“MULTIPLE INTELLIGENT”
Disusun Sebagai Tugas Sekolah
Oleh
Kelompok 4
Kelas X- MIPA 6
NAMA KELOMPOK:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat 2
BAB II – PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Intelegensi 3
2.2 Ciri-Ciri Perbuatan Intelegensi 3
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi 4
2.4 Konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) 4
2.5 Macam-macam kecerdasan 5
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah yang telah
melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga makalah bimbingan
konseling yang berjudul “ MULTIPLE INTELGENT ” dapat diselesaikan sesuai
rencana.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas sekolah kelas X Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan juga kepada:
1. Bapak Yahya Rudi H.,S.Pd selaku guru pembimbing
2. Petugas perpustakaan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
3. Dan kepada teman teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran dari pembaca akan kami terima dengan senang hati.Semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi pembacanya.
Penulis
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari apa yang telah dipaparkan diatas, laporan ini disampaikan dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian intelegensi
2. Memahami bagaimana ciri-ciri perbuatan intelegensi
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi intelegensi
4. Memahami konsep kecerdasan majemuk
5. Untuk mengetahui macam – macam bentuk kecerdasan manusia
1
1.4 Manfaat
Dari apa yang telah dilakukan kita bisa mengambil manfaat sebagai berikut :
Bagi Penulis :
Menjadikan kami mengerti tentang kecerdasan majemuk. Dan juga
mengetahui bagaimana intelegensi itu berpengaruh bagi kehidupan kita. Agar
kita bisa memanfaatkan teori kecerdasan majemuk itu dalam proses
pembelajaran.
Bagi Pembaca :
Sebagai referensi untuk penulisan makalah selanjutnya dan sebagai
bahan bacaan bagi pembaca untuk mengetahui tentang arti kecerdasan yang
sesungguhnya . Serta meningkatkan minat membaca dan rasa ingin tahu yang
tinggi terhadap kecerdasan prbadi seseorang.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Dalam berbuat intelejen seringkali menggunakan daya mengabstraksi. Pada waktu
berpikir, tanggapan-tanggapan dan ingatan-ingatan yang tidak perlu harus disingkirkan.
Apakah persamaan antara jendela dan daun? Jawaban yang benar memerlukan daya
mengabstraksi.
Perbuatan intelejen bercirikan kecepatan. Proses pemecahannya relative cepat, sesuai
dengan masalah yang dihadapi.
Membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu
jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Apa yang akan saudara perbuat jka
sewaktu-waktu saudar melihat orang yang tertubruk mobil dan pertolongan saudara sangat
diperlukan?
Semua faktor tersebut di atas bersangkut paut satu sama lain. Untuk menentukan
intelejen atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah sati
factor tersebut di atas. Intelejensi adalah factor total. Keseluruhan pribadi turut serta
menentukan dalam perbuatan intelejensi seseorang.
4
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang
hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini
dianggap ada 7 macam kecerdasan, dan pada buku yang mutakhir ditambahkan lagi 3 macam
kecerdasan. Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Komposisi keterpaduannya tentu saja bebeda-beda pada masing-masing budaya. Namun
secara keseluruhan semua kecerdasan tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan
yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan
masalah.
Berdasarkan pada teori Gardner, David G. Lazear memberikan petunjuk untuk
mengubah dan meningkatkan kecerdasan-kecerdasan tersebut lengkap dengan
instrumentasinya dalam pembelajaran. Ia mengembangkan proses pembelajaran di kelas yang
memanfaatkan dan mengembangkan kecerdasan ganda anak, dengan harapan dapat
digunakan anak diluar kelas dalam mengenali dan memahami realitas kehidupan.
Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Artinya
dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja
bersama-sama, kompak dan terpadu.
Kecerdasan yang terkuat cenderung “memimpin”/”melatih” kecerdasan lainnya yang
lebih lemah. Dikatak juga bahwa manusia mempunyai berbagai cara untuk mendekati suatu
masalah dan hamper semuanya dipelajari secra alami.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan
sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang masalah atau sesuatu yang
dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Adapun Definisi Gardner tentang kecerdasan :
· Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
· Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan.
· Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat
didalam kehidupannya.
5
2. Kecerdasan Matematis (Logical- Mathemaical Intelegence)
Merupakan kecakapan untuk menghitung, mengkualitatif,merumuskan
proposisi,hipotesis, serta memecahkan perhitungan- perhitungan matematis yang
kompleks.
Ciri-ciri:
a) Cepat menghitung problem aritmatika di luar kepala.
b) Mampu menjelaskan masalah secara logis dan memainkan teka-teki logika.
c) Menikmati, menggunakan bahasa komputer, ahli bermain catur.
d) Suka menyusun hierarki atau struktur, memahami sebab akibat dengan mudah.
e) Menyenangi pelajaran MATEMATIKA dan IPA, serta berprestasi tinggi dalam
bidang tersebut.
Contoh: Para Ilmuan, Ahli Matematis, Akuntan, Insinyur, Pemrogram Komputer.
Seperti: Michael Faraday & Alexander Graham Bell.
6
6. Kecerdasan Hubungan Sosial ( Interpersonal Intellegence)
Kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain dengan
tepat, watak, tempramen, motivasi dan kecenderungan terhadap orang lain.
Ciri-ciri:
a) Mempunyai banyak teman, mudah bergaul atau beradaptasi dengan lingkungan.
b) Sangat mengenal lingkungan, mudah terlibat dalam kegiatan kelompok.
c) Berperan sebagai penengah keluarga ketika terjadi perselisihan.
d) Mampu bekerja, berhubungan secara efektif dan mengerti orang lain.
e) Mudah bersimpati dan berempati, sera memberikan perhatian pada orang lain.
f) Unggul dalam ilmu-ilmu sosial.
Contoh: Guru, Konselor, Aktor,Politikus.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan,
mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun
lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan
bagian lain dari alam semesta.
Ciri-ciri :
a. Akrab dengan hewan piaraan, suka berkebun.
b. Senang berjalan-jalan di alam terbuka atau kebun binatang.
c. Menghabiskan waktu dekat di dekat akuarium atau ekosistem yang lain.
d. Mencatat fenomena alam yang berhubungan dengan flora dan fauna.
e. Suka membawa pulang serangga, bunga, daun, dan sebagainya untuk
diperlihatkan kepada keluarga.
f. Menyenangi dan unggul dalam pelajaran biologi dan lingkungan hidup.
Seperti: Mendel & Darwin.
9. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual banyak dimiliki oleh para rohaniawan. Kecerdasan ini
berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhannya. Kecerdasan ini
dapat dikembangkan pada setiap orang melalui pendidikan agama, kontemplasi
kepercayaan, dan refleksi teologis.
Ciri-ciri :
a. Memiliki kemampuan refleksi yang tinggi.
b. Mampu mengendalikan dirinya dan dorongan – dorongan lainnya.
c. Memiliki kemampuan kontemplasi yang tinggi atau kemampuan mendapat
inspirasi dari berbagai hal.
d. Berani menghadapi dan memanfaakan penderitaan.
e. Berani melawan arus dan tradisi.
7
10. Kecerdasan Eksistensial ( exsistensialist intelligence)
Kecerdasan eksistensial banyak dijumpai pada para filsuf. Mereka mampu
menyadari dan menghayati dengan benar keberadaan dirinya di dunia ini dan apa tujuan
hidupnya. Melalui kontemplasi dan refleksi diri kecerdasan ini dapat berkembang.
Pada dasarnya semua orang memiliki semua macam kecerdasan di atas, namun tentu saja
tidak semuanya berkembang atau dikembangkan pada tingkatan yang sama, sehingga
tidak dapat digunakan secara efektif. Pada umumnya satu kecerdasan lebih menonjol/
kuat dari pada yang lain. Tetapi tidak berarti bahwa hal itu permanen/ tetap. Di dalam diri
manusia tersedia kemampuan untuk mengaktifkan semua kecerdasan tersebut. Teori
Garnerd ini memang masih memerlukan penelitian lebih lanjut khususnya tentang strategi
pengukuran untuk masing-masing jenis kecerdasan, serta apakah macam-macam
kecerdasan yang ada adalah sejumlah yang telah diuraiakan di atas atau masih bisa
bertambah lagi.
Ciri-ciri :
a. Mempertanyakan hakekat segala sesuatu
b. Mempertanyakan keberadaan peran diri sendiri di alam/ dunia
c. Kalau bekerja sering bicara dengan diri sendiri.
d. Lebih tenang danmenguasai diri
e. Lebih cenderung mengutamakan kepentingan keyakinan atau agama
f. Mampu menempatkan diri disetiap situasi dan lingkungan
Ada satu alternative lain yang juga dapat digunakan dalam rangka memantau
perkembangan kecerdasan siswa di kelas, yaitu dengan memberdayakan siswa sendiri.
Artinya, checklist yang mencakup kecerdasan-kecerdasan tadi yang mengisi bukannya guru,
tetapi pengisian dilakukan oleh para siswa. Kegiatan di kelas pada saat-saat tertentu adalah
pengisian checklist tentang kecerdasan-kecerdasan masing-masing anak. Mereka saling
memberikan penilaian antar teman.Selain anak diberi kesempatan untuk menilai kecerdasan
temannya, ia juga diberi kesempatan untuk self-monitoring, dengan cara mengisi checklist
tentang kecerdasan-kecerdasan yang dimilikinya sendiri.
Pendekatan ini sangat tepat digunakan untuk anak-anak SMP dan SMA, mengingat
pada dasarnya mereka lebih suka berbicara dan bergaul dengan teman sebayanya dari pada
gurunya. Di samping itu, model konseling sebaya atau tutor sebaya dalam pembelajaran
kecerdasan ganda memungkinkan berbagai aspek dalm diri anak dapat berkembang selaras
dan optimal. Kelompok belajar semacam ini sangat potensial untuk mengembangkan
kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Guru dituntut untuk mampu
mendeteksi anak-anak yang memiliki kecerdasa-kecerdasan unggul, dan membentuk
kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kecerdasan majemuk adalah suatu
kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Adapun manfaat dari kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran yaitu sebagai masukan berupa
teori, metode dan praktek tentang pembelajaran itu sendiri
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan yaitu agar teori tentang kecerdasan majemuk itu dapat
digunakan dalam proses pembelajaran, tanpa membedakan antara kecerdasan siswa yang satu dengan
yang lain. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dan optimal.
Daftar Pustaka
www.kabarsehat.com/delapan-tanda-kecerdasan-spiritual.html/
Anwar.Choirul,2010.Bimbingan Konseling SMA,Bangil:SMANegeri1Bangil
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2123241-kecerdasan-lingkungan-dan-
eksistensi/
http://judicalsophie.wordpress.com/2009/02/03/macam-macam-kecerdasan/
http://www.indowebster.web.id/archive/index.php/t-118661.html
http://www.zimbio.com/member/aguz3arzo/articles/4102474/Inteligensi+Ganda+Multiple+In
telligence
http://ayahbundacerdas.com/2010/10/multiple-intelligences-kecerdasan-
eksistensial/#postcomment
11