Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP PKn SD 2

“PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKn SD”


Dosen Pengampu : Ayatullah Muhamadin Al-Fath M.Pd

KELOMPOK :
1. Bima Purbanoto (1986206018)
2. Dea Septya Ningrum (1986206020)
3. Kumila Sari (1986206036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI PACITAN


2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun makalah tentang Pengembangan
Pembelajaran PKn SD.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengembangan Pembelajaran PKn SD dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen Konsep PKn
SD 2 yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pacitan, 26 Maret 2020

2
DAFTAR ISI
 

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI  ...................................................................................................................ii
 
BAB  I     PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG ..............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
1.3 TUJUAN....................................................................................................4
 BAB  II    PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN............................5
2.2. BAGAIMANA STRATEGI PEMBELAJARAN PKN SD...........................6
2.3. APASAJA PENDEKATAN PEMBELAJARAN PKN SD...........................7
2.4. BAGAIMANA METODE PEMBELAJARAN PKN SD..............................8
BAB III    PENUTUP......................................................................................................11
3.1. KESIMPULAN.........................................................................................11
3.2. SARAN.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................12
JURNAL NASIONAL....................................................................................................13
JURNAL INTERNASIONAL........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
 1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada
setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan
kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki
kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis
berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disampingkemampuan -
kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka
makalah ini di sajikan tentang berbagai metode belajar mengajar agar mampu melaksanakan
tugas utama guru yaitu mengajar.
Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, metode ceramah akan menyebabkan
siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena
itu, guru di harapkan mampu menguasai metode–metode yang cocok untuk pembelajaran PKN
agar siswa lebih tertarik pada pelajaran tersebut.

1.2RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Pengembangan Pembelajaran ?
2. Bagaimana strategi pembelajaran PKn SD ?
3. Apa saja Pendekatan Pembelajaran PKn SD ?
4. Bagaimana metode pembelajaran PKn SD ?

1.3TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian Pengembangan Pembelajaran
2. Untuk memahami strategi pembelajaran PKn SD
3. Untuk memahami Pendekatan Pembelajaran PKn SD
4. Untuk memahami metode pembelajaran PKn SD

4
BAB II
PEMBAHASAN
 

2.1 Pengertian Pengembangan Pembelajaran


  Clarence Schauer menyebut pengembangan pembelajaran (pengembangan instruksional)
sebagai perencanaan secara akal sehat untuk mengidentifikasikan masalah belajar dan
mengusahakan pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan suatu rencana terhadap
pelaksanaan, evaluasi, uji coba, umpan balik, dan hasilnya. Twelker, Urbach, dan Buck
mendefinisikan pengembangan pembelajaran sebagai cara yang sistematik untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi satu set bahan dan strategi belajar dengan
maksud mencapai tujuan tertentu. Suparman menyebut pengembangan pembelajaran sebagai
suatu proses yang sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan
instruksional, serta evaluasi terhadap strategi dan bahan instruksional dalam mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien (Suparman, 1991). 

2.2 Bagaimana Strategi Pembelajaran PKn SD

Pengertian Strategi Pembelajaran


             Kata strategi berarti siasat atau kiat. Strategi pembelajaran Pendidikan 
Kewarganegaraan (PKn) yaitu suatu siasat  atau kiat yang digunakan untuk memilih,
memobilisasikan dan mengimplementasikan segala teori, pendekatan, teknik, metode, model,
media, materi dan sumber-sumber belajar dalam proses bembelajaran pendidikan
kewarganegaraan (PKn) untuk mencapai tujuaan  pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
yang telah ditetapkan.
          Kesalahan menggunakan strategi akan berakibat tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan tidak tercapai. Kesalahan menggunakan strategi yang dimaksud adalah kesalahan
memilih, mengorganisasikan dan mengimplementasikan teori-teori, pendekatan, teknik, metodee,
model, media, materi pembelajaran dan lain-lain.
         Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
          Agar penggunaan strategi berdayaguna dan berhasil guna perlu memperhatikan beberapa
kriteria pemilihan strategi. Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan  dalam pemilihan
strategi pembelajaran tersebut, yaitu :
1. Faktor pemilihan:  seperti pemilihan bahan ajar, terutama berhubungan dengan tingkat
kedalaman dan keluasannya.
2. Faktor penentu: seperti penetapan tujuan pembelajaran terutama harus berorientasi pada
semua domain dalam pembelajaran.
3. Faktor efisiansi : yaitu berorientasi pada ekonomi terutama pada pilihan yang sederhana,
mudah dan murah.

