PETUNJUK PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN
MODUL 4.1
MASALAH PADA SISTEM DARAH DAN
KEKEBALAN TUBUH
NAMA : ………………………………………………..
NIM/KELOMPOK : ………………………………………………..
ASISTEN : ………………………………………………..
DOSEN PEMBIMBING : ………………………………………………..
BAGIAN MIKROBIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2022
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
KATA PENGANTAR
Mari kita panjatkan segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayahNya. Buku ”Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem Darah
dan Kekebalan Tubuh” ini sebagai pedoman bagi mahasiswa/i dalam melakukan kegiatan
praktikum mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim. Praktikum
diharapkan dapat membantu mahasiswa/i lebih mengenal bidang mikrobiologi kedokteran dan
mikroorganisme yang dipelajari sesuai materi modul.
Tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk membekali mahasiswa/i agar memiliki
kemampuan pemahaman mikroorganisme dalam penegakkan diagnosis secara mikrobiologi.
Kemampuan ini berguna untuk persiapan pelaksanaan penelitian tugas akhir. Adapun tujuan
khusus adalah membuat mahasiswa/i lebih paham tentang mikrobiologi kedokteran dan
mikroorganisme sesuai yang diajarkan dalam kuliah tatap muka. Mahasiswa/i yang telah
menempuh praktikum ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan pemahamannya
terutama di bidang mikrobiologi kedokteran . Petunjuk praktikum ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan
terencana.
Penyusun memahami bahwa buku ”Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah
Pada Sistem Darah dan Kekebalan Tubuh” ini masih jauh dari sempurna, masih perlu dilakukan
perbaikan dan penyesuaian setiap tahunnya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan selamat
bekerja dan mencoba. Semoga buku petunjuk praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin.
2
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
PERATURAN PRAKTIKUM
3
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
DAFTAR ISI
Judul ………….................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ………………………................................................................................ 2
Peraturan Praktikum …………………………………........................................................ 3
Daftar Isi …………………………...................................................................................... 4
I. Pengenalan Media Kultur Pembiakan Mikroorganisme................................................... 5
II. Uji Sensitivitas Antibiotik.................................................................................……....... 10
III. Pemeriksaan Widal...........................................................................................……....... 13
4
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
Media merupakan suatu bahan yang memiliki kandungan nutrien yang dapat digunakan
untuk pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki kebutuhan berupa nutrien dari
media agar dapat hidup. Media untuk pertumbuhan mikroorganisme harus mengandung semua
nutrien yang dibutuhkan oleh mikroorganisme, mempunyai tegangan osmose, pH pada media
harus sesuai dan tidak mempunyai senyawa yang dapat menghambat atau mematikan
mikroorganisme tersebut. Media yang digunakan harus steril. Media dibedakan berdasarkan
komposisi, konsistensi dan fungsinya, sehingga diperoleh klasifikasi dibawah ini:
1. Berdasarkan Komposisinya
a. Media sintesik : media dengan komposisi yang telah diketahui secara pasti.
b. Media alamiah : media yang belum diketahui komposisinya secara pasti dan biasanya
terdapat di Alam, contohnya wortel, kentang, jagung dsb.
2. Berdasarkan konsistensinya
a. Media cair/ liquid media : media dengan bentuk cair, contohnya Nutrient Borth, Lactose
Broth.
b. Media padat/ solid media : media dengan bentuk padat dengan kandungannya berupa agar-
agar, contohnya Nutrien Agar, Taoge Extract Agar, dll.
c. Media setengah padat/ semi solid media: media dengan kandungan agar-agar, namun
komposisi agar-agarnya hanya setengah dari konsentrasi seharusnya, contoh motility
media.
3. Berdasarkan fungsinya
a. Media pengaya: media yang diberi tambahan senyawa-senyawa/ zat-zat tertentu (misal
darah, serum dll), sehingga dapat menumbuhkan mikroorganisme tertentu.
b. Media selektif: media yang hanya dapat ditumbuhkan oleh mikroorganisme dari kelompok
tertentu, dan menghambat/mematikan mikroorganisme dari jenis yang lain.
Contohnya:
5
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
6
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
buatan di laboratorium. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengisolasi
mikroorganisme, sebagai berikut:
1. Sifat-sifat spesies mikroorganisme yang akan diisolasi
2. Tempat hidup atau asal mula mikroorganisme tersebut.
3. Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme.
4. Teknik menanam, inkubasi dan cara memelihara biakan murni.
5. Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi merupakan biakan murni dan sesuai yang
dimaksudkan.
Pelaksanaan Praktikum
bahan dan alat
Neraca analitik
Media MacConkey
Aquades
Autoklaf
Cawan petri
Kulkas
7
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
Ose bulat
Label/spidol
Plastik warp
Inkubator
a. Pembuatan Media Nutrient Agar
1. Media Nutrient Agar sebanyak 2,8 gram ditimbang dengan neraca analitik dan dipindahkan ke
erlenmeyer, erlenmeyer tersebut diberi aquadest 100 ml.
2. Larutan tersebut dipanaskan sampai mendidih untuk melarutkan media dan ukur pH.
3. Media tersebut dipindahkan ke Cawan Petri.
4. Cawan petri yang berisi media disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
5. Cawan petri yang berisi media telah disterilkan ditunggu hingga memadat.
6. Jika media dalam cawan petri tersebut tidak langsung digunakan dapat disimpan dalam kulkas.
8
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
3. Nama media, tanggal isolasi dan kode isolat dituliskan pada cawan petri menggunakan
label/spidol permanen.
4. Inkubasikan pada suhu (37oC) selama 24 jam. Letakkan cawan petri dalam posisi terbalik untuk
mencegah terjadinya tetesan air hasil kondensasi pada permukaan medium.
5. Cawan petri yang berisi mikroorganisme didalam inkubator dikeluarkan dan diamati bentuk
koloni mikroorganisme tersebut.
9
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
Infeksi bakteri patogen yang menyerang manusia seringkali memerlukan kemoterapi dengan
menggunakan obat antibiotik. Antibiotik adalah suatu sediaan kimiawi hasil sintesis dari bakteri
atau dapat dibuat secara sintetik, yang bersifat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri
patogen. Penggunaan antibiotik tidak dapat dilakukan sembarangan, karena dapat menyebabkan
timbulnya resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik tersebut. Untuk mengetahui antibiotik
yang tepat untuk mengobati infeksi, perlu diketahui dengan tepat jenis antibiotik yang dapat
membunuh patogen tersebut. Uji sensitivitas bakteri patogen terhadap antibiotik dapat dilakukan
setelah mikroba patogen tersebut dapat diisolasi, hal ini akan membantu pengobatan yang tepat.
Pengujian sensitivitas antibiotik dapat dilakukan dengan metode yang relatif sederhana,
namun cukup akurat yaitu dengan metode Kirby-Bauer. Metode ini distandarisasi oleh U.S. FDA
( US Food & Drugs Adminitration) dan Subcommittee on Antimicrobial Susceptibility Testing of
the National Committee for Clinical Laboratory Standards. Sensitivitas bakteri terhadap suatu
antibiotik dinilai dari besarnya zona hambat yang membentuk daerah bening/halo di sekeliling
cakram uji yang mengandung antibiotik dengan konsentrasi tertentu. Zona hambat dipengaruhi
antara lain oleh kemampuan difusi antibiotik ke dalam medium uji, ukuran inokulum bakteri uji,
jenis medium dan beberapa faktor lain.
Pelaksanaan Praktikum
Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
Bahan dan Alat :
Biakan murni E. coli dan B. subtillis dalam medium NB umur 24 jam
Media Mueller Hinton Agar
Antibiotic disk (Oxoid) atau kapsul Antibiotik : Erythromycin untuk Gram positif dan
Streptomisin untuk Gram negatif.
Aqudest steril dalam tabung reaksi
Mikropipet
Tip
Cakram kertas steril berdiameter 1 cm
10
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
11
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
12
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
Salmonella enterica serovar Typhi (S. typhi) dadalah bakteri yang dapat menyebabkan
suatu penyakit sistemik akut yang dapat disebut dengan Demam typhoid. S. typhi merupakan
Gram-negatif dari golongan Enterobaeteriaceae yang bersifat patogen fakultatif intraseluler.
Salmonella juga dapat menyebabkan penyakit salmonellosis. Bakteri ini berbentuk batang,
berflagella, dan bersifat anaerob fakultatif. Bakteri dari golongan Salmonella ini mampu
menyerang hewan dan manusia dengan berbagai tingkat infeksi yang bervariasi, mulai infeksi
ringan yang mengakibatkan diare sampai pada infeksi berat, misalnya demam typhoid.
Penularan demam typhoid melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah
tercemari oleh feses atau urin seseorang yang telah terinfeksi oleh Salmonella enterica serotype
typhi. 4. Periode inkubasi demam typhoid umumnya 8-14 hari. Seseorang dapat menularkan
bakteri tersebut melalui ekskresi feses atau urin yang umumnya diawali pada minggu pertama
setelah munculnya gejala demam typhoid dan berlanjut sampai periode penyembuhan, sekitar 10%
kasus yang tidak diobati akan mengekskresikan bakteri selama 3 bulan setelah munculnya gejala
demam typhoid
Pemeriksaan serologi yang masih dikerjakan pada pasien yang dirawat dengan demam
typhoid di Rumah Sakit adalah tes Widal. Nilai diagnostik tes Widal adalah melihat adanya
kenaikan titer antibodi yang bermakna dalam darah terhadap antigen O (somatik) dan/atau antigen
H (flagellar) Salmonella enterica serotype typhi pada 2 kali pengambilan spesimen serum dengan
interval waktu 10-14 hari.
Pada pemeriksaan uji widal dikenal beberapa antigen yang dipakai sebagai parameter
penilaian hasil uji Widal. Berikut ini penjelasan macam antigen tersebut:
Antigen O
Antigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya terdiri
dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemanasan 100°C selama 2–5 jam, alkohol dan
asam yang encer.
13
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
Antigen H
Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili S. typhi dan berstruktur
kimia protein. S. typhi mempunyai antigen H phase-1 tunggal yang juga dimiliki beberapa
Salmonella lain. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60 C dan pada pemberian
alkohol atau asam.
Antigen Vi
Antigen Vi terletak di lapisan terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi kuman dari fagositosis
dengan struktur kimia glikolipid, akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60 C, dengan
pemberian asam dan fenol. Antigen ini digunakan untuk mengetahui adanya karier.
14
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Modul 4.1 Masalah Pada Sistem
Darah dan Kekebalan Tubuh
15