Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDIA REAGENSIA
PENGENALAN, IDENTIFIKASI DAN
PENGGOLONGAN MEDIUM

Disusun oleh :
Nama : SAEFULLAH. A
Nim : 2311050093
Kelas : 1 B TLM

PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIC D4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH PURWOKERTO

2023

1
2
BAB .I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutriea) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk
memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang
diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik
(protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk
melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau
nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50%

Semua makhluk hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan


reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk
membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energi
yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium.
Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakan haris dalam keadaan steril
artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan. Agar mikroba
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam medium, maka diperlukan
persyaratan tertentu yaitu diantaranya bahwa di dalam medium harus
terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroba. Oleh karena hal tersebut, maka diadakan praktikum ini
guna menambah keterampilan dan pengetahuan kita mengenai cara pembuatan
medium pertumbuhan mikroba.

Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga


penting untuk memahami sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting
bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksi kimia biasanya
berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak
reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium atau di industri terjadi

3
dalam larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang
mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah
besar disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit
disebut zat terlarut atau solute. Konsentrasi dalam suatu larutan didefinisikan
sebagai jumlah solute yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara, yaitu molaritas,Molalitas,
normalitas, dan sebagainya

Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan.


Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau
lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang
mengandung sebagian besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan
tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila mengandung
sejumlah besar solut, maka konsentrasinya rendah atau encer.

Media tumbuh merupakan media yang dipersiapkan untuk digunakan


sebagai media penumbuh mikroba. Komposisi media tumbuh disesuaikan
dengan mikroba yang akan ditumbuhkan. Berdasarkan bentuknya, media
tumbuh dapat dibagi menjadi cair (broth) dan media padat (agar). Perbedaan
dari kedua media ini yaitu penambahan tepung adalah untuk memadatkan
media. Sedangkan media padat dibagi menjadi tiga macam, yaitu media agar
tegak (deep agar), agar miring (slants agar), dan lempeng agar (plate agar).

1.2. Tujuan Praktikum.


1. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis medium dan mampu
mengelompokkan Medium berdasarkan fasenya, fungsinya, dan
komposisinya.
2. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis medium dengan bahan
Dasar (lab preparation).
3. Mahasiswa mengetahui ciri medium dan bahan dasar yang baik
dan tahu Cara penggunaannya.

4
1.3. Manfaat Praktikum

a. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis medium dan mampu


mengelompokkan Medium berdasarkan fasenya, fungsinya, dan
komposisinya.
b. Mahasiswa dapat dengan mudah membedakan jenis-jenis medium
dengan bahan Dasar (lab preparation).
c. Mahasiswa dapat mengetahui ciri medium dan bahan dasar yang
baik dan tahu Cara penggunaannya.

5
BAB .II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat


kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini,
mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan,
misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan
bidang antariksa (Waluyo, 2009).

Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi


karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca,
Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi. Media tersebut dapat
berbentuk cair, padat, dan semipadat, tergantung mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan (Radji, 2011).

Media yang umum digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di


laboratorium seperti bakteri adalah media Nutrient agar sedangkan media untuk
menumbuhkan jamur adalah saboroud agar, oatmeal agar dan PDA (Potato Dextrose
Agar). Media NA, saboroud agar, oatmeal agar merupakan media instant sedangkan
media PDA merupakan media racikan dari ekstrak kentang meskipun tersedia juga
dalam bentuk instant(Radji, 2011).

Berbagai sumber protein berhasil digunakan sebagai media alternatif


pertumbuhan mikroorganisme (Arulananthan, 2012). Yang menggunakan beberapa
biji dari suku Leguminoseae yaitu kacang tunggak, kacang hijau, kacang kedelai hitam,
dan kedelai untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri seperti Escherichia coli,
Bacillus sp., Staphyllococcus sp., Klebsiella sp.danPseudomonas sp. Selain bakteri,
bahan-bahan tersebut juga dapat digunakan sebagai media pertumbuhan jamur
(Ravimannan, 2014).

6
Media pertumbuhan bakteri juga dapat dibuat dari buah dan sayuran
(Deivanayaki, 2012). Melakukan penelitian tentang media pertumbuhan bakteri dari
sayur-sayuran seperti wortel, tomat, kubis, dan labu. Sayuran-sayuran tersebut
menunjukkan hasil yang cukup baik terhadap pertumbuhan bakteri baik itu pada
medium cair maupun padat. Beberapa buah juga digunakan untuk medium
pertumbuhan bakteri, seperti buah avokad (Farmurewa, 2008) dan buah bit (Al-
Azzauy, 2011).
Selain dari biji-bijian, sayuran. Maupun buah, media pertumbuhan bakteri juga
dapat dibuat dari berbagai jenis umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat. Beberapa
peneliti telah melakukan penelitian tentang media pertumbuhan bakteri dari berbagai
sumber karbohidrat seperti seperti singkong (Kwoseh, 2012), kentang (Martyniuk,
2011), umbi palmirah dan sagu (Tharmila, 2011).

7
BAB .III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Alat Praktikum


1.) Alat :
o Log book
o Alat tulis
o Kamera

3.2. Bahan Praktikum

2.) Bahan :
• Sempel Medium

3.3. Metode Kerja

Cara kerja media reagensia :


1) Acara 1
1. Setiap kelompok mendata dan didokumentasi media yang ada di meja
masing-masing lalu di kelompokan sesuai golongan media.
2. Data yang di tulis meliputi :
a. Nama medium
b. Komposisi
c. Bentuk
d. Resep pembuatan medium per 1L
e. Jenis Media/Golongan
3. Catatat semua medium yang ada di kelas kemudian dilaporkan
2) Acara 2
1. Setiap kelompok membuat 50ml media yang sudah di tentukan
2. Hitung berapa media yang akan di timbang dengan rumus komposisi/1000
x larutan yg akan di buat =...

8
3. Media yang sudah di timbang kemudian di masukan ke dalam beaker
glass
4. Tambahkan aquades sebanyak 50 ml kedalam beaker glass diaduk
5. Beaker glass yang berisi di panaskan hotplate hingga mendidih sambil di
aduk sampai warna media menjadi jernih
6. Tuangkan media kedalam tabung sesuai dengan takaran masing” dan
tutup tabung menggunakan alumunium foil
7. Autoklaf media di suhu 121°selama 15 menit.

9
BAB .IV
HASIL DAN PPEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

10
4.2. Pembahasan

Dari hasil praktikum kali ini mahasiswa jadi mengatahui jenis-jenis


medium dan mampu mengelompokkan medium berdasarkan fasenya, fungsinya,
dan komposisinya, dan mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis medium
dengan bahan dasar (lab preparation) serta dapat mengetahui ciri medium dan
bahan dasar yang baik dan tahu cara penggunaanya, contohnya seperti pada
medium Merek: Nama medium: Nutrient Broth Bentuk medium Granul, termasuk
medium cair Warna: Kuning kecoklatan Berdasarkan fase/fisik: Medium padat
Berdasarkan fungsi/tujuan: Media Universal Komposisi Peptone from meat 5,0,
meat extract 3.0 Prosedur pembuatan Larutkan 8.0 g Nutrient Broth dalam air itu
dititipkan, buang ke dalam wadah yang lebih kecil... Autoklaf 15 menit di 121
derajat celcius, 15 menit.

Yang kedua yaitu SS Agar merk MERCK, bentuk medium Granul


berwarna Coklat, berdasarkan fasenya Granul, padat, berdasarkan fungsinya
Medium Selektif, berdasarkan komposisinya Pepton 10.0:Laktosa 10,0;fiel de
boeuf, de shydrate 8.5:Sitrat de Natrium 10,0;Tiosulfat de Natrium 8.5:Citrate
d’ammonium fer(III). pH 7.0 kurang lebih 0,2 di 25°C. Prosedur pembuatannya:
Benar-benar menangguhkan 60g dalam 1 liter air demineralisasi dengan
memanaskan dalam bak air mendidih atau dalam aliran uap. Jangan
Autoklaf!Dinginkan dengan cepat dan tuangkan piring untuk memberikan lapisan
medium yang tebal.

