MIKROBIOLOGI FARMASI
OBJEK I
“PENYIAPAN MEDIUM PEMBENIHAN”
Nama : Aulia Silsadilla
No. Bp : 2011011036
Rekan Kerja:
1711011004 Jehana Fitri
2011011007 Angaria Murti
2011011045 Detta Zehanna
2011102017 Nathanael Abelio
2011012018 Indah Tri Azizah
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
OBJEK I
PENYIAPAN MEDIUM PEMBENIHAN
1. Tujuan
1.1. Praktikan dapat memahami dan mengetahui komposisi dan sifat media
1.2. Praktikan dapat memahami syarat-syarat media yang baik
1.3. Praktikan dapat dapat membuat media sesuai dengan ketentuan
1.4. Praktikan dapat memahami cara sterilisasi media
1.5. Praktikan dapat membuat persiapan dan pembuatan medium
pembenihan hingga siap digunakan.
2. Prinsip
2.1. Pembuatan Medium Agar Kaldu (MAK) dengan Metode Pelarutan
Pembuatan Medium Agar Kaldu (MAK) dengan metode pelarutan
dimana air kaldu yang didapat dari proses penggodongan daging
didinginkan di dalam lemari es kemudian dicairkan dan disaring kembali
agar dapat dilarutkan pepton dan agar-agar ke dalamnya sehinnga medium
agar kaldu dapat terbentuk.
2.2. Pembuatan Medium Agar Kentang Dektrosa (MAKD) dengan
Metode Pelarutan
Pembuatan Medium Agar Kentang Dektrosa (MAKD) dengan Metode
Pelarutan dimana potongan kentang bersih dimasak dan disaring airnya
agar dekstrosa dan agar-agar dapat dilarutkan di dalamnya kemudian
dimasukkan ke dalam tabung dan disumbat dengan kapas agar medium
agar kentang dekstrosa dapat terbentuk.
2.3. Pembuatan Media NA dan PDA dengan Metode Penghangatan
Pembuatan Media NA dan PDA dengan metode penghangatan dimana
sejumlah NA dan PDF ditimbang dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
kemudian dihangatkan dan disumbat dengan sumbat steril agar medium
siap untuk disterilkan.
2.4. Pensterilan Media dengan Metode Autoklaf
Pensterilan media dengan metode autoklaf dimana media yang akan
disterilkan dipanaskan di dalam autoklaf dengan nyala api pada tekanan,
suhu, dan waktu tertentu kemudian api dimatikan dan tekanan dibiarkan
turun hingga mencapai nol agar media yang telah disteriliasi dapat
dikeluarkan dari autoklaf.
3. Teori
Media merupakan suatu substrat yang terdiri dari campuran nutrisi
yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan organisme
baik untuk mengkultur jamur, bakteri, maupun mikroorganisme lainnya
(Rahayu ,2015).
Dalam melakukan percobaan, media merupakan suatu alat yang perlu
distreilkan terlebih dahulu sebelum digunakan agar media tersebut tidak
ditumbuhi oleh mikroorganisme berupa kontaminan yang tidak dikehendaki
(Sujaya, 2017).
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu media agar
mikroba dapat dikultur atau tumbuh dengan baik pada media tersebut.
Persyaratan tersebut antara lain :
1. Di dalamnya harus terdapat bahan atau substrat yang diperlukan
oleh mikroba yang akan ditumbuhkan. Bahan-bahan tersebut
antara lain unsur makro dan mikro, trace elemen serta zat pengatur
tumbuhnya mikroba
2. Memiliki tegangan permukaan, tekanan osmosis, dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan dikultur
3. Berada dalam kondisi steril sebelum digunakan untuk mengkultur
suatu mikroba yang diperlukan
4. Diinkubasi pada suhu tertentu
5. Kelembapan dan kadar oksigen harus cukup
6. Tidak mengandung zat-zat penghambat.
(Sujaya, 2017).
Suatu media dapat menjadi bahan kultur mikroba yang baik
apabila mengandung semua kebutuhan atau nutrisi untuk pertumbuhan
mikroba. Beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
antara lain sumber Nitrogen, sumber energi seperti gula, ion anorganik
essesnsial, vitamin, unsur makro seperti Karbon (C), Oksigen (O),
Hidrogen (H), Phosphor (P), dan Nitrogen (N), unsur mikro seperti
magnesium (Mg) dan Besi (Fe), serta indicator phenol red. Suatu
media dapat dikatakan sebagai media pembenihan yang ideal apabila
mampu memberi pertumbuhan yang baik terhadap kuman, mampu
mendorong pertumuhan dengan mudah dan cepat, mudah dibuat
kembali, dan mampu memberikan sifat khas yang diinginkan pada
mikroba (Yusmaniar, 2017).
Media dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
3. Pengaturan pH
Pengaturan pH dilakukan dengan penambahan larutan HCl
atau larutan NaOH. Penambahan HCl dilakukan apabila nilai pH
terlalu tinggi sedangkan penambahan NaOH dilakukan apabila
nilai pH terlalu rendah. Untuk pH yang terlalu tinggi, apabila
perbedaan pH nya besar maka dapat digunakan 1 N HCl
sedangkan apabila perbedaan pH nya kecil maka dapat digunakan
0,1 N HCl. Untuk pH yang terlalu rendah, apabila perbedaan pH
nya besar maka dapat digunakan 1 N NaOH sedangkan apabila
perbedaannya kecil maka dapat digunakan 0,1 N NaOH.
4. Penambahan Antibiotik
Penambahan antiobiotik diperlukan agar mikroorganisme
kontaminan yang tidak dikehendaki tidak tumbuh pada media yang
akan dibuat. Misalnya penambahan chloramfenikol ketika
menumbuhkan fungi untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada
media. Penambahan antibiotik dapat dilakukan sebelum atau
sesudah sterilisasi, tergantung pada ketahanan antibiotik yang
digunakan terhadap panas.
5. Pemasukan Media ke dalam Wadah Tertentu
Wadah yang digunakan harus bebas debu, bersih, dan tidak
terkontaminasi. Wadah yang dapat digunakan antara lain
erlenmeyer dan tabung reaksi.. Tabung reaksi dapat digunakan
untuk pembuatan agar miring dan agar tegak sedangkan
erlenmeyer dapat digunakan untuk pembuatan medium yang akan
dituangkan ke dalam petridish.
6. Sterilisasi Media
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam sterilisasi media
antara lain metode autoklaf dan metode pasteurisasi. Prinsip kerja
autoklaf yaitu dengan memberi uap panas (tekanan 1 atm dan suhu
121⁰ C selama 15 menit) sedangkan metode pasteurisasi
digunakan untuk sterilisasi media dengan kandungan bahan yang
tidak tahan panas tinggi. Penggecekan terkontaminasi atau
tidaknya media yaitu dengan didiamkan selama semalam sebelum
digunakan. Media yang terkontaminasi tidak boleh disterilisasi
sebanyak 2 kali karena akan menyebabkan kerusakan pada media
tersebut.
7. Penyimpanan Media
Media yang telah dibuat dan disterilkan sebaiknya tidak
langsung digunakan melainkan disimpan terlebih dahulu di dalam
refrigerator agar kelembaban dan sterilitasnya terjaga.
(Rakhmawati, 2012)
4. Metoda Percobaan
4.1. Alat dan Bahan
4.1.1. Alat
• Corong • Oven
• Kertas Koran • Kapas
• Kain kasa • Erlenmeyer
• Beaker glass • Autoklaf
• Pipet • Timbangan Analitik
4.1.2. Bahan
• Daging tanpa lemak 500 g
• Pepton 5 g
• Agar 15 g
• Akuades 1000 ml
Sterilisasi
Pembuatan media
6. Pembahasan
7.2. Saran
a. Pemilihan media sebaiknya disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan
b. Pahami cara kerja dengan baik
c. Amati langkah-langkah praktikum dengan teliti
Daftar Pustaka
Annisah, & Rahayu, T. (2015). Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri
Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Media Alternatif untuk
Pertumbuhan Bakteri, 855-860.