Kelompok 5
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karuniaNya
yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penelitian bagi yang
membacanya sehingga dapat memberikan kemudahan apabila melakukan sebuah penelitian.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah
membimbing kami dan teman-teman yang telah membantu dan memberikan kami motifasi
sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan saran-saran dari teman-teman yang
bersifat membangun sehingga makalah ini dapat mendekati kesempurnaan.
Penyusun
Kelompok 5
BAB I
Pendahuluan
PEMBAHASAN
Studi Kohort adalah studi yang mempelajari hubungan antara faktor risiko dan
efek (penyakit atau masalah kesehatan), dengan memilih kelompok studi berdasarkan
perbedaan faktor risiko. Kemudian mengikuti sepanjang periode waktu tertentu untuk
melihat berapa banyak subjek dalam masing-masing kelompok yang mengalami efek
penyakit atau masalah kesehatan.
Studi kohort dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Studi kohort prospektif
Studi kohort disebut prospektif apabila faktor risiko, atau faktor penelitian
diukur pada awal penelitian, kemudian dilakukan follow up untuk melihat kejadian
penyakit dimasa yang akan datang. Lamanya follow up dapat ditentukan berdasarkan
lamanya waktu terjadinya penyakit.
Pada studi kohort prospektif, dapat dibedakan menjadi studi kohor prospektif
dengan pembanding internaldan eksterna. Studi kohort prospektif dengan pembanding
interna, kohort yang terpilih sama sekali belum terpapar oleh faktor risiko dan belum
mengalami efek, kemudian sebagian terpapar secara alamiah lalu dilakukan deteksi
kejadian efek pada kedua kelompok tersebut
Studi kohort prospektif dengan pembanding eksternal, ada kelompok yang
terpapar faktor risiko namun belum memberikan efek dan kelompok lain tanpa
paparan dan efek
2. Studi kohort retrospektif
Pada studi kohort retrospektif, faktor risiko dan efek atau penyakit sudah
terjadi dimasa lampau sebelum dimulainya penelitian. Dengan demikian variabel
tersebut diukur melalui catatan historis.
Prinsip studi kohort retrospektif tetap sama dengan kohort prospektif, namun
pada studi ini,pengamatan dimulai pada saat akibat (efek) sudah terjadi. Yang
terpenting dalam studi retrospektif adalah populasi yang diamati tetap memenuhi
syarat populasi kohort, dan yang diamati adalah faktor risiko masa lalu yang
diperoleh melalui pencatatan data yang lengkap. Dengan demikian, bentuk
penelitian kohort retrospektif hanya dapat dilakukan, apabila data tentang faktor risiko
tercatat dengan baik sejak terjadinya paparan pada populasi yang sama dengan
efek yang ditemukan pada awal pengamatan.
Insiden Penyakit
Sakit Tak Sakit Jumlah
Positif + (a) - (b) a+b
Pemajanan Negatif + (c) - (d) c+d
Jumlah a+c b+d N
Risiko kelompok terpajan : a/(a + b) = m
Risiko tidak terpajan : c/(c + d) = n
Perhitungan Risiko Relatif = m / n Risiko Atribut = m - n
Contohnya : Penelitian untuk menentukan adanya hubungan antara peminum
alkohol dengan terjadinya stroke
Dalam penelitian ini dikumpulkan sebanyak 4.952 orangn peminum alkohol dan
2.916 orang bukan peminum alkohol. Dilakukan pengamatan pada kedua
kelompok selama 12 tahun dan diperoleh hasil berikut.
Dari 4.952 peminum ditemukan 197 orang menderita stroke dan dari 2.916 bukan
peminum terdapat 93 orang menderita stroke. Temuan tersebut dapat disajikan
dalam bentuk tabel kontingensi 2 x 2 sebagai berikut.
STROKE
+ - Jumlah Resiko
+ 193 2.723 2.916 0,066
Peminum - 93 4.859 4.952 0,018
Jumlah 286 7.582 7.868
Penutup
3.1 Simpulan
Studi kohort prospektif adalah apabila faktor risiko, atau faktor penelitian
diukur pada awal penelitian, kemudian dilakukanfollow up untuk melihat
kejadian penyakit dimasa yang akan datang. Studi kohort retrospektif, adalah
apabila faktor risiko dan efek atau penyakit sudah terjadi dimasa lampau.
Kekuatan dari studi kohort adalah dapat menetapkan urutan waktu kejadian,
dapat menghitung dengan akurat jumlah paparan yang dialami populasi.
Kelemahannya adalah tidak efisien dan praktis untuk mempelajari kasus
yang langka, mahal, dan membutuhkan banyak waktu.
Studi kohort memiliki karakteristik, bersifat observasional, pengamatan
dilakukan dari sebab ke akibat, terdapat kelompok kontrol, terdapat hipotesis
spesifik , sumber datanya menggunakan data sekunder pada studi
retrospektif.
Tahapan melakukan studi kohort, yaitu merumuskan pertanyaan penelitian
dan hipotesis, menentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar,
menentukan sampel, melakukan pengambilan data dan pencatatan, mengolah
dan menganalis data hasil penelitian.
3.2 Saran