Disusun Oleh :
Nim : BO421332
2023
Identitas jurnal
A. Cara penurunan atau strategi yang digunakan dalam menurunkan berat badan
atlet Pancak Silat
Dalam Jurnal ini Atlet yang akan mengikuti pertandingan, penetapan berat badannya
harus dilakukan jauh hari sebelum pertandingan. Penetapan berat badan harus disarankan
minimal 6-8 minggu menjelang pertandingan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
penurunan berat badan yang terlalu drastic sehingga atlet sudah memiliki berat badan
yang diinginkan bebera-pa hari menjelang pertandingan dan ia dapat bertanding dengan
kondisi yang baik. Cabang pencak silat diklasifikasikan sebagai olahraga berat. dapat
dihitung kebutuhan kalori atlet sesuai dengan berat badannya.
Strategi dalam menurunkan berat badan atlet pancak silat
1. ada tiga cara pertama dalam menurunkan berat badan atlet yaitu mengurangi
pemasukan kalori setiap hari di bawah pengeluaran energi, mengurangi pemasu
kan kalori dan meningkatkan pengeluaran energi, kombinasi keduanya, yaitu
mengurangi pemasukan kalori dan meningkatkan pengeluaran energi.
2. Cabang pencak silat diklasifikasikan sebagai olahraga berat. dapat dihitung
kebutuhan kalori atlet sesuai dengan berat badannya. Contoh dalam pencak
silat, atlet memiliki berat badan 50kg, maka kalori yang dibutuhkannya setiap
hari adalah 50 x 54 = 2750 kalori.
3. Setelah diketahui jumlah kebutuhan energi untuk setiap harinya maka langkah
selanjutnya adalah mengurangi asupan makanan sebesar 25 % dari yang
seharusnya dikonsusmsi atlet.
4. Penurunan berat badan itu dapat dilakukan melalui diet, latihan fisik, dan
gabungan (latihan fisik yang dibarengi diet). Yang dimaksud dengan diet di sini
adalah pengaturan makanan sehingga jumlah pemasukan kalori sesuai dengan
yang dibutuhkan.
5. kurangan kalori yang diperbolehkan tidak lebih dari 1000 s.d 1500 kalori,
sedangkan pemasukan kalori terendah yang diperbolehkan adalah 2000 kalori
perhari untuk atlet. Untuk menurunkan berat badan atlet melalui diet,
pemasukan kalori harus kurang dari kebutuhan setiap harinya. Pengurangan
pemasukan kalori tersebut dengan memperhatikan batas minimal yang
diperolehnya.
6. Mengurangi Lemak ditubuh
Aktivitas fisik/latihan yang yang dilakukan untuk menurunkan berat badan,
merupakan aktivitas yang bersifat aerobic. Selama aktivitas ini lemak yang
terdapat dalam tubuh dipecah sebagai sumber energy yang akan digunakan
selama latihan. Hal ini akan mengurangi lemak tubuh sehingga berat badan
menjadi turun.
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 9. Nomor 1. Edisi Juli 2019
Terakreditasi SINTA 4
Suwirman, Sepriadi
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki
dengan baik.
pengeluaran energi.
Selanjutnya Soerjodibroto (1981) men-
Penurunan Berat Badan gemukakan bahwa penurunan berat badan itu
Penetapan Berat Badan
dapat dilakukan melalui diet, latihan fisik, dan
Atlet yang akan mengikuti pertandin- gabungan (latihan fisik yang dibarengi diet).
gan, penetapan berat badannya harus dilaku- Yang dimaksud dengan diet di sini adalah
kan jauh hari sebelum pertandingan. Pene- pengaturan makanan sehingga jumlah pema-
tapan berat badan harus disarankan minimal sukan kalori sesuai dengan yang dibutuhkan.
6-8 minggu menjelang pertandingan. Hal ini
Makanan merupakan sumber energi
dilakukan agar tidak terjadi penurunan berat
yang digunakan untuk melakukan aktivitas
badan yang terlalu drastic sehingga atlet sudah
fisik. Semakin tinggi aktivitas semakin tinggi
memiliki berat badan yang diinginkan bebera-
pula kalori yang dibutuhkan dari makanan.
pa hari menjelang pertandingan dan ia dapat
Jika makanan yang dikonsumsi lebih banyak
bertanding dengan kondisi yang baik.
dari aktivitas yang dilakukan, maka akan ter-
jadi penumpukan lemak dalam tubuh sehing-
Kebutuhan Kalori ga akan menyebabkan berat badan bertambah.
Kebutuhan kalori untuk para atlet, me- Begitu juga sebaliknya, jika energi yang dike-
nurut Soerjodibroto (1984) dihitung berdasar- luarkan lebih banyak dari kalori yang dihasil-
kan jenis kelamin, berat badan, dan macam ak- kan dari makanan, maka akan terjadi penuru-
tivitas. Pemakaian energi/kg berat badan/24 nan berat badan.
jam untuk olahraga sesuai dengan klasifika- Untuk menurunkan berat badan atlet
sinya seperti tercantum dalam table berikut ini. melalui diet, pemasukan kalori harus kurang
dari kebuuhan setiap harinya. Pengurangan
Tabel 1. Kebutuhan kalori/kg. berat badan/24 pemasukan kalori tersebut dengan memper-
jam hatikan batas minimal yang diperolehnya. Ke-
Olahraga kurangan kalori yang diperbolehkan menurut
Jenis
Berat Fox (1986) tidak lebih dari 1000 s.d 1500 kalori,
Kelamin Ringan Sedang Berat
Sekali sedangkan pemasukan kalori terendah yang
diperbolehkan adalah 2000 kalori perhari.
