dikelompokkan menjadi dua, yakni perilaku kelompok atau segmen orang yang
sehat dan kelompok orang yang sakit. Perilaku segmen orang sehat adalah
sakit adalah, bagaimana mereka supaya sembuh dari sakit dan menjadi pulih
lain ini lebih dikenal dengan pelayanan kesehatan atau penyedia pelayanan
masyarakat yang sehat maupun yang sakit ini disebut “client”, “consumer”,
kesehatan, dalam menyediakan data atau informasi yang bermanfaat bagi upaya
a. Manajerial:
Kepemimpinan
Kemampuan merencanakan.
kemampuan:
masyarakat atau “client” ini harus dibentuk atau dikondisikan sejak petugas
dalam proses pendidikan tenaga kesehatan pun, perilaku mereka sudah dapat
dideteksi. Oleh sebab itu, penelitian terhadap calon tenaga kesehatan, yang
a. Motivasi
mereka motif memilih pendidikan calon tenaga kesehatan itu antara lain,
kalau sudah lulus, probabilitas untuk diterima besar, atau karena tidak
diterima dipilihan utamanya. Akibatnya dari motivasi para calon atau
b. Proses pembelajaran:
3. Perilaku masyarakat
yang sakit. Namun demikian, dua kelompok masyarakat sehat dan sakit ini
dilapangan tidak dapat dibedakan seperti warna “hitam” dan “putih”. Sebab
di antara kedua kelompok ini selalu ada daerah abuabu (grey area). Misalnya
kelompok yang sudah beresiko, misalnya: ibu hamil, ibu menyussui, bayi
dan balita, kelompok usia lanjut (lansia), dan sebagainya. Demikian juga diri
kelompok masyarakat yang sakit ini, ada kelompok yang sudah memang
benar-benar sakit, tetapi ada kelompok yang belum sakit tetapi sudah
kesehatan mereka. Oleh sebab itu perilaku ini secara rinci mencakup
(preventif).
sehat supaya tetap sehat (terhindar dari penyakit) dan bahkan lebih
ini:
dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain: nasi, mie atau roti,
lauk pauk (tahu, tempe, ikan, ayam, dan sebagainya), sayur
yang dimiliki.
atau minum jamu baik yang dibuat sendiri atau beli di warung.
juga minum obat paten yang dibeli toko obat atau apotek.
resep).
bawah ini:
sebagainya).
Seperti telah diuraikan pada bagian lain buku ini, bahwa domain atau ranah
1. Pengetahuan:
Adalah hal apa yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan
sehat dan sakit atau kesehatan, missal: tentang penyakit (penyebab, cara
penularan, cara pencegahan), gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan,
2. Sikap:
hal yang terkait dengan kesehatan, sehat-sakit dan faktor yang terkait
3. Praktek (tindakan):
Adalah hal apa yang dilakukan oleh responden terhadap terkait dengan
A. Metoda pengukuran
apabila kita akan menliti pengetahuan ibu-ibu tentang imunisasi dasar bagi
anak balita, maka sudah barang tentu kita akan mengukur sejauh mana
tergantung dari beberapa hal antara lain: domain atau ranah perilaku yang
1. Pengukuran pengetahuan:
a. Penelitian Kuantitatif :
b. Penelitian Kuantitatif
antara lain:
Wawancara mendalam:
sejelas-jelasnya.
Diskusi Kelompok Terfokus (DKT):
2. Pengukuran sikap
a. Kuantitatif:
Wawancara:
tertulis.
b. Kualitatif
Wawancara mendalam:
(wawancara atau angket), pengukuran sikap juga dapat dilakukan melalui metode
pengamatan atau observasi. Metode observasi untuk mengukur sikap ini dapat
Misalnya untuk mengetahui sikap orang terhadap penyakit kusta. Kepada orang
tersebut.
2. Nonverbal
Seperti pada contoh diatas, di mana kepada seseorang ditayangkan gambar atau
sikap berarti menggali pendapat atau penilaian orang terhadap objek yang berupa
terlebih dahulu kita lihatkan beberapa konsep tentang sikap yang dapat dijadikan
2. Sikap dilihat dari individu yang menghubngkan efek yang positif dengan
objek) (Edward)
3. Sikap merupakan penilaian dan atau pendapat terhadap individu objek
(Licker). Oleh sebab itu, mengukur sikap biasanya dilakukan dengan hanya
Beberapa hal atau kriteria untuk mengukur sikap, maka perlu diperhatikan hal-
Cara mengukur sikap dapat dilakukan melalui wawan cara dan atau observasi,
54321
Contoh lain:
3, bila setuju
Pertanyaan Pendapat/penilaian
HIV/AIDS.
maupun melalui pihak ketiga. Secara garis besar mengukur perilaku terbuka
a. Langsung:
dibuat lembar titik atau (check list), misalnya: jenis makanan yang
b. Tidak langsung:
Oleh sebab itu metoda pengukuran secara tidak langsung ini dapat
atau tindakan beberapa waktu yang lalu. Lamanya waktu yang diminta
untuk diiingat responden, berbeda-beda. Untuk perilaku makan atau
asupan makanan, oleh para ahli gizi telah ditetapkan 24 jam, maka
ahli gizi. Bahwa kecermatan mengingat jumah dan jenis makanan yang
untuk perilaku-perilaku yang lain sangat relatif, oleh sebab itu batas
2) Melalui orang ketiga atau orang lain yang “dekat” dengan subjek atau
responden:
yang diamati adalah hasil dari perilaku kebersihan diri tersebut, antara
a. Motivasi