Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menumbuhkan mikroba dan mengembangbiakan mikroba,
diperlukan suatu substrat yang disebut dengan media. Sedangkan media itu sendiri
sebelum dipergunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh
mikroba lain yang tidak diharapkan. Susunan bahan, baik bentuk bahan alami
(seperti tauge, kentang, telur, daging, wortel, dan sebagainya) ataupun bahan
buatan (berbentuk senyawa kimia, organik, ataupun anorganik) yang
dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba dinamakan
media.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana
agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Soni, Ahmad 2010: 8).
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimia, konsistensi,
dan fungsinya. Klasifikasi medium berdasarkan susunan kimianya, yakni, medium
organik, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan organik, medium
anorganik, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan anorganik, medium
sintetik, yaitu medium yang sususan kimiawinya dapat diketahui dengan pasti,
dan medium non-sintetik, yaitu medium yang susunan kimiawinya dapat diketahui
dengan pasti.
Kita tahu bahwa semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk
pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan
untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan
energy yang cdibutuhkan dalam proses kehidupan sel.

Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu


substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum
digunakaan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain

1
yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan
baik di dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang diantaranya bahwa
didalam medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikroba kemudian susunan makanannya,
tekanan osmosis, derajar, keasaman (pH), temperature, sterilisasi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum mengenai pembuatan media PDA dan NA
ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan media PDA dan NA.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Media
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel-nya. Dengan media pertumbuhan juga bisa digunakan
untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi dan membuat kultur murni.
Komposisi media pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan isolasi dan
identifikasi mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing
pembuatan suatu media. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).
2.2 Manfaat dan Fungsi Media
Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia
nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga
berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat
digunakan untuk mempelajari sifat-sifat koloni atau pertumbuhan
mikroorganisme, serta sifat-sifat biokimiawinya. Di dalam laboratorium
mikrobiologi kedokteran media juga dapat digunakan untuk pembuatan antigen,
toksin dan untuk pasasi kuman dengan tujuan perubahan virulensi dan lain-lain.

3
2.3 Jenis-jenis Media
Media untuk kultur bakteri dalam mikrobiologi ada banyak jenisnya dan
dapat menjadi tiga kelompok besar berdasarkan bentuk, komposisi/susunannya,
dan fungsinya:
a. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau
tidaknya bahan tambahan berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau gelatin.
Bentuk media tersebut yaitu:
1. Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini
dapat dibedakan menjadi tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya yaitu,
media tegak, media miring, dan media lempeng. Media tegak
menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai wadahnya, media
miring menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan media
lempeng menggunakan petridish (plate) sebagai wadahnya. Media ini
umumnya digunakan untuk pertumbuhan koloni bakteri atau kapang.
2. Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar
kurang dari yang seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media
menjadi kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair. Umumnya digunakan
untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air dan hidup
anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba.
3. Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat,
umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroalga.
b. Berdasarkan Komposisi/susunannya
Berdasarkan komposisinya media di bagi atas :
1. Media alami/non sintetis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan
alami dimana komposisinya yang tidak dapat diketahui secara pasti dan
biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya seperti: kentang, tepung,
daging, telur, ikan sayur, dsb. Contohnya: Tomato juice agar.
2. Media semi sintesis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan
alami dan bahan-bahan sintesis. Contohnya: Kaldu nutrisi disusun dari
:Pepton 10,0 g, Ekstrak daging 10,0 g, NaCl 5,0 g, dan Aquadest 1000 ml.

4
3. Media sintesis, yaitu media yang disusun dari senyawa kimia yang jenis
dan takarannya diketahui secara pasti. Contohnya : Mac Conkey Agar.
c. Berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, media dapat dibedakan menjadi enam yaitu:
1. Media Basal (media dasar) adalah media yang digunakan sebagai bahan
dasar untuk membuat media lain yang lebih kompleks. Media ini dapat
mendukung pertumbuhan hampir semua jenis mikrobia, contohnya adalah
nutrient broth, kaldu pepton, dsb.
2. Media diferensial adalah media yang bila ditumbuhi oleh mikroba yang
berbeda, mikroba tersebut akan tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat
dibedakan. Contohnya: Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Media
Sulfit Indol Motility (SIM), dsb.
3. Media selektif adalah media yang memungkinkan suatu jenis mikroba
tumbuh dengan pesat, sementara jenis mikroba yang lain terhambat.
Contohnya: Media Salmonella Shigella Agar (SSA), Thiosulphate Citrate
Bile Salt (TCBS), dan sebagainya.
4. Media diperkaya (enrichment) adalah media yang dirancang untuk
mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Media tersebut memiliki
konstituen nutrisi yang mendorong pertumbuhan mikroba tertentu.
Contohnya: kaldu selenit, atau kaldu tetrationat untuk memisahkan bakteri
Salmonella thyposa dari tinja
5. Media uji adalah media yang digunakan untuk identifikasi mikroba,
umumnya ditambah dengan substansi tertentu yang menjadi indikator,
misalnya medium litmus milk.

5
2.4 Nutrient Agar (NA)
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan medium
yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana
medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk
menumbuhkan bakteri
Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan bahan
dasar adalah ekstrak beef dan peptone. Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar
dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient Broth
berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient agar
dan nutrient broth sebagai medium umum. Medium Nutrient Broth (NB)
merupakan medium yang berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair
dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium
untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA.
NA (Nutrient Agar)
a. Memiliki warna coklat tua
b. Memiliki konsistensinya yang berbentuk padat
c. Memiliki susunan kimianya adalah sintetik
d. Merupakan medium untuk pertumbuhan bakteri
NB (Nutrient Borth)
a. Memiliki warna coklat
b. Memiliki konsistensinya yang berbentuk cair
c. Memiliki susunan kimianya adalah sintetik
d. Merupakan medium untuk pertumbuhan bakteri seperti pada medium NA

6
2.5 Potato Dextrose Agar (PDA)
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga
agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur
dan khamir.
Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian seperti
industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA
untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.
Karena fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini
PDA juga banyak digunakan oleh pembudidaya jamur seperti jamur tiram. Untuk
memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur
kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik
untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri.
Pada umumnya, formula komposisi PDA yang cocok untuk pertumbuhan
jamur dan khamir (per liter) yaitu :
 Bubuk kentang/potato starch......................................... 4 gram
 Dextrose........................................................................ 20 gram
 Agar............................................................................... 15 gram
Contoh beberapa mikroorganisme yang dapat tumbuh dengan baik pada
PDA, yaitu :
 Pleurotus ostreatus
 Saccharomyces cerevisiae
 Trichophyton mentagrophytes
Pleurotus ostreatus merupakan nama latin dari jamur tiram. Jamur ini
memiliki ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak
cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering
dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi
dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat,

7
lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor,
besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap
100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen
karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2
mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100
kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk
pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk
para pelaku diet.
Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur yang memiliki banyak sekali
kegunaan. Karena kemampuannya yang dapat memfermentasi glukosa menjadi
alkohol, sejak dulu, jamur sudah ini digunakan untuk membuat minuman anggur
dan bir. Selain digunakan dalam proses pembuatan minuman beralkohol, jamur ini
juga dapat menghasilkan gas CO2 di dalam air yang sangat dibutuhkan oleh
tumbuh-tumbuhan dalam laut.
Trichophyton mentagrophytes merupakan mikroorganisme yang dapat
membuat penisilin/antibiotik.

8
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi yang berjudul “pembuatan media PDA dan NA”
dilaksanakan pada hari kamis, 16 april 2015, pukul 09:30 - 11:10 WIB, bertempat
di laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum mengenai ”pembuatan
media PDA dan NA” ini adalah erlenmeyer 500 ml, timbangan analitik, cawan
petri, media PDA 19,5 gram, media NA 14 gram, magnetik stirrer, aquades,
alumunium foil, autoclave, laminar air flow, plastik perekat, NaOH dan HCl.
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum mengenai pembuatan media PDA dan
NA diantaranya sebagai berikut:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini.
2. Media yang akan di gunakan ditimbang menggunakan neraca analitik,
untuk media PDA diperlukan sebanyak 19,5 gram, dan untuk media NA
diperlukan sebanyak 14 gram
3. Air aquades dimasukkan kedalam erlenmeyer sebanyak 500 ml
4. Media yang telah ditimbang kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer
5. Larutan diaduk hingga homogen menggunakan pipet tetes
6. Agar larutan lebih homogen, maka larutan diaduk menggunakan stirrer,
sebelum menggunakan magnetik srirrer terlebih dahulu magnetik harus
diletakkan stirrer
7. Setelah diaduk hingga homogen, larutan ditutup menggunakan alumunium
foil dan plastik perekat
8. Larutan disterilisasi menggunakan autoclave selama 15 menit
9. Larutan di tuang ke dalam cawan petri untuk menuangkan larutan tersebut
di Laminar Air Flow (LAF) agar larutan yang telah dibuat tidak
terkontaminasi oleh bakteri yang tersebar di udara.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel Hasil

No Gambar Cara kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menimbang NA sebanyak 14
gr.
3. Mengisi erlenmeyer dengan
air 500 ml.

NA 4. Memasukkan media yang


telah ditimbang ke dalam
erlenmeyer.
5. Aduk hingga homogen.
6. Menggunakan stirrer untuk
menghomogenkan.
1
7. Tutup menggunakan
alumunium foil dan plastik
perekat.
8. Sterilkan menggunakan
autoclave selama 15 menit.
9. Tuang ke cawan petri, lalu
menggunakan LAF untuk
membunuh bakteri yang
mengkontaminasi.

1. Menyiapkan alat dan bahan


2 PDA

10
2. Menimbang PDA sebanyak
19,5 gr.
3. Mengisi erlenmeyer dengan
air 500 ml.
4. Memasukkan media yang
telah ditimbang ke dalam
erlenmeyer.
5. Aduk hingga homogen.
6. Menggunakan stirrer untuk
menghomogenkan.
7. Tutup menggunakan
alumunium foil dan plastik
perekat.
8. Sterilkan menggunakan
autoclave selama 15 menit.
9. Tuang ke cawan petri, lalu
menggunakan LAF untuk
membunuh bakteri yang
mengkontaminasi.

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan dua media, yaitu media Nutrient
Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Nutrient Agar (NA) merupakan
suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan
alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan
media yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan
menumbuhkan jamur dan khamir. Setiap media memiliki fungsi masing-masiing
dalam menumbuhkan mikroorganisme. Medium NA memiliki fungsi yakni untuk
mengembangbiakkan bakteri secara umum, sedangkan medium PDA berfungsi
untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan fungi atau jamur. Kedua medium
tersebut sama-sama terbentuk dari medium agar, hanya berbeda jenis nutrisinya.

11
Medium NA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
bakteri, sedangkan medium PDA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan jamur. Menyatakan bahwa sifat-sifat media yang digunakan
untuk faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat,
pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika
sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus.
Pada proses pembuatan media, baik medium NA maupun media PDA
menggunakan magnetik stirrer untuk menghomogenkan agar dengan aquades
selama pemasakan agar. Magnetik stirrer berfungsi sebagai alat penghomogenan
atau pemercepat pelarutan, dan juga mengaduk medium selama sedang
dipanaskan agar tidak terjadi penggumpalan pada saat dipanaskan. Selain itu, hot
plate digunakan untuk memanaskan medium hingga masak dan mempercepat
reaksi yang terjadi pada medium hingga mendidih. Autoclave berfungsi untuk
mensterilkan bahan-bahan dan alat-alat yang tahan terhadap panas dan tekanan
yang tinggi. Pada waktu tertentu, jarum ose digunakan untuk memindahkan
biakan dari satu medium ke medium yang lainnya.
Dalam pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari nutrien media yang
dibuat. Kebanyakan mikroorganisme membutuhkan air. Bahan-bahan yang
terlarut di dalam air yang digunakan mikroorganisme untuk membentuk badan sel
dan memperoleh energi yang berasal dari bahan makanan. Perbedaan antara
medium NA dan medium PDA yaitu terdapat pada nutrien penyusunnya. Karena
itu nutrient ini dinamakan Potato Dextrose Agar.
Pada medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak
terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat
permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini
menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi tidak terjadi kontaminasi
mikroba, sedangkan pada medium yang tidak disterilisasi terlebih dahulu
ditumbuhi oleh mikroorganisme dan terjadi perubahan fisik pada medium
tersebut. Terjadinya perubahan fisik menunjukkan bahwa medium terkontaminan
atau terdapat mikroorganisme. Terjadinya perubahan fisik pada medium ini
disebabkan oleh mikroba yang terdapat pada medium. Hal ini menunjukkan
bahwa medium telah terkontaminasi.