5
4. Faktor efektifitas: yaitu berkaitan dengan instrumen yang digunakan terutama instrumen
yang berkaitan dengan tujuan, tugas-tugas dan motivasi.
5. Faktor relevansi: yaitu berkaitan dengan proses belajar dan hasil belajar.
6. Faktor pengaturan: yaitu berkaitan dengan (1). Pengaturan interaksi belajar yang
multiway traffict communication, (2) pengaturan mengenai pengelolaan pesan yaitu (a)
expository; (b) heuristik dan (c) hipotetik.

 2.3   Pendekatan Pembelajaran PKn SD

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan


kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar. Yaitu :
1) Pendekatan Evokasi
            Pendekatan ini menekankan keberanian dari inisiatif siswa untuk mengekspresikan
dirinya secara spontan atas dasar kebebasan dan kesempatan belajar yang diciptakan guru. Untuk
dapat mengimplementasikan pendekatan ini guru dituntut dapat menciptakan iklim belajar yang
sejuk, menyenamgkan, bebas dari tekanan, terbuka dan bersahabat sehingga siswa berani curhat
agar dapat mengekspresikan dirinya dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendekatan ini.
2) Pendekatan Inkulsi
          Pendekatan ini bertujuan untuk menanamkan suatu nilai, moral maupun norma tertentu
kepada peserta didik melalui sejumlah pertanyaan yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain 
pelaksanaan pendekatan ini didasarkan pada sejumlah pertanyaan nilai yang sudah disusun dan
dipersiapkan sebelumnya oleh guru.
          Pertanyaan nilai tersebut bersifat menemukan nilai yang jadi pilihannya yaitu pertanyaan
yang meminta murid menjelaskan atau mengklarifikasikan nilai yang menjadi pilihannya.
Pertanyaan yang diajukan oleh guru ini dinamakan pertanyaan inquiri.
          Salah satu teknik mengajar yang paling cocok untuk pendekatan ini adalah  teknik inquiry
nilai (value inquiry questening technique) dengan sejumlah target nilai yang akan dicapai dan
memanipulasikannya kedalam sejumlah pertanyaan.
3) Pendekatan kesadaran
          Pendekatan kesadaran berusaha mengungkapkan dan membina kesadaran diri atau self-
awareness siswa tentang nilai-nilai tertentu yang sudah dimilikinya atau pada orang lain. Dalam
pelaksanaanya siswa diberikan kegiatan-kegiatan tertentu yang direncanakan oleh guru. Melalui
kegiatan tersebut secara sadar siswa diharapkan dapat mengungkapkan nilai-nilai tertentu yang
menjadi miliknya dan yang dimiliki oleh orang lain.
          Sebagai contoh, siswa diminta membuat daftar orang yang akan diundang dan tidak
diundang dalam suatu acara amal yaitu untuk menghimpun dana bagi korban tsunami. Daftar
tersebut disertai dengan alasan-alasannya  mengapa mereka harus diundang dan tidak diundang.
Berdasarkan alasan yang dibuat murid  tersebut akan tampak seberapa mereka telah memiliki 
suatu nilai dan demikian pula untuk orang lain.

6
4) Pendekatan Penalaran Moral

Pendekatan ini berusaha menumbuhkan penalaran moral melalui suatu analisis kasus yang
mengandung dilema moral. Melalui pendekatan ini siswa dihadapkan pada suatu kasus yang
mengandung dilema moral. Selanjutnya siswa diminta membuat suatu keputusan terhadap kasus
yang dilematis tersebut lengkap denga alasannya. Dari alasan yang diajukan siswa tersebut akan
dapat diketahui daya nalar moral yang dimiliki siswa. Walaupun sebenarnya yang akan menjadi
fokus kegiatan ini adalah nalar yang dalam hal ini disebut sebagai cognitive morale development
menurut kohlberg. Dengan kematangan nalar diharapkan dapat membawa kepada  kematangan
moral.
         Sebagai contoh yaitu kepada siswa diminta membuat suatu pilihan dilematis tentang
kesediannya memberikan donor darah guna menyelamatkan suatu operasi dirumah sakit. Secara
kebetulan hanya darahnya yang cocok. Dilain pihak dihari yang sama dia harus membantu
mengangkut barang dan banyak menguras tenaga, akan tetapi hasilnya untuk menghidupi
keluarga. Mana yang harus dilakukan  memberi donor darah atau mengangkut barang untuk
menghidupi keluarga

