Dosem Pembimbing :
Faisal Anwar, M. Ed
Di Susun Oleh :
Melita Asyura Kasra 2111100022
Yunailis 2111100047
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sifat hakikat intelegensi” tepat
pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
berharap agar makalah ini dapa bermanfaat bagisemua kalangan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Intelegensi.........................................................................
2.2 Teori-teori intelegensi .........................................................................
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi ...................................
2.4 Teori-teori kecerdasan majemuk..........................................................
2.5 Sejarah kecerdasan majemuk..............................................................
2.6 Jenis-jenis Kecerdasan Majemuk dan ciri-cirinya...............................
2.7 Strategi pembelajaran di sekolah dengan menggunakan kecerdasan
majemuk.............................................................................................
2.8 Manfaat multiple inteligence dalam proses pendidikan yg di
Laksanakan..........................................................................................
2.9 Peran guru dalam pembelajaran..........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di zaman modern saat ini, masyarakat umum mengenal inteligensi sebagai
istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk
memecahkan problem yang dihadapi. Gambaran tentang anak yang berintelegensi
tinggi adalah gambaran mengenai siswa yang pintar, siswa yang selalu naik kelas
dengan nilai baik, atau siswa yang jempolan di kelasnya. Bahkan Gambaran ini
meluas pada citra fisik, yaitu citra anak yang wajahnya bersih, berpakaian rapi,
matanya bersinar, atau berkacamata. Sebaliknya, gambaran anak yang
berinteligensi rendah membawa citra seseorang yang lamban berfikir, sulit
mengerti, prestasi belajarnya rendah, dan mulut lebih banyak menganga disertai
tatapan mata bingung.
2. Rumusan Masalah
a. Apa defenisi dari kecerdasan (intelegensi) ?
b. Apa teori-teori tentang kecerdasan (Intelegensi) ?
c. Apa defenisi kecerdasan majemuk ?
d. Apa ciri-ciri dari setiap jenis kecerdasan majemuk ?
e. Bagaimana strategi pembelajaran menggunakan kecerdasan majemuk?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Alfred Binet
3. Charles E. Spearman
Pandangan Spearman (1927) mengenai inteligensi ditunjukkan dalam
teorinya mengenai kemampuan mental yang popular dengan nama teori dua
faktor.
1
Drs. Saifuddin Azwar, MA. Pengantar Psikologi Inteligensi. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.hal 14-23
5. Cyril Burt
Ia mengatakan bahwa kemampaun mental terbagi atas beberapa faktor
yang berbeda pada tingkatan-tingkata yang berbeda. Faktor tersebut adalah faktor
umun, faktor-faktor kelompok besar, faktor-faktor kelompok kecil, dan faktor-
faktor spesifik.
Selain itu masih banyak lagi teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli
seperti, Philip Ewart Vernon, Joy Paul Guil ford, Halstead, Donald Olding Hebb,
Raymond Bernard Cattel, Jean Piaget, Howard Gardner.
4. Faktor Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan
telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak
diherankan bila anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal-
soal matematika di kelas empat sekolah dasar, Karena soal soal itu masih
terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum
matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat
dengan faktor umur.
5. Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam
memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.2
Kelima faktor di atas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan
yang lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya
berpedoman atau berpatokan kepada salah satu faktor saja
2.4 Teori-teori kecerdasan majemuk
Individu mendapatkan kecerdasan tertentu bukan hanya karena faktor
kelahiran semata, melainkan juga karena perkembangan dan pengalamannya 3.
Memang manusia dianugerahi potensi (fitrah), namun perkembangan selanjutnya
ditentukan oleh interaksi dengan lingkungannya. Individu dan perkembangannya
adalah produk dari hereditas dan lingkungan, keduanya sama-sama berperan
penting bagi perkembangan individu. Kecerdasan adalah bahasa-bahasa yang
dibicarakan oleh semua orang dan sebagian dipengaruhi oleh kebudayaan di mana
orang itu dilahirkan, merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah dan
menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia. Kecerdasan seseorang
bukan hanya prestasi akademik yang diukur berdasarkan nilai tes standar.
1. Kecerdasan linguistik
Seorang anak yang memunyai kecerdasan linguistik memiliki kepribadian
yaitu peka terhadap bahasa, dapat berbicara dengan teratur dan sistematis,
memiliki penalaran yang tinggi. Disamping itu juga mampu mendengarkan,
membaca dan menulis, lancar dalam mengucapkan kata-kata dan suka bermain
kata-kata serta memiliki ingatan perbendaharaan kata yang kuat.
2. Kecerdasan logis- matematis
Anak yang memunyai kecerdasan logis matematis memiliki ciri-ciri
kepribadian yaitu anak suka berpikir abstrak dan suka akan keakuratan, menikmati
tugas hitung-menghitung. Memecahkansoal-soaldan computer
dansukamelakukanpenelitiandengancaralogis, catatantersusunrapidansistematis
3. Kecerdasan visual danspasial
Ciri kepribadian yang menonjol dalam diri anak yang memiliki
kemampuan visual-spasial adalah anak dapat berpikir dengan menciptakan sketsa
atau sambar, mudah sekali membaca peta dan diagram, mudah ingat bila melihat
gambar, memiliki cita warna tinggi dan mampu menggunakan semua panca indra
untuk melukiskan sesuatu.
4. Kecerdasan musik
Beberapa sifat yang nampak dalam diri seorang anak yang memiliki
kecerdasan musik adalah anak peka terhadap nada, irama dan warna suara. Peka
terhadap nuansa emosi suatu musik dan peka terhadap gubahan musik yang
bervariasi dan biasanya sangat spiritual.
5. Kecerdasan interpersonal
Sifat-sifat yang menonjol dalam diri orang anak yang memiliki kecerdasan
interpersonal adalah anak ahli dalam berunding, pintar bergaul dan mampu
membaca niat orang lain serta menikmati saat-saat bersama orang lain. Memiliki
banyak teman, pintar berkomunikasi, suka dengan kegiatan kelompok, gemar
bekerja sama dan menjadi mediator serta pandai membaca situasi.
6. Kecerdasan intrapersonal
Sifat-sifat yang dimiliki oleh anak yang memunyai kecerdasan
intrapersonal adalah anak peka terhadap nilai-nilai yang dimiliki, sangat
memahami diri, sadar betul emosi dirinya, peka terhadap tujuan hidupnya, mampu
mengembangkan kepribadiannya, bisa memotivasi diri sendiri, sangat sadar akan
kekuatan dan kelemahanannya.
7. Kecerdasan kinestetik
Ciri-ciri kepribadian anak dengan kecerdasan kinestetik adalah anak dapat
bersikap rileks, suka olah raga fisik dan suka menyentuh. Anak ahlibermainperan,
belajardenganbergerak-gerakdanberperansertadalam proses belajar. Selain itu
anak juga sangat peka dengan kondisi lingkungan fisik, gerak-gerik tubuh terlatih
dan terkendali dan suka bermain dengan sesuatu benda sambil mendengarkan
orang lain berbicara dan sangat berminat dengan bidang mekanik.
8. Kecerdasan naturalis
Sifat-sifat yang dimiliki anak dengan kecerdasan naturalis adalah anak
suka dengan alam sekitar, lebih senang berada di alam terbuka daripada di
ruangan dan suka berpetualang menjelajah hutan. Anak bisa marah besar jika ada
orang membantai binatang langka, merusak dan membakar hutan, mencemari laut
dan sungai sehingga menimbulkan kematian flora dan fauna serta lebih suka
mengkonsumsi obat dan jamu trasional daripada pabrik. Anak juga lebih senang
menggunakan bahan yang alami dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.
9. Kecerdasan Eksistensial
Sifat-sifat yang dimiliki seorang anak dengan kecerdasan Eksistensial
adalah anak suka bertanya soal kebenaran dan inti persoalan, kritis, suka
merenung dan melakukan refleksi diri serta senang berdiskusi mengenai hakekat
hidup.
B. Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini,
maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya,
penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Aryanti dan Wahyuni.2003. Multiple Intelligences & Application.Salatiga ;
Gernard, howard.2011. Frames of Mind: The Theory of Multiples Intelligence.
New York ; Basic Book
Sandjaja, stefanus.2006. Teori Multiple Intelligences dan Aplikasinya di
Pendidikan Anak Usia Dini.Semarang