Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI KECERDASAN GANDA

STRATEGI BELAJAR PEMBELAJARAN

KELOMPOK 7

YUDA : 202114501078
FARAH DINA : 202114500817
FERDINAN : 202114500971

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI (UNINDRA)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN dan PENGETAHUAN SOSIAL
PENDIDIKAN EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Belajar
Konstruktivistik”. Makalah ini membahas tentang proses pembelajaran yang terjadi di suatu
pendidikan baik secara formal maupun informal. Kami juga menyajikan tentang proses-proses
belajar dalam teori belajar konstruktivistik.
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta diskusi
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. kami mengucapkan terima kasih untuk
semua pihak yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Strategi Belajar
dan Pembelajaran’’, Dhani Harda Setiaji M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan saran
yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari segi
penyusunan maupun dari segi materi. “Tidak ada gading yang tak retak”, demikian pula dengan
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat
membangun, yang dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

Jakarta, 22 Juli 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Kecerdasan Ganda…............................................................................. 2
2.2 Tokoh Dan Jenis Kecerdasan Ganda....................................................................... 2
2.3 Cara Meningkatkan Kecerdasan Ganda.................................................................. 3
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 6
3.2 Saran........................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai
individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai
dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus
lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik. Kenyataan menunjukkan
bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara
membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena
kurangnya pemahaman pendidik tentang tingkat kecerdasan setiap peserta didik.
Muncul keluhan dari pendidik atau Guru bahwa mereka merasa bahwa menjelaskan sejelas
jelasnya tetapi ada saja anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Setiap
kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan.
Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya
memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan
ganda.
Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk menulis makalah yang berjudul
“KECERDASAN GANDA ( MULTIPLE INTELLIGENCES )”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Ganda ( Multiple Intelligences ) ?
2. Apa saja jenis – jenis Kecerdasan Ganda ( Multiple Intelligences ) ?
3. Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penuisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Ganda ( Multiple
Intelligences ).
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Kecerdasan Ganda ( Multiple Intelligences).
3. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecerdasan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Kecerdasan Ganda


Istilah Kecerdasan atau itelegensi bukalah sesuatu yang baru bagi kita semua. Seorang filsuf,
Prof. Robert Ornstein dari Universitas California menyatakan bahwa, dari hasil penelitiannya
tentang potensi otak dan sifat-sifat fisiknya, ia menemukan bahwa otak manusia memiliki
kemampuan yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Otak manusia terdiri dari dua
belahan, yaitu belahan otak kanan yang menangani aktivitas-aktivitas yang mencakup
imajinasi, warna, music, irama/ritme, melamun dan aktivitas-aktivitas lain yang sejenis.
Sedangkan belahan otak kiri mengendalikan aktivitas-aktivitas mental mencakup matematika,
Bahasa, logika, analisis, menulis, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang sejenis.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (Depiknas, 2001) menyatakan
bahwa kata cerdas berarti: “sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti,
dll); tajam pikiran; sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat)”. Sedangkan kecerdasan
berarti: “perihal cerdas; perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi
(seperti kepandaian, ketajaman pikiran) “. Jadi, kecerdasan ganda adalah suatu kesempurnaan
perkembangan akal budi baik dari pemikiran, kecakapan, emosional, dan moral seseorang.
Selain itu, salah satu ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard, Prof. Howard Gardner
meneliti tentang kecerdasan manusia. Ia menyatakan bahwa IQ tidak boleh dianggap sebagai
tinggi atau rendah seperti tekanan darah manusia, dan kecerdasan manusia tidak dapat diukur
secara mutlak dengan tes-tes IQ, kerena tes IQ hanya mampu mengukur kemampuan seseorang
dalam mengerjakan tes IQ tersebut saja. Dan slanjutnya, ia menemukan bahwa manusia
memiliki Kecerdasan Ganda atau Multiple Intelegences. Kecerdasan ganda yang dimaksud
adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai
dalam satu latar budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika dihadapkan pada satu masalah, ia
memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sesuai konteksnya.
Sama seperti Ornstein, Gardner juga menyebutkan bahwa intelegensi seseorang terdiri dari
intelegensi Bahasa/linguistik, logis matematis, visual spasial, kinestetik interpersonal,
intrapersonal, musikal, dan naturalis.
2.2 Tokoh Dan Jenis Teori Kecerdasan Ganda
Horward Gardner menyatakan ada delapan jenis intelegensi, yaitu sebagai berikut.
1. Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Intelegensi Bahasa adalah kemampuan-kemampuan berfikir dengan kata-kata, seperti
kemampuan untuk memahami dan merangkai kata dan kalimat baik lisan maupun tertulis.
Berikut karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa.

