Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI

MURID CERDAS DAN BERBAKAT

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bimbingan Konseling

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENGERTIAN
DAN IDENTIFIKASI MURID CERDAS DAN BERBAKAT”.
Makalah dengan judul “PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI MURID CERDAS
DAN BERBAKAT” dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Pada
isi makalah disampaikan 2 sub pembahasan yaitu tentang pengertan dari murid cerdas
berbakat dan identifikasi murid cerdas berbakat.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah “PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI MURID DAN CERDAS
BERBAKAT”. Menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya, kami yang berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini dengan lapang dada menerima segala kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata dari saya berharap semoga makalah “PENGERTIAN DAN
IDENTIFIKASI MURID CERDAS DAN BERBAKAT” ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca semua.

Lumajang, 29 September 2020

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian Murid Cerdas dan Berbakat.................................................7
2.2 Identifikasi Murid Cerdas dan Berbakat................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan


makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Meskipun manusia itu adalah makhluk yang paling
sempurna baik dalam dimensi performa dan fisiknya, namun terdapat sebagian manusia
diberikan kelebihan oleh Tuhan dan sebagian diberikan kekurangan baik dalam bentuk fisik
maupun psikis. Namun demikian, setiap manusia yang diberikan kelebihan pastilah ada
sedikit kekurangan yang ada dalam diri mereka, dan begitu juga sebaliknya. Setiap manusia
yang diberikan kekurangan baik dalam bentuk fisik maupun psikisnya, kemungkinan mereka
juga mempunyai kelebihan yang luar biasa yang ada dalam dirinya.

Sebagai contoh, terdapat anak yang sangat cepat dalam berfikir dan mudah
memahami hal-hal yang baru, bahkan kecepatan berfikirnya jauh dari batas kenormalan.
Akan tetapi ada juga yang sangat lamban dalam proses berfikirnya. Dalam ilmu psikologi
anak yang mampu berfikir lebih cepat dan memiliki IQ diatas rata-rata disebut sebagai anak
berbakat (gifted).

Menurut Wahab (Wahab, 2012) Anak berbakat (gifted) merupakan salah satu contoh
anak yang memiliki kelebihan dibidang intelektual. Anak berbakat akademik (ABA) pada
hakekatnya secara potensial memiliki kemampuan yang dibawa sejak lahir (nature) dan
mereka mampu berkembang secara optimal berdasarkan lingkungan yang bermakna
(nurture).

Dijelaskan pula oleh Hoyle dan Wilks (Somantri, 2006:171) mendiskripsikan bahwa
anak-anak berbakat menampilkan ciri-ciri perkembangan kognitif yaitu, memiliki
kemampuan berfikir superior, berpikir abstrak, menggeneralisir fakta, memahami makna dan
memahami hubugan, memiliki hasrat yang ingin tahu (curiosity) yang luas, Bersikap mudah
untuk belajar, memiliki rentang minat yang luas (bervariasi), memiliki rentang perhatian yang
luas yang memungkikan daya berkonsentrasi bertahan dalam pemecahan masalah dan
berhasrat tinggi untuk menyelesaikannya dan lain-lain. Di sisi lain, karakeristik IQ yang
tinggi belum tentu disertai dengan terjadinya perkembangan emosi yang tinggi pula.
Akumulasi informasi yang terjadi pada anak gifted karena sensitivitas atau kepekaannya
terhadap dunia sekitar mungkin tidak muncul ke kesadaran. Anak gifted sering kali

4
menunjukkan harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain, dan karena harapan
ini tidak disertai dengan kesadaran diri, maka tidak jarang membawa dirinya menjadi frustasi
terhadap dirinya, terhadap orang lain, dan terhadap situasi. Dalam kondisi seperti ini emosi
yang tidak stabil dan sullit menyesuaikan diri (Somantri, 2006:162)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari murid cerdas dan berbakat?


2. Bagaimana identifikasi murid cerdas dan berbakat?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas mata kuliah bimbingan konseling


2. Mengetahui pengertian murid cerdas dan berbakat
3. Mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat

1.4 Manfaat Penulisan

1. Menambah wawasan tentang murid cerdas dan berbakat


2. Dapat mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat

5
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Murid Cerdas dan Berbakat

Definisi kecerdasan bisa Anda temukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti
kepandaian, ketajaman pikiran. Namun hingga kini, para ahli masih belum sepakat soal
definisi kecerdasan. Berikut pendapat pakar tentang kecerdasan:

