Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“ UJI PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM DAN ASAM ORGANIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : SHIRJON SULU PASALLI

NIM : B1D221012

KELAS : 21.A

PRODI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Protein adalah zat organic yang mengandung karbon, hydrogen, nitrogen, oksigen,
sulfur, dan fosfor. Protein sangat dibutuhkan oleh organisme dan mikroorganisme dalam
kelangsungan hidupnya. Protein berguna untuk metabolisme sel, perumbukan jaringan dan
lain lain ( Muhsafat, dkk 2015 : 126).

Didalam tubuh manusia terjadi suatu siklus protein yang artinya protein dipecah
menjadi komponen-komponen yang telah lebih kecil yaitu asam amino dan atau peptide
terjadi juga sintesis protein baru untuk mengganti yang lama. Waktu yang diperlukan untuk
mengganti separuh dari jumlah kelompok protein tertentu dengan protein baru disebut harf
time atau waktu penuh dengan jangka hidup protein ( Harti Sri Agnes, 2014 : 133).

Protein didalam tubuh manusia diperoleh dari bahan makanan, baik itu yang berasal
dari hewan maupun tumbuhan. Protein yang berasan dari hewan disebut protein hewani
sedangkan protein yang berasan dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa makanan
yang merupakan sumber protein adalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, dan buah
buahan. Protein dalam makanan yang dikonsumsi manusia akan dipecah menjadi asam asam
amino dalam proses pencernaan dengan bantuan enzim seperti pepsin dan tripsin. Asam asam
amino yang dihasilkan kemudian diserap oleh usus dan dibawa dalam peredaran darah kehati
atau didistribusikan ke jaringan jaringan yang membutuhkan. Selain digunakan dalam
pembentukan sel sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai bahan bakar apabila
keperluan energi tubuh tidak terpenuhi degan karbohidrat dan lemak ( Yazid dan Lisda,
2016).

Oleh karena itu kami melakukan praktikum untuk mengetahui kelarutan protein pada
pelarut tertentu dengan menggunakan beberapa uji seperti uji kelarutan protein, uji
pengendapan protein dengan garam, uji pengendapan protein dengan logam dan asam organik
dan uji ninhidrin.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengetahui pengaruh logam berat dan asam organic terhadap kelarutan
protein ?
C. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui pengaruh logam berat dan asam organic terhadap kelarutan protein

D. Manfaat

Mahasiswa dapat mengetahui dam memhami kelarutan protein pada pelarut tertentu dengan
menggunakan uji pengendapan protein dengan logam dan asam organic dan dapat
mengetahui endapan yang terjadi pada pelarut tertentu.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Protein


Protein adalah suatu polipeptida yang memiliki sekitar 100 sampai 1800 atau
lebih residu asam amino. Dalam protein alamiah terdapat 20 jenis asam amino. Untuk
setiap protein tertentu, urutan dan jenis jenis asam amino penyusunnya sangat
spesifik. Suatu protein yang hanya tersusun dari asam amino penyusunnya
mengandung gugus kimia lain yang disebut dengan protein sederhana, contohnya
enzim ribonuclease dan kimotripsinogen. Namun, banyak protein yang mengandung
bahan bahan lain selain asam amino, seperti derivate vitamin, lipid atau karbohidrat.
Protein ini disebut protein konjugasi. Bagian protein yang bukan asam amino disebut
gugus prostetik, contohnya lipoprotein yang mengandung lipid dan glikoprotein yang
megnadung gula ( Yazid dan Lisda, 2016).
Protein adalah sumber suatu asam amino yang mengandung unsur karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen yang tidak dimilki oleh lemak atau karbohidrat ( Harti Sri
Agnes, 2014).
Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pada asupan dan
transportasizat zat gizi. Kekurangan protein yang terus menerus akan menimbulkan
gejala yaitu pertumbuhan kurang baik, daya tahan tubuh menurun, rentan terhadap
penyakit , daya kreatifitas dan daya kerja merosot, mental lemah dan tingkat
kecukupan asupan protein akan mempengaruhi status gizi. Berat badan memiliki
hubungan yang linear dengan tinggi badan, dalam keadaan normal bertambahnya
berat badan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu
( Salawati Lisa, dkk, 2014)
Protein memiliki peranan penting didalam tubuh diantaranya sebagai pemberi
tenaga dalam keadaan energy kurang tercukupi oleh karbohidrat dan lemak yang
menghasilkan sekitar 9 sampai 9,3 kalori, selain memiliki kandungan lemak yang
cukup tinggi ikan kembung juga mengandung omega 3 tertinggi pada jenis ikan local
( Damayanti, dkk, 2017 : 20).

B. Tinjauan Umum Uji Pengendapan Protein dengan Logam dan Asam Organik
Logam adalah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki
ikatan logam. Logam merupakan salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan
oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam kimia,
sebuah logam atau metal adalah material yang biasanya keras tak tembus cahaya,
berkilau, dan memiliki konduktivitas listrik dan termal yang baik. Logam umumnya liat
—yaitu dapat ditempa atau ditekan permanen hingga berubah bentuk tanpa patah atau
retak—dan juga fusibel dan ulet ( Lehninger, 1982).
Asam organik adalah senyawa organik yang mempunyai derajat keasaman. Asam
organik yang paling umum adalah asam alkanoat yang memiliki derajat keasaman dengan
gugus karboksil -COOH, dan asam sulfonat dengan gugus -SO₂OH mempunyai derajat
keasaman yang relatif lebih kuat ( Lehninger, 1982).
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Prinsip Percobaan

Sebagian besar protein dapat diendapkan dengan penambahan asam organic seperti
asam pikrat, asam trikloroasetat, dan asam sulfosalisilat. Penambahan asam asam tersebut
menyebabkan pembentukan garam proteinat yang tidak larut.

