Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP PKN SD 2

“MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTELEKTUAL”


Dosen Pengampu: Ayatullah Muhammadin Al-Fath M.Pd

KELOMPOK :

1. AFIFAH RIMANDA APRIANI (1986206004)


2. GANDUNG ADHI WIBAWA(1986206031)
3. HIMATU HANESTI (1986206033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI PACITAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas terselesaikannya makalah ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikut beliau yang setia
hingga akhir zaman.
Alhamdulillah wa syukurillah berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Konsep Pkn sd yang membahas tentang “MENGEMBANGKAN
KECERDASAN INTELEKTUAL”

Ucapan terima kasih tak luput kami sampaikan pula kepada berbagai pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bapak Ayatullah Muhammadin Al-Fath M.Pd
sebagai dosen pengampu mata Kuliah Konsep Pkn Sd yang telah membina dan menuntun kami
untuk bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna , sehingga penulis berharap
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi adanya peningkatan dalam
makalah kami selanjutnya.

Pacitan, 26 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….iii

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………iii


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...iii
1.3 Tujuan………………………………………………………………….iii

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………....1

2.1 Pengertian Kecerdasan Intelektual……………………………………...1

2.2 Dimensi Kemampuan Intelektual……………………………………………...2

2.3 Cara Meningkatkan Intelektual…………………………………………2

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….4

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………4

3.2 Saran……………………………………………………………………..4

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..5

JURNAL NASIONAL……………………………………………………………………6

JURNAL INTERNASIONAL…………………………………………………………….7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Selama ini kecerdasan manusia selalu dinilai dari tingkat kecerdasan secara intelektual
(IQ). Melalui IQ, manusia dianggap cerdas dalam menghadapi segala bentuk permasalahan yang
terjadi. Persaingan yang dibentuk setiap jenjang pendidikan selalu dikaitkan dengan kecerdasan
intelektual ini. Nilai dan kemampuan menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang.
Namun, berbagai penelitian mengungkapkan peran IQ hanya sebatas syarat keberhasilan
hidup. Maka dari itu, lahirlah konsep pemikiran tentang kecerdasan emosional (EQ) yang dianggap
mampu mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
orang-orang berkemampuan IQ tinggi, tetapi terpuruk menghadapi dunia persaingan. Sebaliknya,
orang dengan kemampuan intelektual biasa-biasa saja justru sukses menjadi pengusaha dan pemimpin
di berbagai bidang.
Kombinasi dari kedua kecerdasan ini memiliki andil dalam kesuksesan seseorang. Ketika
kecerdasan intelektual dipadukan dengan emosi, sesungguhnya prestasi telah dapat ditorehkan.
Namun, setelah mereka mendapatkan semuanya, seringkali mereka dihinggapi perasaan kosong,
tidak tahu apa tujuan sebenarnya dari keberhasilan ini. Disinilah peran kecerdasan ketiga, yaitu
kecerdasan spiritual (SQ) dalam menjawab permasalahan ini. Prinsip hidup berdasarkan ketuhanan
menjadikan berbagai proses mengarah pada satu tujuan. Spiritual atau aspek rohani dianggap sebagai
penyeimbang aspek kecerdasan manusia.

2.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apakah Pengertian Kecerdasan Intelektual ?

2. Ada berapakah Dimensi Kemampuan Intelektual?

3.Bagaimana Caranya Meningkatkan Intelektual?

2.3 Tujuan

1. Menjelaskan Kecerdasan Intelektual (IQ).


2. Menjelaskan beberapa dimensi kemampuan intelektual
3. Menjelaskan Bagaimana cara meningkatkan Kecerdasan Intelektual (IQ).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak,


hati, jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang
lain. Intelectual Quotient atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari
pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet,
ahli psikologi dari perancis pada awal abad ke 20. Kemudian Lewis Ternman dari
Universitas Stanford yang berusaha membakukan test IQ dan dikembangkan oleh Binet
dengan mengembangkan norma populasi, sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal
dengan test Stanford-Binet. Pada saat itu IQ dimengerti sebagai pokok dari sebuah
kecerdasan seseorang sehingga IQ dianggap menjadi tolak ukur keberhasilan dan prestasi
hidup seseorang. Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan orang
tersebut kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi dan memiliki daya kreasi
serta inovasi. Kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu
yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing
individu tersebut. Prakarsa kedua orang di atas menghasilkan test Stanford-Binet, yang
digunakan untuk mengukur kecerdasan anak yang boleh masuk sekolah biasa atau
sekolah luar biasa. Dalam pandang Stanford-Binet- IQ dipandang sebagai berikut :

1.      Kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan tertentu,


semakin cerdas seseorang, semakin cakaplah ia menentukan tujuan tersebut,
dengan tidak mudah membelokkan tujuan tersebut,
2.      Kemampuan untuk menyelesaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan
tersebut,
3.      Kemampuan untuk melakukan otokritik, yang terwujud dalam kemampuan
untuk mencari kesalahan yang telah diperbuatnya dan memperbaiki kesalahan
tersebut.
2.2 BEBERAPA DIMENSI KEMAMPUAN KECERDASAN INTELEKTUAL

IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan atau kecerdasan yang didapat dari hasil
pengerjaan soal-soal atau kemampuan untuk memecahkan sebuah pertanyaan dan selalu dikaitkan
dengan hal akademik seseorang.

Ada lima dimensi kemampuan intelektual, yaitu :

1.      Kognisi, yang merupakan operasi pokok intelektual dalam proses belajar,
2.      Mengingat merupakan proses mental primer untuk retensi atau menyimpan dan
reproduksi segala sesuatu yang diketahui intelektual,
3.      Berfikir divirgen, yaitu operasinya jelas mencakup potensi bakat kreatif, yang bertugas
mencoba sesuatu,
4.      Berfikir konvergen, yaitu berfikir yang menghasilkan informasi dari informasi yang
sudah ada, yang hasilnya ditentukan oleh respon yang diberikan,
5.      Evaluasi, yaitu kemampuan mencari keputusan atau mencari informasi dari kriteria yang
memuaskan

2.3 CARA MENINGKATKAN INTELEKTUAL

 Membuat Dialog internal Pemberdayaan

Dialog sangat memiliki pengaruh terhadap kemampuan anak. Dialog yang negatif dapat
mendorong anak mengalami kegagalan. Anak yang merasa rendah diri, akan mengalami
pemiskinan intelektualitas. Sedangkan sebaliknya, dialog positif dapat meningkatkan
keberhasilan anak meraih masa depan.
 Tanamkan kata-kata
Contoh :   Saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa.
 Latihan Pengendalian Pernapasan Anak
Salah satu metode efektif dan efisien merangsang proses mental anak adalah pengendalian
bernafas. Penelitian menunjukkan, anak-anak memiliki performa akademis yang lebih baik
ketika mereka melakukan latihan pernafasan sebelum tes atau tugas.
Caranya cukup mudah. Ajarkan anak menghitung sampai lima saat bernafas kemudian
sampai lima lagi saat nafas keluar. Ulangi cara bernafas ini sekitar 6 kali atau kurang lebih satu
menit.  Instruksikan anak untuk mengulang latihan pernafasan setiap kali Ia akan mengerjakan
tugas, menghadapi ujian maupun situasi pemecahan masalah yang lain.
 Lakukan Olah Raga Mental
Beberapa hal dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan anak. Bermain  mampu
merangsang pikiran, terutama permainan berbasis strategi. Selain itu, game juga mengasah
kemampuan verbal, daya konsentrasi, persepsi dan penalaran.
Berikut  beberapa permainan yang direkomendasi untuk membangun otak yang dapat
dilakukan bersama keluarga:
  Catur, Tebak kata, Puzzle Matematika
 Meningkatkan Intelektual dengan Interaksi Verbal Keluarga  
Jangan menjauhkan anak-anak dari percakapan keluarga hanya ketidak mengertiannya. Libatkan
anak-anak dalam percakapan karena ini juga membantu mengembangkan ketrampilan bahasa
dan kosa kata. Tak hanya anak-anak usia sekolah, justru terutama anak berusia 16 hingga 26
bulan dimana kemampuan bahasanya sedang berkembang pesat
Tak peduli usia anak, bicarakan topik yang menarik minat mereka  seperti sekolah, teman, hobi,
aktivitas, beberapa proyek kreativitas, perjalanan, dan hal-hal menarik lainnya. Apapun yang
muncul dari interaksi ini akan membuat anak merasa dihargai serta berkembang lebih cerdas.
 Dorong Anak untuk Membaca Repetitif
Membaca membantu anak mengoptimalkan potensi intelektualnya. Selain itu, aktivitas
membaca bersama dapat memelihara bahasa cinta dan memperkuat ikatan orang tua-anak. Kedua
hal ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan intelektual
tidak dapat di ukur dalam menentukan keberhasilan seseorang.
untuk menapak sebuah karier, ada sejumlah unsur lain yang lebih penting sebagai contoh
kemampuan bisa bekerja dengan tim. seberapa bisa ia menenggang perbedaan dan seberapa luwes
ia berkomunikasi dan menangkap bahasa tubuh.
3.2 SARAN
Didalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kami mohon kriti dan saran yang bersifat membangun dari
setiap pihak yang terkait. Sehingga, kami dapat menjadikannya sebagai motivasi guna perbaikan
dalam proses belajar kami selanjutnya. Penulis juga berharap agar setiap isi dari makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. 2007. Ar-Ruzz
media Jogjakarta
http://mayuzta.blogspot.com/2015/06/kecerdasan-intelektual-dan-kecerdasan.html
Sholichin mochlis, Psikologi Belajar. 2013. Pena Salsabila Surabaya
http://harisdejacko.blogspot.com/2013/05/makalah-kecerdasan-intelektual.html?
m=1
JURNAL NASIONAL

A. PENDAHULUAN
Publikasi Ilmiah Yang Bertujuan Untuk Memahami Jurnal Nasional Dan Penerbitan
Naskah Yang Dapat Menjadi Tolak Ukur Kemajuan Suatu Perguruan Tinggi Baik Negeri
Maupun Swasta Dengan Kata Lain Pendidikan Dapat Menjadi Tolak Ukur Kemajuan Suatu
Negara. Jurnal Nasional Merupakan Sarana Penerbitan Atau Makalah Yang Bersifat Nasional,
Dan Salah Satu Jenisnya Adalah Karya Ilmiah Yang Dapat Dijadikan Sebagai Petunjuk Karena
Adanya Pengembangan Ilmu, Pengembangan Ilmu Pengembangan Pengetahuan Dan Teknologi

B. MOTIVASI

Karya Dibuat Guna Tugas Kelompok Konsep Pkn Sd Yang Membahas Tentang
Mengembangkan Kecerdasan Intelektual Yang Pembahasannya Mencangkup Pengertian
Mengembangkan Kecerdasan Intelektual, Beberapa Dimensi Kemampuan Kecerdasan Intelektual,
Dan Cara Meningkatkan Intelektual

C. ISI
MENYATAKAN TENTANG PENGERTIAN DARI Kecerdasan intelektual
adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifan
manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain. Intelectual Quotient atau
yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia
yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari perancis pada awal
abad ke 20. Kemudian Lewis Ternman dari Universitas Stanford yang berusaha
membakukan test IQ dan dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan norma
populasi, sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal dengan test Stanford-Binet.
Dimensi kemampuan kecerdasan intelektual seperti
Kognisi, Mengingat, Berfikir divirgen, Berfikir konvergen, Evaluasi
cara meningkatkan intelektual antara nya membuat dialog internal
pemberdayaan,tanamkan kata-kata, latihan pengendalian pernapasan anak , lakukan olah
raga mental, meningkatkan intelektual dengan interaksi verbal keluarga, dorong anak
untuk membaca repetitif
JURNAL INTERNASIONAL

A. INTRODUCTION
Scientific Publications Aimed To Understand National Journals And
Manuscript Publishing That Can Be A Benchmark for the Progress of a
State or Private Higher Education Institution In other words Education
Can Be a Benchmark for the Progress of a Country. National Journal Is A
Means Of Publishing Or Papers That Are National, And One Of Its Types Is
Scientific Work That Can Be Used As A Guide Because Of The Development
Of Science, Science And Technology Development Science

B. MOTIVATION
The Work Is Made To Assign Group Concepts Elementary Elementary School
Elementals That Discuss About Developing Intellectual Intelligence whose
Discussion includes Understanding Developing Intellectual Intelligence,
Several Dimensions of Intellectual Intelligence Capabilities, And How To
Improve Intellectual

D. CONTENT

DECLARING ABOUT UNDERSTANDING Intellectual intelligence is


intelligence that demands the empowerment of the brain, heart, body, and
activation of humans to interact functionally with others. Intellectual
Quotient or commonly referred to as IQ is a term of grouping human
intelligence which was first introduced by Alferd Binet, a French
psychologist in the early 20th century. Then Lewis Ternman of Stanford
University who tried to standardize IQ tests and developed by Binet by
developing norms population, so the IQ test is known as the Stanford-
Binet test.
Dimensions of intellectual intelligence abilities like
Cognition, Remembrance, Divergent thinking, Convergent thinking,
Evaluation
how to improve intellectually between making an internal
dialogue of empowerment, instilling words, exercising control of a
child's breathing, doing mental exercise, improving intellectually with
verbal family interactions, encouraging children to read repetitively

Anda mungkin juga menyukai