5) Pendekatan Analisis Nilai


         Pendekata ini disebut pendekatan analisis nilai atau value analysis karena berusaha
mengkaji atau menganalisis nilai yang terkandung didalamsuatu peristiwa  atau stimulus (media
lain) yang disiapkan oleh guru. Tujuanya yaitu untuk memberikan penghargaan terhadap suatu
nilai yang telah dimilikinya.
         Kegiatan  mengaalisis nilai merupakan suatu kegiata kognitif tingkat tinggi yang pada
dasarnya bukan saja manyatakan baik atau tidak baik akan tetapi sampai pada analisa mengapa
suatu kebaikan harus dilakukan kejahatan harus ditinggalkan. Akhirnya kegiatan ini harus
sampai pada penghargaan terhadap suatu nilai yang menjadi pilihannya.
6) Pendekatan Mengungkapkan Nilai
         Pendekatan ini berupaya menigkatkan kesadran diri sendiri ayau self-awareness dan
pemeliharan nilai dalam diri sendiri atau self caring. Pendekatan ini bukan merupakan
pemecahan masalah. Meningkatkan kesadaran akan perlunya memiliki suatu nilai dan
memelihara nilai pilihannya itu didalam kehidupanya sehari-hari merupakan inti dari pendekatan
ini. Melalui pendekatan ini siswa dbina kesadarn  emosionalnya tentang nilai yang menjadi
pilihannya melalui cara-cara yang rasional. Sedangkan siswa diminta mengungkapkan
pengalamanya  melaksanakan suatu  kebenaran atau kebaikan nilai yang menjadi pilihannya.
7) Pendekatan Komitmen
         Pendekatan ini berusaha menumbuhkan komitmen atau keterikatan  siswa terhadap suatu
nilai. Misalnya seorang anak janji untuk berbuat baik terhadap orang lain, janji untuk menjemput
teman dan sebagainya. Tentu saja janji tersebut harus dipenuhi. Dengankata lain pendekatan ini 
bertujuan melatih siswa untuk disiplin dalam pola pikir maupun tindakannya agar senantiasa
sesuai dengan nilai-nilai atau moral yang menjadi pilihanya.
8) Pendekatan Memadukan
7
         Pendekatan ini berusaha memadukan diri siswa dengan pengalaman nyata yang dirancang
oleh guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini samgat diperlukan contoh-contoh konkrit
dari pengalaman suatu nilai. Murid perlu suatu visualisasi dari pelaksanaan suatu nilai atau
moral, karena nilai bersifat abstrak.
         Pedekatan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung yang harus dilakukan siswa
terhadap pelaksanaan suatu nilai. Untuk keperluan itu pembelajaran ini dapat menggunakan
metode partisipatori, simulasi, sosio drama dan studi proyek.

2.4 Pengembangan Metode Pembelajaran PKn SD

Beberapa metode yang yang direkomedasikan, yaitu :


1. Metode Ceramah
          Metode ini dalam menyajikan bahan ajar melalui penjelasan dan penuturan lisan guru
kepada siswa. Metode ini lebih tepat digunakan apabila bahan ajar banyak mengandung
informasi baru dan memerlukan penjelasan dari guru.
          Kekuatan metode ini apabila digunakan dengan metode lain seperti tanya jawab atau
diskusi yang saat ini lebih dikenal dengan ceramah bervariasi , sehingga murid bukan hanya
mendengarkan akan tetapi berbicara dalam kegiatan pembelajarannya.
2. Metode Cerita
          Metode ini merupakan suatu cara untuk menanamkan suatu nilai atau moral kepada para
siswa dengan mengungkapkan segala karakter kepribadian tokoh-tokoh  tertentu melalui cerita
hikayat, legenda atau dongeng-dongeng sejarah lokal. Metode ini lebih tepat digunakan dalam
membantu penghayatan nilai-nilai dan moral serta sikap para siswa.
3. Metode Tanya Jawab
         Metode tanya jawab dalam menyajikan bahan ajar melalui berbagai pertayaan dari guru,
terutama apabila dalam proses pembelajaran, guru menggunakan Teknik Klarifikasi Nilai. Oleh
karena itu guru dituntut menguasai teknik-teknik bertanya (Questioning Skills). Metode ini lebih
tepat digunakan dalam pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa atau aktivitas siswa.
4. Metode Diskusi
         Metode diskusi digunakan untuk tujuan agar dalam proses pembelajaran terjadi komunikasi
bayak arah (Multiway Trafict communication). Komunikasi banyak arah yang terdiri dari guru-
murid, murid-guru dan murid-murid sangat ditutut dalam pembelajaran yang berorientasi pada
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Akan tetapi dalam menggunakan metode ini salah asatu hal
yag tidak boleh dilupaka yaitu harus ada masalah yang didiskusikan. Oleh karena itu metode ini
lebih tepat dipakai dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang menggunakan
Teknik Value Inquiry.
5. Metode Penugasan
         Metode ini berusaha melatih siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk
langsung yang telah dipersiapkan oleh guru. Tujuan penggunaan metode ini adalah agar siswa
memperoleh pengalama langsung, nyata, bekerja madiri dan jujur. Sebagai contoh misalnya
siswa ditugasi menuliskan pengalamanya dalam menolong adiknya. Tugasnya yaitu: a)

8
menuliskan dalam peristiwa apa dia menolong adiknya; b) bagaimana cara menolongnya; dan c)
bagaimana perasaannya pada waktu memberikan pertolongan, dan seterusnya.
6. Metode Permainan Atau Kompetisi
         Metode ini sangat menarik siswa dalam membangkitkan motivasi belajar, latihan
mengambil keputusan dan teutama dalam menciptakan suasana senang dalam belajar (joyful
learning). Dengan suasana suasana senang maka materi pembelajaran akan mudah diserap oleh
siswa. Oleh karena itu metode ini berusaha dalam menyajikan  bahan ajar melalui  bentuk
permainan atau kompetisi. Permainan dimaksud adalah permainan yang diciptakan sendiri oleh
guru dan dapat berupa teka-teki;papa bergambar (sejenis ular bertangga); kotak rahasia; kartu
bergambar dan lain-lain  yang diciptakan guru. Isi pesa yang dimuat dalam permainan ini
hendaknya tetap berupa nilai, moral dan norma sesuai dengan tuntutan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
7. Metode Simulasi
         Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar dilakukan secra langsung melalui kegiatan
praktek tentang pelaksanaan nilai-nilai dan moral. Melalui metode ini siswa dibantu memahami
dan menghayati nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP
 
2.1 KESIMPULAN
Pengembangan pembelajaran sebagai suatu proses yang sistematik meliputi identifikasi
masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta evaluasi terhadap strategi dan
bahan instruksional dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien

Pengembangan strategi pembelajaran PKN terdiri dari beberapa kriteria  yaitu : 1) faktor
pemilihan, 2) faktor penentu, 3) faktor efisiensi, 4) faktor efektifitas,  5) faktor relevansi,  6)
faktor pengaturan, 7) dan faktor aktifitas siswa.
         Pengembangan pendekatan pembelajaran PKN terdiri dari beberapa pendekatan yaitu : 1)
pendekatan evokasi, 2) pendekatan inkulsi, 3) pendekatan kesadaran, 4) pendekatan penalaran
moral, 5) pendekatan analisis nilai, 6) pendekatan pengungkapan nilai, 7) pendekatan komitmen,
8) dan pendekatan memadukan.
         Pengembangan metode pembelajaran PKN terdiri dari beberapa metode yaitu antara lain :
1) metode ceramah, 2) metode cerita, 3) metode tanya jawab, 4) metode diskusi, 5) metode
penugasan, 6) metode permainan atau kompetisi, 7) dan metode simulasi.

2.2 SARAN
        Sebagai calon guru khususnya guru sekolah dasar, sebaiknya tidak hanya mempelajari
materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Tetapi juga harus memperhatikan apa-apa yang
menjadi pendukung agar terlaksana proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Karena
keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari bagaimana seorang pendidik menyampaikan
materi tersebut sehingga dapat tercipta proses kegiatan pembelajaran yang komunikatif .

10
DAFTAR PUSTAKA

Rijal. 2016. “ Pengertian Pengembangan Pembelajaran” (Online),


https://www.rijal09.com/2016/04/pengertian-pengembangan-pembelajaran.html
diakses pada 23 Maret 2020 pukul 13.00

Maridjo Abdul Hasjmy. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan.Pontianak.

