, cairan tubuh dan elektrolit
Walaupun terdapat manfaatnya, minuman isotonik ini memiliki dampak
negative bagi tubuh yaitu minuman isotonik biasanya mengandung asam nitrat.
Seluruh asam memiliki sifat erosif dan dapat berpengaruh pada gigi serta
lambung. Karena itu, sebaiknya konsumsi secepat mungkin, dan menggunakan
sedotan, serta tidak ditahan atau dipakai berkumur. Untuk wanita hamil dan
mereka yang usia lanjut, tidak masalah kalau ingin mengonsumsi minuman
kesehatan ini, sejauh tidak berlebihan. Kelebihan kalium akan berpengaruh pada
metabolisme tubuh dan menimbulkan efek jantung berdebar kencang.
Contoh minuman isotonik :
a) Pocari sweat
b) Mizone
c) Hydro coco

23
d) You C1000 lemon & orange water
e) Isoplus
f) Aquarius
2. Minuman Berenergi
Konsumsi Energy Drink di dunia pada umumnya meningkat dengan sangat
pesat. Dimana target konsumennya kini bukan hanya para olahragawan lagi
melainkan mulai dari anak muda hingga orang dewasa usia 18 hingga 34 tahun.
Energy Drink merupakan jenis minuman yang dapat memberikan sensasi segar
setelah dikonsumsi, umumnya banyak mengandung kafein dan gula dengan bahan
tambahan vitamin B kompleks dan asam amino (taurin misalnya). Biasanya
berupa minuman kaleng, botol atau berupa serbuk larut air. 4 Komposisi Energy
Drink, antara lain terdiri dari: Gula, Gingko Biloba, L-Carnitine, Anti Oxydant,
Caffeine, Guarana, Taurine, Ginseng, Yerba Mate, Vitamin B, Glucoronolactone,
Creatine.
Energy Drink dapat meningkatkan kualitas energy, meledakkan power,
dan meningkatkan daya tahan tubuh. hal ini bisa disebabkan dari berbagai sebab.
Yang pertama tentu saja asupan gula sebagai sumber energy. Kedua, vitamin B
yang membantu konversi gula ke energy. Ketiga, kafein yang menstimulasi
system metabolic dan syaraf pusat. Keempat, Taurine yang dapat meregulasi
denyut jantung tubuh, kontraksi otot, dan tingkat energy. Pengaruh negative dari
konsumsi Energy Drink secara umum berasal dari komposisi kafeinnya. Telah
diketahui bersama bahwa kafein memiliki pengaruh buruk seperti diuresis
(penambahan volume urin yang diproduksi dan jumlah (kehilangan) zatzat terlarut
dan air) dan natriuresis. Konsumsi kafein yang berlebih juga dapat menurunkan
sensitivitas insulin dan meningkatkan rata-rata tekanan darah arteri. Dalam
penelitian lebih lanjut, juga telah ditemukan fakta bahwa konsumsi kafein
memiliki hubungan dengan nyeri kepala kronik, terutama pada wanita muda
berusia kurang dari 40 tahun.
Contoh minuman berenergi :
a) Hemaviton energi drink
b) Kuku bima ener-g
c) You C1000 vitamin lemon

24
d) Proman energenesis
e) Red bull engery drink
f) Hemaviton jreng
g) Kratingdaeng
h) Extra joss
3. Supelem Creatine
Suplemen Creatin adalah produk yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja
atlet dengan meningkatkan level energinya. Suplemen creatine merupakan
gabungan dari beberapa jenis asam amino seperti glycine, agrinine, dan
methionine. Beberapa-berapa faktor yang menyebabkan suplementasi creatine
memberikan manfaat positif terhadap performa olahraga yang bergantung
terhadap metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energi adalah:
a) Suplementasi Creatin meningkatkan jumlah phosphocreatine di dalam
otot
b) Peningkatan jumlah phosphocreatine meningkatkan kemampuan kontraksi
otot melalui proses regenerasi ATP yang dapat berjalan secara cepat.
c) Pengunaan phosphocreatine sebagai sumber energi secara teoritis akan
menjaga tingkat keasaman otot dengan mengurangi membentukkan ion
hidrogen.
d) Creatine dapat berfungsi sebagai penyangga (buffer) bagi ion hidrogen
yang telah terbentuk dalam aktivitas bertenaga. Proses ini secara teoritis
dapat mencegah terbentuknya asam laktat yang menyebabkan otot menjadi
cepat lelah.
Suplemen creatin tersedia dalam bentuk pil, bubuk, dan cair. Bentuk
Suplemen creatin yang baik digunakan adalah bentuk dasar yakitu bubuk sebab
pada bentuk tersebut creatin akan mudah diserap oleh tubuh serta tidak
menghilangkan kandungannya ketika diproses dalam sistem pencernaan. Selain
itu, penggunaan suplemen creatin dapat dikombinasikan dengan karbohidrat
sederhana seperti gula. Kombinasi creatin dengan karbohidrat sederhana akan
menyebabkan tubuh menghasilkan insulin yang akan mendorong creatin untuk
masuk ke dalam sel otot.
Contoh suplemen creatin :

25
a) My Protein Creatine Monohydrate
b) Twinlab Creatine Fuel Powder
c) Now Sport Creatine monohydrate Powder
d) Muscle Pharm Creatine
e) Optimum Nutrition Creatine Powder
4. Suplemen Hormon
Suplemen hormon ini biasanya berbentuk susu protein, kapsul, dan tablet.
Kebanyakan cara kerja suplemen hormon ini adalah dengan mempengaruhi cara
kerja hormon. Suplemen hormon ini memiliki beberapa manfaat yaitu seperti
menambah tenaga dan membentuk otot tubuh. Akan tetapi, suplemen hormon ini
tidak dijual secara bebas, melainkan penggunaannya harus berdasarkan resep
dokter. Sebab jika suplemen hormon ini digunakan secara bebas maka akan dapat
membahayakan kesehatan pengguna, karena suplemen hormon ini bekerja
langsung mempengaruhi hormon dalam tubuh yang akan langsung memacu
jantung untuk dapat bekerja dengan cepat. Sebab jika suplemen hormon ini
digunakan secara bebas maka akan dapat membahayakan kesehatan pengguna,
karena suplemen hormon ini bekerja langsung mempengaruhi hormon dalam
tubuh yang akan langsung memacu jantung untuk dapat bekerja dengan cepat.
Jika suplemen hormon ini digunakan secara bebas maka akan dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit, misalnya saja stroke dan penyakit jantung.
Contoh suplemen hormon : Tostesterone

G. Contoh Suplemen Untuk Atlet


5. Minuman Isotonik
Minuman Isotonik Menurut BSN (1998), minuman Isotonik merupakan
salah satu produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk
meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Istilah
isotonic seringkali digunakan untuk larutan minuman yang memiliki nilai
osmolalitas yang mirip dengan cairan tubuh (darah), sekitar 280 mosm/kg H2O.
Minuman Isotonik juga dikenal dengan sport drink yaitu minuman yang berfungsi
untuk mempertahankan cairan dan garam tubuh serta memberikan energi
karbohidrat ketika melakukan aktivitas. Minuman isotonik didefinisikan juga

