Anda di halaman 1dari 22

1

PEMBUATAN MEDIUM
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ingin menumbuhkan mikroorganisme maka diperlukan


suatu medium, dimana defenisi dari medium itu sendiri adalah suatu
nutrien

yang

mikroorganisme

biasanya
untuk

berbentuk

agar

pertumbuhannya.

dan

dibutuhkan

Sebelum

oleh

mikroorganisme

ditumbuhkan dalam medium maka medium terlebih dahulu harus


disterilisasi, agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain.
Medium dapat dibagi berdasarkan susunan kimia, susunan fisika
(konsistensinya), dan berdasarkan kegunaannya. Secara umum yang
paling dikenal adalah medium berdasarkan susunan kimianya yaitu
medium sintesis dan medium non sintesis. Medium non sintesis biasa
juga disebut dengan medium alami karena berasal dari bahan bahan
alami seperti kentang, tauge, wortel, telur, dan sebagainya. Adapun
medium sintesis adalah medium yang bukan berasal dari bahan alami
karena berasal dari hasil sintesis contohnya adalah TSB.
Berdasarkan pembagian tersebut maka diketahui bahwa ada
banyak jenis dari medium mikroorganisme, sehingga hal tersebutlah yang
akan melatar belakangi praktikum pembuatan medium ini. Adapunn
medium yang akan dibuat adalah untuk medium non sintesis : PDA

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

(Potato Deksto Agar) dan TEA (Tauge Ekstrak Agar) , sedangkan untuk
medium sintesis :
B. Rumusan Masalah
1) Perbedaan medium sintesis dan nonsintesis ?
2) Bagaimana cara pembuatan medium PDA, TEA, TSB, dan
MacConkey?
C. Maksud Praktikum

Adapun maksud pada percobaan ini adalah untuk mengetahui dan


memahami cara pembuatan medium Potato Desktrosa Agar (PDA), Tauge
Ekstrak Agar (TEA), MacConkey Agar, dan Tryptic Soy Broth (TSB).
D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan pada percobaan ini adalah untuk membuat dan,


menentukan konsistensi medium Potato Desktrosa Agar (PDA), Tauge
Ekstrak Agar (TEA), MacConkey Agar, dan Tryptic Soy Broth (TSB).
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari percobaan ini adalah agar kita dapat
mengetahui komposisi, cara pembuatan serta fungsi dari medium yang
akan digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Media merupakan nutrient yang dibutuhkan mikroorganisme untuk


pertumbuhan

secara

in

vitro

(Harti,

2015).

Kultur,

merupakan

mikroorganisme yang tumbuh dalam media (Harti, 2015). inokulum,


merupakan mikroorganisme awal yang ditumbuhkan dalam media kultur
dan

biasanya

biakan

murni

(Harti,

2015).

Isolat,,

merupakan

mikroorganisme hasil isolasi dari sampel atau biakan campuran (Harti,


2015).
Media perbenihan adalah media nutrisi yang disiapkan untuk
menumbuhkan bakteri di dalam skala laboratorium. Beberapa bakteri
dapat tumbuh dengan baik pada setiap perbenihan, sedangkan yang lain
membutuhkan media khusus (Radji : 2010).
Media perbenihan harus menyediakan energi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan bakteri. Media harus mengandung sumber karbonn,
nitrogen, sulfur, fosfor, dan factor pertumbuhan organik (Radji : 2010).
Agar bakteri pathogen dapat dibiakkan dengan baik, diperlukan
tempat (media) yang memungkinkannya bertumbuh dan berkembang
secara optimal. Oleh karena itu media pembiakan harus mengandung

