Anda di halaman 1dari 4

MENJAGA TIDAK TERJADINYA

PEMBERIAN OBAT
KADALUARSA, PELAKSANAAN
FIFO DAN FEFO, KARTU
STOK/KENDALI
No.Dokumen : /SOP/
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit : - -2017
Halaman : /
UPT
PUSKESMAS dr.H. Hadi Harsono
MALANGBONG 196109201989005

Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelola obat untuk


1. Pengertian mengajukan pemesanan / permintaan obat ke Dinas Kesehatan
Kabupaten sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang sudah
direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas.
Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan
2. Tujuan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.

3. Kebijakan

1. Permenkes no. 36 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan


4. Referensi Kefarmasian di Puskesmas

5. Prosedur/ A. Permintaan Rutin


Langkah- 1. Menentukan jumlah permintaan obat berdasarkan data
Langkah pemakaian obat periode sebelumnya, jumlah kunjungan
resep, data penyakit, dan frekuensi distribusi obat oleh
Instalasi Farmasi Kabupaten Garut.
2. Cara menghitung Kebutuhan Obat : jumlah untuk periode
yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya yaitu dengan rumus

SO = SK + WK + WT + SP - SS

Keterangan : SO = Stok Optimum


SK = Stok Kerja ( stok pada periode berjalan )
WK= Waktu Kekosongan Obat
WT= Waktu Tunggu ( Lead Time )
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
3. Permintaan Obat rutin dilakukan dengan menggunakan
MENJAGA TIDAK TERJADINYA
PEMBERIAN OBAT
KADALUARSA, PELAKSANAAN
FIFO DAN FEFO, KARTU
STOK/KENDALI
No.Dokumen : /SOP/
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit : - -2017
Halaman : /
UPT
PUSKESMAS dr.H. Hadi Harsono
MALANGBONG 196109201989005

formulir Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (


LPLPO ) yang sudah diperiksa dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas .
4. Permintaan obat rutin diajukan tiap 1 ( Satu) bulan sekali
sesuai dengan petunjuk dari Instalasi Farmasi Kabupaten
Garut .
B. Permintaan Khusus
1. Permintaan Khusus dilakukan di luar jadwal distribusi rutin
apabila :
 Kebutuhan meningkat
 Menghindari kekosongan
 Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB )
 Obat Rusak
 Obat Kadaluwarsa
2. Permintaan Khusus dilakukan dengan menggunakan Surat Bon
Obat yang sudah disetujui dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas. Diajukan ke Instalasi Farmasi sewaktu- waktu
diperlukan mendesak.
6. Bagan Alur
Bagan Alur Permintaan Rutin

Menentukan jumlah permintaan obat

Menghitung kebutuhan obat untuk 1 bulan dalam


LPLPO

LPLPO Diketahui Kepala Puskesmas


MENJAGA TIDAK TERJADINYA
PEMBERIAN OBAT
KADALUARSA, PELAKSANAAN
FIFO DAN FEFO, KARTU
STOK/KENDALI
No.Dokumen : /SOP/
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit : - -2017
Halaman : /
UPT
PUSKESMAS dr.H. Hadi Harsono
MALANGBONG 196109201989005

Diajukan tiap 1 bulan sekali ditujukan


kepada Instalasi Farmasi Kabupaten

Diproses oleh Instalasi


Farmasi

Bagan Alur Permintaan Khusus

Menghitung jumlah kebutuhan obat

Membuat permintaan lmelalui surat


bon

Surat bon diketahui oleh Kepala


Puskesmas

Diajukan ke
Instalasi Farmasi

7. Hal-Hal yang 1. Menemtukan obat yang akan dipesan secara khusus dengan
Perlu cermat
2. Perhitungan permintaan obat rutin dengan seksama
Diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang Obat


MENJAGA TIDAK TERJADINYA
PEMBERIAN OBAT
KADALUARSA, PELAKSANAAN
FIFO DAN FEFO, KARTU
STOK/KENDALI
No.Dokumen : /SOP/
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit : - -2017
Halaman : /
UPT
PUSKESMAS dr.H. Hadi Harsono
MALANGBONG 196109201989005

9. Dokumen 1. Buku Pengeluaran Gudang dan Penerimaan


Terkait 2. LPLPO

10. Rekaman
Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai