Sistem otot (urat daging): penggerak tubuh, sirip-sirip, insang-organ listrik (Sonic, 2008).
Contoh:
- Belut laut
Sistem Otot:
Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai huru W. Corong bukal
digerakan oleh otot-otot radial. Lidah digerakan oleh otot retraktor dan protraktor.
Ikan Hiu
Sistem otot:
Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegemen (materik) disebut miotom. Otot-otot itu
bermodifikasi kepala dan di apendiks.
-
Ikan perak
Sistem otot:
Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer (otot-otot bersegmen) yang
berselang-seling/berganti-ganti tempat dengan vertebra ketika mengadakan gerakan berenang
dan berbalik arah. Miomer-miomer itu secara kasar berbentuk seperti hurup W dan dirakit
menjadi 4 sabuk miomer, yang di sepanjang punggung merupakan rakitan yang terberat.
Antara miomer-miomer itu terdapat jaringan ikatan yang jika direbus, sabuk-sabuk miomer
itu terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan daging (Sonic, 2008).
b. Amphibi
Sistem Gerak Amphibia :
Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton). Rangka
katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang
anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan
memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya
sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga
terjadilah gerakan di air.
System otot : Secara majemuk, sistem otot katak berbeda dari susunan mioton primitif,
terutama dalam apendiks. Otot-otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki teratas
berotot besar (Sonic, 2008).
c.
Reptilia
Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh burung di udara;
2)
3)
Bulu burung, selain berfungsi untuk terbang juga berfungsi untuk menahan panas
sehingga menjaga tubuh burung tetap hangat. Sedangkan tulang burung memiliki struktur
yang teradaptasi untuk terbang :
1)
Burung memiliki paruh yang lebih ringan dari pada rahang pada hewan mamalia;
2)
Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna sebagai tempat
peletakan otot terbang yang luas;
3)
Tulang-tulang burung beronga dan ringan. Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena
memiliki struktur bersilang;
4)
Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada
tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang;
5)
Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama
ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.
Teknik Terbang Pada Burung :
Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu menggerakkan sayap ke atas dan ke
bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan
mendorong dan mengangkat sayap memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada
saat mengangkat sayap,memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap,
burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan mendorong dan
mengangkat kembali.
System Otot Aves (Burung) :
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang
pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot
pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah
(berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas
(Sonic, 2008).
e.
Mamalia
System Gerak :
Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk berenang, ikan menekan
melawan air. Untuk terbang, burung menekan untuk melawan udara. Bagaimana dengan
hewan-hewan darat? Contoh salah satu dari mamalia yaitu kuda. Kuda memiliki rangka
dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat gerak kuda adalah tulangtulang yang dibantu otot-otot. Pada saat berjalan dan berlari, kaki belakang kuda menekan
melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam mengamati gerakan kuda, paling tepat di
mulai dari kaki belakang karena dari kaki belakang inilah kekuatan terbentuk.
System Otot :
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis
bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot
pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah
(berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas
(Sonic, 2008).
G. Sistem Otot Pada Hewan
Pada ikan dan hewan-hewan vertebrata lain, hewan-hewan ini mempunyai otot,
seperti otot-otot pada kepala dan badan.
1.
Amphibi
Otot-otot segmental mencolok pada tubuh. Segmen kaki teratas berotot besar. Dan otot
fleksor.
Reptilia
Dibandingkan dengan katak, sistem otot buaya itu lebih rumit, karena gerakannya lebih
kompleks. Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik, walaupun kurang jika dibandingkan
pada mammalia. Segmentasi otot jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk.
Aves
Pada burung otot badan sangat temodifikasi, dengan ada pada sayap yang berperan untuk
terbang dengan adanya persatuan yang kokoh antara vertebrata thoracale dan vertebrata
lumbale otot ini kurang berfungsi kecuali di daerah leher. otot badan sangat temodifikasi,
dengan ada nya modifikasi mussculi apendiculares dan lebih berkembang di bagian pelvis
dan pada burung juga di temukan otot sphinchter colli yang berfungsi untuk mengusir
serangga yang hinggap di tubuhnya.
2.
1.
Otot Polos
Otot polos (otot halus), otot ini terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh, seperti
saluran pencernaan, kandung kemih, pembuluh nadi, dan pembuluh balik. Otot polos
tersusun dari sel-sel tipis memanjang (tidak bergaris lintang/polos), masing-masing dengan
sebuah inti sel yang terletak di tengah. Sifat gerakan otot polos tidak menurut kehendak kita
dan tahan kelelahan.
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel.
Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus. Jaringan otot
polos mempunyai serabut-serabut yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop
tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat
pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
Ciri otot polos, yaitu:
- Selnya berbentuk gelondong
- Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat lelah.
- Bekerja diluar kesadaran
Gambar 1: Otot Polos (Otot Halus)
Cara Kerja Otot Polos
Bila otot p[olos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi
pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, makreaksi terhadap
berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada
di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
Otot polos memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1. Membran plasma :
Membran plasma pada otot sering disebut sarkolema (sarcolema). Dengan mikroskop cahaya
kurang jelas, tetapi dengan mikroskop elektron tampak sebgai selaput ganda (double
membrane), masing-masing :
a.
b.
Selaput luar, tebalnya berkisar antara 25-30 Angstrom. Ruang intermedier, kira-kira 25
Angstrom.
Selaput dalam, tebalnya 25-30 Angstrom
Pada daerah hubungan posisi antara otot polos, selaput luar tampak menyatu. Hubungan ini
dianggap lebih serasi dari pada hubungan antar sel dengan desmosoma.
Hubungan ini berperan memperlancar transmisi impuls untuk kontraksi dari satu otot ke otot
yang lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tenaga yang terjadi pada waktu kontaksi
dapat di pindahkan ke lain alat tubuh melalui serabut kolagen atau elastis.
2.
Inti
Berbentuk lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi
kontraksi.
Susunan Otot Polos
Pada organ tubuh lazimnya berkelompok membentuk lamina muskularis (lambung,
usus, uterus), tunika media (pembuluh darah), muskularis muskosa (usus), tetapi dapat pula
soliter (sendiri) misalnya pada villi usus halus, stroma kelenjar kelamin jantan.
Hubungan antar otot polos ditunjang oleh endomosium, yang mengandung serabut
kolagen dan retikuler yang cukup halus dan jarang terdapat sel-sel jaringan ikat di dalamnya.
Dengan pewarnaan khusus misalnya PAS serabut retikuler tampak jelas, bahkan
membungkus/mengitari otot polos. Hubungan antar otot polos dengan penyatuan selaput luar
di sebut nexus, melalui hubungan inilah impuls dapat berpindah dengan cepat.
Pemisahan masing-masing sel (serabut) otot polos di lakukan dengan menggunakan
asam nitrat. Asam nitrat ini berfungsi melakukan maserasi endomesium.
Otot polos terdapat pada :
1) Alat jeroan berupa lamina muskularis dan muskularis mukosa, misalnya usus, lambung dan
eshopagus
2) Saluran pernafasan, misalnya bronchus, broncheolus, dan trachea
3) Dinding pembuluh darah, membentuk tunika media
4) Saluran urogenital, misalnya pelvis renalis, vesika urinaria,ureter, duktus deferens, epididimis
dll
5) Kulit : muskulus arektorpili
6) Mata : muskulus siliaris, muskulus konstriktor dan dilatator pupile.
Jaringan otot polos mempunyai serbut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
2.
Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di
pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya selnya tidak
menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat
lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu: otot rangka, otot lurik, dan otot
lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan
tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut
panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi
gelap yang melintang (Ville,1984).
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada
di bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam
kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot
yang mengelilingi mulut dan mata
Otot lurik (otot rangka), otot ini terdapat dan melekat pada rangka. Otot ini
menggerakkan tulang-tulang anggota tubuh dengan kontraksi yang kuat dan cepat. Dalam
satu serabut otot lurik terdapat banyak inti yang terletak di bagian pinggir. Miobril otot ini
memiliki garis-garis gelap dan garis-garis terang. Sifat gerakan otot lurik menurut kehendak
kita atau perintah otak dan tidak tahan kelelahan. Otot rangka merupakan jenis otot yang
melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya
memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel.
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada
kerangka
Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan
otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang
berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik
adalah otot bergaris melintang. Contoh otot pada lengan. Kontraksi otot lurik berlangsung
cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah
pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka
dari benturan keras.
Ciri otot lurik, yaitu:
a)
b)
c)
2.
3.
4.
Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot
Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
Otot berfungsi untuk alat gerak aktif (lokomosi tubuh, lokomosi produk tubuh),
menjaga temperatur tubuh, pembentuk postur tubuh, penyeimbang badan dan pelindung
organ visceral.