Yang ketiga yaitu Agar Bacteriological(Agar No.1) merk OXOID,


berdasarkan bentuknya serbuk berwarna putih, berdasarkan fasenya serbuk. Padat,
berdasarkan fungsinya untuk studi MIC anti mikroba dan difusi anti
mikroba.berdasarkan komposisinya Peptone 10.0; Lactose 10,0; Di-potassium
hydrogen phosphate 2,0; Eosin y 0,4; Methylene blue 0,06; Agar 15,0. Prosedur
pembuatannya tangguhkan 37,5 g dalam 1 liter air suling. Didihkan hingga larut
sepenuhnya, sterilkan dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Dinginkan

11
himgga 60°C dan kocok media untuk mengoksidasi biru metilen(yaitu
mengembalikan warna biru) dan untuk menunda endapan yang merupakan bagian
penting dari media ini.
Yang keempat yaitu Stuart Transport Medium, merknya OXOID.
Berdasarkan bentuknya serbuk berwarna putih, berdasarkan fasenya serbuk, padat,
berdasarkan fungsinya Media Transfor, berdasarkan komposisinya sodium
glycerophosphate 10.0:Sodium Thioglycollate 0,5;Calsium Choride 0,1;Cys
Hidroklorida 0,5; Metilen Biru 0,001; Agar 5,0. pH 7.4 kurang lebih 0.2 di 25°C.
Prosedur pembuatannya yaitu tangguhkan 16g dalam Iliter air suling. Hingga
mendidih untuk benar-benar menghilang dan buang dalam botol 7 ml yang di
tutup dengan sekrup. Isi setiap botol sampai penuh, kencangkan tutupnya dan
sterilkan dengan autoclaving pada 121°C selama 15 menit. Ketika cukup dingin
untuk ditangani, campur dengan inversi.

Yang kelima yaitu Eosin Methylene Blue Agar (Levine), merknya


OXOID, berdasarkan bentuknya serbuk berwarna ungu muda, berdasarkan
fasenya yaitu padat, berdasarkan fungsinya Media Selektif, berdasarkan
komposisinya yaitu pepton 10,0;Laktosa 10,0;Di Potasium Hidrogen Fosfat
2.0:Eosin Y 0.4: Metilen Biru 0,06:Agar 15.0. pH 6.8 kurang lebih 0.2 di 25°C.
Prosedur pembuatannya yaitu campur 37,5g dalam 1 liter air destilasi, didihkan
hingga larut sepenuhnya. Sterilisasi dalam autoklaf dengan suhu 121°C selama 15
menit. Dinginkan hingga 60°C dan kocok media untuk mengoksidasi metilen biru
(mengembalikan warna biru) dan menunda endapan yang merupakan bagian
penting dari media ini.

Yang keenam yaitu Blood Agar Base yang bermerk OXOID, berdasarkan
bentuknya yaitu serbuk berwarna krem, berdasarkan fasenya yaitu serbuk, padat,
berdasarkan fungsinya yaitu dapat digunakan dalam isolasi dan penanaman
mikroorganisme patogen. Berdasarkan komposisinya yaitu Lab- Lemco Powder
10,9; Pepton 10,0;Sodium Choride 9,0; Agar 15.0. pH 7.3. Prosedur
pembuatannya yaitu suspensi 40g si 1 liter air suling, masukkan ke dalam wadah
dan didihkan untuk melarutkan. Mensterilkan dengan autoklaf di 121°C selama 15

12
menit. Dinginkan hingga 45-50°C. Untuk blood agar menambahkan 7 darah yang
steril.

BAB .V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Mahasiswa telah mampu mengelompokkan Medium berdasarkan fasenya,


fungsinya, dan komposisinya. Dan dapat mengetahui ciri medium dan bahan dasar
yang baik.

5.2. Saran

Sebaiknya pada saat praktikum praktikan sudah bisa menguasai teknik- teknik atau
cara kerja dari praktikum yang akan dilaksanakan sehingga tidak akan terjadi kekeliruan
yang bisa menghambat jalannya praktikum.

13
DAFTAR PUSTAKA
1. Kurniawan & mulyanto, A. 2019. Buku Panduan Praktikum Media dan
Reagensia TLM Edisi 1. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Purwokerto..
2. Suharta, R. 2015. Laporan Mikrobiologi - Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
UniversitasIndonesia: Jakarta.
3. Alex. 2013. Laporan Mikrobiologi Pembuatan Medium Agar (NA).Gramedia
Jakarta.
4. Hurint, Y. 2015. MikrobiologiJilid! YramaWidya Bandung.
5. Eksakta, R. S. 2011. Laporan Praktikum tentang Bakteri. AyahSinar
Sinanti:Jakarta.

6. Ismail. 2010.Dasar-Dasar Mikrobiologi Djambatan:Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai