PENDAHULUAN
Media pertumbuhan bakteri berdasarkan sifat dan fungsinya terbagi menjadi beberapa
kelompok antara lain media transport, media diperkaya, media selektif (selective and
differential media), media pengujian, media perhitungan jumlah dan media umum
(universal media). Sedangkan berdasarkan bahan penyusunnya media dibedakan dua
macam yaitu media sintetis dan media alami. Media sintetis yaitu media yang terdiri
dari bahan-bahan yang telah diketahui komposisinya seperti media nutrient agar. Media
alami yaitu media yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti ekstrak kentang, sari
wortel dan umbi-umbian. Nutrient agar merupakan salah satu media yang paling sering
digunakan dengan komposisi 0,8% protein, 1,2% agar dan sisanya adalah air. Bahan-
bahan yang digunakan tersebut tentunya mengandung nutrisi seperti karbohidrat dan
protein yang dibutuhkan bakteri untuk mendukung pertumbuhannya (Rizky, 2018).
I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II-2
2. Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga
media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang
pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
5. Media diferensial
Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar
karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple
Sugar Iron Agar) yang mampu memilih entrobacteria berdasarkan bentuk, warna,
ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni.
II-3
2.5 Fungsi Media
Menurut Lestari (2018), media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran
nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur
bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain.
Ada beberapa fungsi media, yaitu :
a. Untuk menumbuhkan atau membiakkan mikroorganisme tertentu.
b. Untuk sumber nutrisi mikroorganisme yang dibiakkan.
c. Sebagai tempat pada saat dilakukan isolasi.
d. Untuk menyeleksi mikroorganisme yang diinginkan.
e. Untuk identifikasi
a. Susunan makanan
Unsur-unsur yang diperlukan dalam media meliputi air, sumber karbon, sumber
nitrogen, vitamin, mineral dan gas. Bakteri peka terhadap kekeringan sehingga perlu
air yang cukup sehingga kondisi tetap selalu lembab. Untuk sumber karbon dapat
digunakan senyawa karbon sederhana seperti CO2, CH4 atau senyawa karbon
kompleks seperti gula (misal: glukosa, laktosa, sukrosa dan lain sebagainya).
Senyawa Nitrogen dapat berasal dari senyawa nitrogen sederhana seperti NH3 atau
nitrogen yang lebih kompleks seperti pepton dan asam amino. Mineral yang sering
dibutuhkan dalam media adalah K, Mg, Na, Zn, P, S dan Cl. Beberapa bakteri
membutuhkan vitamin K (misal : Bacteriodes melanogenicus) dan juga gas (misal :
Gonococcus membutuhkan CO2), namun ada juga bakteri tertentu justru mati jika
ada oksigen (bakteri anaerob).
b. Temperatur
Bakteri agar dapat tumbuh optimal membutuhkan suhu tertentu. Umumnya bakteri
patogen membutuhkan suhu sekitar 37°C sesuai dengan suhu tubuh manusia
walaupun ada juga bakteri yang membutuhkan suhu tinggi seperti Camphylobacter
(42°C).
II-4
c. Tekanan osmosis
Secara umum untuk pertumbuhannya, bakteri membutuhkan media isotonik. Apabila
media bersifat hipotonik maka bakteri akan mengalami plasmoptysis dan apabila
bersifat hipertonik, bakteri akan mengalami plasmolysis.
e. Sterilitas
Sterilitas merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan
mikrobiologi, karena bakteri yang diharapkan tumbuh adalah bakteri penyebab. Jika
media yang digunakan tidak steril maka tidak dapat dibedakan apakah yang tumbuh
merupakan bakteri yang dibutuhkan atau hanya sekedar bakteri kontaminan.
II-5
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
Adapun peralatan yang digunakan pada percobaan ini, adalah :
2. Gelas Ukur
Gelas ukur adalah peralatan laboratorium umum yang digunakan untuk mengukur
volume cairan.
3. Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah dari bahan kimia cair dan untuk mengukur
serta mencampur bahan kimia.
5. Spatula
Spatula atau sudip adalah alat yang digunakan untuk mengambil objek.
6. Bunsen
Bunsen adalah sebuah peralatan laboratorium umum yang menghasilkan nyala api
gas tunggal yang terbuka. yang digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi, dan
pembakaran.
III-2
7. Timbangan
Timbangan berfungsi untuk untuk mengukur massa benda atau mengukur takaran
yang tepat dalam percobaan praktikum.
8. Hot plate
Hot plate adalah kompor tanam meja portabel kecil yang dilengkapi satu atau lebih
elemen pemanas dan digunakan di laboratorium untuk melakukan reaksi kimia,
memanaskan sampel, dan untuk berbagai aktivitas lainnya.
9. Batang Pengaduk
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang digunakan untuk
mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboratorium.
III-3
3.1.1 Pelengkap
Adapun alat pelengkap yang digunakan adalah:
1. Aluminium foil
Aluminium foil adalah lembaran logam aluminium tipis yang umumnya dipakai
untuk membungkus berbagai macam barang.
2. Tisu
Tisu adalah sejenis kertas krep ringan yang dapat digunakan untuk berbagai
tujuan, seperti kertas tisu higienis, tisu wajah, handuk kertas, kertas pembungkus,
dan lainnya.
3. Kapas
Kapas adalah perlengkapan yang berfungsi untuk membersihkan suatu benda.
III-4
Gambar 3.11 Kapas
Sumber: K. Tatik Wardayati, 2018
4. Serbet
Serbet digunakan untuk melindungi tangan saat memegang benda yang bersuhu
panas.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, adalah :
3. Aquadest
Ciri-ciri : Berwarna bening, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa.
III-5
3.4 Flowchart Percobaan
Mulai
Sterilisasi
Selesai
III-6
DAFTAR PUSTAKA