Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI I

“UNIT II MEDIA”

OLEH KELOMPOK 3 :

NUR TASYA FADILLAH RAZAK B1D221061

ZALSABILA RAMADHNI.H B1D221062

ZASKYA UTAMI NURDIN B1D221063

FITRA AZIZA LESSY B1D221065

KARNINA A PAPALIA B1D221066

A. MASYITA IRYANI DEWI B1D221067

JEVAN PATRIK METURAN B1D221068

RISKA AYU PRATIWI B1D219104

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2022
BAB I

LATAR BELAKANG

Pada proses sterilisasi dan penyiapan media ini, kita harus memperhatikan
beberapa hal, tujuannya agar bahan yang kita siapan tidak terkontaminasi oleh
mikroba yang lain tidak diharapkan dalam bahan yang telah di sterilisasi. Teknik
sterilisasi yang digunakan berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dari
jenis material yang digunakan.
Alat-alat yang digunakan praktikum harus dalam keadaan steril atau bebas
dari kuman serta bakteri, virus, dan jamur. Untuk mensterilkannya diperlukan
cara-cara dn teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan
pada laboratorium memiiki teknik sterilisasi yang berbeda.
Mikroorganisme memanfaatkan ntrisi pada media berupa molekul-molekul
kecil yang dirakit untuk menyusun komponensel-nya. Media pertumbuhan juga
bisa digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme,identisifikasi, dan membuat
kultur murni. Media berfungsi sebagai tempat tinggal sumber makanan dan
penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu
media juga berfungi untuk membiakan, mengasingkan, mengirimkan dan
menyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium.
Menurut wujudnya dokenal 3 macam media yaitu media cair, padat dan
semi padat. Media cair dibuat dalam tabung atau botol misalnya air pepton alkalis,
nutrien broth, brain heart infusion broth dsb. Media padat dibuat dalam cawan
petri atau tabung yang dimiringkan misalnya nutrien agar, TSI Agar, Mac Conkey
Agar, dll. Sedangkan , media setengah padat dibuat didalam tabung atau botol
kecil yang ditegakkan misalnya, SIM, NIO, dsb.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi unrtuk
menumbuhkan mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme,
media dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan
perhitungan jumlah mikroorganisme. Berdasarkan sifat terbagi 3 yaitu media
padat, media semi padat, semi cair, media cair. Media berdasarkan susunannya
terdiri atas media sintesis , semi sintesis,dan media non sintesi. Berdasarkan
tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media diperksys. Jenis media
yang sering digunakan , yaitu Nutrien Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato
Dextore Agar), Salmonella Shigella Agar (SS) Agar, Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA). (Anna Rakhmawati, 2012).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyususn
komponen sel, dengan media pertumbuhan dapat dilakukan mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya
(Nursiam, 2017).
Nutrient Broth (NB) adalah media yang berbentuk cair dengan bahan dasar
adalah ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara nutrient agar dengan
nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan nutrient broth berbentuk
cair. PDA adalah media umum pertumbuhan yang digunakan dalam mikrobiologi,
yang terbuat dari kentang dan dekstrosa. Berdasarkan komposisinya, PDA
termasuk dalam media semi sintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang)
dan bahan sintesis. Berdasarkan kegunaannya media NA (Nutrient Agar)
termasuk kedalam jenis media umum, karena media ini merupakan media yang
paling umum digunakan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri. Berdasarkan
bentuknya media ini berbentuk padat, karena mengandung agar sebagai bahan
pemadatnta. Media padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau
morfologi koloni bakteri (Munandar, 2019).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuraann zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhan. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi didalam media berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan
media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga menapipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan
dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut), dimana agar-
agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media. Media biakan yang mampu
mendukung optimalisasi pertumbuhan mikroorganisme harus dapat memenuhi
persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. Unsur tersebut berupa garam organik,
sumber enrgi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT), selain itu dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya. (Surdani dkk, 2014).
BAB III

METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


Alat
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
- Otoklaf
- Aluminium foil
- Timbangan
- Sendok tanduk
- Erlenmeyer
- Batang pengaduk
- Hot p;ate
Bahan
- Kapas
- Aquadest
- BHIB
B. Prosedur kerja
1. Siapkan labu erlenmeyer berukuran 250 ml dan timbang bahan media NA,
MIO, BHIB atau Lactosa Broth dan larutkan kedalam aquadest.
2. Panaskan bahan hingga larut dan ukur pH cairan dalam labu penyesuaian
pH dilakukan dengan menambahkan NaOH 1 N.
3. Untuk media cair atau semi padat dimasukkan ke dalam tabung steril,
kemudian tabung ditutup dengan kapas dan di beri label.
4. Sterilkan tabung dalam otoklaf suhu 121˚C selama 15 menit.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Media: Brain Heart Infosion Broth (BHIB) Keterangan

A. Sebelum sterilisasi
Warna: bening
Konsistensi: cair
B. Sesudah sterilisasi
Warna: kuning keruh
Konsistensi: cair
A B
(sebelum) (sesudah)

B. Pembahasan
Macam-macam media pertumbuhan berdasarkan sifat fisik yaitu medium
padat,medium setengah padatdan cair. Media padat yaitu media yang
mengandung agar 15 % sehingga setengah dingin media menjadi pada.
Medium setengah padat adalah media yang mengandung agar 0,3-0,4%
sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Medium cair
adalah media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah Nutrient Broth
dan Lactose Broth. Digunakan sterilisasi kering menggunakan oven untuk
mensterilisasi alat seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, dan cawan petri.
Dan sterilisasi basah menggunakan autoclaf untuk sterilisasi bahan yang
sudah ada isinya.
Media yang digunakan untuk keperluan mikrobiologi harus dalam
keadaan steril,artinya di dalam bahan tersebut tidak didapatkan pertumbuhan
mikroba yang tidak diharapkan baik di dalam bentuk spora atu bentuk
lainnya. Keadaan ini mempunyai maksud dan tujuan agar jika bahan tersebut
dipergunakan, maka hanya mikroba yang dimaksud yang akan tumbuh
berkembang.
Dalam pembuatan media BHIB hal pertama yang perlu dilakukan yaitu
menyiapkan alat- alat dan bahan yang diperlukan. Untuk mendapatkan
takaran yang sesuai maka BHIB terlebih dahulu ditimbang menggunakan
timbangan digital. Dalam pembuatan media BHIB, takaran BHIB yang
diperlukan pada praktikum ini yaitu sebanyak 0,56 gram. Setelah ditimbang,
tuang akuades sebanyak 15 ml ke dalam gelas ukur, lalu tuang media BHIB
ke dalam gelas erlenmeyer diikuti dengan akuades. Setelah itu letakkan media
di atas hot plate untuk menghomogenkan media dengan suhu kecepatan
tertentu. Kemudian sterilkan pada autoklaf suhu 121˚C selama 1 jam guna
menghindari tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Setelah
sterilisasi, media dapat dituang secara aseptis pada tabung reaksi steril untuk
penggunaan.
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, K. 2016. Pengenalan Laboratorium IPA-BIOLOGI sekolah. Bandung:


Refika Aditama

Andriani, N., dan Nursiam. 2017. Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi
Audit dan Reputasi Auditor (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).
Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 3(1), 29–39.
R, Anna. 2012. Penyiapan Media Mikroorganisme. Pelatihan Laboratorium Guru
SMA kab. Purworejo

Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E coli 0157:H7 dari feses Ayam dan Uji Profi
Hemolisisnya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran hewan . Vol
8. No. 1.

Anda mungkin juga menyukai