Hazizah, Meyla. 2013. “Strategi Belajar Mengajar dan pendekatan PKn dalam kerangka
strategi belajar PKn ” (Online),
https://meylahazizah.wordpress.com/2013/12/27/strategi-belajar-mengajar-dan-
pendekatan-pkn-dalam-kerangka-strategi-belajar-pkn/
diakses pada 23 Maret 2020 pukul 13.16

11
JURNAL NASIONAL

A. PENDAHULUAN

Publikasi ilmiah yang bertujuan untuk pemahaman jurnal nasional dan penerbitan
naskah yang dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu perguruan tinggi baik negeri maupun
swasta, dengan kata lain pendidikan dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Jurnal
nasional merupakan sarana penerbitan atau makalah yang bersifat nasional, dan salah satu
jenisnya adlah karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai perunjuk karena adanya
pengembangan ilmu, pengembangan pengetahuan dan teknologi.

B. MOTIVASI
Karya dibuat guna memenuhi tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan yang
membahas tentang Pengembangan Pembelajaran PKn SD yang pembahasannya mencangkup
pengertian pengembangan pembelajaran, strategi pembelajaran PKn SD, pendekatan
pembelajaran PKn SD, dan metode yang digunakan dalam melakukan pembelajaran PKn SD

C. ISI
Clarence Schauer menyebutkan bahwa pengembangan pembelajaran adalah suatu
perencanaan akal sehat yang digunakan untuk mengidentifikasikan masalah belajar dan
mengusahakan pemecahan masalah menggunakan suatu rencana terhadap
pengimplementasian, evaluasi, uji coba, feed back, dan hasilnya. Pengertian
pengembangan pembelajaran adalah proses sistematik yang meliputi identifikasi
masalah, pengembangan strategi dan juga bahan instruksional, serta evaluasi terhadap
strategi dan bahan instruksional untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif serta
efisien . Pengertian Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ialah suatu
siasat  yang digunakan oleh guru untuk memilih, mengimplementasikan segala bentuk
teori, teknik, pendekatan, metode, media, materi dan berbagai sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk mencapai tujuan 
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang telah ditetapkan agar tercapai dengan
baik. Adapun macam-macam pengembangan pendekatan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan terdiri dari beberapa pendekatan yaitu pendekatan evokasi, pendekatan
inkulsi, pendekatan kesadaran, pendekatan penalaran moral, pendekatan analisis nilai,
pendekatan pengungkapan nilai, pendekatan komitmen, dan pendekatan memadukan.
Adapun pengembangan metode pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari
beberapa metode yaitu metode ceramah, metode cerita, metode tanya jawab, metode
diskusi, metode penugasan, metode permainan atau kompetisi, dan yang terakhir metode
simulasi.

12
JURNAL INTERNATIONAL

A. INTRODUCTION

Scientific publications aiming at understanding national journals and publishing


manuscripts that can serve as benchmarks for the progress of a state or private tertiary
institution, in other words education can be a benchmark for the progress of a country.
National journals are national publishing facilities or papers, and one type is scientific
work that can be used as a reference because of the development of science, development
of knowledge and technology.

B. MOTIVATION
The work was made to fulfill the assignment of the Civics Education group that
discusses the Development of Civics Education Learning whose discussion covers the
understanding of learning development, Civics Education learning strategies, approaches
to Civics Education learning, and the methods used in teaching Civics Education.
C. CONTENT
Learning development as a systematic process includes identifying problems,
developing strategies and instructional materials, and evaluating instructional strategies
and materials in achieving learning objectives effectively and efficiently. Citizenship
Education (PKn) learning strategy is a strategy or tips used to select, mobilize and
implement all theories, approaches, techniques, methods, models, media, learning
materials and resources in the process of citizenship education learning (PKn) to achieve
goals learning citizenship education that has been determined. The development of the
PKN learning approach consists of several approaches, namely: 1) evacuation approach,
2) inculsion approach, 3) awareness approach, 4) moral reasoning approach, 5) value
analysis approach, 6) value disclosure approach, 7) commitment approach, 8) and the
integrating approach. The development of PKN learning methods consists of several
methods including: 1) lecture method, 2) story method, 3) question and answer method,
4) discussion method, 5) assignment method, 6) game or competition method, 7) and
simulation method .

13

Anda mungkin juga menyukai