“KECERDASAN (INTELLIGENCY)“
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
ENY ZANETA
GALUH INDAH PARWATI
HAIKAL ROBBANA
JAMIYATUL ARISAL KHASANA
Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kecerdasan (Intelegensi)” tepat
pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Intelegensi
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi
2.3 Pengukuran Intelegensi
2.4 Klasifikasi Intelegensi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di zaman modern saat ini, masyarakat umum mengenal inteligensi sebagai istilah
yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk
memecahkan problem yang dihadapi. Gambaran tentang anak yang
berintelegensi tinggi adalah gambaran mengenai siswa yang pintar, siswa yang
selalu naik kelas dengan nilai baik, atau siswa yang jempolan di kelasnya. Bahkan
Gambaran ini meluas pada citra fisik, yaitu citra anak yang wajahnya bersih,
berpakaian rapi, matanya bersinar, atau berkacamata. Sebaliknya, gambaran
anak yang berinteligensi rendah membawa citra seseorang yang lamban berfikir,
sulit mengerti, prestasi belajarnya rendah, dan mulut lebih banyak menganga
disertai tatapan mata bingung.
Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat
dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang
bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat
penting.
4. Faktor Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang,
jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak diherankan bila
anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal-soal matematika
di kelas empat sekolah dasar, Karena soal soal itu masih terlampau sukar bagi
anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk
menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor
umur.
Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi cepat tumbuh dan berkembang. Tumbuh
dan berkembangnya intelegensi sedikit banyak sejalan dengan perkembangan
jasmani, umur dan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai
(kematangannya).
5. Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.1
Kelima faktor di atas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang
lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya
berpedoman atau berpatokan kepada salah satu faktor saja
1. Intelegensi Verbal-Linguistik
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan bahasa dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis.
2. Intelegensi Logical-Matematik
Merupakan kecerdasan dalam hal berfikir ilmiah, berhubungan dengan angka-
angka dan simbol, serta kemampuan menghubungkan potongan informasi yang
terpisah.
3. Intelegensi Visual Spasial
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan seni visual seperti melukis,
menggambar dan memahat. Selain itu juga kemampuan navigasi, peta, arsitek
dan kemampuan membayangkan objek-objek dari sudut pandang yang berbeda.
4. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan menggunakan
tubuh untuk mengekspresikan perasaan atau disebut juga dengan bahasa tubuh
(body language). Kecerdasan ini berhubungan dengan berbagai keterampilan
seperti menari, olah raga serta keterampilan mengendarai kendaraan.
5. Intelegensi Ritme Musikal
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mengenali pola
irama, nada dan peta terhadap bunyi-bunyian.
6. Intelegensi Intra-Personal
Kecerdasan yang berfokus pada pengetahuan diri, berhubungan dengan refleksi,
kesadaran dan kontrol emosi, intuisi dan kesadaran rohani. Orang yang
mempunyai kecerdasan intra-personal tinggi biaasanya adalah para pemikir
(filsuf), psikiater, penganut ilmu kebatinan dan penasehat rohani.
7. Intelegensi Interpersonal
Kecerdasan yang berhubungan dengan keterampilan dan kemampuan individu
untuk bekerjasama, kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun non-
verbal. Seseorang dengan tingkat kecerdasan Intrapersonal yang tinggi biasanya
mampu membaca suasana hati, perangai, motivasi dan tujuan yang ada pada
orang lain. Pribadi dengan Potensi Intelegensi Interpersonal yang tinggi biasanya
mempunyai rasa empati yang tinggi.
8. Intelegensi Emosional
Kecerdasan yang meliputi kekuatan emosional dan kecakapan sosial. Sekelompok
kemampuan mental yang membantu seseorang mengenali dan memahami
perasaan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur
perasaan-perasaan diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan adaptasi dan menggunakan
pengetahuan yang di miliki dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup
seseorang. Beberapa teori menyatakan bahwa kecerdasan merupakan
kemampuan dasar yang dimiliki oleh individu dalam menentukan tujuan
B. Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini,
maka penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya,
penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA