Anggota kelompok : Lusia arista rasi 2443011074 Felisia anita nuhan 2443011127 Tirza valenta kase 2443011140 I Made Wiranata 2443011202
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui kadar hemoglobin 2. Mengetahui hematokrit melalui pemeriksaan hematokrit 3. Mengetahui laju endap darah 4. Mengetahui jumlah leukosit dalam darah 5. Mengetahui waktu pendarahan
Dasar Teori
DARAH : adalah cairan dalam pembuluh darah yang terdiri dari sel-sel darah, yang dikelilingi oleh matrik yang dinamakan plasma darah.
Sirkulasi darah dimulai dari pemompaan jantung Darah keluar dari jantung melalui arteri yang berca-bang-cabang hingga kapiler Oksigen dan nutrient berdifusi melalui dinding kapi-ler meninggalkan darah dan memasuki jaringan tubuh, sedangkan karbon dioksida dan bahan buangan lain bergerak dari jaringan ke aliran darah Darah yang kekurangan oksigen meninggalkan kapiler dan mengalir ke vena dan kembali ke jantung
Fungsi darah : Distribusi senyawa-2 Pengaturan kadar senyawa-2 dalam darah Perlindungan tubuh
Lanjutan
Harga normal kadar hemoglobin dalam darah
Bayi baru lahir : 17 -23 g/dL Anak 2 bulan : 9 -14 g/dL Anak 10 bulan : 12 -14 g/dL Dewasa laki-laki : 14-17 g/dL Dewasa perempuan : 13 -15 g/dL > 50 tahun : Kadar hemoglobin semakin menurun
Lanjutan
Bahan : sampel darah Alat : Hemoglobinometer sahli terdiri dari : Gelas dengan warna standar coklat Tabung hemometer berskala g% atau g/dL Pipet Sahli ( dengan volume 20cmm) Pengaduk dari gelas Pipet pasteur
Lanjutan
Skema kerja Tabung hemmometer diisi Hcl 0,1 N sampai tanda 2g/% Hisap darah kapiler ke dalam pipet sahli sampai tanda 20 Cmm Bersihkan bagian luar pipet dengan kapas kering Tiup hati-hati darah kelarutan HCl 0,1 N
Sebelum dikeluarkan bilas dulu dengan menghisap dan meniup HCl dalam tabung ke pipet Tunggu 10 menit Encerkan asam hematin dengan akuades tetes demi tetes sambil di aduk, Bandingkan dengan warna standar Baca miniskus untuk menetapkan kadar hemoglobin
Hasil praktikum diperoleh hasil sebesar 13 g/dL.Hasil ini sesuai dengan nilai normalnya untuk dewasa laki-laki 14-17 g/dL. Tingkat keakuratan dari cara sahli ini kurang karena adanya beberapa faktor yakni :
Faktor alat Faktor pemeriksa
Pemeriksaan Hematokrit
Prinsipnya : darah + antikoagulan dipusingkan dengan kecepatan tertentu SDM dimampatkan tinggi kolom SDM dibaca sebagai hematokrit. Ada 2 jenis pemeriksaan hematokrit yakni Makrohematokrit (dengan tabung wintrobe) dan mikrohematokrit (dengan tabung kapiler)
1. Cara makrohematokrit Alatnya tabung Wintrobe Cara pemeriksaanya : Darah + antikoagulan EDTA Masukkan dalam tabung wintrobe sampai tanda skala 10 Pusingkan dengan kecepatan 3000 rpm Tentukan persentase volume SDM
2. Cara mikrohematokrit Prinsipnya : darah vena dengan antikoagulan dipusingkan untuk mendapatkan endapan SDM yang maksimal.Daerah SDM yang mampat diperiksa,satuannya dalam %. Alat dan Bahan : Tabung kapiler,malam dan sentrifuse mikro dengan kecepatan 11.500-15.000 rpm
Cara pemeriksaan : Darah antikoagulan dimasukkan dalam tabung kapiler sampai kira-kira 2/3 Tutup salah satu ujung dengan malam Letakkan ke 2 tabung hematokrit dalam piring sentrifius Pusingkan selama 5 menit Ambil tabung dan segera baca dengan alat pembaca hematokrit
Dari hasil praktikum diperoleh hasil Mikrohematokrit : 43 % Makrohematokrit : 47,5 % Hasil ini sesuai dengan nilai normalnya yakni untuk dewasa laki-laki 42-52%.
Adapun kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil yakni : Penutupan tabung yang tiodak sempurnaakan memberikan hasil yang lebih rendah,karena SDM akan lebih banyak dikeluarkan daripada plasma Pemusingan yang tidak sempurna Bila antikoagulan berlebih, hasil akan lebih rendah karena SDM mengkerut Penyimpanan darah yang terlalu lama dll.
Alat dan bahan : tabung Westergren Tabung wintrobe Rak tabung Westergren Nacl Pipet Darah
Cara kerja : Metode Westergren Kocok darah + antikoagulan 2 menit Masukkan pada tabung westergren 0,5 cc NaCl 0,85% + 2 cc darah,Kocok kira-kira 2 menit Tempatkan tabung westergren pada raknya dengan benar Isi dengan campuran darah sampai tanda 0 Biarkan selama 60 menit, baca tinggi endapan
Metode Witrobe Campur darah + antikoagulan, kocok 2 menit Isikan ke tabung wintrobe dengan memakai pipet Letakkan pada rak wintrobe Baca setelah 60 menit
Metode Wintrobe : 21 mm/ jam Metode Westregen : 22 mm/ jam Hasil yang diperoleh melebihi nilai normalnya. Hal ini dipengaruhi : Antikoagulan terlalu banyak Pembacaan tidak tepat 60 menit Temperatur kamar terlalu tinggi LED > Posisi tabung tidak tepat tegak lurus Ada gelembung udara dalam tabung Ada pembekuan darah
Alat dan bahan Larutan Turk, Kamar hitung Darah Pipet thoma Mikroskop
Cara pemeriksaan : Hisap darah sampai tanda 0,5 Pipet larutan turk sampai angka 11 Rotasikan larutan selama 3 menit Bersihkan gelas hitung (alcohol 96%) Isi campuran larutan turk + darah kedalam gelas hitung. Tutup dengan cover glass Hitung jumlah leukosit Amati pada mikroskop
Pada percobaan ini diperoleh hasil 9.150 sel/ml.Jumlah leukositnya normal karena sesuai dengan niali normalnya yakni 10.300 sel/ml. Pada keadaan tertentu ,misalnya leukimia,sel darah putih sangat meningkat.Bila SDP > 30.000/ml,dianjurkan untuk melakukan pengenceran lebih besar lagi.Dengan cara gunakan pipet eri,darah dihisap sampai tanda 1,kemudian cairan dhisap sampai tanda 101 dengan pengenceran 100 kali,bila leukosit > 100.000,pengenceran dibuat 200 kali dengan menggunakan pipet eri,darah dihisap sampai tanda 0,5 dan pengencer dhisap sampai tanda 101.
Cara pemeriksaan Desinfeksi daerah cuping telinga dengan alcohol 70% Buat penegangan kulit pada cuping telinga Buat tusukan dengan disposable lancet