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

cukup nutrient untuk pertumbuhan bakteri, selain suhu dan pH yang harus
sesuai (Tambayong, 2000).
Media pembiakan ada yang padat dan ada yang cair. Media
padat, umumnya media agar agar, terdapat dalam cawan petri atau
dalam tabung reaksi (miring). Yang cair disebut broth, umumnya
ditampung dalam tabung reaksi atau botol khusus (Tambayong, 2010)
Susunan dan kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan
mikroba harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal. Hal ini perlu
dikemukakan mengingat banyak senyawa yang menjadi zat penghambat
atau racun bagi mikroba jika kadarnya terlalu tinggi (misalnya garam dari
asam lemak, gula, dan sebagainya) (Sumarsih, 2003).
Banyak alga yang sangat peka terhadap fosfat anorganik.
Disamping itu dalam medium yang terlalu pekat aktivitas metabolisme dan
pertumbuhan mikroba dapat berubah. Perubahan faktor lingkungan
menyebabkan aktivitas fisiologi mikroba dapat terganggu, bahkan mikroba
dapat mati. Medium memerlukan kemasaman (pH) tertentu tergantung
pada jenis jasad yang ditumbuhkan. Aktivitas metabolisme mikroba dapat
mengubah

pH,

sehingga

untuk

mempertahankan

pH

medium

ditambahkan bahan buffer. Beberapa komponen penyusun medium dapat


juga berfungsi sebagai buffer (Sumarsih, 2003).
Kriteria media kultur ideal (Harti, 2015) :
1. Mengandung nutrient yang dibutuhkan untuk partumbuhan
2. Sesuai dengan factor lingkungan yang dibutuhkan seperti pH,
oksigen, air.
WIRI RESKY AMALIA
15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

3. Tidak mengandung senyawa penghambat bagi mikroorganime


tersebut.
4. Harus steril (teknik aseptik)
5. Praktis dan ekonomis
Fungsi Media (Harti, 2015) :
1. Secara kualitatif, digunakan

untuk

isolasi

dan

identifikasi

mikroorganisme.
2. Secara kuantitatif,, digunakan untuk perbanyakan dan perhitungan
jumlah mikroorganisme.
Ketersediaan media ada 2 macam yaitu (Harti, 2015) :
1. Media konvensional, merupakan media berdasarkan komposisi
nutrient, ditimbang, dilarutkan, didistribusikan dalam wadah dan

a.

disterilisasi.
2. Media praktis, ada 2 jenis :
Media ready made : media dalam bentuk instant, ditimbang dan

b.

dilarutkan dan disterilisasi.


Media ready use : media dalam bentuk siap pakai dan steril,
biasanya dalam wadah diposibel.
Macam dan fungsi Nutrien dalam media (Harti, 2015) :
1. Air, sebagai sumber oksigen dan pelarut nutrient.
2. Pepton, sebagai sumber N organic, untuk siointesa enzim dan
bahan seluler.
3. Ekstrak daging / meat extrac, sebagai sumber C dan N
4. Ekstrak khamirr/ year extract, untuk menstimulisir pertumbuhan.
5. Mineral, sebagaii sumber K, Na, Mg, Fe, S, P, Cl, untuk
mikronutrien.
6. NaCl, untuk pengaturan tekanan osmosis dan pertumbuhan
halofil.
7. Karbohidrat, sebagai sumber C dan energy.
8. Agar agar, gelatin, sebagai bahan pemadat pada media padat,

gel.
Penggolongan Media
1. Berdasarkan konsistensi, ada 3 macam (Harti, 2015) :

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

a. Media padat (solid media), mengandung agar agar 1,2


1,5 %. Biasanya dalam bentuk plate agar (lempeng agar)
atau slant agar (agar miring
b. Media semi padat (semi solid media), mengandung agar
agar 0,6 0,75 %, contoh media SIM (Sulfida, Indol,
Motilitas) untuk pengamatan motilitas.
c. Media cair (liquid media), tanpa mengandung bahan
pemadat, contoh media Nutrien cair, BHI (Brain Heart
Infusion).
2. Berdasarkan bahan penyususnnya, ada 2 macam
a. Media alami, terdiri dari bahan bahan alami conth ekstrak
kenntang, sari wortel, ekstrak daging.
b. Media sintesis = chemically defind media, terdiri dari bahan
bahan yang telah diketahui komposisinya.
Media sintetik. Media ini digunakan untuk menumbuhkan bakteri
kemoheterotrof.

