Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN INTELEKTUAL

 PENGERTIAN PENGEMBANGAN INTELEKTUAL


 KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN INTELEKTUAL
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN
INTELEKTUAL

DOSEN PENGAMPU
DR. AMAN SIMAREMARE, M.SI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5
FADIA WIRDAYANTI
PUTRI NURUL ANI PANGGABEAN
KLINTON FERDINAN SIAHAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019/2020
KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk
diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Peserta Didik dengan judul “PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL”.

Terima kasih kami ucapkan kepada, Bapak Dr. Aman Simaremare, M.Si selaku dosen mata
kuliah yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga bermanfaat, jika dalam makalah ini ada
kesalahan kami mohon maaf, di lain kesempatan kami akan membuat makalah ini dengan lebih baik
lagi.

Medan, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

 Latar Belakang ....................................................................................................1

 Rumusan Masalah ...............................................................................................1

 Tujuan ................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2

1. Pengertian Perkembangan Intelektual ..................................................................2

2. Karakteristik Perkembangan Intelektual ..............................................................3

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelektual ....................................................4

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................8

Kesimpulan ...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Intelektual atau sering banyak digunakan dengan kecerdasan, merupakan suatu karunia yang
dimiliki individu untuk mengembangkan dan mempertahankan hidupnya. Ketika baru lahir seorang
anak sudah mempunyai kecerdasan, hanya saja sangat bergantung pada orang lain untuk memenuhi
perkembangan hidupnya. Dalam perkembangannya anak makin meningkatkan berbagai
kemampuan untuk mengurangi ketergantungan dirinya pada orang lain dan berusaha untuk dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri.

Perkembangan intelek sering juga dikenal di dunia psikologi maupun pendidikan dengan istilah
perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis yang
didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan serta kegiatan
mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi dan memecahkan persoalan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan.

Menurut Chaplin (1981: 5), intelektual adalah proses kognitif, proses berfikir, daya
menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan dan juga merupakan
kemampuan mental atau intelegensi.

Kecerdasan (Intelektual) individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek


perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya begitu juga dengan alamnya. Oleh karena itu, individu mempunyai
kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi kecerdasan dasar yang dimiliki.

 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi intelektual menurut para ahli?


2. Bagaimana karakteristik perkembangan intelektual?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual?

 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui definisi intelektual menurut para ahli.


2. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan intelektual.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL MENURUT PARA AHLI

Beberapa definisi intelektual menurut para ahli, diantaranya :

1. Menurut Cattel (dalam Clark, 1983), intelektual adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang
terlihat dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses
berpikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan kemampuan
memperoleh kemampuan baru.
2. Menurut William Sterm (dalam Sunarto, 1994), intelektual merupakan kesanggupan untuk
menyesuaikan diri kepada kebutuhan-kebutuhan baru dengan menggunakan alat berfikir
sesuai dengan tujuannya.
3. Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-
masalah yang timbul (Gunarsa, 1991: 6).
4. David Wechsler (dalam Saifuddin Azwar, 1996), intelektual sebagai kumpulan atau totalitas
kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta
menghadapi lingkungan secara efektif.
5. Menurut kamus “Webster New World Dictionary of The American Languange”, intelektual
adalah kecakapan untuk berpikir , mengamati atau mengerti serta kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan sebagainya.
6. Menurut Alfred Binet (dalam Sobani Irfan, 1986), intelektual adalah suatu kapasitas yang
antara lain mencakup kemampuan :
Ø Menalar dan menilai.
Ø Menyeluruh.
Ø Mencipta dan merumuskan arah berpikir spesifik.
Ø Menyesuaikan pikiran pada pencapaian hasil akhir.
Ø Memiliki kemampuan mengkritik diri sendiri.

Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan bahwa, intelektual adalah kemampuan untuk
memperoleh berbagai informasi, berpikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan
efektif. Selain itu, intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak lahir, intelektual
tersebut akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan tersedia sehingga dapat
bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.

2
2. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Sebagaimana telah didiskusikan di atas, Piaget membagi empat tahapan perkembangan


intelektual yaitu tahap sensori motoris, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap
operasional formal. Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai perwujudan
kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap perkembangannya.
Adapun karakteristik setiap tahapan perkembangan intelektual tersebut adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Tahap Sensoris-Motoris


Tahap sensori-motoris ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :
a. Segala tindakannya masih bersifat naluriah.
b. Aktivitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra.
c. Individu baru mampu melihat dan meresapi pengalaman, tetapi belum mampu untuk
mengkategorikan pengalaman.

2. Karakteristik Tahap Praoperasional


Tahap praoperasional ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :
a. Individu telah mengkombinasikan dan mentrasformasikan berbagai informasi.
b. Individu telah mampu mengemukakan alasan-alasan dalam menyatakan ide-ide.
c. Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu peristiwa
konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat.

Cara berpikir individu bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku :

a. Berpikir imajinatif.
b. Berbahasa egosentris.
c. Memiliki aku yang tinggi.
d. Menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi.
e. Perkembangan bahasa mulai pesat.