26
sebagai minuman yang mengandung karbohidrat (monosakarida, disakarida dan
terkadang maltodekstrin) dengan konsentrasi 6-9% (berat/volume) dan
mengandung sejumlah kecil mineral (eklektrolit), seperti natrium, kalium, klorida,
posfat serta perisa buah/fruit flavors (Murray dan Stofan, 2001). Umumnya
komposisi terbesar minuman isotonik tetaplah air (hinga 98%). 2% lainnya
barulah terdiri dari ion NaCl (Natrium klorida), KP (kalium fosfat), Mg
(magnesium sitrat), dan Ca (kalsium laktat), yang berfungsi mengganti elektrolit
tubuh yang hilang.
Minuman isotonik dibuat untuk menggantikan energi, cairan tubuh dan
elektrolit yang hilang selama dan setelah kita melakukan aktivitas fisik, seperti
bekerja dan olahraga. Aktivitas fisik yang berat, pada umumnya akan menekan
selera makan. Bila hal ini tidak diatasi maka akan tercipta defisit energi yang
ditandai dengan penurunan cadangan energi di alam bentuk glikogen. Keadaan ini
merugikan karena dapat menyebabkan penurunan masa tubuh, kehilangan
jaringan aktif, kelelahan kronis, dan suplai, makanan (glukosa) ke sel otak
terganggu. Oleh karena itu, kehadiran minuman isotonic diharapkan dapat
mengatasi permasalahan kehilangan energi, cairan tubuh dan elektrolit
Walaupun terdapat manfaatnya, minuman isotonik ini memiliki dampak
negative bagi tubuh yaitu minuman isotonik biasanya mengandung asam nitrat.
Seluruh asam memiliki sifat erosif dan dapat berpengaruh pada gigi serta
lambung. Karena itu, sebaiknya konsumsi secepat mungkin, dan menggunakan
sedotan, serta tidak ditahan atau dipakai berkumur. Untuk wanita hamil dan
mereka yang usia lanjut, tidak masalah kalau ingin mengonsumsi minuman
kesehatan ini, sejauh tidak berlebihan. Kelebihan kalium akan berpengaruh pada
metabolisme tubuh dan menimbulkan efek jantung berdebar kencang.
6. Minuman Berenergi
Konsumsi Energy Drink di dunia pada umumnya meningkat dengan sangat
pesat. Dimana target konsumennya kini bukan hanya para olahragawan lagi
melainkan mulai dari anak muda hingga orang dewasa usia 18 hingga 34 tahun.
Energy Drink merupakan jenis minuman yang dapat memberikan sensasi segar
setelah dikonsumsi, umumnya banyak mengandung kafein dan gula dengan bahan
tambahan vitamin B kompleks dan asam amino (taurin misalnya). Biasanya

27
berupa minuman kaleng, botol atau berupa serbuk larut air. 4 Komposisi Energy
Drink, antara lain terdiri dari: Gula, Gingko Biloba, L-Carnitine, Anti Oxydant,
Caffeine, Guarana, Taurine, Ginseng, Yerba Mate, Vitamin B, Glucoronolactone,
Creatine.
Energy Drink dapat meningkatkan kualitas energy, meledakkan power,
dan meningkatkan daya tahan tubuh. hal ini bisa disebabkan dari berbagai sebab.
Yang pertama tentu saja asupan gula sebagai sumber energy. Kedua, vitamin B
yang membantu konversi gula ke energy. Ketiga, kafein yang menstimulasi
system metabolic dan syaraf pusat. Keempat, Taurine yang dapat meregulasi
denyut jantung tubuh, kontraksi otot, dan tingkat energy. Pengaruh negative dari
konsumsi Energy Drink secara umum berasal dari komposisi kafeinnya. Telah
diketahui bersama bahwa kafein memiliki pengaruh buruk seperti diuresis
(penambahan volume urin yang diproduksi dan jumlah (kehilangan) zatzat terlarut
dan air) dan natriuresis. Konsumsi kafein yang berlebih juga dapat menurunkan
sensitivitas insulin dan meningkatkan rata-rata tekanan darah arteri. Dalam
penelitian lebih lanjut, juga telah ditemukan fakta bahwa konsumsi kafein
memiliki hubungan dengan nyeri kepala kronik, terutama pada wanita muda
berusia kurang dari 40 tahun .
7. Suplemen Creatine
Suplemen Creatin adalah produk yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja
atlet dengan meningkatkan level energinya. Suplemen creatine merupakan
gabungan dari beberapa jenis asam amino seperti glycine, agrinine, dan
methionine. Beberapa-berapa faktor yang menyebabkan suplementasi creatine
memberikan manfaat positif terhadap performa olahraga yang bergantung
terhadap metabolisme anaerobik untuk menghasilkan energi adalah:
e) Suplementasi Creatin meningkatkan jumlah phosphocreatine di dalam otot
f) Peningkatan jumlah phosphocreatine meningkatkan kemampuan kontraksi
otot melalui proses regenerasi ATP yang dapat berjalan secara cepat.
g) Pengunaan phosphocreatine sebagai sumber energi secara teoritis akan
menjaga tingkat keasaman otot dengan mengurangi membentukkan ion
hidrogen.