Organisme

yang

membutuhkan

banyak

factor

pertumbuhan disebut fastidious, misalnya Lactobacillus. Bakteri ini kadang


kala digunakan untuk menentukan kadar vitamin tertentu dala sebuah
bahan (Radji : 2010).
3. Sifat dan fungsinya
a. Media transport, meruupakan media untuk pengiriman
spesimen atau sampel, contoh Nutrien cair, Carry and Blair
media, media stuart, dan lain sebagainya
b. Media diperkaya (erichment media), merupakan media
kompleks atauu nutrient lengkap antara lain penambahan
darah, fungsi untuk memperbanyak dann mempersubur
mikroorganisme, cotoh media BHI.
WIRI RESKY AMALIA
15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

c. Media eksklusif (exclusive media), merupakan media denga


penambahan bahan tetentu untuk pertumbuhan organisme
d. Media selektif dan differensial (selective and different media),
merupakan media dengan penambahan zat penghambat
atau senyawa tertentu, sehigga dapat digunakan untuk
membedakan golongan atau sifat mikroorganisme. Contohya
Endo Agar, untuk pertumbuhan bakteri batang, dan Gram
negative sehingga koloni Eschercia Colii dapat berwarna
merah metalik.
e. Media umum (universal media), merupakan media dengan
bahan yang dapat dipakai untuk pertumbuhan kelompok
mikroorganisme, contohh Nutrien Agar untuk pertumbuhan
bbakteri, PDA (Potato Dextrosa Agar) untuk pertumbuhan
jamur.
f. Media pengujian (assay media), merupakan media untuk
pengujian sifat sifat fisiologis mikroorganisme atau reaksi
biokimiawi, contoh media biokimia (Citrat Agar, SIM).
g. Media perhitungan jumlah, merupakan media

untuk

menghitung jumlah sel secara tidak langsung, cotoh metode


plate count menggunakan PCA (Plate Count Agar) untuk
perhitungan jumlah bakteri.
h. Media pertumbuhan bakteri anaerob (reducing media),
merupakan

media

yang

mengandung

senyawa

pengikatoksigen dalam media, contoh medium tioglikat untuk


pertumbuhan bakteri anaerob.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

i. Medium minimal (minimal media), merupakan media yang


mengandung seyawa mineral tertentu dan digunakan untuk
menumbuhkan golonga bakteri tertentu biasanya bakteeri
tanah, contoh media M 9.
j. Media kompleks (complex media)i
k. Media yang mengandung bahan bahan alami/senyawa
kompleks dan senyawa sintesis tertentu, contoh media
Dubecco untuk kultur sel epitel.
Pembuatan Media (Harti, 2015) :
1. Penimbangan bahan
Bahan ditimbbang sesuai komposisi dan kebutuhan
2. Pencampuran dan pelarutan bahan
Bahan dicampur dan ditambah aquadest. Bila media padat maka
dipanaskan sampai agar agar larut.
Medium umum untuk mengisolasi fungi umumnya menggunakan
Potato Dextrosa Agar (PDA). Malt Extract Agar (MEA), Czapek Dox Agar
(CDA), Carrot Agar (CA), Oat Meal Agar (OA), Dichloran Rose Bengal
Clhoramphenicol Agar (DRBC), Tauge Extract 6% Sukrosa Agar (TEA)
(Gandjar, 2006).
Medium khusus mempunyai komposisi yang khusus sesuai
dengan fungi yang akan diissolasi. Ada yang dapat dibuat sendiri ada
yang sudah tersedia komersial (Gandjar, 2006).
Banyak bakteri tidak dapat tumbuh dalam media buatan
laboratorium. Sebagai contoh Mycobacterium leprae, sampai sekarang,
bakteri ini masih ditumbuhkan di dalam binatang armadillo, yang memiliki

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

suhu tubuh cukup rendah sehingga cocok untuk pertumbuhan bakteri


Mycobacterium leprae (Radji, 2010).
Medium untuk fungi yang tumbuh di lingkungan yang sangat
asam. Seperti dalam acar misalnya, maka Frisvad et al menganjurkan
menggunakan mediu Acetic Dichloran yeast Extract Sucrose Agar
(ADYESA) (Gandjar, 2006).
Medium untuk bahan yang berkadar protein tinggi seperti keju,
daging, dan kacang kacangan dianjurkan menggunakan medium
Dichloran Ce=reatine Sucrose Bromoresole Agar (DCSBA) (Gandjar,
2006).
Media Selektif dan Differensial. media selektif dirancang untuk
menekan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan mendukung
pertumbuhan bakteri yang diinginkan. Media differensial memudahkan
pembedaan koloni bakteri yang diinginkan dari koloni lain yang tumbuh
pada lempeng media yang sama. Agar darah adalah media yang
mengandung sel darah merah dan sering digunakan oleh para ahli
mikrobiologi untuk mengidentifikasi spesies bakteri yang menghancurkan
sel darah merah. Spesies ini misalnya Streptococcus pyogenesis,
menyebabkan infeksi saluran napas. Bakteri ini mampu melisis sel darah
merah sehingga terbentuk area jerniih di sekitar koloni (betahemolisis)
(Radji, 2010).
Media pengayaan. Bakteri biasanya dalam jumlah yang sangat
sedikit dan hampir tidak berkembang jika ada mikroorganisme lain yang

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

10

PEMBUATAN MEDIUM
tumbuh

dengan

lebih

baik.

Media

pengayaan

digunakan

untuk

mengisolasi bakteri yang berjumlah sagat sedikit (Radji, 2010).


B. Uraian Bahan Atau Sampel
1. Agar (FI III, 1979 : 74 75)
Nama Resmi
Nama Lain
Pemerian

:
:
:

Agar
Agar agar
Berkas potongan memanjang, tipis
seperti selaput dan berlekatan, atau
berbentuk

keeping,

serpih

atau

butiran, jingga lemah kekuningan, abu


abu kekuningan sampai kuning
pucat
berbau

atau
atau

tidak

berwarna;

berbau

lemah;

tidak
rasa

berlendir; jika lembab liat; jika kering


Kelarutan

Penyimpanan
:
Khasiat dan penggunaan :
2. Aquades (FI III, 1979 : 96)
Nama Resmi
Nama Lain
Pemerian

:
:
:

rapuh.
Praktis tidak larut dalam air, larut
dalam air mendidih
Dalam wadah tertutup baik
Zat tambahan
Aqua Destilata
Air Suling
Cairan jernih; tidak berwarna; tidak

berbau; tidak mempunyai rasa


Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik
3. Kentang ( Solanum tuberosum) (itis.gov)
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
WIRI RESKY AMALIA
15020140074

:
:
:
:

Plantae
Trakeophyta
Magnoliopsida
Solanales
AFRIZAL

11

PEMBUATAN MEDIUM
Famili
: Solanacea
Genus
: Solanum
Spesies
: Solanum tuberosum
4. Tauge ( Vigna radiate) (it is.gov)
Kingdom
:
Divisi
:
Kelas
:
Ordo
:
Famili
:
Genus
:
Spesies
:
5. MacConkey Agar (acumedia)

Plantae
Trakeophyta
Magnoliopsida
Fabales
Fabaceae
Vigna
Vigna radiata

Komposisi
Komposisi dari media macConkey agar antara lain:
1)
17 gram/L Enzim Digest of Gelatin
2)
1,5 g Enzim Digest of Gelatin
3)
1,5 g Enzim Digest of Animal Tissue
4)
10 g Laktosa
5)
5 g Natrium Klorida
6)
0,0001 g Crystal Violet
7)
0,003 g Neutral Red
8)
1,5 g Bile Salt Mixture
6. TSB (Tryptic Soy Broth) (BDtm)
Komposisi
1) Bacto Tryptone (Pancreatic Digest of Casein) 17.0 g
2) Bacto Soytone (Peptic Digest of Soybean Meal) 3.0 g
3) Glukosa (=Dextrose) 2.5 g
4) Natrium Klorida 5.0 g
5) Dipotassium Hydrogen Phosphate 2.5 g

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

12

PEMBUATAN MEDIUM

BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat Yang Dipakai

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah autoklaf,


batang pengaduk, erlenmeyer, gelas kimia, penangas air, pisau, dan
sendok tanduk.
B. Bahan Yang Digunakan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah


aquades, agar, Gulaku, alumunium foil, kentang, macConkey Agar, tauge,
dan TSB (Tryptic Soy Broth).
C. Cara Kerja
1. Pembuatan medium PDA (Potato Dextro Agar) (acumedia)
Larutkan 39 g medium dalam 1 L air bersih (aquades),
kemudian panaskan sampai mendidih selama 1 menit agar
medium benar benar larut, setelah itu autoklaf pada suhu 121 oC
selama 15 menit.
Yang dilakukan pada saat praktikum (Anonim, 2016)
Kupas dan iris kecil kecil kentang kemudian timbang
sebanyak 50 g, lalu panaskan selama 15 20 menit. Saring
menggunakan kain saring, setelah itu tambahkan komponen lain
yaitu agar 5 g dan dextrosa 2,5 g. Kemudian didihkan sampai
WIRI RESKY AMALIA
15020140074

AFRIZAL

13

PEMBUATAN MEDIUM

larut, setelah itu sterilkan di dalam autoklaf suhu 121 0C selama 15


menit. Simpan medium dalam lemari kulkas (medium dan bahan).
2. Pembuatan medium MacConkey Agar (Acumedia)
Larutkan 50 g medium dalam 1 L air bersih (aquades),
kemudian panaskan sampai mendidih selama 1 menit agar
medium benar benar larut, setelah itu autoklaf pada suhu 121 oC
selama 15 menit.
3. Pembuatan medium TSB (Triptyc Soy Broth) (Acumedia)
Larutkan 30 g medium dalam 1 L air bersih (aquades),
kemudian panaskan sampai mendidih selama 1 menit agar
medium benar benar larut, setelah itu autoklaf

pada suhu

121oC selama 15 menit.

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM


WIRI RESKY AMALIA
15020140074

AFRIZAL

14

PEMBUATAN MEDIUM
A. Hasil Praktikum

Kelompok

Medium

TSB

PDA

MacConkey
agar

TEA

Warna
Sebelum Sesudah
Merah
Coklat
kecokelat
pekat
an
Kuning
kuning
keruh
Merah
Merah
kecokelat
bata
an
Kuning
cerah

Kuning
pucat

Kosistensi

kegunaan

cair

Pertumbuhan
bakteri

Medium
padat (agar)

Pertumbuhan
jamur

cair

Pertumbuhan
jamur/bakteri

padat

Pertumbuhan
bakteri /
jamur

B. Pembahasan

Seperti yang telah dijelaskan pada teori umum bahwa medium


adalah sebuah nutrisi atau nutrien yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk tumbuh ataupun berkembang. Adapun pembagian dari medium
secara umum yaitu berdasarkan sifat kimianya (sintesis dan non sintesis),
berdasarkan sifat fisika atau konsistensinya (padat, semipadat, cair), dan
berdasarkan fungsinya (differensial dan selektif).
Telah dilakukan praktikum pembuatan media, dimana kelompok 1
dan kelompok 4 membuat medium non sintesis yaitu Potato Dekstro Agar
dan Tauge Ekstra Agar sedangkan kelompok 2 dan 3 membuat medium
sintesis yaitu Tryptic soy broth dan MacConkey agar. Adapun pembuatan
bahan dilakukan sesuai dengan prosedur setelah melakuka perhitungan
untuk masing masing bahan.
WIRI RESKY AMALIA
15020140074

AFRIZAL

15

PEMBUATAN MEDIUM

Yang pertama adalah TSB (Tryptic soy broth) yaitu salah satu
medum

sintesis.

Sebelum

disterilkan

medium

berwarna

merah

kecokelatan dan setelah disterilkan warnanya menjadi coklat pekat.


Sesuai dengan namanya broth yang artinya cair maka konsistensi dari
medium ini adalah cair.
Medium sintesis selanjutnya adalah MacConkey agar. Sebelum
disterilkan warna medium adalah merah bata dan setelah disterilkan
warnanya berubah menjadi merah kecokelatan. Adapun konsistensi dari
medium ini adalah cair.
Selanjutnya adalah medium PDA (Potato Dextro Agar) yaitu
medum non sintesis yang bahan dasanya dari kentang. Sebelum
disterilkan warna medium adalah kuning dan setelah disterilkan warnanya
berubah menjadi kuning keruh. Adapun konsistensi dari medium ini adalah
padat.
Yang terakhir adalah medium TEA (Tauge Extract Agar), medium
ini juga termasuk medium non sintesis karena bahan dasarnya adalah
tumbuhan tauge. Sebelum disterilkan warna medium adalah kuning cerah
dan setelah disterilkan warnanya berubah menjadi kuning pucat. Adapun
konsistensi dari medium ini adalah padat.
Untuk semua sampel yang telah disebutkan telah disterilisasi
menggunakan autoklaf selama 15 menit, adapun tujuan dari sterilisasi ini
adalah agar medium medium tersebut tidak terkontaminasi oleh bakteri
lain yang tidak dinginkan, karena medium tersebut akan menjadi tempat

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

16

PEMBUATAN MEDIUM

pertumbuhan bakteri yang diinginkan atau yang ingin diteliti. Adapun


fungsi dari medium tersebut ada untuk pertumbuhan jamur dan ada untuk
pertumbuhan

bakteri,

hal

ini

disebabkan

karena

medium

yang

mengandung karbohidrat contohnya PDA dikhususkan untuk medium


pertumbuhan jamur, sedagkan yang mengandung protein dikhususkan
untuk medium pertumbuhan bakteri.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

17

PEMBUATAN MEDIUM
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah

melakukan

praktikum

pembuatan

medium

dapat

disimpulkan bahwa untuk TSB (Tryptic soy broth) sebelum disterilkan


medium berwarna merah kecokelatan dan setelah disterilkan warnanya
menjadi coklat pekat dan konsistensi dari medium ini adalah cair. Untuk
MacConkey agar sebelum disterilkan warna medium adalah merah bata
dan setelah disterilkan warnanya berubah menjadi merah kecokelatan.
Adapun konsistensi dari medium ini adalah cair. Selanjutya PDA (Potato
Dextro Agar), sebelum disterilkan warna medium adalah kuning dan
setelah disterilkan warnanya berubah menjadi kuning keruh. Adapun
konsistensi dari medium ini adalah padat. Dan yang terakhir adalah
medium TEA (Tauge Extract Agar), sebelum disterilkan warna medium
adalah kuning cerah dan setelah disterilkan warnanya berubah menjadi
kuning pucat. Adapun konsistensi dari medium ini adalah padat.
B. Saran
Diharapkan agar asisten pendamping untuk menjelaskan lebih
banyak lagi tentang medium pertumbuhan bakteri dan diharapkan agar
laboratorium mikrobiologi tetap mempertahankan sistem dan aturan yang
berlaku sekarang.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

18

PEMBUATAN MEDIUM
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016, Penuntun Mikrobiologi Farmasi, UMI : Makassar


Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI: Jakarta.
Gandjar, I., 2006, Mikologi Dasar dan Terapan, Obor Indonesia : Jakarta.
Harti, AS., 2015, Mikrobiologi Kesehatan, ANDI : Yogyakarta.
Radji, M., 2010, Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi
dan Kedokteran, EGC: Jakarta.
Sumarsih, S., 2013, Diktat Mikrobiologi Dasar, Universitas Veteran :
Yogyakarta.
Tambayong, J., 2000, Mikrobiologi Untuk Keperawatan, Widya medika :
Jakarta.

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

19

PEMBUATAN MEDIUM
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SKEMA KERJA
Kentang dikupas dan diiris kecil -kecil
50 gr lalu panaskan selama 20 menit
danmasukkan ke dalam gelas kimia

Saring menggunakan kain saring lalu hasil


saringan masukan ke dalam erlenmeyer

Tambahkan Dextrosa 2,5 g

Tambahkan agar 5 g

Panaskan sampai mendidih

Sterilkan dalam autoklaf selama


15 menit

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

20

LAMPIRAN 2. FOTO HASIL PENGAMATAN


1 foto pengamatan medium Tryptic Soy Broth (TSB)

2 Foto pengamatan medium Potato Dextrosa Agar (PDA)

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

PEMBUATAN MEDIUM

21

3 Foto Pengamatan medium MacConkey Agar

4 Foto pengamatan medium TEA (Touge Extract Agar)

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

22

PEMBUATAN MEDIUM
LAMPIRAN 3. PERHITUNGAN
1. PDA 250 mL

250
200 g
= 50 g
1000

Kentang

Dextrosa

250
10 g
= 1000

= 2,5 g

Agar

250
20 g
= 1000

= 5g

LAMPIRAN 4 FOTOCOPY LITERATUR

WIRI RESKY AMALIA


15020140074

AFRIZAL

Anda mungkin juga menyukai