KELOMPOK :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas terselesaikannya makalah ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikut beliau yang setia
hingga akhir zaman.
Alhamdulillah wa syukurillah berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Konsep Pkn sd yang membahas tentang “MENGEMBANGKAN
KECERDASAN INTELEKTUAL”
Ucapan terima kasih tak luput kami sampaikan pula kepada berbagai pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bapak Ayatullah Muhammadin Al-Fath M.Pd
sebagai dosen pengampu mata Kuliah Konsep Pkn Sd yang telah membina dan menuntun kami
untuk bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna , sehingga penulis berharap
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi adanya peningkatan dalam
makalah kami selanjutnya.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….iii
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………....1
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………4
3.2 Saran……………………………………………………………………..4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..5
JURNAL NASIONAL……………………………………………………………………6
JURNAL INTERNASIONAL…………………………………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini kecerdasan manusia selalu dinilai dari tingkat kecerdasan secara intelektual
(IQ). Melalui IQ, manusia dianggap cerdas dalam menghadapi segala bentuk permasalahan yang
terjadi. Persaingan yang dibentuk setiap jenjang pendidikan selalu dikaitkan dengan kecerdasan
intelektual ini. Nilai dan kemampuan menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang.
Namun, berbagai penelitian mengungkapkan peran IQ hanya sebatas syarat keberhasilan
hidup. Maka dari itu, lahirlah konsep pemikiran tentang kecerdasan emosional (EQ) yang dianggap
mampu mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
orang-orang berkemampuan IQ tinggi, tetapi terpuruk menghadapi dunia persaingan. Sebaliknya,
orang dengan kemampuan intelektual biasa-biasa saja justru sukses menjadi pengusaha dan pemimpin
di berbagai bidang.
Kombinasi dari kedua kecerdasan ini memiliki andil dalam kesuksesan seseorang. Ketika
kecerdasan intelektual dipadukan dengan emosi, sesungguhnya prestasi telah dapat ditorehkan.
Namun, setelah mereka mendapatkan semuanya, seringkali mereka dihinggapi perasaan kosong,
tidak tahu apa tujuan sebenarnya dari keberhasilan ini. Disinilah peran kecerdasan ketiga, yaitu
kecerdasan spiritual (SQ) dalam menjawab permasalahan ini. Prinsip hidup berdasarkan ketuhanan
menjadikan berbagai proses mengarah pada satu tujuan. Spiritual atau aspek rohani dianggap sebagai
penyeimbang aspek kecerdasan manusia.
2.3 Tujuan
IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan atau kecerdasan yang didapat dari hasil
pengerjaan soal-soal atau kemampuan untuk memecahkan sebuah pertanyaan dan selalu dikaitkan
dengan hal akademik seseorang.
1. Kognisi, yang merupakan operasi pokok intelektual dalam proses belajar,
2. Mengingat merupakan proses mental primer untuk retensi atau menyimpan dan
reproduksi segala sesuatu yang diketahui intelektual,
3. Berfikir divirgen, yaitu operasinya jelas mencakup potensi bakat kreatif, yang bertugas
mencoba sesuatu,
4. Berfikir konvergen, yaitu berfikir yang menghasilkan informasi dari informasi yang
sudah ada, yang hasilnya ditentukan oleh respon yang diberikan,
5. Evaluasi, yaitu kemampuan mencari keputusan atau mencari informasi dari kriteria yang
memuaskan
Dialog sangat memiliki pengaruh terhadap kemampuan anak. Dialog yang negatif dapat
mendorong anak mengalami kegagalan. Anak yang merasa rendah diri, akan mengalami
pemiskinan intelektualitas. Sedangkan sebaliknya, dialog positif dapat meningkatkan
keberhasilan anak meraih masa depan.
Tanamkan kata-kata
Contoh : Saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa.
Latihan Pengendalian Pernapasan Anak
Salah satu metode efektif dan efisien merangsang proses mental anak adalah pengendalian
bernafas. Penelitian menunjukkan, anak-anak memiliki performa akademis yang lebih baik
ketika mereka melakukan latihan pernafasan sebelum tes atau tugas.
Caranya cukup mudah. Ajarkan anak menghitung sampai lima saat bernafas kemudian
sampai lima lagi saat nafas keluar. Ulangi cara bernafas ini sekitar 6 kali atau kurang lebih satu
menit. Instruksikan anak untuk mengulang latihan pernafasan setiap kali Ia akan mengerjakan
tugas, menghadapi ujian maupun situasi pemecahan masalah yang lain.
Lakukan Olah Raga Mental
Beberapa hal dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan anak. Bermain mampu
merangsang pikiran, terutama permainan berbasis strategi. Selain itu, game juga mengasah
kemampuan verbal, daya konsentrasi, persepsi dan penalaran.
Berikut beberapa permainan yang direkomendasi untuk membangun otak yang dapat
dilakukan bersama keluarga:
Catur, Tebak kata, Puzzle Matematika
Meningkatkan Intelektual dengan Interaksi Verbal Keluarga
Jangan menjauhkan anak-anak dari percakapan keluarga hanya ketidak mengertiannya. Libatkan
anak-anak dalam percakapan karena ini juga membantu mengembangkan ketrampilan bahasa
dan kosa kata. Tak hanya anak-anak usia sekolah, justru terutama anak berusia 16 hingga 26
bulan dimana kemampuan bahasanya sedang berkembang pesat
Tak peduli usia anak, bicarakan topik yang menarik minat mereka seperti sekolah, teman, hobi,
aktivitas, beberapa proyek kreativitas, perjalanan, dan hal-hal menarik lainnya. Apapun yang
muncul dari interaksi ini akan membuat anak merasa dihargai serta berkembang lebih cerdas.
Dorong Anak untuk Membaca Repetitif
Membaca membantu anak mengoptimalkan potensi intelektualnya. Selain itu, aktivitas
membaca bersama dapat memelihara bahasa cinta dan memperkuat ikatan orang tua-anak. Kedua
hal ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan intelektual
tidak dapat di ukur dalam menentukan keberhasilan seseorang.
untuk menapak sebuah karier, ada sejumlah unsur lain yang lebih penting sebagai contoh
kemampuan bisa bekerja dengan tim. seberapa bisa ia menenggang perbedaan dan seberapa luwes
ia berkomunikasi dan menangkap bahasa tubuh.
3.2 SARAN
Didalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kami mohon kriti dan saran yang bersifat membangun dari
setiap pihak yang terkait. Sehingga, kami dapat menjadikannya sebagai motivasi guna perbaikan
dalam proses belajar kami selanjutnya. Penulis juga berharap agar setiap isi dari makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. 2007. Ar-Ruzz
media Jogjakarta
http://mayuzta.blogspot.com/2015/06/kecerdasan-intelektual-dan-kecerdasan.html
Sholichin mochlis, Psikologi Belajar. 2013. Pena Salsabila Surabaya
http://harisdejacko.blogspot.com/2013/05/makalah-kecerdasan-intelektual.html?
m=1
JURNAL NASIONAL
A. PENDAHULUAN
Publikasi Ilmiah Yang Bertujuan Untuk Memahami Jurnal Nasional Dan Penerbitan
Naskah Yang Dapat Menjadi Tolak Ukur Kemajuan Suatu Perguruan Tinggi Baik Negeri
Maupun Swasta Dengan Kata Lain Pendidikan Dapat Menjadi Tolak Ukur Kemajuan Suatu
Negara. Jurnal Nasional Merupakan Sarana Penerbitan Atau Makalah Yang Bersifat Nasional,
Dan Salah Satu Jenisnya Adalah Karya Ilmiah Yang Dapat Dijadikan Sebagai Petunjuk Karena
Adanya Pengembangan Ilmu, Pengembangan Ilmu Pengembangan Pengetahuan Dan Teknologi
B. MOTIVASI
Karya Dibuat Guna Tugas Kelompok Konsep Pkn Sd Yang Membahas Tentang
Mengembangkan Kecerdasan Intelektual Yang Pembahasannya Mencangkup Pengertian
Mengembangkan Kecerdasan Intelektual, Beberapa Dimensi Kemampuan Kecerdasan Intelektual,
Dan Cara Meningkatkan Intelektual
C. ISI
MENYATAKAN TENTANG PENGERTIAN DARI Kecerdasan intelektual
adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifan
manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain. Intelectual Quotient atau
yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia
yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari perancis pada awal
abad ke 20. Kemudian Lewis Ternman dari Universitas Stanford yang berusaha
membakukan test IQ dan dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan norma
populasi, sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal dengan test Stanford-Binet.
Dimensi kemampuan kecerdasan intelektual seperti
Kognisi, Mengingat, Berfikir divirgen, Berfikir konvergen, Evaluasi
cara meningkatkan intelektual antara nya membuat dialog internal
pemberdayaan,tanamkan kata-kata, latihan pengendalian pernapasan anak , lakukan olah
raga mental, meningkatkan intelektual dengan interaksi verbal keluarga, dorong anak
untuk membaca repetitif
JURNAL INTERNASIONAL
A. INTRODUCTION
Scientific Publications Aimed To Understand National Journals And
Manuscript Publishing That Can Be A Benchmark for the Progress of a
State or Private Higher Education Institution In other words Education
Can Be a Benchmark for the Progress of a Country. National Journal Is A
Means Of Publishing Or Papers That Are National, And One Of Its Types Is
Scientific Work That Can Be Used As A Guide Because Of The Development
Of Science, Science And Technology Development Science
B. MOTIVATION
The Work Is Made To Assign Group Concepts Elementary Elementary School
Elementals That Discuss About Developing Intellectual Intelligence whose
Discussion includes Understanding Developing Intellectual Intelligence,
Several Dimensions of Intellectual Intelligence Capabilities, And How To
Improve Intellectual
D. CONTENT