28
h) Creatine dapat berfungsi sebagai penyangga (buffer) bagi ion hidrogen
yang telah terbentuk dalam aktivitas bertenaga. Proses ini secara teoritis
dapat mencegah terbentuknya asam laktat yang menyebabkan otot menjadi
cepat lelah.
Suplemen creatin tersedia dalam bentuk pil, bubuk, dan cair. Bentuk
Suplemen creatin yang baik digunakan adalah bentuk dasar yakitu bubuk sebab
pada bentuk tersebut creatin akan mudah diserap oleh tubuh serta tidak
menghilangkan kandungannya ketika diproses dalam sistem pencernaan. Selain
itu, penggunaan suplemen creatin dapat dikombinasikan dengan karbohidrat
sederhana seperti gula. Kombinasi creatin dengan karbohidrat sederhana akan
menyebabkan tubuh menghasilkan insulin yang akan mendorong creatin untuk
masuk ke dalam sel otot.
8. Suplemen Hormon
Suplemen hormon ini biasanya berbentuk susu protein, kapsul, dan tablet.
Kebanyakan cara kerja suplemen hormon ini adalah dengan mempengaruhi cara
kerja hormon. Suplemen hormon ini memiliki beberapa manfaat yaitu seperti
menambah tenaga dan membentuk otot tubuh. Akan tetapi, suplemen hormon ini
tidak dijual secara bebas, melainkan penggunaannya harus berdasarkan resep
dokter. Sebab jika suplemen hormon ini digunakan secara bebas maka akan dapat
membahayakan kesehatan pengguna, karena suplemen hormon ini bekerja
langsung mempengaruhi hormon dalam tubuh yang akan langsung memacu
jantung untuk dapat bekerja dengan cepat. Sebab jika suplemen hormon ini
digunakan secara bebas maka akan dapat membahayakan kesehatan pengguna,
karena suplemen hormon ini bekerja langsung mempengaruhi hormon dalam
tubuh yang akan langsung memacu jantung untuk dapat bekerja dengan cepat.
Jika suplemen hormon ini digunakan secara bebas maka akan dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit, misalnya saja stroke dan penyakit jantung.

H. Penggunaan Suplemen dan Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi


Suplemen
Suplemen sebagian besar bekerja sebagai tambahan gizi selain makanan
yang dikonsumsi sehari-hari. Suplemen juga merupakan zat yang membantu

