MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dr. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons
Disusun oleh :
Kelompok 6
1. Hendriansyah (22004070)
2. Murni Hasibuan (22086084)
3. Nur Adila (22086253)
Penyaji
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHALUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Pokok bahasan dalam makalah yang berjudul “Konsep Pemrosesan
Informasidalam Belajar”, penyaji membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep sensasi, atensi, persepsi, dan
memori dalam pemrosesan informasi dalam belajar?
2. Apakah saja faktor-faktor yang memengaruhi pemrosesan informasi?
3. Apakah saja pemanfaatan pemrosesan informasi dalam belajar?
4. Bagaimanakah proses terjadinya lupa dalam belajar?
5. Apakah saja faktor-faktor penyebab lupa dalam belajar?
6. Bagaimanakah kiat mengurangi lupa dalam belajar?
PEMBAHASAN
4
5
Kedua, Shot Term Memory atau Working Memory (WM) yaitu komponen
memori yang berfungsi untuk menangkap dan mempertahankan informasi
sementara dalam jangka waktu yang singkat saat individu sedang memperhatikan
atau aktif terlibat dalam suatu tugas atau aktivitas kognitif. WM memungkinkan
individu untuk menyimpan informasi yang relevan secara sementara dan
mengolahnya secara aktif untuk tujuan tertentu, seperti pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, atau pemahaman yang mendalam. Proses kerja WM
sangat penting dalam berbagai aktivitas kognitif sehari-hari, seperti membaca,
berbicara, dan memecahkan masalah. Working Memory (WM) memiliki
karakteristik-karakteristik penting, yaitu:
a. WM memiliki kapasitas yang terbatas, di mana informasi hanya dapat
bertahan sekitar 15 detik tanpa upaya pengulangan.
b. Informasi dalam WM dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus
aslinya.
Ketiga, Long Term Memory (LTM) merupakan bagian dari memori jangka
panjang yang memainkan peran penting dalam penyimpanan informasi dalam
jangka waktu yang panjang. Jenis memori yang diyakini memiliki beberapa
karakteristik kunci, yaitu:
6
2. Antensi
Menurut Hilgard, atensi adalah pusat pengamatan yang menyebabkan
peningkatan kesadaran terhadap lingkungan, namun memiliki kapasitas yang
terbatas. Ini berarti bahwa atensi memungkinkan individu untuk fokus pada
aspek tertentu dari lingkungan, yang kemudian meningkatkan kesadaran
mereka terhadap hal tersebut, tetapi hanya sebagian kecil dari lingkungan
yang dapat diamati pada satu waktu. Sementara itu, menurut Morgan, atensi
adalah pemusatan pada aspek tertentu dari pengamatan yang sering terjadi,
sementara mengabaikan atau kurang memperhatikan yang lainnya. Ini
menggambarkan bahwa atensi cenderung memilih untuk fokus pada hal-hal
tertentu dalam lingkungan, sementara mengabaikan atau kurang
memperhatikan hal-hal yang dianggap kurang penting atau kurang menarik
perhatian.
Perhatian adalah proses mental di mana stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah
8
3. Persepsi
Menurut Kamus Lengkap Psikologi, persepsi merupakan proses
mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan
indera. Sementara, menurut Leavit (Sobur, 2003: 445) persepsi merupakan
9
4. Memori
Memori merupakan kemampuan untuk menghidupkan kembali
pengalaman atau peristiwa yang terjadi di masa lampau. Istilah "keberadaan
tentang masa lampau yang hidup kembali" menggambarkan proses di mana
individu dapat mengakses kembali dan mengingat kembali detail-detail dari
masa lampau, seolah-olah pengalaman tersebut sedang dihidupkan kembali
dalam pikiran. Memori tidak hanya mencatat fakta-fakta atau peristiwa,
10
3. Faktor Individual
Beberapa faktor individual yang mempengaruhi pemrosesan informasi,
yaitu:
a. Kematangan: Kematangan bukan hanya tentang usia fisik, tetapi juga
tentang kematangan kognitif dan emosional. Ketika individu mencapai
tingkat kematangan yang sesuai, sistem kognitif mereka, termasuk otak
dan fungsi-fungsi kognitif lainnya, berkembang secara optimal. Ini
memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan pembelajaran
dengan lebih baik dan menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah.
b. Usia Kognitif: Konsep usia kognitif mengacu pada tingkat
perkembangan kognitif seseorang, yang dapat berbeda dari usia fisik
mereka. Kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan adalah beberapa aspek dari usia kognitif.
Memahami tingkat usia kognitif individu dapat membantu pendidik
menyesuaikan metode pengajaran dan materi pembelajaran dengan
kebutuhan dan kapasitas mereka.
c. Perbedaan Jenis Kelamin: Meskipun perbedaan biologis antara
laki-laki dan perempuan ada, bukti menunjukkan bahwa perbedaan
dalam tanggapan terhadap situasi tertentu dan perhatian terhadap
pekerjaan tidak signifikan antara kedua jenis kelamin. Penting untuk
tidak menggeneralisasi dan memperlakukan individu berdasarkan jenis
kelamin mereka, tetapi untuk mempertimbangkan kebutuhan dan
kekuatan individu secara individual.
d. Kondisi Kesehatan Jasmani: Kondisi fisik seseorang juga memainkan
peran penting dalam kemampuan mereka untuk belajar. Kesehatan yang
baik memungkinkan seseorang untuk fokus dan memproses informasi
14
c. Mnemonic Device
Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga disebut
mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental
untuk memasukkan item-item informasi ke dalam sistem akal siswa.
d. Pengelompokkan
Maksud kiat pengelompokkan (clustering) ialah menata ulang
item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap
lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi
dan lafal yang sama atau sangat mirip.
e. Latihan Terbagi
Lawan latihan terbagi (distributed practice) adalah massed practice
(latihan terkumpul) yang sudah dianggap tidak efektif karena
mendorong siswa melakukan cramming. Dalam latihan terbagi siswa
melakukan latihan-latihan waktu-waktu istirahat. Upaya demikian
dilakukan untuk menghindari camming, yakni belajar banyak materi
secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat. Dalam melaksanakan
21
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Konsep
pemrosesan informasi dalam konteks pembelajaran memegang peranan
penting dalam memahami bagaimana siswa mengasimilasi, mengolah, dan
menyimpan informasi baru. Proses ini tidak sekadar tentang menerima
informasi, tetapi juga melibatkan sejumlah tahapan yang kompleks, mulai
dari perhatian awal terhadap materi yang diajarkan hingga pembentukan
ingatan jangka panjang. Dalam konteks ini, faktor-faktor seperti interferensi
antara informasi baru dan lama, pengaruh emosi, motivasi, serta perubahan
lingkungan, semuanya berperan penting dalam bagaimana siswa memproses
informasi tersebut. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang konsep ini,
guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan
responsif terhadap kebutuhan individual siswa. Misalnya, mereka dapat
menggunakan teknik-teknik pengajaran yang memanfaatkan kekuatan
memori jangka panjang siswa, atau mempertimbangkan pengaruh suasana
kelas terhadap fokus dan perhatian siswa. Dengan demikian, pengembangan
pemahaman yang lebih baik tentang konsep pemrosesan informasi dalam
pembelajaran dapat membuka pintu bagi inovasi dalam metode pengajaran,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran siswa secara keseluruhan.
B. Saran
Meskipun kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penyaji
perbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
23