Anda di halaman 1dari 26

INSTRUMENTASI ANALISIS

‘HAEMOMETER’
&
‘HAEMOCYTOMETER’

Ratih Kartika Dewi, S.Si, M.Biomed


Program studi DIV Teknologi Laboratorium Medik Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
HAEMOMETER

Haemometer atau hemoglobinometer merupakan salah


satu instrumen laboratorium dengan metode colorimetric
dalam menentukan menentukan kadar hemoglobin dalam
darah yang berdasarkan satuan warna.
Haemoglobin (Hb) ; a chromoprotein
; a metaloprotein
Molecular weight 64,458 Dalton

Each haemoglobin molecule carries four molecule of oxygen


and each gram of haemoglobin can carry 1.34 ml of oxygen

About 6.25 grams of haemoglobin is synthesized each day to


replace the haemoglobin lost due normal destruction of
erythrocytes

Synthesis begins from Proerythroblast to Reticulocytes.


Fungsi Hb
• Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam
jaringan-jaringan tubuh.
• Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
• Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai
hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk
mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak,
dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin.
Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan
darah yang disebut anemia
Purpose of estimating haemoglobin
• To detect the oxygen carrying capacity of blood.
• The result assists in detecting diseases, which causes a
deficiency or excess of haemoglobin.
• Studying changes in haemoglobin concentration before or after
operations and blood transfusions.
• To detect anaemia and its severity and to monitor an anemic
patients response to treatment.
• To check haemoglobin level of blood prior to donating blood.
• To calculate red cell indices.
Metode Penetapan Kadar Hemoglobin
• Metode Berat Jenis (metode Cupri-Sulfat)
• Metode Gasometrik (O2) atau CO)
• Metode Kimia (kadar Fe dalam Hb)
• Metode Kolorimetrik
Metode Kolorimetri sendiri dapat dibagi menjadi lima metode antara lain :
• Direct Matching methods (Tallquist)
• Metode Hematin-Asam (Sahli)
• Metode Hematin-alkali
• Metode Oksihemoglobin
• Metode Sianmethemoglobin
Sahli’S Method or acid hematin method
Principle
• Haemoglobin is converted to acid haematin by 0,1 N
HCl, the resulting brown colour is compared with
standard brown glass reference blocks. The intensity of
the brown colour depends on the amount of acid
haematin produced, which in turn depends on the
amount of haemoglobin in the blood sample.
PROSEDUR KERJA
• Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung Sahli sampai angka 2 (2 gr/dl)
• hisap darah kapiler dengan pipet hemoglobin sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet,
kemudian teteskan darah sampai ke tanda batas (20ul) dengan cara meneteskan ujung pipet
ke kertas saring/kertas tisu.
• Masukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin, sampai ujung pipet
menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan-pelan. Usahakan agar tidak timbul
gelembung udara.
• Bilas sisa darah yang menempel pada dinding pipet dengan cara menghisap HCl dan
meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali.
• Campur sampai rata dan diamkan selama kurang lebih 10 menit.
• Masukkan ke dalam alat pembanding, encerkan dengan aquadest tetes demi tetes sampai
warna larutan (setelah diaduk sampai homogen) sama dengan warna gelas dari alat
pembanding. Bila sudah sama, baca kadar hemoglobin pada skala tabung.
KEKURANGAN METODE SAHLI
1. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang,
maka subjektivitas sangat berpengaruh (Kemampuan untuk
membedakan warna tidak sama), Kelelahan mata.
2. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman,
penyinaran (Sumber cahaya yang kurang baik) .
3. Alat-alat kurang bersih.
4. Pemipetan yang kurang akurat.
5. Warna gelas standart mulai memudar
6. tidak bisa dikalibrasi, apabila ada kerusakan alat diganti
dengan yang baru.
Komponen hemometer
1. Penghisap.
2.Pipet Sahli.
3. Pipet Pasteur.
4.Tabung Sahli.
5.Batang pengaduk.
6.Pembersih tabung.
7. Standar warna.
8.Aquadest.
9.HCl 0,1 N.
Nilai normal
• Nilai normal
• Laki-laki : 14 – 18 gram/dl
Wanita : 12 – 16 gram/dl
Hemocytometer Merupakan salat satu alat
laboratorium yang pada awalnya
dirancang untuk menghitung sel
Louis-Charles Malassez darah, dimana sekarang juga
digunakan untuk menghitung jenis
sel serta partikel mikroskopis lainnya

Terdiri Dari Sebuah Slide Mikroskop Kaca Tebal


Dengan Lekukan Persegi Panjang Yang
Menciptakan Sebuah Kamar. Ruangan Ini
Diukir Dengan Laser-grid Tergores Garis Tegak
Lurus
Menggunakan metode perhitungan secara mikroskopis.
Sehingga alat ini dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk
konsentrasi sel yang rendah.

• Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm². Satu
kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan
panjang 0,05 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16
kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar tersebut berisi
400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel
bakteri yang tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung
tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat
diketahui
Terdiri dari kamar hitung dan dua macam pipet yaitu
pipet thoma erytrosit dan pipet thoma lekosit. 
Pipet Thoma
Leukosit

Berfungsi sebagai untuk mengencerkan darah dalam pemeriksaan


jumlah leukosit dan eosinofil.
Ciri-ciri pipet:
a.  Skala dari 0.5 ; 1 ; dan 11
b. Didalamnya terdapat bola kaca berwarna putih dan berguna untuk
mencampurkan darah dengan reagen yang digunakan, pada batang
kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah volume (0,5 :
1 ; 11 ) angka-angka ini menunjukkan jumlah pengenceran atau
perbandngan volume.
c.    Pengenceran darah yang dilakukan dengan menggunakan pipet
ini yaitu 20x untuk hitung leukosit dan 10x untuk hitung eosinofil.
Pipet Thoma
Eritrosit

Berfungsi untuk mengencerkan darah dalam


pemeriksaan jumlah eritrosit,
Ciri –ciri pipet :
a.    Skala dari 0,5 ; 1 ; 101
b.    Didalamnya terdapat bola kaca berwarna merah.
c. Pengenceran darah yang dilakukan dengan
menggunakan alat ini yaitu 200 kali untuk eritrosit
maupun trombosit.
PROSEDUR KERJA
• Kamar Hitung
1. Letakkan kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca
penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
2. homogenkan pipet yang berisi darah dan reagen selama 3 menit
terus-menerus (jangan sampai ada cairan yang terbuang dari pipet
saat dihomogenkan)
3. Buang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3-4 tetes)
dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30º) dengan
menyinggungkan pinggir kaca penutup pada kamar hitung. Biarkan
kamar hitung tersebut berisi cairan perlahan-lahan dengan gaya
kapilaritasnya sendiri.
4. Biarkan kamar hitung yang telah berisi tersebut selama 2-3 menit
agar sel-sel mengendap. Jika tidak akan dihitung segera, simpan
kamar hitung tersebut dalam cawan petri tertutup yang berisi kapas
basah.
Pemeriksaan leukosit
•Prinsip kerja :
• Darahdi encerkan dengan lar. Turk maka sel darah selain leukosit akan hancur oleh asam
asetat dan leukosit akan di warnai oleh gentian violet, jumlah leukosit dalam volume
pengenceran tersebut di hitung dengan menggunakan bilik hitung.

•Prosedur kerja :
•isaplah darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan pipet leukosit sampai garis tanda 0,5

tepat.
•Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.

• Masukan ujung pipet ke dalam lar.Turk sambil menahan darah pada garis tadi.

Pipet di pegang dengan sudut 45º danlar. Turk di isap perlahan sampai garis tanda
11. Jangan sampai ada gelembung udara.
• Angkat pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu
lepaskan karet penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
• Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet
dengan sudut 30º pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung
pinggir kaca penutup.
• Diamkan selama 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas
basah supaya leukosit mengendap.
• Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan object kecil 10×/40× pada
4 bidang besar.
Nilai normal
• Nilai normal leukosit
• 4000-10000/µL darah.
Pemeriksaan Eritrosit
Prinsip kerja
Darah di encerkan dengan lar.hayem maka eritrosit dapat dihitung
menggunakan bilik hitung improven neubauer dalam 5 bidang kecil (5r).

Prosedur kerja
1. hisaplah darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan pipet eritrosit sampai garis
tanda 0,5 tepat.
2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
3. Masukkan ujung pipet ke dalam lar.Hayem sambil menahan darah pada
garis tadi. Pipet di pegang dengan sudut 45º dan lar.Hayem di hisap
perlahan sampai garis tanda 101. Jangan sampai ada gelembung udara.
•Angkat pipet dari cairan. Tutup ujung pipet dengan ujung jari
lalu lepaskan karet penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
• Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung
pipet dengan sudut 30º pada permukaan kamar hitung dengan
menyinggung pinggir kaca penutup.
• diamkan selama 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi
kapas basah supaya leukosit mengendap.
• Hitung jumlah eritrosit dengan menggunakan object kecil
dengan perbesaran 40x pada 5 bidang kecil.
Nilai normal
• Nilai normal eritrosit:
• Wanita : 4-5 juta/ µL darah.
• Pria :4,5-5,5 juta/ µL darah.

Anda mungkin juga menyukai