Anda di halaman 1dari 21

Fisiologi hewan

Kelompok IV
Anggota kelompok

Irene putri fangidae Bella yayan fazirah


2106050020 2106050008

Novfitry eka
Jeaniva irlani nahak
wardianthy
2106050003 2106050021
Sistem otot

Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian


besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari
kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang
aktif.

Sistem Otot merupakan sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk


alat gerak. Otot terdiri dari sel-sel (serabut otot) yang
terspesialisasi untuk kontraksi (mengandung protein kontraktil).
Sel otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi (memendek dan
menebal) dan relaksasi (kembali ke keadaan semula).
Jenis jenis organ sistem otot

 1. Otot polos

Otot polos (smooth muscle) dinamai demikian


karena otot ini tidak memiliki penampakan berlurik,
ditemukan dalam dinding saluran pencernaan,
kandung kemih, arteri, dan organ internal lainnya.

otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tid
ak sadar, seperti gerakan lambung atau penyempitan 
arteri 
2.Otot rangka atau otot lurik

berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti


banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan
diameternya 50 mikron. Otot-otot rangka
mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang
3. Otot jantung

Otot Jantung (cardiac muscle) membentuk dinding


kontraktil jantung. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan
bersambung satu sama lain. Cara kerja otot jantung ini
disebut miogenik yang membedakannya dengan
neurogonik 
Fungsi sistem otot
• Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang
tempat otot tersebut melekat & bergerak dalam
bagian-bagian organ internal tubuh.
• Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot
menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat
berdiri atau duduk terhadap gaya gravitasi.
• Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis
menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu
normal tubuh.
Sistem otot invertebrata

Pada sistem otot Invertebrata dibagi menjadi dua yaitu Eksoskeleton dan
Sistem Rangka Hidrostatik. Invertebrata lain membutuhkan sistem rangka
luar untuk menutupi tubuh mereka. Eksoskeleton dibagi menjadi dua
yaitu body chase dan shell sedangkan sedangkan pada sistem rangka
Hidrostatik, Rangka Hidrostatik merupakan Rangka tubuh invertebrata yang
bentuknya tergantung pada tekanan cairan tubuh.
A. Sistem otot pada cacing pipih (Platyhelminthes)

Serabut otot terbagi atas Sirkular, Longitudinal,


Serong atau vertical yang mana Sirkular terdapat di
bawah epidermis dan berkontraksi memanjang kan
tubuh nya, longitudinal yang berfungsi
memperpendek tubuh nya ,dan otot serong atau
vertical yang berfungsi untuk bergerak seperti
membalik,melipat dan merentangkan diri nya
keseluruh arah.
b. Sistem otot pada Molusca

Sebagian otot besar otot berupa otot halus yang


berkontraksi lambat namun yang dapat aktif
berenang menggerakkan cangkang nya terdapat
otot halus atau lurik. Otot halus yang berfungsi
untuk menutup cangkang pada saat istirahat dan
otot lurik yang berfungsi untuk menimbulkan
gerakan berenang.
c. System otot pada Arthropoda

Pada mosculer sangat kompleks ukuran maupun otot-


otot tubuh yang banyak jumlah nya dan bersendi dan
otot melekat pada permukaan dalam rangka luar.
Sistem Otot Vertebrata

a. Pisces (Hewan Hidup di Air )


Berdasarkan bentuknya, otot pada ikan terbagi atas Cyclostomine
yang dimiliki oleh kelompok Agnatha dan Piscine yang dimiliki oleh
kelompok Osteichthyes dan Condrichthyes. Pada kelompok
Cyclostomine, bentuk myomere terdiri dari satu lekukan kedalam
dan dua lekukan keluar dimana ujungnya tumpul. Sedangkan pada
myomere penyusun otot piscine memiliki lekukan yang ujungnya
tajam. 
b. Amphibi (Hewan Hidup di Darat & air)

Otot-otot segmental mencolok pada


tubuh. Segmen kaki teratas berotot besar.
Dan otot fleksor.
c. Reptilia

Dibandingkan dengan katak, sistem otot buaya itu


lebih rumit, karena gerakannya lebih kompleks.
Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik,
walaupun kurang jika dibandingkan pada
mammalia. Segmentasi otot jelas pada kolumna
vertebralis dan rusuk.
d. Aves (Hewan Hidup di Udara)

Pada burung otot badan sangat temodifikasi,


dengan ada pada sayap yang berperan untuk
terbang dengan adanya persatuan yang kokoh
antara vertebrata thoracale dan vertebrata
lumbale otot ini kurang berfungsi kecuali di
daerah leher
Kinerja sistem otot
a. Sifat Gerak Otot
1. Antagonis, otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang
tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi
dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik
atau terangkat.

2. Sinergis, sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya


menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan
pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tangan
menengadah atau menelungkup). 
b. Macam-macam Gerak Otot

• Kontraksibilitas: Kemampuan otot untuk menjadi lebih pendek


dari ukuran sebelumnya 

• Ekstensibilitas: Kemampuan otot untuk menjadi lebih panjang


dari ukuran semula

• Elastisitas: Kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula


setelah mengalami kontraksi atau ekstensi 
c. Mekanisme Gerak Sistem Otot
• Kontraksi terjadi jika ada rangsangan (impuls)

• Zat yang sangat peka terhadap rangsangan adalah asetil


kolin

• Bila otot rangsang maka asetil kolin akan terurai. Asetil


kolin menyebabkan aktin miosin (protein otot) yang
membuat otot berkontraksi.

• Kontraksi otot menyebabkan tulang bergerak


Metabolisme Sistem Otot

Kontraksi otot terjadi karena adanya rangsangan. Namun, untuk menggerakan otot biasanya diperlukan
suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan pertama akan diperkuat oleh rangsangan kedua,
rangsangan kedua akan diperkuat oleh rangsangan ketiga, dan begitu seterusnya. Jika setelah
berkontraksi otot tersebut mencapai relaksasi penuh, kemudian potensi aksi kedua diberikan, akan terjadi
kontraksi tunggal yang kekuatanya sama dengan kontraksi yang pertama tadi. Kontraksi dan Relaksasi
membutuhkan peran dari Kalsium dan ATP. Adenosin triphosphate (ATP) dan kalsium memainkan peran
yang penting dalam kontraksi dan relaksasi otot.  Dalam sistem mekanisme kerja otot, komponen yang
berperan dalam kontraksi otot adalah dua set filamen, yaitu filamen aktin yang tipis dan filamen miosin
yang tebal. Kedua jenis filamen tersebut menyusun sebuah serabut otot. Konsentrasi neurotransmiter
asetilkolin menentukan kecepatan dan kekuatan kontraksi otot yang terjadi, dan dalam sinaps tersedia
enzim asetilkolinesterase yang akan menginaktivasi asetilkolin agar kontraksi otot tidak terjadi terus
menerus
Terima kasih atas perhatiannya, karena di sini kami
perempuan semua jadi kami tidak meminta maaf apabila
ada kesalahan, karena perempuan selalu benar 

Anda mungkin juga menyukai