a. Senang membaca buku, bercerita atau berdongeng.


b. Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan senang berbhasa asing.
c. Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau kalimat baik lisan maupun tulisan.
d. Senang mendengarkan music.
e. Pandai mengingat dan menghapal.
f. Humoris.
2. Intelegensi Logis-Matematis.
Intelegensi logis matematis adalah kemampuan dalam penalaran atau menghitung, seperti
kemampuan menelaah masalah secra logis, ilmiah, dan matematis. Berikut krakteristik
individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi logis- matematis.
a. Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka-teki.
b. Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang mengorganisasikan sesuatu, meyusun skenario.
d. Mampu berfikir logis baik induktif maupun deduktif.
e. Senang silogisme.
f. Senang berfikir abstraksi dan simbolis.
3. Intelegensi Visual Spasial
Intelegensi visual spasial adalah kemampuan berfikir dalam citra dan gambar. Eperti
kemampuan membayangkan bentuk suatu obyek. Berikut kerakteristik individu yang
memeiliki kemampuan intelegensi visual spasial.
a. Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, table.
b. Peka terhadap citra, warna.
c. Pandai memvisualisasikan ide.
d. Imajinasinya aktif.
e. Mudah menemukan jalan dalam ruang.
f. Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
4. Intelegensi musikal
Merupakan suatu kemampuan berfikir dengan nada, irama, dan melodi juga pada suara alam.
Berikut karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi musikal.
a. Pandai mengubah atau menciptakan musik.
b. Senang dan pandai bernyanyi.
c. Pandai mengoperasikan musik srta menjaga ritme.
d. Mudah menangkap musik.
e. Peka terhadap suara musik.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh.
Kecerdasan kinestetik tubuh yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan tubuh
termasuk gerakan motoric otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk
mengendalikan dan menggunakan badari dengan mudah dan cekatan. Berikut krakteristik
intelegensi kinestetik tubuh.
a. Senang menari dan akting.
b. Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c. Mudah berekspresi dengan tubuh.
d. Mampu memainkan mimic.
e. Koordinasi dan fleksibelitas tubuh tinggi.
f. Senang dan efektif berfikir sambil berjalan, berlari dan berolahraga.
g. Pandai merakit sesuatu menjadi produk.
h. Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu lama.
6. Intelegensi Intrapersonal.
Intelegensi intrapersonal adalah kemampuan berfikir untuk memahami diri sendiri, melakukan
refleksi diri dan bermetakugnisi. Berikut karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan
intelegensi intrapersonal.
a. Mampu menilai diri sendiri/intropeksi diri.
b. Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita-cita dan berencana hidup yang jelas.
c. Berjiwa independen/jelas.
d. Mudah berkonsentrasi, keseimbangan diri dan senang mengekspresikan perasaan-perasaan
yang bebeda, serta sadar akan realitas spiritual.
7. Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Merupakan kemampuan berkomunikasidan berinteraksi dengan orang lain. Berikut
karakteristik individu yang menunjukkan kempampuan intelegensi interpersonal.
a. Mampu berorganisasi dan menjadi pemimpin dalam suatu organisasi.
b. Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok/klub, dan pandai bekerja
sama.
c. Senang permainanberkelompok daripada individual.
d. Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e. Senang berkomunikasi verbal dan non-verbal.
f. Peka terhadp teman, suka memberi feed back
g. Mudah membedakan dan mengenal perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis.
Intelegensi naturalis adalah kemampuan untuk memahami gejala alam. Berikut karakteristis
individu yang menunjukkan kemampuan intelegensi naturalis.
a. Senang terhadap floran dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang,berinteraksi
dengan binatang dan berburu.
b. Pandai melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti tanaman.
c. Senang kegiatan dialam terbuka.
2.3 Cara Meningkatkan Kecerdasan.
Ada beberapa cara meningkatkan kecerdasan diantranya adalah :
A. Mengaktifkan Seluruh Indra Anak Didik
Ada tiga cara yang dapat ditempuh untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik, yaitu sebagai
berikut :
1) Melatih cara mendengar yang efektif.
Melatih anak didik cara mendengar yang efektif perlu dilakukan karena lewat pendengaran
peserta didik dapat berimajinasi dan berkreativitas.
2) Melatih mata untuk memebaca cepat dan efektif.
