Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI UREASE

Oleh:
KELOMPOK 1
1. Apriyani Elewarin (B1D221065)
2. Fitra Azizah Lessy (B1D221066)
3. Jevan Patrick Mtlran (B1D221068)
4. Sahrina (B1d221072)
5. Selfiana (B1D221074)
6. Inayatul Fitri (B1D220049)
7. Lusia Nenik Juvener (B1D220051)
8. Mamat (173145453129)

PRODI D-III TEKONOLOGI LABORAORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKONOLGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai
katalisator pada reaksi-reaksi kimia dalam sistem biologis. Enzim
mempunyai kemampuan katalitik yang sangat besar. Enzim mampu
mempercepat reaksi hingga satu juta kali lebih cepat dibanding reaksi-reaksi
tanpa enzim. Di samping daya katalitiknya mencapai nilai yang luar biasa,
enzim memiliki spesifitas terhadap substrat dari reaksi yang dikatalisisnya.

Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia


yang terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat
mempercepat reaksi 10 ₈ sampai 10 ₁₁ kali lebih cepat dari pada apabila
reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi, enzim dapat berfungsi sebagai
katalis yang sangat efisisen, disamping itu mempunyai derajat kekhasan
yang tinggi. Seperti juga katalis yang lainnya, maka enzim dapat
menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang
membutuhkan energi (reaksi endergonik)dan adapula yang menghasilkan
energi atau mengeluarkan energi (eksergonik) (Ana poedjiadi,2005).

Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalis anorganik dan


organik sederhana yang umumnya dapat mengkatalis berbagai reaksi kimia.
Enzim mempunyai spesifitas yang sangat tinggi, baik terhadap reaktan
(substrat) maupun jenis reaksi yang dikatalisasinya. Suatu enzim biasanya
hanya mengkatalisis satu jenis reaksi dan bekerja pada substrat tertenu.
Selain itu, enzim dapat meningkatkan laju reaksi ratusan kali lipat tanpa
membentuk produk samping dan berfungsi dalam larutan encer pada kondisi
tekanan, suhu, dan pH (fisiologik) normal. Hanya sedikit katalisator
nonbiologis yang memiliki sifat-sifat tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari enzim?
2. Jelaskan sifat-sifat enzim!
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim!
4. Jelaskan klasifikasi enzim!
5. Jelaskan uji urease!
C. TUJUAN
Bagaimana cara mengidentifikasi enzim urease dalam suspensi
kacang kedelai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Enzim merupakan kelompok protein yang bersifat katalis dan


mengatur perubahan senyawa kimia dalam sistem biologis. Enzim dapat
dihasilkan oleh hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Secara katalitik,
enzim menjalankan fungsinya dalam berbagai reaksi seperti hidrolisis,
oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer gugus, dan kadang-kadang
pemutusan rantai karbon. (Sulistyowati, 2016)

Sifat -sifat enzim adalah sebagai berikut :

1. Enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit. Dalam reaksi biokimia
hanya sejumlah kecil enzim yang dibutuhkan untuk mengubah
sejumlah besar substrat menjadi produk hasil.
2. Enzim tidak terpengaruh oleh reaksi yang dikatalisnya pada kondisi
stabil. Karena sifat protein dan enzim, aktivitasnya dipengaruhi antara
lain oleh pH dan suhu. Pada kondisi yang dianggap tidak optimum suatu
enzim merupakan senyawa relatif tidak stabil dan dipengaruhi oleh
reaksi yang dikatalisisnya.
3. Walaupun enzim mempercepat penyelesaian suatu reaksi, enzim tidak
mempengaruhi kesetimbangan reaksi terse but. Tanpa enzim reaksi
dapat balik yang biasa terdapat dalam sistem hidup berlangsung ke arah
kesetimbangan pada laju yang sangat lambat. Suatu enzim akan
menghasilkan kesetimbangan reaksi itu pada kecepatan yang lebih
tinggi.
4. Kerja katalis enzim spesifik. Enzim menunjukkan kekhasan untuk
reaksi yang dikatalisnya. Suatu enzim yang mengkatalisis satu reaksi,
tidak akan mengkatalis reaksi yang lain. (Fauziyah, 2012)

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim menurut (Estien, 2015) yaitu:

1. Pengaruh suhu
Setiap enzim memiliki akivitas maksimal pada suhu tertentu yang
disebut suhu optimum. Sebagai contoh, enzim dalam tubuh manusia
memiliki suhu optimum sekitar 37˚C. Aktivitas enzim akan menurun
jika enzim bekerja di bawah atau diatas suhu optimum. Penurunan suhu
hingga mendekati titik beku tidak akan merusak enzim, tetapi akan
menjadikan enzim tidak aktif. Sebaliknya, peningkatan suhu yang
cukup besar dapat menyebabkan denaturasi enzim dan meghilangkan
aktivitas katalitiknya. Sebagian besar enzim akan mengalami denaturasi
pada suhu diatas 60˚C.
2. Pengaruh pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada pH 6-8. Setiap
enzim mempunyai pH optimum yang khas, biasanya sekitar pH
jaringan tempat enzim berbeda. Beberapa enzim memiliki aktivitas
pada pH tinggi dan ada pula yang memiliki aktivitas pada pH rendah.
Jika pH berada jauh di atas pH optimum, enzim akan mengalami
denaturasi.
3. Pengaruh konsentrasi enzim
Pada konsentrasi substrat, bertambahnya konsentrasi enzim akan
meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik. Dapat pula dikatakan bahwa
kecepatan reaksi enzimatik (V) berbanding lurus dengan konsentrasi
enzim (E) hingga batas tertentu reaksi telah mengalami kesetimbangan.
Pada saat seimbang peningkatan konsentrasi enzim tidak berpengaruh
lagi.
4. Pengaruh konsentrasi substrat
Pada konsentrasi enzim tertentu, peningkatan konsentrasi substrat
dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik hingga mencapai
kecepatan maksimum (Vmaks) yang konstan. Pada titik maksimum
tersebut, semua enzim dapat dikatakan telah jenuh dengan substrat
sehingga penambahan substrat tidak akan meningkatkan kecepatan
reaksi enzimatik lagi.

Menurut (Poejadi, 2006) Enzim diklasifikasikan berdasarkan reaksi


mereka dalam mengkatalisis menjadi 6 kelompok yaitu :

1. Oksidoreduktase – oksidoreduktase adalah enzim yang mengkatalisis


reaksi oksidasi-reduksi. Enzim ini penting karena reaksi ini bertanggung
jawab untuk produksi panas dan energi.
2. Transferase – Transferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi di
mana transfer gugus fungsional antara dua substrat berlangsung.
3. Hidrolase – Hidrolase juga dikenal sebagai enzim hidrolitik, mereka
mengkatalisis reaksi hidrolisis karbohidrat, protein, dan ester.
4. Liases – Liases adalah enzim-enzim yang mengkatalis reaksi melibatkan
penghapusan kelompok dari substrat oleh proses selain hidrolisis oleh
pembentukan ikatan ganda.
5. Isomerase – Isomerase adalah enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi
di mana interkonversi isomer cis-trans yang terlibat.
6. Ligase – Ligase juga dikenal sebagai Sintase, ini adalah enzim yang
mengkatalisis reaksi di mana kopling dua senyawa yang terlibat dengan
memecah ikatan pirofosfat.
Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri,
kapang, dan beberapa tanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH
optimum 7,4 suhu optimum 60˚C dengan spesifikasi enzimatis: urea dan
hidroksi urea. Aktivitas urease menjadi sangat tidak aktif apabila
dipanaskan selama 24 jam sehingga suhu mencapai 105° C. Berat
molekul enzim urease sebesar 483.000, tempat aktifnya metal : nikel
(II), spesifik enzim : urea dan Hydroxyurea, Inhibitor : Logam berat (Pb
– & Pb 2+). Suhu 10oC akan mempercepat reaksi dua kali atau tiga kali
lebih cepat. Urease ditemukan terutama dalam kuantitas besar pada
jackbean, kedelai, biji tanaman, pada beberapa jaringan hewan dan
pencernaan mikroorganisme. Urease juga ditemukan pada berbagai
macam organisme seperti bakteri, jamur, dan tumbuhan tinggi. Urease
pada lingkungan berperan dalam jalur sistem transportasi nitrogen.
Peran utama urease adalah menyediakan energi internal dan eksternal
bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai
sumber N. Urease merupakan enzim yang menghidrolisis urea menjadi
CO2 dan NH3. Reaksinya adalah NH2CONH2 + H2O → CO2 + 2 NH3.
(Fauziyah, 2012).
BAB III

PROSEDUR KERJA

A. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat yang digunakan seperti:
1. Alat Pemanis → 1buah
2. Tabung reaksi → 3buah
3. Pipet tetes → 4buah

Adapun bahan yang digunakan seperti:

1. Suspensi kacang kedelai → 30 tetes


2. Larutan urea 1% → 1mL
3. Larutan fenolftalein, pp (pH 8,3-10) → 6 tetes
4. Larutan HgCI₂ 1% → 10 tetes
B. PROSEDUR KERJA

Uji Urease

-Kemudian dimasukkan 1 ml
larutan urea 1 % kedalam
masing-masing tabung.
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering.

-Tambahkan 10 tetes filtrat


kacang kedelai dan 2 tetes PP
kedalam tabung 1.
Larutan Uji didalam tabung reaksi.

-Ditambahkan 10 tetes filtrat


kacang kedelai yang telah di
didihkan dan 2 tetes PP
kedalam tabung 2.
-Ditambahkan 10 tetes HgCI2
1% , 10 tetes filtrat kacang
kedelai, dan 2 tetes PP
kedalam tabung 3.
Larutan Uji dan larutan pereaksi urease kedalam tabung reaksi.

-Dikocok dengan baik dan


masukkan ke 3 tabung
tersebut kedalam penagas air
pada suhu 37 – 40 oC selama 5
menit.
Amati perubahan warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. HASIL PENGAMATAN
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Larutan Urea 1% 1 ml 1 ml 1 ml

Filtrat Kacang Kedelai 10 tetes - 10 tetes

Filtrat Kacang Kedelai - 10 tetes -


Panas
Fenolftalen (PP) 2 tetes 2 tetes 2 tetes

Larutan HgCI2 1% - - 10 tetes

Kocok lalu masukkan kedalam penagas air pada suhu 37-40 oC


selama 5 menit.

Hasil : Warna Merah Tidak Tidak Tidak


Muda (+ / -) terjadi terjadi terjadi
perubahan perubahan perubahan
warna. warna. warna.

B. GAMBAR
No Gambar Keterangan

1.

Filtrat kacang kedelai


setelah di teteskan 2
tetes pp tidak terjadi
perubahan warna
2.
Filtrat kacang kedelai
yang di didihkan
setelah di teteskan 2
tetes pp tidak terjadi
perubahan warna

3.
HgCI2 1% setelah
diteteskan 10 tetes
filtrat kacang kedelai
dan 2 tetes pp tidak
terjadi perubahan
warna

C. PEMBAHASAN
Tujuan dari uji Urease ini adalah untuk mengetahui aktifitas enzim
urease yang dimiliki oleh khamir. Uji urease merupakan karakter yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi jenis khamir.

Adapun alat yang kami gunakan pada praktikum ini tabung reaksi
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sampel dan mereaksikan
sampel, rak tabung berfungsi sebagai wadah meletakkan tabung reaksi,
pipet tetes berfungsi untuk memipet sampel, spuit untuk mengambil
pereaksi, label berfungsi untuk melabeli sampel pada tabung reaksi, alat
pemanas fungsinya pemanasan dan pendidihan larutan,membantu
melarutkan bahan kimia dan lain lain. Dan bahan yang digunakan suspensi
kacang kedelai, Larutan urea 1%, larutan fenolftalein, pp (pH 8,3-10),
larutan HgCI2 1%.

Dalam percobaan uji urease ini di dapatkan hasil menggunakan


Filtrat kacang kedelai setelah di teteskan 2 tetes pp tidak terjadi perubahan
warna, Filtrat kacang kedelai yang di didihkan setelah di teteskan 2 tetes pp
tidak terjadi perubahan warna, dan HgCI2 1% setelah diteteskan 10 tetes
filtrat kacang kedelai dan 2 tetes pp tidak terjadi perubahan warna.
Prinsi dari percobaan ini untuk mengidentifikasi enzim urease dalam
suspensi kacang kedelai. Reaksi positifnya adalah terjadi perubahan warna
menjadi warna merah muda, sedangkan reaksi negaif terjadi saat tidak
terjadi perubahan warna. Enzim yang digunakan dalam praktikum ini adalah
enzim urease yaitu kacang kedelai yang sudah dididihkan dan yang tidak
dididihkan. Sedangkan substratnya terdiri dari dua macam substrat
(substratnya berupa larutan urea, dan indicator PP,). Pada percobaan ini
terdapat 2 percobaan yang menggunakan 3 tabung, percobaan pertama
menggunakan filtrate kacang kedelai yang tidak dididihkan diisi dengan 1
ml larutan urea, 10 tetes filtrat kacang kedelai yang tidak dididihkan dan 2
tetes PP. Pada percobaan kedua menggunakan filtrate kacang kedelai sudah
dididihkan diisi dengan 1 ml larutan urea, 10 tetes kacang kedelai yang
sudah dididihkan dan 2 tetes PP, kemudian dikocok dan tabung tersebut
dimasukkan pada penangas air pada suhu 37-40o C selama lima menit dan
diamati perubahan yang terjadi.
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu uji urease
dilakukan untuk mengidentifikasi enzim urease dalam suspensi kacang
kedelai. Pengujian ini langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan, kedua masukan 1 ml larutan urea 1% ke dalam
masing masi ng tabung, tambahkan 10 tetes filtrat kacang kedelai dan 2 tetes
pp ke dalam tabung 1, tambhkan 10 tetes filtrat kacang kedelai yang telah
di didihkan dan 2 tetes pp ke dalam tabung 2, tambhkan 10 tetes HgCI2 1%,
10 tetes kacang kedelai dan 2 tetes pp kedalam tabung 3, kocok dengan baik
dan masukan ketiga tabung tersebut kedalam penangas air pada suhu 37-40°
C selama 5 menit. Amati perubahan warna yang terjadi . Reaksi positifnya
adalah terjadi perubahan warna menjadi warna merah muda, sedangkan
reaksi negaif terjadi saat tidak terjadi perubahan warna.
2. Saran
Sebaiknya praktikan mengikuti prosedur dengan baik sehingga hasil
yang didapatkan tepat. Demikian pula bahan yang ingin digunakan
diperiksa terlebih dahulu apakah masih layak digunakan atau tidak agar
tidak terjadi kesalahan dalam proses praktikum ataupun hasil yang di
dapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah,B,2012. Optimasi parameter analitik biosensor urea berbasis


immobilisasi urease dalam membran polianlin.
Jurnal kimia volume 1(1) hal.66

Fauziyah, H. 2012. Fisiologi Tumbuhan. Unimed Press. Medan

Poedjiadi, A., 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta. UI Press.

Sulistyowati, Eddy, Das salirawati, dan Amanatie. 2016. Karakteristik


Beberapa ion logam terhadap aktivitas enzim trinpsin. Jurnal
Penelitian saintek.volume 21(2). Hal 108

Yazid, Estien, Nursanti Lisda. 2015. Biokimia praktikum analisis


kesehatan. Penerbit buku kedokteran EGC. jakarta

Anda mungkin juga menyukai