3. Karakteristik Tahap Operasional Konkret


Tahap operasional konkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu
dipahami sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana kenyataan yang mereka alami.
Jadi, cara berpikir individu belum menangkap yang abstrak meskipun cara berpikirnya
sudah tampak sistematis dan logis. Dalam memahami konsep, individu sangat terikat kepada
proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami konsep kalau pengertian konsep itu
dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut.

4. Karakteristik Tahap Operasional Formal


Tahap operasional formal ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut :

3
a. Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
b. Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak.
c. Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis.
d. Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) di masa depan.
e. Individu mulai mampu untuk mengintrospeksi diri sendiri sehingga kesadaran diri
sendiri tercapai.
f. Individu mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan diperankan
sebagai orang dewasa.
g. Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan
masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat tersebut.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


INTELEKTUAL

 Menurut Andi Mappiare (1982: 80), hal- hal yang mempengaruhi perkembangan
intelektual antara lain:
a. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia
mampu berpikir reflektif.
b. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga
seseorang dapat berpikir proporsional.
c. Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun
hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan,
dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan
yang baru dan benar.

 Menurut Ngalim Purwanto (1984: 55), faktor-faktor yang mempengaruhi


perkembangan intelektual yaitu sebagai berikut :
a. Faktor Pembawaan (Genetik)
Pembawaan ditentukan oleh sifat dan ciri yang dibawa sejak lahir. Banyak teori dan
hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen orang
tua. Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat
kecerdasan anak tergantung faktor gen mana (ayah atau ibu) yang dominan
mempengaruhinya. Teori konvergensi mengemukakan bahwa anak yang lahir telah
mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan
baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan. Oleh
karena itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembangan intelektual anak.

4
b. Faktor Lingkungan
Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam mempengaruhi
perkembangan intelektual, yaitu keluarga dan sekolah.

1. Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah
memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga
anak memiliki informasi untuk berpikir. Cara-cara yang digunakan adalah memberi
kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-ide
tersebut, memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan seperti
menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan alat-alat yang dapat
mengembangkan daya kreativitas anak.

2. Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan
perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya menyadari bahwa
perkembangan intelektual anak terletak di tangannya. Beberapa cara diantaranya
adalah sebagai berikut :
 Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik.
Dengan hubungan yang akrab tersebut, secara psikologis peserta didik akan
merasa aman sehingga segala masalah yang dialaminya secara bebas dapat
dikonsultasikan dengan guru mereka.
 Memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog dengan
orang-orang yang ahli dan pengalaman dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Membawa para peserta didik ke objek-objek tertentu, seperti
objek budaya dan ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembangan
intelektual peserta didik.
 Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak, baik melalui kegiatan
olahraga maupun menyediakan gizi yang cukup, sangat penting bagi
perkembangan berpikir peserta didik. Sebab jika peserta didik terganggu
secara fisik, perkembangan intelektualnya juga akan terganggu.
 Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui media
cetak maupun dengan menyediakan situasi yang memungkinkan para peserta
didik berpendapat atau mengemukakan ide-idenya.

c. Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan
energi atau tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar
pengaruhnya pada perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (anak dalam
kandungan) hingga usia balita.

5
d. Faktor Pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi
perkembangan intelektual. Dapat kita bedakan pembentukan sengaja (seperti yang
dilakukan di sekolah-sekolah) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam
sekitar). Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan
terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan
fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang
memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan
kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan
intelegensi anak dibanding anak seusianya.

e. Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar intelektualnya
berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan untuk berpendapat, tanpa
disertai perasaan takut atau cemas dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan
pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan
persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti dalam perkembangan
intelektual.

f. Minat dan Pembawaan yang Khas


Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi
perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan
menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan
eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan timbulah minat
terhadap sesuatu. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat
lebih giat dan lebih baik.

 Menurut Hamalik (2001: 89), faktor-faktor yang mempengaruhi intelektual yaitu:


a) Usia
Kemampuan seseorang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya
bertambah, sambil ia berkembang menjadi lebih tua. Artinya, bertambah tua usia
seseorang, bertambahlah kemampuannya untuk melakukan penyesuaian dirinya
dengan lingkungannya. Secara teoretis pertumbuhan intelektual berhenti pada usia
20 atau 25 tahun. Bagi orang yang lebih inteligen pertumbuhan berlangsung lebih
cepat dan terus berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Sebaliknya, orang yang
kurang inteligen berkembang lebih lambat dan pertumbuhan ini berhenti pada usia
yang lebih awal.

6
b) Hereditas
Potensi untuk perkembangan inteligensi diwariskan melalui orang tua. Prinsip ini
diterima, baik untuk pihak yang menekankan pentingnya lingkungan maupun oleh
pihak yang memperingatkan tentang berapa banyaknya IQ dapat ditingkatkan
dengan lingkungan yang baik. Pertimbangan lain mengemukakan bahwa anak-anak
dari orang tua yang inteligen tidak akan sama inteligennya, dan juga anak-anak dari
orang tua yang bodoh tidak akan sama bodohnya.

c) Lingkungan
Penelitian terhadap anak-anak yang dipelihara (dibesarkan) dalam lingkungan
kumuh di kota besar rata-rata IQ nya lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak
seusia mereka dari masyarakat golongan menengah. Berdasarkan hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa faktor-faktor yang menunjang perkembangan intelektual
yang optimal adalah sebagai berikut:
 Orang tua yang menaruh minat terhadap anak-anak, menyediakan waktu
untuk bercengkerama dengan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan
mereka, memiliki anak-anak yang mendapat skor tinggi dalam tes dan
berprestasi baik di sekolah.
 Faktor-faktor seperti cinta dan kasih sayang, penerimaan terhadap anak,
perlakuan yang konsisten yang menunjang kesehatan mental menpunyai
pengaruh baik terhadap perkembangan intelektual.
 Peninjauan ke tempat-tempat seperti museum, kebun binatang, perpustakaan,
teater, dan taman adalah hal yang merangsang perkembangan intelektual.

d) Kelamin
Anak laki-laki (sebagai suatu kelompok) memperlihatkan variabilitas yang lebih
besar dari pada anak perempuan dalam inteligensi. Rata-rata anak laki-laki melebihi
perempuan dalam hal berfikir umum, berfikir aritmatik, kemampun dalam meneliti
kesamaan-kesamaan, dan aspek tertentu tentang informasi umum. Laki-laki
cenderung melebihi perempuan dalam kecepatan dan koordinasi gerakan-gerakan
badan yang besar, pengamatan ruang, dan bakat mekanis. Adapun anak-anak
perempuan cenderung lebih unggul dalam ingatan, penguasaan bahasa, perhitungan
angka, dan kecepatan perseptual.
Jadi, dari pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi intelektual yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor
dari dalam seperti gen, gizi, kematangan, pembentukan, kebebasan psikologi, minat
dan pembawaan yang khas, serta usia. Sedangkan, faktor dari luar yaitu lingkungan.
Jadi, tidak hanya faktor gen (pembawaan), tetapi juga faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi tingkat intelektual seseorang.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari berbagai definisi para ahli bahwa intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh
berbagai informasi, berpikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan efektif.
Selain itu, intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak lahir, intelektual
tersebut akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan tersedia
sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.
2. Karakteristik tahap sensoris-motoris ditandai dengan segala tindakannya masih bersifat
naluriah, aktivitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra, individu baru
mampu melihat dan meresapi pengalaman, tetapi belum mampu untuk mengkategorikan
pengalaman.
3. Karakteristik tahap praoperasional ditandai dengan Individu telah mengkombinasikan dan
mentrasformasikan berbagai informasi, mampu mengemukakan alasan-alasan dalam
menyatakan ide-ide, telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu peristiwa
konkret meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat, dan cara berpikir individu
bersifat egosentris.
4. Karakteristik tahap operasional kongkret ditandai dengan segala sesuatu dipahami
sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana kenyataan yang mereka alami.
5. Karakteristik tahap operasional formal yang ditandai dengan individu dapat mencapai logika
dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi, mampu berpikir logis dengan objek-objek
yang abstrak, mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis, mampu
membuat perkiraan (forecasting) di masa depan, mampu untuk mengintrospeksi diri sendiri
sehingga kesadaran diri sendiri tercapai, mampu membayangkan peranan-peranan yang akan
diperankan sebagai orang dewasa, dan mampu untuk menyadari diri mempertahankan
kepentingan masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat tersebut.
6. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan intelektual ada 2 yaitu faktor dari
dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam seperti gen, gizi, kematangan, pembentukan,
kebebasan psikologi, minat dan pembawaan yang khas, serta usia. Sedangkan, faktor dari
luar yaitu lingkungan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 1996. Perkembangan Intelektuan dan Emosional Anak. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

Chaplin, R. 1981. Perkembangan Intelektual Anak. Jakarta : Erlangga.

Clark, M. 1983. Psikologi Anak. Bandung : Bumi Aksara.

Gunarsa. 1991. Faktor Intelektual Anak. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Mahmud. 2001. Perkembangan Peserta Didik. Makassar : FIP UNM.

Irfan, Sobani. 1986. Psikologi Remaja. Bandung : Bumi Aksara.

Mappiare, Andi. 1982. Perkembangan Peserta Didik. Padang : UNP Press.

Piaget, Jean. 1947. La Psychologie de Intelligene. Paris : Librairie Armand Colin.

Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara.

Sunarto. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.

Husain, Ahmad. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Diunduh dari


http://ahmadhusain99.blogspot.com/2012/11/perkembangan-peserta-didik.html pada tanggal 26
maret 2015 pukul 19.30 WIB.

Novita, Yulia. 2012. Faktor-faktor Intelektual. Diunduh dari


http://novitayuliaayu.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-intelektual-yang_1220.html pada tanggal
28 maret 2015 pukul 09.00 WIB

http://makalahintelektual.blogspot.com/2012/06/makalah-intelektual.html pada tanggal 29 agustus


2019

Anda mungkin juga menyukai