Melalui mata otak dapat menerima fakta-fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan
rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat jeli, analitis dan akurat. Mata sangat
erat dengan kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata-rata 300 kata
permenit dengan kemampuan mengingat 40-70% dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang
terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata permenit dengan kemampuan
mengingat isi bacaan secara utuh.
3) Melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat.
Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut.
a. Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
b. Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
c. Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
d. Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
e. Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
f. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci dari guru.
g. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya
dapat mengingat kata-kata bukan kalimat. Kata-kata kunci merupakan kata-kata inti yang
menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Dengan melatih indra-indra anak didik pada setiap kegiatan pembelajaran maka akan
mengaktifkan seluruh potensi kecerdasan yang dapat bekerja sama secara menyeluruh untuk
menangkap isi pelajaran mendekati proses alamiah dalam proses berpikir.
B. Melatih Kecerdasan yang Berimbang.
Kini sudah waktunya kita sebagai guru menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana belajar secara praktis. Dengan cara ini anak didik akan dapat mengalami
dan menghayati apa yang dipelajari secara utuh.
Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan intelegensi anak didik.
Caranya adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket kepada
siswanya untuk menjelajahi intelegensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca dan diisi
sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini guru dapat melihat intelegensi
mana yang paling menonjol pada siswa.
2. Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti :
a. Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan
dapat merangsang indra semaksimal mungkin.
b. Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan.
c. Merancang dan membuat tugas atau penelitian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
3. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan
anak didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru melalui cara ini, diantaranya adalah:
a. Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa
kecerdasan.
b. Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan
intelegensi/kecerdasan anak didik.
Tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan intelegensi-intelegensi tersebut
sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu
menggunakan intelegensi.
C. Melatih Silang Kecerdasan yang Berbeda.
Yang dimaksud dengan “silang” di sini adalah setiap intelegensi/kecerdasan anak didik tidak
dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu per satu secara terpisah. Tujuannya
adalah agar anak didik dapat mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut
:
1. Pilih materi/isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
2. Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
3. Klasifikasikan isi/bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada disetiap
jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu-satu stasiun kecerdasan.
4. Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak
didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah kita bahas tadi maka dapat kita simpulkan bahwa setiap orang memiliki
intelegensi ganda seperti intelegensi Bahasa/linguistik, logis matematis, visual spasial,
kinestetik interpersonal, intraoersonal, musikal, dan naturalis. Yang mana setiap intelegensi
memiliki karakteristik tersendiri.
Dan dalam hal ini intelegensi yang sudah dimiliki stiap individu perlu ditingkatkan dengan cara
: (a). Mengaktifkan seluruh indra anak didik, (b). Melatih kecerdasan yang berimbang, dan (c).
Melatih silang kecerdasan yang berbeda.

3.2 Saran
Setelah apa yang di ketahui dari membaca makalah ini diharapkan setiap orang dapat
menggunakan intelegensinya dengan baik dan berimbang dan bagi para pendidik agar lebih
memahami karakteristik intelegensi setiap anak didik dan mengetahui cara meningkatkan
kecerdasan anak didik agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://arti kata.files.kecerdasan-ganda.com 17-2-2014


TIM penyusun, Universitas Terbuka, Belajar dan Pembelajaran 2

Anda mungkin juga menyukai