Secara histologis dibedakan tiga macam tipe otot, yaitu otot kerangka, otot polos dan
otot jantung.
a)
Otot kerangka, disebut juga otot seram lintang atau otot lurik adalah otot yang melekat
pada kerangka, kenampakannya lurik dan kontraksinya dalam kendali kesadaran
misalnya saat berjalan, berbicara dan berenang.
b)
Otot polos. Otot ini terdapat pada organ viceral tubuh, seperti pembuluh darah,
saluran pencemaran, uterus dan sebagainya. Kontraksi otot ini tidak dibawah kendali
kesadaran, contohnya saat terjadi gerak peristaltik, otot untuk mengeluarkan janin dan
lain sebagainya.
c)
Otot jantung. ini mempunyai struktur seperti otot lurik namun kontraksinya tidak dalam
kendali kesadaran dan hanya dijumpai pada dinding jantung.
Menurut letaknya otot dapat dibagi 2 yaitu otot somatik dan otot visceral.
Otot somatik meliputi otot axial, otot lidah, otot hypobranchiale, otot bola mata dan
otot-otot pada lengan tubuh (otot apendicular). Sedang otot viceral meliputi otot
penyusun organ-organ dalam termasuk pembuluh darah.
Otot dibentuk dari lapis benih mesoderm. Pada masa embrional mesoderm
mengalami deferensiasi menjadi epimere, mesomere dan hypomere. Epimere selanjutnya
berdiferensiasi menjadi dermatom, myotom dan sclerotom. Sedangkan hypomere
membentuk
lapisan
splanchnic
dan
lapisan
somatic.
Lapisan
splanchnic akan
membentuk lapisan otot pada organ-organ visceral, sementara itu lapisan somatic
hipomere bersama-sama myotom dengan akan membentuk otot dinding tubuh (otot skeletal).
Selanjutnya otot dinding tubuh dapat dibedakan menjadi 2 yaitu otot axial,
yang tersusun sepanjang sumbu tubuh dan otot apendiculare, yang tersusun pada
membrum liberi.
a.
vomere yang satu sama lain dipisahkan oleh myocoma atau myosepta. Myomere ini
terdiri dari bagian dorsal dan ventral yang dipisahkan oleh septum horisontale.
Bagian dorsal disebut musculus epaxiales dan bagian ventral disebut musculus
hypaxiales. sisi ventral terdapat ligamentum longitudinales yang mengikat ujung ventral
kedua sisi musculus hypaxiales.
Pada Tetrapoda musculus epaxiales dan hypaxiales sama seperti pada ikan yaitu
dipisahkan oleh processus transversus vertebrae. Sedangkan segmentasinya, sekalipun masih
tetap nampak pada semua Tetrapoda, namun modifikasi-modifikasi tertentu dan pola
dasar itu dapat terjadi, sehingga berkembang sebagai berikut.
Musculus hypaxiales terbagi menjadi 3 lapis : musculus obliqus extemus,
m.obliquus intemus dan m. obliquus tranversus. Perluasan musculus hypaxiales
menyebabkan kecenderungan hilangnya susunan segmental.
Demikian pula pada musculus epaxiales. Otot ini yang terbentang di bagian
dorsal mulai dari tengkorak sampai ke ekor menunjukkan perubahan-perubahan dari
pola dasar yang segmental. Pada urodela, otot ini masih menunjukkan susunan
segmental,
sedangkan
pada
Amniota,
mesenchym
dan
myotom
yang berurutan
Musculus appendicularis (otot apendicular) Otot apendicular terlihat pada cingulum, pinna
atau membrum. Otot appendicular terikat pada skeleton axial atau pada fascia trunci
dan berinsertio pada cingulum atau mebrum.
Pada ikan, otot appendiculare adalah berkas otot hypomere dari beberapa
myomere yang berurutan, yang terikat pada cingulum atau pada skeleton pada basis
prinna. Otot-otot tersebut pada basis pinna membentuk 2 massa otot yang berlawanan
disebelah dorsal adalah musculus extensor dan di sebelah ventral yaitu musculus flexor.
Pada Tetrapoda rendah, otot appendiculare tersusun lebih kompleks daripada
ikan. Otot-otot yang menggerakkan memberi liberi anterior ada yang terletak di dorsal
dan di vemtral. Yang terletak di dorsal adalah musculus latisimus dorsi, yang berjalan
ke humerus dan sebelah anteriornya adalah musculus cucularis yang berjalan ke scapula.
Pada Amniota musculus cucullaris disebut musculus trapezius ditambah dengan
otot-otot yang berhubungan dengan strenum dan clavicuyla. Musculus ekstrinsik pada
membrum liberi posterior relatif tidak penting untuk gerakan karena cingulum pelvicum
berinsersio pada columna vertebralis yang tidak bergerak bebas.