Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL

( Strategi Penurunan Berat Badan Pada Atlet)

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Gizi Olahraga

Dosen Pengampu : Nur Zakiah. S.Tr.Gz., M.K.M

Disusun Oleh :

Nama : Anisa Putri

Nim : BO421332

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023
Identitas jurnal

Artikel jurnal Penurunan Berat Badan Atlet Pencak Silat


Nama Penulis Suwirman, Sepriadi
Nama Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia
Tahun dan 2019, hal 1- 4, p-ISSN 2088-6802

A. Cara penurunan atau strategi yang digunakan dalam menurunkan berat badan
atlet Pancak Silat
Dalam Jurnal ini Atlet yang akan mengikuti pertandingan, penetapan berat badannya
harus dilakukan jauh hari sebelum pertandingan. Penetapan berat badan harus disarankan
minimal 6-8 minggu menjelang pertandingan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
penurunan berat badan yang terlalu drastic sehingga atlet sudah memiliki berat badan
yang diinginkan bebera-pa hari menjelang pertandingan dan ia dapat bertanding dengan
kondisi yang baik. Cabang pencak silat diklasifikasikan sebagai olahraga berat. dapat
dihitung kebutuhan kalori atlet sesuai dengan berat badannya.
Strategi dalam menurunkan berat badan atlet pancak silat
1. ada tiga cara pertama dalam menurunkan berat badan atlet yaitu mengurangi
pemasukan kalori setiap hari di bawah pengeluaran energi, mengurangi pemasu
kan kalori dan meningkatkan pengeluaran energi, kombinasi keduanya, yaitu
mengurangi pemasukan kalori dan meningkatkan pengeluaran energi.
2. Cabang pencak silat diklasifikasikan sebagai olahraga berat. dapat dihitung
kebutuhan kalori atlet sesuai dengan berat badannya. Contoh dalam pencak
silat, atlet memiliki berat badan 50kg, maka kalori yang dibutuhkannya setiap
hari adalah 50 x 54 = 2750 kalori.
3. Setelah diketahui jumlah kebutuhan energi untuk setiap harinya maka langkah
selanjutnya adalah mengurangi asupan makanan sebesar 25 % dari yang
seharusnya dikonsusmsi atlet.
4. Penurunan berat badan itu dapat dilakukan melalui diet, latihan fisik, dan
gabungan (latihan fisik yang dibarengi diet). Yang dimaksud dengan diet di sini
adalah pengaturan makanan sehingga jumlah pemasukan kalori sesuai dengan
yang dibutuhkan.
5. kurangan kalori yang diperbolehkan tidak lebih dari 1000 s.d 1500 kalori,
sedangkan pemasukan kalori terendah yang diperbolehkan adalah 2000 kalori
perhari untuk atlet. Untuk menurunkan berat badan atlet melalui diet,
pemasukan kalori harus kurang dari kebutuhan setiap harinya. Pengurangan
pemasukan kalori tersebut dengan memperhatikan batas minimal yang
diperolehnya.
6. Mengurangi Lemak ditubuh
Aktivitas fisik/latihan yang yang dilakukan untuk menurunkan berat badan,
merupakan aktivitas yang bersifat aerobic. Selama aktivitas ini lemak yang
terdapat dalam tubuh dipecah sebagai sumber energy yang akan digunakan
selama latihan. Hal ini akan mengurangi lemak tubuh sehingga berat badan
menjadi turun.
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 9. Nomor 1. Edisi Juli 2019

Terakreditasi SINTA 4

Penurunan Berat Badan Atlet Pencak Silat

Suwirman, Sepriadi

Universitas Negeri Padang, Indonesia

Diterima: April 2019. Disetujui: Mei 2019. Dipublikasikan: Juli 2019

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

p-ISSN 2088-6802 | e-ISSN 2442-6830


ABSTRAK Berat badan merupakan salah satu hal menjadi
perhatian khusus. Hal ini karena berat badan atlet sering
sangat erat kaitannya dengan asupan gizi.
menjadi persoalan sebelum pertandingan. Dalam usaha Menurut Sepriadi dkk (2017), bagi atlet asu-
menurunkan berat badan atlet pencak silat ada tiga hal pan gizi juga mempunyai hubungan dengan
yang dapat dilakukan yaitu: mengurangi pemasukan ka- lori prestasi dengan atlet, dimana asupan gizi yang
setiap hari, meningkatkan pengeluaran energi setiap hari, baik merupakan syarat utama untuk mempe-
dan kombinasi keduanya.Menurunkan berat badan harus
dilakukan secara bertahap. Kebiasaan yang salah dalam
roleh kondisi tubuh yang sebaik-baiknya dan
menurunkan berat badan dan harus dihindari ada- lah untuk mencapai prestasi yang maksimal. Le-
seperti: mengurangi cairan yang banyak dari dalam tubuh, bih lanjut Ihsan dkk (2018) menjelaskan bah-
menggunakan baju karet dalam latihan, dan meny- engaja wa jika kita ingin berpretasi dengan maksimal
muntah waktu akan bertanding. Untuk pengaturan maka juga harus memperhatikan status gizi.
makanan yang dikonsumsi atlet maka dibutuhkan tenaga
ahli gizi.
Jika tubuh kekurangan zat gizi maka dapat be-
rakibat pada gangguan fungsi organ, dan sis-
tem fisiologis serta biokimiawi di dalam tubuh
Kata Kunci: Berat Badan, Pengaturan Makanan yaitu pada akhirnya berakibat pada penyakit.
Dalam persiapan untuk menghadapi
ABSTRACT Body weight is one of the things of special concern.
suatu pertandingan, masing-masing atlet telah
This is because the athlete’s weight is often a problem before the ditetapkan kelasnya sesuai dengan berat ba-
match. In an effort to reduce the weight of the martial arts athlete dan yang dimilikinya. Namun kadang-kadang
there are three things that can be done, namely: reducing calorie terjadi perubahan berat badan atlet selama
intake every day, increasing energy expenditure every day, and masa latihan sehingga kelas yang seharusnya
a combination of both. Reducing weight should be done gradu-
ally. The wrong habits in losing weight and should be avoided
ditempati atlet tidak lagi sesuai dengan kelas
are such as: reducing a lot of fluid from the body, using rub- yang telah ditetapkan sebelumnya. Keadaan
ber clothes in training, and deliberately vomiting when going to ini cenderung membuat pelatih melakukan
compete. For the regulation of food consumed by athletes, nutri- tindakan untuk menyesuaikan kembali berat
tionists are needed. badan atletnya (menambah atau mengurangi)
walaupun waktu pertandingan sudah dekat.
Keywords: Body Weight, Food Arrangement Berkaitan dengan masalah penurunan
berat badan atlet, di samping karena terja-
PENDAHULUAN dinya pertambahan berat badan selama lati-
han sehingga harus diturunkan kembali, juga
Dalam banyak cabang olahraga, masa- kadang-kadang menyangkut masalah peluang
lah berat badan atlet tidak menjadi perhatian yang dimiliki atlet yang sering menjadi alasan
khusus. Boleh dikatakan bahwa tidak ada per- untuk melakukan tindakan tersebut. Pelatih
soalan dengan berat badan atlet untuk tampil mungkin melihat peluang yang lebih besar
dalam pertandingan. Lain halnya dengan ca- bagi atletnya untuk meraih kemenangan atau
bang olahraga pencak silat seperti pencak silat, menjadi juara jika bertanding dalam yang telah
tinju, dan sejenisnya, berat badan atlet meru- ditetapkannya.
pakan bagian yang perlu mendapat perhatian Di samping itu, ada juga kecenderungan
karena cabang olahraga ini dipertandingkan pelatih agar atletnya bertanding dengan berat
berdasarkan kelas dengan kategori berat ba- badan maksimal dikelasnya, terutama cabang
dan. Kelebihan dan kekurangan berat badan olahraga yang mempunyai kelas dengan ren-
sehingga tidak sesuai lagi dengan kelasnya tangan berat badan 5 kg seperti pencak silat.
merupakan masalah yang mengakibatkan atlet
tersebut tidak boleh ikut bertanding.
Kelebihan dan kekurangan berat badan
2 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 1. Edisi Juli 2019

Dengan demikian sering atlet itu bertanding


(1988) antara lain: (1) pengurangan kekuatan
pada kelas dibawah berat badan yang dimili-
otot (2) penurunan pelaksanaan waktu tampil
ki sebelumnya. Yang menjadi masalah adalah
(3) merendahkan plasma dan volume darah (4)
cara yang dilakukan dalam penurunan berat
penurunan fungsi jantung selama kerja maksi-
badan tersebut.
mal (5) peningkatan jumlah elektroit yang hi-
Berdasarkan pengamatan penulis sela-
lang dari tubuh.
ma ini, berbagai cara yang dilakukan untuk
Di samping itu, dengan banyaknya ke-
melakukan penurunan berat badan tersebut.
ringat yang keluar, magnesium yang sangat di-
Ada yang berlatih dalam cuaca yang panas
butuhkan oleh tubuh juga ikut terbawa sehing-
dengan menggunakan baju karet (parasut), ada
ga dapat mengakibatkan tubuh kekurangan
yang duduk dalam mobil yang dihidupkan
zat ini. Menurut Sumosardjuno (1987), keku-
mesinnya, mengurangi makan selama latihan,
rangan magnesium dalam tubuh akan menye-
bahkan ada yang dengan sengaja muntah pada
babkan kejang otot. Selanjutnya menurut Giam
saat akan melakukan penimbangan badan.
dan The (1993), defisit air sebanyak 3% dari be-
Dengan melihat beberapa kasus diatas,
rat badan atau lebih, akan berbahaya terhadap
penulis ingin memberikan sumbangan pikiran
sistem kardiovaskuler dan peredaran darah
tentang resiko yang dapat terjadi dan bagai-
serta meningkatnya gangguan syaraf pusat se-
mana cara mengatasinya. Diharapkan penge-
perti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
tahuan ini dapat diterapkan oleh para pelatih
Penurunan berat badan dengan mengu-
dan atlet sehingga pretasi yang diharapkan
rangi makanan dalam masa latihan yang berat
dapat dicapai.
tanpa memperhitungkan kalori yang dibutuh-
kan, akan mengakibatkan atlet kurang berse-
KAJIAN KEPUSTAKAAN
mangat dan loyo karena tidak cukupnya kalori
yang dibutuhkan, keadaan ini bahkan sampai
Resiko Penurunan Berat Badan Yang Tidak
pada masa pertandingan. Hasilnya atlet tidak
Tepat
dapat tampil secara maksimal dan tidak dapat
Sebagaimana yang telah dikemukakan
menampilkan prestasi optimalnya.
di atas, beberapa kebiasaan dalam penurunan
Penurunan berat badan seperti ini juga
berat badan yang tidak tepat, di samping itu
merupakan penyiksaan bagi atlet, dimana
dapat mengganggu penampilan atlet dalam
dia harus mengurangi makannya setiap hari.
pertandingan, juga dapat membahayakan ter-
Beban latihan yang diterima tidak diimbangi
hadap kesehatan dan keselamatan atlet. Hanya
dengan kebutuhan kalorinya sehingga atlet se-
karena didorong oleh keinginan agar atlet da-
lalu berada dalam kelaparan dan kekurangan
pat bertanding dan meraih kemenangan, terja-
tenaga. Diet yang mendekati kelaparan ber-
di pemaksaan dalam menurunkan berat badan
kepanjangan dengan kekurangan kalori yang
tanpa memperhatikan efek samping yang akan
melebihi batas yang diperbolehkan, akan me-
terjadi.
nimbulkan gangguan terhadap kondisi fisik
Berlatih dengan menggunakan baju ka-
atlet.
ret dan dalam cuaca yang panas atau berku-
Suatu cara yang sering juga dilakukan
rung dalam mobil, sangat merugikan kondisi
terutama pada saat akan melakukan penim-
atlet bahkan sangat berbahaya. Fox dan Bower
bangan adalah dengan sengaja muntah. Ini
(1988) mengingatkan bahwa tidak seorangpun
biasa terjadi jika berat badan tiba-tiba naik dan
dibenarkan belatih secara berat dalam udara
kelebihan sedikit sewaktu akan ditimbang.
panas, kondisi lingkungan lembab atau mema-
Masalah besar akan terjadi kalua dilakukan
kai baju karet. Praktek ini dapat mengakibat-
waktu akan bertandingkarena setiap akan tu-
kan sakit karena panas, tekena sengatan panas,
run ke gelanggang pertandingan, setiap atlet
bahkan dapat menimbulkan kematian.
harus ditimbang terlebih dahulu. Keadaan ini
Dengan cara ini banyak cairan dan ga-
akan sangat mempengaruhi atlet baik secara fi-
ram dalam tubuh yang keluar melalui keringat
sik maupun mental sehingga ia tidak bias tam-
dan berat badan memang turun, tetapi sifatnya
pil dengan maksimal.
hanya sementara. Cairan yang terlalu banyak
Dari uraian di atas, dapat dikemukakan
keluar harus segera diganti karena dapat men-
bahwa penurunan berat badan yang tidak be-
gakibatkan dehidrasi.
nar sangat membahayakan dan merugikan ter-
Dehidrasi sangat mempengaruhi kodisi
hadap penampilan atlet. Oleh karena itu, perlu
fisik dan penampilan atlet. Beberapa pengaruh
pemahaman dan pertimbangan untuk menu-
dehidrasi yang dikemukakan Fox dan Bower
runkan berat badan agar atlet dapat tampil
Suwirman, Sepriadi - Penurunan Berat Badan Atlet Pencak Silat 3