12
Pada praktikum kali ini di perlukan media, yaitu media NA dan PDA,
Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia nutrisi
bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga
berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media juga dapat
digunakan untuk mempelajari sifat-sifat koloni atau pertumbuhan
mikroorganisme, serta sifat-sifat biokimiawinya

13
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
 Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia
 Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan
khamir
 Medium NA memiliki fungsi yakni untuk mengembangbiakkan bakteri
secara umum, sedangkan medium PDA berfungsi untuk menumbuhkan
dan mengembangbiakkan fungi atau jamur.
 NA (nutrient agar) medium yang digunakan sebagai pertumbuhan bakteri
misalkan pada daging.
 PDA (potato dextrose agar) meldium yang digunakan sebagai pertumb
uhan jamur misalkan pada kentang.Pembuatan medium dasar pada jamur
yaitu PDA (potato dextrose agar) pada bakteri menggunakan medium
(nutrient agar).
 Terjadinya perubahan fisik menunjukkan bahwa medium terkontaminan
atau terdapat mikroorganisme. Terjadinya perubahan fisik pada medium
ini disebabkan oleh mikroba yang terdapat pada medium. Hal ini
menunjukkan bahwa medium telah terkontaminasi.
5.2 Saran
Praktikan diharapkan kondusif dan memperhatikan arahan dari asisten
laboratorium supaya pada saat praktikum benar – benar bisa dan memahami apa
yang akan di praktikumkan. Ketelitian mempengaruhi hasil yang akan didapat,
jadi, harus lebih teliti dalam melakukan percobaan yang di ujikan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2007. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta: Erlangga
Dwidjoseputro, S. 1994. Jakarta : Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama
Hastowo. Susyo. 1992. Mikrobiologi. Jakarta : Rajawali
Schtegel. Hans E. 1994. Yogyakarta : Mikrobiologi Umum.Gajahmada University
pers
Michael. 2004. KIMIA untuk SMA KELAS XI 2B. Jakarta : Erlangga
Anonim. 2013. Potato Dxtrose Agar (PDA). http://www.mediaagar.com/. Diakses
tanggal 06 April 2015.
Atlas, Ronald. 2005. Handbook of Media for Environmental Microbiology Second
Edition. USA: Taylor & Francis Group.
Hadioetomo. 1991. Mikrobiologi Dasar. Bandung: Rineka Cipta.
Halim, J. 2002. Alat Pratikum Histologi. Jakarta: EGC.
Soni, Ahmad. 2010. Nutrisi Mikroorganisme dalam Media.
http://AhmadSoni.web.id. Diakses pada tanggal 20 April 2015.
Sudarno. 1994. Ringkasan Biologi. Bandung: Ganeca Excat.
Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit erlangga.

15
LAMPIRAN

Gambar 1 larutan NA Gambar 2 larutan PDA

Gambar 3 magnetic stirrer Gambar 4 Aquades

16
Gambar 5 Media PDA Gambar Media NA

17

Anda mungkin juga menyukai