29
mengoptimalkan hormone dan fungsi tubuh. Suplemen olahraga dapat berfungsi
sebagai alat bantu farmakologi, alat bantu fisiologi dan alat bantu gizi. Alat bantu
gisiologis secara teoritis dimaksudkan mempengaruhi secara langsung proses-
proses fisiologi tertentu yang penting bagi olahraga. Suplemen diberikan jika atlet
dalam kondisi kekurangan zat gizi, sehingga membutuhkan tambahan asupan
suplemen untuk menunjang performanya. Jumlah konsumsi suplemen pada atlet
tergantung pada kondisi atlet yang mengonsumsinya.
Faktor yang mempengaruhi konsumsi suplemen, dalam kondisi tertentu atlet
dapat saja mengkonsumsi suplemen untuk memenuhi gizi agar dapat mencapai
prestasi yang optimal. Namun ada beberapa pertimbangan yang diperlukan untuk
memutuskan penggunaan suplemen. Antara lain pertimbangan tersebut adalah:
1. Suplemen dapat diberikan jika atlet menderita kekurangan zat-zat gizi
tertentu yang mungkin terjadi pada saat:
a) Mengikuti program penurunan berat badan
b) Menstruasi (bagi atlet perempuan)
c) Variasi makanan kurang baik
2. Penggunaan suplemen harus dalam pengawasan dokter atau ahli gizi
olahraga
3. Dalam menggunakan suplemen vitamin perlu diingat tingkat toksisitas
vitamin dan mineral
4. Dalam keadaan penyediaan menu makanan sehari-hari, cukup kandungan
zat gizi (vitamin dan mineral) sehingga suplemen tidak diperlukan.

I. Dampak Konsumsi Suplemen pada Atlet


Terdapat dampak positif dan dampak negative konsumsi suplemen pada atlet.
Dampak positif dari komsumsi suplemen pada atlet adalah dapat menambah
energy, membentuk tubuh, dan mengencangkan otot. Sedangkan dampak negative
dari konsumsi suplemen berbeda-beda sesuai dengan jenis suplemen yang
dikonsumsi. Antara lain :
1. Minuman isotonic. Minuman isotonic mengandung asam nitrat, yang
dimana asam nitrat ini memiliki sifat erosif dan dapat berpengaruh pada
gigi serta lambung. Serta minuman isotonic mengandung kalium,

30
Kelebihan kalium akan berpengaruh pada metabolisme tubuh dan
menimbulkan efek jantung berdebar kencang.
2. Minuman berenergi. Pengaruh negative dari konsumsi Energy Drink
secara umum berasal dari komposisi kafeinnya. Telah diketahui bersama
bahwa kafein memiliki pengaruh buruk seperti diuresis (penambahan
volume urin yang diproduksi dan jumlah (kehilangan) zat-zat terlarut dan
air) dan natriuresis. Pada saat berolahraga, Energy Drink juga mungkin
menyebabkan dehidrasi tubuh akibat efek diuretic yang ditimbulkan oleh
kafein.
3. Suplemen creatin dalam jangka panjang dapat mengakibatkan masalah
kesehatan seperti dehidrasi, mual, diare, kram otot, serta kerusakan hati
dan ginjal.
4. Suplemen hormone. Jika suplemen hormone dikonsumsi secara bebas
tanpa resep dokter maka dapat menyebabkan stroke dan penyakit jantung

J. Cara Memlih Suplemen yang Baik pada Atlet


Pemilihan suplemen pada atlet harus memperhatikan kebutuhan akan
suplemen apa yang diperlukan atlet untuk meningkatkan performanya. Jeli dalam
melihat kandungan suplemen untuk atlet. Baca dengan baik komposisi yang
tertulis dalam kemasan. Suplemen untuk atlet mungkin terdiri dari macam-macam
kandungan seperti multivitamin, protein, mineral, asam amino, ataupun herbal
tertentu. Yang terpenting dalam memilih suplemen untuk atlet adalah
komposisinya.