Asam trikloroasetat ( trichloroacetic acid, TCA ) biasanya dipakai untuk


deproteinisasi ( penyngkiran protein ) suatu bahan, sedangkan asam sulfosalisilat sering
dipakai untuk melacak protein dalam urin patologis. Selain itu, protein juga dapat mengalami
denaturasi irreversible dengan logam logam berat, seperti Cu2+, Hg 2+, atau Pb2+ yang
menyebabkan pengendapan protein.

B. Lokasi Dan Waktu Percobaan

Hari / Tanggal : Kamis, 7 April 2022

Pukul : 13.00 – selesai

Tempat : Laboratorium Kimia DIII Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Megarezky

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT

 Tabung Reaksi
 Pipet Tetes
 Pipet Ukur
 Rak Tabung
 Gelas Kimia
 Botol Coklat

BAHAN

 Asam Sulfosalisilat
 Larutan Pb Asetat 5 %
 Larutan CuSO4 5 %
 Larutan Albumin

D. PROSEDUR KERJA

1. Pra Analitik

Larutan CuSO4 5 %

 Timbang CuSO4 sebanyak 5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan BaCL2 5 %

 Timbang BaCL2 sebanyak 5 garam


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan CaCL2 5 %

 Timbang CaCL2 sebanyak 5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan MgSO4 5%

 Timbang MgSO4 sebanyak 5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli
Larutan NaCL 5 %

 Timbang NaCL2 sebanyak 5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan HCL 10 %

 Teteskan HCL sebanyak 10 ml


 Tambahkan aquades sebanyak 90 ml
 Aduk hingga rata
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan H2O2 3 %

 Timbang H2O2 sebanyak 5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan Gelatin

 Timbang gelatin sebanyak 2,5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 50 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Asam Trikloroasetat (TCA) 10 %

 Teteskan asam Trikloroasetat sebanyak 5 ml


 Tambhakan aquades sebanyak 45 ml
 Homogenkan
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah diberi label
Pereaksi Ninhidrin 0,1 %

 Timbang ninhidrin sebanyak 5 gram


 Pindahkan kedalam gelas kimia
 Tambahkan aquades sebanyak 100 ml
 Aduk hingga larut
 Pindahkan kedalam botol coklat yang telah dilabeli

Larutan Albumin

 Tambahkan putih telur kedalam gelas kimia


 Tambahkan aquades secukupnya
 Homogenkan
 Pindahkan kedalam botl coklat yang telah dilabeli

2. ANALITIK

 Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan masukkan 2 ml larutan albumin kedalam
masing masing tabung
 Secara berturut turut pada tabung 1, 2 dan 3 tamhkan 10 tetes larutan asam
sulsosalisilat 5 %, CuSO4 5 % dan Pb Asetat 5 %
 Kocok setiap tabung dan amati perubahan yang terjadi.

3. PASCA ANALITIK

 Setelah sampel diuji dilakukan proses dokumentasi serta catat hasil reaksi yang telah
diamati.
 Tabung reaksi, pipet tetes dan alat lainnya dibersihkan serta dikeringkan terlebih
dahulu sebelum di simpan pada tempatnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan

1. Tabel Pengamatan

Tabel Pengamatan Larutan Albumin

No Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


1. Larutan Albumin 2 ml 2 ml 2 ml
2. Asam Sulfosalisilat 5 % 10 tetes - -
3. CuSO4 5 % - 10 tetes -
4. Pb Asetat 5 % - - 10 tetes
5. Hasil : endapan ada atau tidak Bening dan Putih tidak ada Biru dan
ada endapan tidak ada endapan berendapan
endapan

2. Gambar Sampel yang direaksikan dengan Pereaksi

No Sampel yang Diuji Gambar


1. Albumin +Asam Sulfosalisilat 5 %

2. Albumin + CuSO4 5 %

3. Albumin + Pb Asetat 5 %
B. Pembahasan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ketika larutan albumin
direaksikan dengan Asam Sulfosalisilt tidak menghasilkan endapan dan mempunyai warna
bening, ketika larutan albumin direaksikan dengan Larutan CuSO 4 5 % tidak menghasilkan
endapan dan mempunyai warna putih dan ketika larutan Albumin direaksikan degan Pb
Asetat 5 % akan menghaslkan warna biru dan mempunyai endapan.
BAB V

KESIMPULAN

Pada percobaan uji pengendapan protein dengan logam dan asam organic disimpulkan
bahwa larutan albumin sebagai sampel di reaksikan dengan CuSo4 5%, dan Pb asetat 5%
membentuk endapan yang sempurna, sedangkan untuk pereaksi asam sulfosalisilat tidak
membentuk endapan sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, dkk, Vol 1x, 2017. Analisis Kandungan Otak Otak Ikan Kerubung ( Rastellinger
Brachyorna) Subtitusi Buah Lamun ( enhalus acoroldes ) sebagai Alterna Tif
Perbaikan Gizi di
Masyarakat, Makassar, FKIK UIN ALAUDDIN.

Harti Sri Agnes, 2014. Biokimia Kesehatan, Yogyakarta, Nurmed.

Lehninger , 1982. Dasar Dasar Biokimia, Jakarta : Erlangga.

Muhsafat Ode La, dkk, dkk, Vol 20, 2015. Aniger, Ampas Sagu, Asam Amino, Urea, Zeolet.

Salawati Liza, dkk, Vol 14, Pengaruh Asupan Protein Terhapat Perbaikan Status Gizi Balita
yang Menderita Infeksi Saluran Pernapsan Akut, Aceh, University Syiah Kuala Banda
Aceh

Anda mungkin juga menyukai