dengan baik.
pengeluaran energi.
Selanjutnya Soerjodibroto (1981) men-
Penurunan Berat Badan gemukakan bahwa penurunan berat badan itu
Penetapan Berat Badan
dapat dilakukan melalui diet, latihan fisik, dan
Atlet yang akan mengikuti pertandin- gabungan (latihan fisik yang dibarengi diet).
gan, penetapan berat badannya harus dilaku- Yang dimaksud dengan diet di sini adalah
kan jauh hari sebelum pertandingan. Pene- pengaturan makanan sehingga jumlah pema-
tapan berat badan harus disarankan minimal sukan kalori sesuai dengan yang dibutuhkan.
6-8 minggu menjelang pertandingan. Hal ini
Makanan merupakan sumber energi
dilakukan agar tidak terjadi penurunan berat
yang digunakan untuk melakukan aktivitas
badan yang terlalu drastic sehingga atlet sudah
fisik. Semakin tinggi aktivitas semakin tinggi
memiliki berat badan yang diinginkan bebera-
pula kalori yang dibutuhkan dari makanan.
pa hari menjelang pertandingan dan ia dapat
Jika makanan yang dikonsumsi lebih banyak
bertanding dengan kondisi yang baik.
dari aktivitas yang dilakukan, maka akan ter-
jadi penumpukan lemak dalam tubuh sehing-
Kebutuhan Kalori ga akan menyebabkan berat badan bertambah.
Kebutuhan kalori untuk para atlet, me- Begitu juga sebaliknya, jika energi yang dike-
nurut Soerjodibroto (1984) dihitung berdasar- luarkan lebih banyak dari kalori yang dihasil-
kan jenis kelamin, berat badan, dan macam ak- kan dari makanan, maka akan terjadi penuru-
tivitas. Pemakaian energi/kg berat badan/24 nan berat badan.
jam untuk olahraga sesuai dengan klasifika- Untuk menurunkan berat badan atlet
sinya seperti tercantum dalam table berikut ini. melalui diet, pemasukan kalori harus kurang
dari kebuuhan setiap harinya. Pengurangan
Tabel 1. Kebutuhan kalori/kg. berat badan/24 pemasukan kalori tersebut dengan memper-
jam hatikan batas minimal yang diperolehnya. Ke-
Olahraga kurangan kalori yang diperbolehkan menurut
Jenis
Berat Fox (1986) tidak lebih dari 1000 s.d 1500 kalori,
Kelamin Ringan Sedang Berat
Sekali sedangkan pemasukan kalori terendah yang
diperbolehkan adalah 2000 kalori perhari.
Laki-laki 42 46 54 62
Penurunan berat badan dianjurkan oleh
Wanita 36 40 47 55 Williams (1990) sebanyak 2 pon perminggu.
Sumber : Soerjodibroto (1984) Penurunan berat badan yang lebih dari 2 pon
seminggu harus di bawah pengawasan yang
Cabang pencak silat diklasifikasikan ketat dari dokter. Untuk menurunkan berat ba-
sebagai olahraga berat. Berdasarkan table di dan ½-1 kg seminggu, maka pemasukan kalori
atas, dapat dihitung kebutuhan kalori atlet se- melalui bahan makanan harus dikurangi seba-
suai dengan berat badannya. Misalnya dalam nyak 500-1000 kalori sehari di bawah kebutu-
pencak silat, atlet kelas B memiliki berat badan han normalnya (Persatuan Ahli Gizi Indonesia
50kg, maka kalori yang dibutuhkannya setiap : 1992).
hari adalah 50 x 54 = 2750 kalori Dalam program penurunan berat badan,
yang harus dikurangi adalah lemak tubuh,
Cara Penurunan Berat Badan karena penimbunan lemak dalam tubuh akan
Atlet yang memiliki kelebihan berat menyebabkan badan menjadi berat. Dengan
badan, untuk memperoleh berat badan yang hanya mengeluarkan keringat yang sebanyak-
diinginkan, maka penurunan yang dilakukan banyaknya tidak akan menghilangkan lemak
harus dengan cara yang benar. Hal ini berarti dari tubuh.
kegiatan yang dilakukan tidak menimbulkan Aktivitas fisik/latihan yang yang dila-
resiko terhadap kesehatan dan penampilan at- kukan untuk menurunkan berat badan, meru-
let. pakan aktivitas yang bersifat aerobic. Selama
Menurut McArdle (1986), ada tiga cara aktivitas ini lemak yang terdapat dalam tubuh
untuk mengurangi berat badan yaitu (1) men- dipecah sebagai sumber energy yang akan di-
gurangi pemasukan kalori setiap hari di bawah gunakan selama latihan. Hal ini akan mengu-
pengeluaran energi (2) mengurangi pemasu- rangi lemak tubuh sehingga berat badan men-
kan kalori dan meningkatkan pengeluaran jadi turun.
energi (3) kombinasi keduanya, yaitu mengu- Dengan demikian penurunan berat ba-
rangi pemasukan kalori dan meningkatkan dan dapat dilakukan dengan program latihan
4 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 1. Edisi Juli 2019
biasa ditambah dengan program khusus yang aktivitasnya dapat membakar lemak dalam tubuh.
Kegiatan ini perlu ditunjang dengan pengaturan makanan (diet) di mana pemasu- kan kalori dari
makanan lebih besar daripada pengeluaran energy dalam latihan.
Di samping itu penurunan berat badan tidak dilakukan secara drastis, maksudnya menurunkan
berat badan yang banyak dalam waktu singkat. Penurunan berat badan secara drastis mengakibatkan
atlet akan kekurangan energy dan akan mengganggu penampilan- nya. Atlet akan selalu dalam kondisi
yang le- mah, tidak memiliki daya tahan dan bahkan dapat mengganggu kesehatannya. Oleh karena itu,
penurunan berat badan harus dilakukan secara bertahap.

Mempertahankan Berat Badan


Atlet yang telah mencapai berat badan yang diinginkan, pengontrolan berat badan- nya harus
selalu dilakukan agar tidak terja- di peningkatan atau penurunan berat badan menjelang waktu
pertandingan. Pengontrolan ini dilakukan dengan memperhatikan keseim- bangan energy setiap
harinya. Hal ini tentu ti- dak terlepas dari pengawasan pelatih dengan bantuan dari ahli gizi.
Sebagai pengontrol program latihan dalam menurunkan berat badan, maka setiap hari atlet
harus ditimbang. Dengan cara ini da- pat mengevaluasi intensitas latihan yang dila- kukan dan
makanan yang dikonsumsi setiap hari.

SIMPULAN

Penurunan berat badan yang mengaki- batkan dehidrasi dapat membahayakan kese- hatan dan
mengganggu penampilan atlet. Ada tiga cara untuk mengurangi berat badan, yai- tu: Mengurangi
pemasukan kalori setiap hari; Meningkatkan pengeluaran energy setiap hari; Kombinasi keduanya;
Menurunkan berat ba- dan harus dilakukan secara bertahap.
Hindari kebiasaan yang salah dalam me- nurunkan berat badan, seperti: Mengurangi cairan yang
banyak dari dalam tubuh; Meng- gunakan baju karet dalam latihan; Menyenga- ja muntah waktu akan
bertanding; Program penurunan berat badan hendaknya di bawah pengawasan dokter; Untuk
pengaturan maka- nan yang dikonsumsi atlet maka dibutuhkan tenaga ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA

Fox, E. L, Bower, R. W. (1988). Sport physiology, Dubuque, IA : Wm. C. Brown Publisher.

Giam, C. K ; The, K. C. (1993). Ilmu Kedokteran Olahraga, Jakarta : Bina Aksara

IHSAN, Nurul; SEPRIADI, Sepriadi; SUWIRMAN, Suwir- man. HUBUNGAN STATUS GIZI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
TINGKAT KONDISI FISIK SISWA PPLP CABANG PENCAK SILAT SU-

MATERA BARAT. Sporta Saintika, [S.l.], v. 3, n. 1,

p. 410-422, sep. 2018. ISSN 2579-5910. Available at:

<http://sportasaintika.ppj.unp.ac.id/index.php/sporta/ article/view/61>. Date accessed: 26 mar. 2019. doi:


https://doi.org/10.24036/sporta.v3i1.61.

McAdrdle, D. William (1986). Exercise physiology, Phyladel- phia : Lea & Febiger.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (1992). Penuntun Diet, Ja- karta : Gramedia Pustaka Utama

Sepriadi, S., Hardiansyah, S., & Syampurma, H. (2017). Perbedaan Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Status Gizi. Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, 7(1), 24-34.

Soerjodibroto, Waluyo (1984). Persiapan Gizi Menjelang Per- tandingan, Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

(1981). Diet dan latihan fisik dalam program penurunan berat badan pada obesitas: Efek diet terhadap
komposisi tubuh dan nilai kimia darah, Makalah Seminar Kedokteran Olahraga, Denpasar

: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Sumosardjono, Sadoso (1987). Pertunjuk praktis kesehatan olahraga, Jakarta : Pustaka Karya Grafika Utama.

Williams, Melvin H. (1990). Lifetime fitness and wellness, Dubuque : Wn. C. Brown Publisher.

Anda mungkin juga menyukai