Laki-laki 42 46 54 62
Penurunan berat badan dianjurkan oleh
Wanita 36 40 47 55 Williams (1990) sebanyak 2 pon perminggu.
Sumber : Soerjodibroto (1984) Penurunan berat badan yang lebih dari 2 pon
seminggu harus di bawah pengawasan yang
Cabang pencak silat diklasifikasikan ketat dari dokter. Untuk menurunkan berat ba-
sebagai olahraga berat. Berdasarkan table di dan ½-1 kg seminggu, maka pemasukan kalori
atas, dapat dihitung kebutuhan kalori atlet se- melalui bahan makanan harus dikurangi seba-
suai dengan berat badannya. Misalnya dalam nyak 500-1000 kalori sehari di bawah kebutu-
pencak silat, atlet kelas B memiliki berat badan han normalnya (Persatuan Ahli Gizi Indonesia
50kg, maka kalori yang dibutuhkannya setiap : 1992).
hari adalah 50 x 54 = 2750 kalori Dalam program penurunan berat badan,
yang harus dikurangi adalah lemak tubuh,
Cara Penurunan Berat Badan karena penimbunan lemak dalam tubuh akan
Atlet yang memiliki kelebihan berat menyebabkan badan menjadi berat. Dengan
badan, untuk memperoleh berat badan yang hanya mengeluarkan keringat yang sebanyak-
diinginkan, maka penurunan yang dilakukan banyaknya tidak akan menghilangkan lemak
harus dengan cara yang benar. Hal ini berarti dari tubuh.
kegiatan yang dilakukan tidak menimbulkan Aktivitas fisik/latihan yang yang dila-
resiko terhadap kesehatan dan penampilan at- kukan untuk menurunkan berat badan, meru-
let. pakan aktivitas yang bersifat aerobic. Selama
Menurut McArdle (1986), ada tiga cara aktivitas ini lemak yang terdapat dalam tubuh
untuk mengurangi berat badan yaitu (1) men- dipecah sebagai sumber energy yang akan di-
gurangi pemasukan kalori setiap hari di bawah gunakan selama latihan. Hal ini akan mengu-
pengeluaran energi (2) mengurangi pemasu- rangi lemak tubuh sehingga berat badan men-
kan kalori dan meningkatkan pengeluaran jadi turun.
energi (3) kombinasi keduanya, yaitu mengu- Dengan demikian penurunan berat ba-
rangi pemasukan kalori dan meningkatkan dan dapat dilakukan dengan program latihan
4 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 1. Edisi Juli 2019
biasa ditambah dengan program khusus yang aktivitasnya dapat membakar lemak dalam tubuh.
Kegiatan ini perlu ditunjang dengan pengaturan makanan (diet) di mana pemasu- kan kalori dari
makanan lebih besar daripada pengeluaran energy dalam latihan.
Di samping itu penurunan berat badan tidak dilakukan secara drastis, maksudnya menurunkan
berat badan yang banyak dalam waktu singkat. Penurunan berat badan secara drastis mengakibatkan
atlet akan kekurangan energy dan akan mengganggu penampilan- nya. Atlet akan selalu dalam kondisi
yang le- mah, tidak memiliki daya tahan dan bahkan dapat mengganggu kesehatannya. Oleh karena itu,
penurunan berat badan harus dilakukan secara bertahap.
SIMPULAN
Penurunan berat badan yang mengaki- batkan dehidrasi dapat membahayakan kese- hatan dan
mengganggu penampilan atlet. Ada tiga cara untuk mengurangi berat badan, yai- tu: Mengurangi
pemasukan kalori setiap hari; Meningkatkan pengeluaran energy setiap hari; Kombinasi keduanya;
Menurunkan berat ba- dan harus dilakukan secara bertahap.
Hindari kebiasaan yang salah dalam me- nurunkan berat badan, seperti: Mengurangi cairan yang
banyak dari dalam tubuh; Meng- gunakan baju karet dalam latihan; Menyenga- ja muntah waktu akan
bertanding; Program penurunan berat badan hendaknya di bawah pengawasan dokter; Untuk
pengaturan maka- nan yang dikonsumsi atlet maka dibutuhkan tenaga ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA
IHSAN, Nurul; SEPRIADI, Sepriadi; SUWIRMAN, Suwir- man. HUBUNGAN STATUS GIZI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
TINGKAT KONDISI FISIK SISWA PPLP CABANG PENCAK SILAT SU-
McAdrdle, D. William (1986). Exercise physiology, Phyladel- phia : Lea & Febiger.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (1992). Penuntun Diet, Ja- karta : Gramedia Pustaka Utama
Sepriadi, S., Hardiansyah, S., & Syampurma, H. (2017). Perbedaan Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Status Gizi. Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, 7(1), 24-34.
Soerjodibroto, Waluyo (1984). Persiapan Gizi Menjelang Per- tandingan, Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
(1981). Diet dan latihan fisik dalam program penurunan berat badan pada obesitas: Efek diet terhadap
komposisi tubuh dan nilai kimia darah, Makalah Seminar Kedokteran Olahraga, Denpasar
Sumosardjono, Sadoso (1987). Pertunjuk praktis kesehatan olahraga, Jakarta : Pustaka Karya Grafika Utama.
Williams, Melvin H. (1990). Lifetime fitness and wellness, Dubuque : Wn. C. Brown Publisher.