31
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah ergogenik berasal dari kata Yunani ergo, yang didefinisikan
meningkatkan potensi hasil kerja atau memperlancar kerja. Dalam olahraga
berbagai ergogenic sering digunakan oleh para atlet dalam upaya meningkatkan
performanya. Ada 5 jenis zat ergogenik, yang salah satunya adalah ergogenik gizi.
Zat ergogenik gizi bersinonim dengan sport nutrion, sport supplement, sport
nutrition, sport drink, performence enhacers, anabolic, weight loss aids, hydration
drinks. Bahan didalam suplemen tidak ada yang mengandung adiktif atau zat yang
dapat membuat seseorang ketagihan. Selain dari suplemen makanan yang kita
kenal seperti suplemen gizi dan non gizi yang berbentuk kapsul, tablet, bubuk,
atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap untuk menjaga vitalitas tubuh, ada
juga yang disebut suplemen olahraga. Suplemen olahraga berfungsi untuk
menunjang kegiatan olahraga dengan efek yang berbeda-beda pada setiap jenis
suplemen. Beberapa efek yang ditimbulkan adalah untuk menambah energy,
membentuk tubuh, dan mengencangkan otot.

3.2 Saran
Atlet sebaiknya mempertimbangkan penting tidaknya mengonsumsi
suplemen ergogenik. Mengonsumsi sulemen ergogenik sebaiknya
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini perlu dilakukan agar
tidak mengalami efek samping kerena terlalu berlebihan mengonsumsi
suplemen ergogenik.

32
DAFTAR PUSTAKA

Syafrizar & Wilda Welis. 2009. Gizi Olahraga. Padang: Wineka Media.
McKinley Health Center. 2007. Ergogenic Aids: Nutritional Supplements for
Athletes. http://www.mckinley.uiuc.edu/Handouts/ergogenic_aids.html
[14 Januari 2020]
Depkes. 2000. Pedoman Pelatihan Olahraga Gizi Untuk Prestasi . Jakarta :
Departemen Kesehatan.
Nurullita, Yanti. 2018. Zat Ergogenik.
Hellosehat, Dr. Deiby Sihombing. 2018. Apakah Atlet Perlu Minum Suplemen
Untuk Meningkatkan Performanya?. Tersedia dalam :
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/suplemen-untuk-atlet/.
Diakses pada : 15 Januari 2020
Drs. Syafrizar, M.Pd, Wilda Welis, S.P., M.Kes. 2009. Gizi Olahraga. Padang :
Wineka Media. Tersedia dalam :
http://repository.unp.ac.id/488/1/BUKU%20GIZI%20OLAHRAGA%20O
K.pdf. Diakses pada : 15 Januari 2020
Academia.edu, Mizukage Nap. 2018. Makalah Suplemen Olahraga. Tersedia
dalam :
https://www.academia.edu/36115452/Makalah_Suplemen_Olahraga.
Diakses pada : 15 Januari 2020.
Yunita Theresia Rina. 2016. Jenis Suplemen Untuk Atlet .
https://www.google.co.id/amp/s/m.klikdokter.com/amp/2860140/tujuh-
jenis-suplemen-untuk-atlet (diakses pada tanggal 16 Januari 2020)
Christiana Phillipou. Ergogenic Aids Used by Athletes. Presentation.
Dimas, Raka. 2017. “4 Bahaya Dari Suplemen Protein Yang Harus Anda
Ketahui”. (Online) https://pengobatankesemutan.com/bahaya-suplemen-
protein/, diakses pada tanggal 15 Januari 2020.
Maughan, R. 1999. Nutritional Ergogenic Aids and Exercise Performance.
Nutrition Research Reviews, 12: 255-280.
Suplemen Diet untuk Latihan dan Kinerja Atletik - Lembar Fakta untuk
Profesional Kesehatan (Internet). Institut Kesehatan Nasional, Kantor

33
Suplemen Diet. 2017,
https://ods.od.nih.gov/factsheets/ExerciseAndAthleticPerformance-
HealthProfessional/#disc, diakses pada tanggal 16 Januari 2020.
Anonim. 2016. Macam-Macam Suplemen Fitness dan Fungsinya. (Online)
http://www.carasixpack.net/2016/07/jenis-suplemen-fitness-terbaik-
fungsinya.html, diakses pada tanggal 16 Januari 2020.

34
1

Anda mungkin juga menyukai