Anda di halaman 1dari 10

llLAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI

TEKNIK PENGAMBILAN DARAH KAPILER


“PEMERIKSAAN HEMATOKRIT”

OLEH

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


Nama : Zazkya Utami Nurdin (B1D221063)
Yulisa Ananda (B1D221078)
Fatma Rumalutur (B1D221089)
Friscila Mutiara (B1D221083)
Jevan Patrick Meturan (B1D221068)
Agus Sahril La Iswan (B1D219057)

Kelas : 2021. C

PRODI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2022
TEKNIK PENGAMBILAN DARAH VENA
“PEMERIKSAAN HEMATOKRIT”
A. DESKRIPSI

Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah
dan sel darah. Darah merupakan bagian dari system transportyang berbentuk cairan yang
terdiri dari dua bagian besar yaitu plasma darah dan sel darah yang terdiri atas sel darah merah
atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit dan sel pembekuan atau trombosit.

Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter, sekitar 55 persennya adalah cairan
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Fungsi utama darah adalah untuk
transportasi, sel darah merah akan tetap berada dalam system sirkulasi dan mengandung
pigmen yang berfungsi mengangkut oksigen yaitu haemoglobin. Sel darah putih bertanggung
jawab terhadap pertahanan tubuh dan di angkut oleh darah ke berbagai jaringan tubuh.
Sedangkan trombosit berperan untuk mencegah kehilangan darah akibat perdarahan atau biasa
disebut dengan sel pembeku.

B. TUJUAN PEMERIKSAAN
1. untuk mengetahui pengambilan darah vena
2. untuk mengetahui perbedaan pemeriksaan metode mikro hematokrit dan makro
hematokrit.

C. PROSEDUR PEMERIKSAAN

Pra Analitik

a. persiapaan pasien : tidak memerlukan persiapan khusus

b. persiapan sampel : darah vena , EDTA, oksalat

c.. Alat dan Bahan

MIKRO HEMTOKRIT

a) Skala Hematokrit
b) Plastisisin
c) Mikro kapiler
d) Centrifuge hematoktit

MAKRO HEMATOKRIT

a) Tabung wintrub
b) Sentrifus
c) Kapas/Tisue
d) Tabung Reaksi
e) Rak Tabung
Analitik Mikro
1. Di isi mikro kapiler dengan darah sampai batas 3/4 bagian tabung
2. Di letakkan plastisin pada bagian permukaan tabung
3. Di sentrifus selama 3 menit dengan kecepatan Rpm
4. Baca hasil pada skala hematokrit

Analitik Makro
1. Di isi tabung wintrub dengan sampel darah sampai angka 10
2. Di masukan tabung wintrub ke dalam tabung reaksi dan di lilit tissue
3. Di sentrifus selama 3 menit dengan kecepatan 3.000 Rpm
4. Baca hasil

Pasca Analitik

a. Hasil

KELOMPOK JENIS KELAMIN MIKRO MAKRO


III LAKI-LAKI 55% 48%

b. Nilai Rujukan
a. Perempuan : 37 – 43 %
b. Laki-laki : 40 – 48 %
D. MAKNA KLINIS
Hematokrit adalah kadar sel darah merah dalam darah. Kadar sel darah merah
yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menjadi pertanda Anda sedang menderita
penyakit tertentu, misalnya anemia atau dehidrasi.
Hematokrit (Ht) menunjukkan jumlah persentase perbandingan sel darah merah
terhadap volume darah. Sel darah merah ini memiliki peranan penting bagi kesehatan
tubuh, yaitu sebagai pembawa oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh.
Agar tetap sehat, nilai hematokrit di dalam tubuh perlu dijaga agar tetap berada
dalam rentang nilai normalnya. Kadar hematokrit dinyatakan dalam satuan persen,
misalnya hematokrit 20% berarti ada 20 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter
darah.
Setiap manusia memiliki rentang normal hematokrit yang berbeda-beda. Perbedaan ini
umumnya dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, dan laboratorium tempat
dilakukannya pengujian. Secara garis besar, rentang nilai normal hematokrit berdasarkan
usia dan jenis kelamin, yaitu:

Bayi baru lahir: 55%–68%

Usia 1 minggu: 47%–65%


Usia 1 bulan: 37%–49%
Usia 3 bulan: 30%–36%
Usia 1 tahun: 29%–41%
Usia 10 tahun: 36%–40%
Pria dewasa: 42%–54%
Wanita dewasa: 38%–46%

E. PEMBAHASAN
Istilah "hematokrit (HCT)" berasal dari bahasa Inggris "hemato-" dan bahasa Yunani
"krites." HCT mengukur volume sel darah merah yang dikemas(RBC) relatif terhadap
seluruh darah. Oleh karena itu, ini juga dikenal dandilaporkan sebagai volume sel yang
dikemas (PCV). Ini adalah tes sederhana untukmengidentifikasi kondisi seperti anemia
atau polisitemia dan juga untuk memantaurespons terhadap pengobatan. Tabung gelas
dan mesin centrifuge cukup untukmengukur HCT. Setelah sentrifugasi, komponen darah
terpisah menjadi tiga bagian berbeda. Dari bawah ke atas, lapisannya adalah - lapisan sel
darah merah (RBC),lapisan sel darah putih (WBC) dan trombosit, dan lapisan plasma di
bagianatas. Metode penentuan HCT oleh tabung hematokrit Wintrobe dikenal
sebagaimetode "makro-hematokrit". Tabung Wintrobe adalah tabung kaca sempit
berukuran panjang 110 mm, dengan kelulusan dari 0 hingga 100 mm dalam urutannaik
dan turun. Metode ini telah berhasil dengan metode "micro-hematocrit"
yangmenggunakan tabung kapiler kecil sebagai pengganti tabung hematokritWintrobe.
Ini membutuhkan jumlah darah yang lebih sedikit serta persyaratanwaktu yang lebih
sedikit untuk prosedur pengujian. Ini bermanfaat bagi pasienyang sulit mendapatkan
pengumpulan darah (mis., Pasien anak /hipovolemia). Namun, prinsip pengujian tetap
sama dengan metode “hemat makro”.
Perhitungan HCT adalah dengan membagi panjang lapisan RBC yangdikemas
dengan panjang total sel dan plasma. Karena ini adalah rasio, ia tidakmemiliki unit apa
pun. Mengalikan rasio dengan 100 memberikan nilai yangakurat, yang merupakan gaya
pelaporan yang diterima untuk HCT. Meskipunkedua metode ini masih digunakan di
beberapa pengaturan perawatan primer dan pengajaran medis, mereka secara luas diganti
di sebagian besar pengaturan oleh penganalisa otomatis, di mana laporan HCT dihasilkan
bersamaan dengan jumlahdarah lengkap (Mondal, 2019).
Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan untuk membantu
diagnosa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), anemia, polisetemia. Penetapan
nilai hematokrit dilakukan dengan dua metode, yaitu metode makro dan mikro.
Penetapan nilai mikro hematokrit dibutuhkan darah yang tidak membeku. Maka
diperlukan antikoagulan, umumnya yang digunakan adalah EDTA. Sehingga, jumlah
antikoagulan yang digunakan harus tepat dengan perbandingan volume darah yang
diperlukan dalam penetapan nilai hematokrit, umumnya adalah 10% dalam 1ml darah.
Penelitian Mahastiti dkk,(2015)
diperoleh hasil ada perbedaan yang bermakna dalam pemeriksaan mikro hematokrit
menggunakan EDTA 5% dan 10%. Namun penelitian Lestari,(2006)
perbedaan konsentrasi EDTA antara 5% dan 10% tidak terdapat perbedaan yang
bermakna dalam pemeriksaan mikro hematokrit.Pada penelitian ini, faktor-faktor yang
dikendalikan diantaranya jenis kelamin, jumlah sel darah merah, keadaan patologis,
ketinggian tempat, kecepatan sentrifugasi, dan pembendungan vena dimana sampel yang
digunakan adalah seorang laki-laki dewasa sehingga faktor-faktor di atas dapat
dikendalikan. Tetapi ada kesalahan yang terjadi dimana pembendungan vena yang terlalu
lama dikarenakan jumlah sampel yang diambil banyak dalam satu waktu. Pembendungan
vena hendaknya dilakukan tidak lebih dari dua menit. Pemasangan torniquet atau
pembendungan vena yang terlalu lama dapat menyebabkan perpindahan cairan dari
pembuluh darah ke jaringan yang meningkatkan konsentrasi analit dan komponen seluler
darah. Sementara itu,eritrosit yang merupakan salah satu komponen seluler darah akan
tetap berada di dalam pembuluh darah sehingga terjadilah hemokonsentrasi (penurunan
volume plasma atau serum/pengentalan darah). Hal ini dapat mengakibatkan nilai
hematokrit yang meningkat (Aprilian, 2018).
Penentuan hematokrit dilakukan dengan sentrifugasi. Tinggi dari
kolomeritrosit,mantel buffy, dan kolom plasma harus diperhatikan. Mantel buffy
adalahlapisan merah keabu – abuanantara eritrosit dengan plasma. dalammantel
buffyterdiri dari trombosit dan lekosit. Plasma berwarna oranye atau hijau,
yangmenunjukkan peningkatan terjadinya hemoglobinemia akibat spesimenmengalami
hemolisis. (Mayang Sari, 2017).
Pengukuran nilai hematokrit dapat dilakukan dengan menggunakan duametode yaitu
makrometode yaitu makrometode dan mikrometode. Penetapanhematokrit dengan
mikrometode menggeser nilai makrometode karenahasilnya dapat diperoleh dalam waktu
singkat (Gandasoebrata, 2013)

F. KESIMPULAN
Hematokrit adalah persentase volume seluruh SDM yang ada dalam darah yang
diambil dalam volume tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil dengan semprit dalam
suatu volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan kedalam suatu tabung yang dimana
pada pemeriksaannya menggunakan dua metode yaitu mikro dan makro hematokrit.
Untuk pengukuran hematokrit ini darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga
harus diberi antioagulan. Setelah darah sudah berada didalam tabung mikro kapiler dan
tabung wintrop kemudian akan dipusingkan / disentrifus dengan kecepatan dan waktu
yang sudah ditentukan, maka SDM akan mengendap. Dari skala hematokrit yang tertulis
didinding tabung dapat dibaca berapa besar bagian volume darah seluruhnya. Nilai
hematokrit yang disepakati normal pada laki-laki dewasa sehat sehat ialah 40-48%
sedangkan untu wanita adalah 37-43%.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil, yaitu persentase
hematokrit yang menunjukkan nilai persentase sel darah merah. Pada percobaan
kelompok didapatkan nilai mikro hematokritnya 51% dan makro hematokritnya
48%.Kesimpulan
Hematokrit adalah persentase volume seluruh SDM yang ada dalam darah yang diambil
dalam volume tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil dengan semprit dalam suatu
volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan kedalam suatu tabung yang dimana pada
pemeriksaannya menggunakan dua metode yaitu mikro dan makro hematokrit. Untuk
pengukuran hematokrit ini darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus
diberi antioagulan. Setelah darah sudah berada didalam tabung mikro kapiler dan tabung
wintrop kemudian akan dipusingkan / disentrifus dengan kecepatan dan waktu yang
sudah ditentukan, maka SDM akan mengendap. Dari skala hematokrit yang tertulis
didinding tabung dapat dibaca berapa besar bagian volume darah seluruhnya. Nilai
hematokrit yang disepakati normal pada laki-laki dewasa sehat sehat ialah 40-48%
sedangkan untu wanita adalah 37-43%.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil, yaitu persentase
hematokrit yang menunjukkan nilai persentase sel darah merah. Pada percobaan
kelompok didapatkan nilai mikro hematokritnya 51% dan makro hematokritnya 48%.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Avdesh, A., Chen, M., Martin-Iverson, dkk (2012). Regular care and maintenance.
Laboratory.
Apriliana, A. C.,& Martini, A. (2018) “Analisis kesehatan” Kecamatan Sumedang
Selatan.
Gandasoebrata R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinis.Jakarta. Dian Rakyat.

Lestari, R.E., (2006). Karakteristik Fisik dan pH. Skripsi, Institus Pertanian Bogor.
Mayangsari, S., Santoso, B,. & Sukeksi, A.(2017). Pengaruh Pembendungan
Pengambilan Darah Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit. Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Anda mungkin juga menyukai