Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Whole Blood terdiri dari berbagai komponen darah yaitu red


blood cells (RBC), thrombocyte concentrate (TC), kriopresipitat, dan
fresh frozen plasma (FFP). Komponen darah yang ditransfusikan
sesuai dengan yang diperlukan akan mengurangi kemungkinan reaksi
transfusi, circulatory overload (Bermawi, 2010). Transfusi PRC
diindikasikan untuk peningkatan yang cepat dalpenyediaan oksigen ke
jaringan, ketika konsentrasi hemoglobin (Hb) rendah dan atau
kapasitas membawa oksigen berkurang, dengan adanya kompensasi
mekanisme fisiologis yang tidak memadai. Oksigenasi jaringan
tergantung pada berbagai faktor konsentrasi Hb, saturasi Hb, afinitas
Hb untuk O2, dengan volume oksigen yang dibutuhkan jaringan untuk
melaksanakan fungsi aerobic (Liumbrono et al., 2009).

Packed Red Cell berasal dari WB yang diendapkan selama


penyimpanan, atau dengan sentrifugasi putaran tinggi. Sebagian
besar (2/3) dari plasma dibuang. Satu unit PRC dari 450 ml darah
lengkap volumenya 200-250 ml dengan kadar hematokrit 70-80%,
volume plasma 15-25 ml, dan volume antikoagulan 10-15 ml. Waktu
penyimpanan sama dengan WB. Secara umum pemakaian PRC
untuk pasien anemia yang tidak disertai penurunan volume darah,
misalnya pasien dengan anemia hemolitik, leukemia akut, leukemia
kronik, penyakit keganasan, talasemia, gagal ginjal kronis.

Penyimpanan PRC di dalam blood bank dengan suhu standar 10


- 60 C mengurangi lisis, pendinginan darah diharapkan untuk
memperlambat metabolisme, mengurangi metabolisme glukosa,
meningkatkan kelangsungan hidup PRC (Choudhury dan Mathur,
2011).

1
Penyimpanan RBC dengan pendinginan cepat dibawah 15 0 C
dapat mencegah hilangnya diphosphoglycerate (DPG) dari RBC.
Walaupun demikian pendinginan lambat, 6 jam pada suhu 21 – 24 0 C
akan menyebabkan kehilangan DPG 13 % (Cluitmans et al., 2014).

Penyimpanan darah dilakukan mengingat bahwa unit pelayanan


darah tidak setiap saat bisa menyediakan darah segar untuk diberikan
kepada pasien sesuai permintaan dokter yang merawat. Penyediaan
darah di PMI berupa darah segar dan darah simpan. Darah segar
adalah darah yang disimpan kurang dari 7 hari lama simpan (untuk
menghindari overload biokimia ), diberikan untuk menaikkan Hb, pada
kondisi disfungsi ginjal dan hati, pasien yang membutuhkan massive
transfusi, pasien dengan peningkatan kalium plasma karena luka
bakar yang luas, atau hemolisis intravascular, neonatus yang
memerlukan transfusi tukar (WHO, 2013).

Kantong Polyvinyl chlorida plastisized (PVC) dengan Diethyl


hexyl phthalate (DEHP) adalah wadah standar penyimpanan darah
donor. Kantong DEHP mengurangi hemolisis selama penyimpanan
dengan intercalation ke membran RBC (Samuel and Coker, 2002).

Akibat penyimpanan darah transfusi terdapat unsur - unsur lesi


penyimpanan darah antara lain : perubahan morfologi, melambat
metabolisme dengan penurunan konsentrasi adenosine triphosphate
(ATP), asidosis dengan penurunan konsentrasi 2,3-
diphosphoglycerate (2,3-DPG), hilangnya fungsi pompa kation.
Kondisi ini akan menimbulkan risiko keamanan dan efikasi PRC yang
disimpan lama, mengurangi kapasitas untuk membawa dan
melepaskan oksigen, terjadi pelepasan zat yang berbahaya seperti,
free hemoglobin sebagai sumber Reactive Oxygen Species (ROS)
( Choudhury and Mathur, 2011).

2
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari darah?
b. Apa pengertian dari sel darah merah (Eritrosit)?
c. Bagaimana pemisahan sel darah merah ( Eritrosit )?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari darah?
b. Untuk mengetahui pengertian dari sel darah merah (Eritrosit)?
c. Untuk mengetahui bagaimana Pemisahan sel darah merah?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Darah

Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri


dari dua bagian besar. Darah terdiri dari atas dua komponen utama
yaitu plasma darah sebesar 55% dan komponen padatan (korpuskuli)
sebesar 45%. Plasma darah terdiri atas 91% air, 8% protein terlarut,
1 % asam organik dan 1 % garam (Guyton Arthur L, 2002). Plasma
mengandung bermacam-macam zat yang dikategorikan dalam
beberapa golongan, yaitu :
1. Golongan Karbohidrat contohnya Glukosa
2. Golongan Protein contohnya Albumin, Globulin, Fibrinogen
3. Golongan Lemak/Lipid contohnya Cholesterol
4. Golongan Enzym contohnya Amylase, Transaminase
5. Golongan Hormon contohnya Insulia, Adrenalin
6. Golongan Mineral contohnya zat Besi (Fe), Kalium (K)
7. Golongan Vitamin contohnya Vitamin A, Vitamin K
8. Golongan ampas Metabolik contohnya Urea, Asam Urat,
Kreatinin
9. Golongan zat warna contohnya Bilirubin dan lain-lainnya.

Bahan organik pada plasma merupakan protein yang disebut


Plasma Protein yang berkisar 6-8%. Terdapat beberapa jenis protein
yang berbeda sifat dan fungsinya. Tubuh individu terdapat kira-kira
200-300 gram protein terdapat dalam bentuk koloid dan
mempengaruhi kekentalan (viskositas) darah. (DepKes RI, 2005).
Komponen padat (korpuskuli) terdiri atas sel – sel darah.
Terdapat tiga jenis sel darah yaitu : sel darah merah, (Eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) (Guyton Arthur L,
2002).
2.2 Sel Darah Merah (Eritrosit )
2.2.1 Pengertian
Eritrosit atau sel darah merah merupakan salah satu

4
komponen sel yang terdapat dalam darah, fungsi utamanya adalah
sebagai pengangkut hemoglobin yang akan membawa oksigen dari
paru – paru ke jaringan (Guyton, 2002). Eritrosit merupakan suatu sel
yang kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan protein, sedangkan
bagian dalam sel merupakan mekanisme yang mempertahankan sel
selama 120 hari masa hidupnya serta menjaga fungsi hemoglobin
selama masa hidup sel tersebut (Williams, 2007). Eritrosit berbentuk
bikonkaf dengan diameter sekitar 7,5 μm, dan tebal 2 μm namun
dapat berubah bentuk sesuai diameter kapiler yang akan dilaluinya,
selain itu setiap eritrosit mengandung kurang lebih 29 pg hemoglobin,
maka pada pria dewasa dengan jumlah eritrosit normal sekitar 5,4
jt/μl didapati kadar hemoglobin sekitar 15,6 mg/dl (Ganong, 2010).
2.2.1 Sirkulasi Sel Darah Merah
Sebagian besar eritrosit bersirkulasi dalam waktu yang terbatas
dengan kisaran bervariasi dari 2-5 bulan pada hewan domestikasi
dan tergantung spesies. Masa hidup eritosit unggas lebih pendek dari
mamalia yaitu berumur 28–45 hari dan pada hewan umumnya kira-
kira 25 hingga 140 hari. Eritrosit dari hewan dewasa dibentuk
didalam sumsum tulang belakang sedangkan pada waktu masih janin
dihasilkan oleh hati, limpa, dan nodus limpatikus (Gandasoebrata R,
2013)

2.2.2 Pembentukan Eritrosit


Proses pembentukan eritrosit terjadi dalam sumsum tulang.
Proses pembentukannya melalui beberapa tahap, mula-mula besar
dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati
hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan
dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh
selama lebih kurang 25- 140 hari, setelah itu akan mati (Guyton,
2008).
2.2.3 Komponen dan Fungsi Sel Darah Merah

5
Komponen utama sel darah merah adalah molekul
haemoprotein, hemoglobin yang terdiri dari 60-70%, H2O, 28-35%
hemoglobin mengisi kirakira sepertiga dari masa eritrosit. Dengan
menggunakan metode elektrophoretik, hemoglobin dapat ditemukan.
Molekul hemoglobin terdiri atas dua cincin, haem dan globin yang
disintesis sendiri-sendiri. Rantai haem mengandung besi dan
merupakan tempat pengikatan oksigen. Molekul ini memiliki
kemampuan mengambil dan menggantikan oksigen dengan tekanan
relatif tipis. Pada mamalia eritrosit tidak berinti, sedangkan pada
unggas dan unta, eritrosit berinti. Eritrosit didalam pembuluh darah
tersusun bertumpuk seperti koin dan disebut dengan istilah reuloux
(Guyton, 2008).
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen
(oksihemoglobin) dari Paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru-paru.
2.3 Pemisahan Sel Darah Merah ( Eritrosit )
2.3.1 Pemisahan plasma (antisera) dan eritrosit (antigen)
1. Ambil darah 5 ml, masukkan dalam tabung sentrifus
2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit
3. Ambil plasma dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera
golongandarah)
2.3.2 Pemurnian eritrosit (antigen)
1. Eritrosit pada tabung sentrifus ditambah dengan larutan nacl
fisiologissama banyak, aduk dengan cara memutar tabung
sentrifus pada keduatelapak tangan
2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit
3. Buang supernatannya (lapisan nacl), lalu tambahkan lagi
dengan larutannacl fisiologis sama banyak, aduk dengan
cara memutar-mutar tabungsentrifus pada kedua telapak
tangan
4. Sentrifugasi 2000 rpm lagi selama 10 menit
5. Lakukan prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh
eritrosit bersih(eritrosit dianggap 100%)

6
2.3.3 Pemurnian plasma (antisera)
1. Cairan plasma ditambahkan dengan kristal cacl sebanyak 1
mg untuk 1 ml, aduk, biarkan selama 10 menit
2. Saring dengan kapas, lalu tambahkan lagi cacl sebanyak 1
mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit
3. Lakukan pula pengerjaan ini sebanyak 3 kali
4. Kemudian ditambahkan dengan kristal amonium oksalat
sebanyak 1 mguntuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10
menit, kemudian saring
5. Lakukan pengerjaan ini sebanyak 3 kali
6. Ditambahkan natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah

7. Antisera siap untuk digunakan

Pemisahan ini didasarkan oleh gaya sentrifugal yang dimiliki oleh


alat sentrifus. Berdasarkan prinsip gaya tarik bumi atau gravitasi,
nantinya molekul yang lebih berat akan mengendap kebawah. Dalam
hal ini eritrosit(antigen)lah yang mengendap. Pada saat memipet
plasma(antisera) hendaklah berhati-hati agar tidak tercampur dengan
eritrosit yang telah mengendap. Dalam hal ini ada baiknya jika
memipet dari pinggir tabung sentrifus.

Pencucian sel darah merah pekat, gunanya untuk melarutkan


protein yang masih terkandung di dalam sel darah merah. Dengan
mencucinya menggunakan larutan NaCl fisiologis diharapkan protein
yang masih terkandung dapat larut bersama larutan NaCl fisiologis
dan dapat dengan mudah dibuang sehingga didapatkan sel darah
merah pekat yang bebas dari protein/globulin.

Pemurnian antisera, menggunakan kristal CaCl untuk mengikat


senyawa murni antisera, lalu diberi kristal amonium oksalat yang
mengendapkan, dan terakhir diberi natrium azida sebagai pengawet.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Whole Blood terdiri dari berbagai komponen darah yaitu red
blood cells (RBC), thrombocyte concentrate (TC), kriopresipitat, dan
fresh frozen plasma (FFP). Komponen darah yang ditransfusikan
sesuai dengan yang diperlukan akan mengurangi kemungkinan reaksi
transfusi, circulatory overload.
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri
dari dua bagian besar. Darah terdiri dari atas dua komponen utama

8
yaitu plasma darah sebesar 55% dan komponen padatan (korpuskuli)
sebesar 45%. Plasma darah terdiri atas 91% air, 8% protein terlarut, 1
% asam organik dan 1 % garam.

Anda mungkin juga menyukai