a. Cerdas merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk


yang bernilai budaya, (Howard Gardner).
b. Cerdas yaitu Kemampuan untuk mempelajari fakta-fakta dan keahlian-keahlian serta
mampu menerapkan apa yang telah dipelajari, khususnya bila kemampuan ini telah
berhasil dikembangkan, kemampuan untuk memberikan respons secara cepat dan
berhasil pada suatu situasi yang baru, kemampuan untuk menggunakan nalar dalam
memecahkan masalah, kemampuan untuk mempelajari atau mengerti dari
pengalaman, kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan pengetahuan,
kemampuan mental, kemampuan untuk belajar, mengerti dan bernalar, kemampuan
mental. Murid / anak cerdas dalam istilah berbahasa Inggris disebut Bright Child. Ia
berbeda dengan anak-anak gifted (berbakat), karena Bright Children (anak cerdas )
sekalipun ia mempunyai IQ melebihi rata-rata, namun Bright Children mempunyai
kreativitas sebagaimana anak-anak pada umumnya. Sedangkan murid berbakat yaitu
anak-anak yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata anak normal, dengan
batasan IQ di atas 130, dengan kreativitas, motivasi dan ketahanan kerjayang tinggi
(Renzuli).
c. Selain itu juga dapat diartikan anak yang oleh orang-orang profesional
diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena
mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul (Utami Munandar).
d. Sedangkan menurut Depdiknas (2003), anak berbakat adalah mereka yang oleh
psikolog dan atau guru diidentifikasi sebagai peserta didik yang telah mencapai
prestasi memuaskan dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada
taraf cerdas, kreativitas yang memadai, dan keterikatan pada tugas yang
e. Definisi menurut USOE (United States Office of Education), anak berbakat adalah
anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-

6
bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik
spesifik dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama
dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuan-
kemampuannya. Keberbakatan (giftedness) dan keunggulan dalam kinerja
mempersyaratkan dimilikinya tiga cluster ciri-ciri yang saling terkait, yaitu:
kemampuan umum atau kecerdasan di atas rata-rata, kreativitas, dan pengikatan diri
terhadap tugas sebagai motivasi internal cukup tinggi. Oleh karena itu, untuk
menumbuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, ketiga karakteristik tersebut
perlu ditumbuhkembangkan dalam tiga lingkungan pendidikan, yakni keluarga,
sekolah, dan masyarakat.

Batasan anak berbakat secara umum adalah “mereka yang karena


memilikikemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang
tinggi”.Istilah yang sering digunakan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan-
kemampuan yang unggul atau anak yang tingkat kecerdasannya di atas rata-rata anak
normal, diantaranya adalah; cerdas, cemerlang, superior, supernormal, berbakat,
genius, gifted, gifted and talented, dan super. Daniel P. Hallahan dan James M.
Kauffman (1982; 376) mengemukakan “Besides the word ‘gifted’ a variety of other
terms have be en used to describ individuals who are superior in some way : “talented,
creative, genius, and precocious, for example”. Precocity menunjukkan
perkembangan yang sangat cepat.Beberapa anak gifted memperlihatkan precocity
dalam area perkembangan seperti bahasa, musik, atau kemampuan matematika.

Martison dalam SC. Utami Munandar (1982; 7) memberikan batasan anak


berbakat sebagai berikut; “Anak berbakat ialah mereka yang diidentifikasi oleh
orangorang profesional memiliki kemampuan yang sangat menonjol, sehingga
memberikanprestasi yang tinggi.Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan
yang berdiferensiasi dan atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah yang
biasa, agar dapat mewujudkan sumbangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap
masyarakat”.David G. Amstrong and Tom V. Savage (1983; 324) mengutip dari
Public Law 91-230 (United States Statutes at Large 1971, p. 153) sebagai berikut : (1)
The ter, “gifted and talented children” mean, in accordance with objective criteria
prescribed by the commissioner, children who hav outstanding intelectual ability or
creative talent, the development of which requires special activities or services not
ordinarily provided by local educational agencies. Coleman (1985) mengemukakan

7
secara konvensional anak berbakat adalah “mereka yang tingkat intellegensinya jauh
di atas rata-rata anggota kelompoknya, yaitu IQ = 120 ke atas”. Sedangkan Renzulli
(1979) melalui teorinya yang disebut “Three Dimensional Model” atau “Three-ring
Conception” tentang keberbakatan. Keberbakatan mencakup tiga dimensi yang saling
berkaitan,yaitu (a) kecakapan di atas rata-rata, (b) kreativitas, dan (c) komitmen pada
tugas.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


anakberbakat itu disamping memiliki kemampuan intelektual tinggi, juga
menunjukkan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya berbeda-beda antara
anak yang satu dengan anak lainnya. Anak ini disebut juga “gifted and talented” yang
berarti berbakat intelektual. Di sini kita harus membedakan antara bakat sebagai
potensi bawaan dan bakat yang telah terwujud dalam prestasi yang tinggi. Semua
anak berbakat mempunyai potensi yang ungul, tetapi tidak semuanya telah berhasil
mewujudkan potensi unggul tersebut secara oftimal.

Pengertian keberbakatan dalam pengembangannya telah mengalami berbagai


perubahan, dan kini pengertian keberbakatan selain mencakup kemampuan intelektual
tinggi, juga menunjuk kepada kemampuan kreatif., bahkan menurut Clark (1986)
dalam Conny Semiawan (1994), kreativitas adalah ekpresi tertinggi keberbakatan.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pendapat dari beberapa ahli yaitu bahwa
murid cerdas dan berbakat adalah anak yang memiliki taraf intelegensi yang sangat
tinggi serta kreativitas yang tinggi pula dan dengan kemampuannya memungkinkan
bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaaan atau kariernya.

2.2 Identifikasi Murid Cerdas dan Berbakat

Identifikasi anak cerdas dan berbakat pada dasarnya dapat dilakukan sedini mungkin,

1. Pada usia 1-2 tahun

Pada masa ini keunggulan dan kelemahan intelektual anak akan tampak dengan
mudah bila anak diberi rangsangan dengan tepat. Fungsinya ganda, yaitu untuk
mengetahui kemungkinan adanya perkembangan intelektual yang cepat dan tidak

8
terbatas pada bidang-bidang bakat yang khas, serta untuk mengetahui kemungkinan
adanya kecacatan pada anak.

2. Pada usia 2-6 tahun

Identifikasi anak usia ini dapat dilakukan dengan mengajak anak bermain pada
bidang yang disenanginya. Keberbakatan anak akan tampak dalam kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas dan berbagai persoalan tanpa mengalami kesulitan yang
berarti, serta tidak banyak memerlukan bimbingan. Karena itu dalam usia dini, orang
tua, guru, kelompok bermain, dan TK tempat menjadi pelaksanaan atau sumber
informasi utama.

3. Pada usia 6 tahun – seterusnya

Pada masa sekolah informasi keberbakatan bisa diperoleh dari orang tua terutama
berkenaan dengan bidang-bidang yang disenangi, dari guru terutama bidang
prestasi, dan dari teman sebaya terutama bidang kepemimpinan, kreatifitas, dan
sosialisasinya.

Dalam identifikasi ini, penggunaan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat,
kreativitas, motivasi juga penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada dua
pendekatan untuk mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat, yaitu dengan cara
studi kasus, dan melalui tes, atau penggabungan keduanya. Identifikasi di sekolah
dapat dilakukan melalui tahap:

a. Tahap Penjaringan (screening)

Tahap penjaringan murid cerdas dan berbakat di sekolah dapat dilakukan


dengan menganalisa data prestasi belajar, usia kronologis, nominasi oleh teman
sekelas, orang tua dan guru. Digunakan acuan usia kronologis dengan asumsi bahwa
murid cerdas dan berbakat memiliki usia lebih muda namun mampu bersaing dan
memiliki usia mental yang lebih tinggi dibanding dengan teman-teman yang memiliki
usia lebih tua. Penjaringan murid cerdas dan berbakat dimungkinkan pula dengan
nominasi oleh orang tua, guru, dan teman sekelas. Yang dapat dilakukan dengan
asumsi bahwa orang-orang terdekat dengan anak berbakat dan cerdas, memiliki
penilaian yang objektif dan intensif, hasil pengamatan yang relative lama.

b. Tahap Seleksi (identification)

9
Tahap seleksi dilakukan terhadap siswa yang telah lolos tahap penjaringan.
Tahap seleksi disaring dengan menggunakan tes. , seperti Calour Progressive Matrice
(CPM), Wechler Intelligence Scale for Children (WISC). Sebagai contoh, siswa
berbakat adalah siswa yang memiliiki IQ diatas 120.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

murid cerdas dan berbakat adalah anak yang memiliki taraf intelegensi yang sangat
tinggi serta kreativitas yang tinggi pula dan dengan kemampuannya memungkinkan bagi
dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaaan atau kariernya.

Mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat dapat dilakukan dari sedini mungkin.
Mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap
penjaringan dan tahap selksi.

3.2 Saran

Sebagai calon guru professional, kita harus mampu membantu siswa untuk
meningkatkan kecerdasannya dan mampu mengembangkan bakat – bakat alami yang dimiliki
oleh para siswa sehinnga mereka dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
optimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Novivina,2014, Pengertian Murid Cerdas dan Berbakat http://novivina2.blogspot.com/2014/10/v-


behaviorurldefaultvmlo.html (diakses tanggal 12 oktober 2020)

Novivina,2014, Identifikasi Murid Cerdas dan Berbakat http://novivina2.blogspot.com/2014/10/v-


behaviorurldefaultvmlo.html (diakses tanggal 12 oktober 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai