Anda di halaman 1dari 6

Tugas AK KES

1. Sebutkan dan jelaskan tiga pendekatan perencanaan?


2. Sebutkan dan jelaskan tiga teknik perencanaan prestasi kesehatan?
3. Jelaskan Pengertian Perencanaan Teknologi Kesehatan dalam kegiatan Promotif,
PreventiF, Kuratif, dan Rehabilitatif?
4. Jelaskan penilaian kualitas kesehatan (assessment quality of health)?
5. Sebutkan dan Jelaskan pembuatan draf rencana yang diajukan?

Dalam dunia kesehatan dikenal istilah promotif, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif. Arti sederhana dari istilah promotif adalah peningkatan, preventif
berarti pencegahan, kuratif berarti penyembuhan, sedangkan rehabilitatif
mempunyai arti pemulihan.
Berikut penjelasan berkaitan dengan istilah promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif dalam dunia kesehatan :

1. Pengertian Promotif

Istilah promotif diartikan sebagai "peningkatan", hal tersebut tidak terlepas dari asal
mula digunakannya istilah promotif itu sendiri. Promotif atau promosi kesehatan
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris promotion of health.

Istilah ini muncul dari terjemahan lima tingkatan pencegahan (five levels of
prevention) yang dijelaskan dalam buku yang berjudul "Preventive Medicine For The
Doctor In His Community" karangan dari H.R. Leavell dan E.G. Clark.

Promotion of health yang terjemahan aslinya adalah promosi kesehatan, merupakan


tingkatan pencegahan pertama, yang oleh para ahli Kesehatan Masyarakat di
Indonesia diartikan sebagai peningkatan kesehatan. 

Hal ini dikarenakan makna yang terkandung di dalam istilah promotion of health
tersebut adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu dengan melaui asupan gizi
seimbang, olah raga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat,
tidak terserang penyakit.

• Hubungan antara istilah peningkatan kesehatan dan istilah promosi kesehatan


dijelaskan oleh H.R. Leavell dan E.G. Clark dalam bukunya disebutkan, selain melalui
peningkatan gizi, peningkatan kesehatan juga dapat dilakukan dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada individu dan masyarakat
• Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan untuk membantu indivudu, kelompok
atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan atau perilakunya, untuk mencapai
kesehatan secara optimal.

Sedangkan WHO (World Health Organization) yang merupakan organisasi kesehatan


dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merumuskan promosi kesehatan
sebagai perluasan makna dari pendidikan kesehatan, sebagai berikut. 

Promosi kesehatan adalah proses untuk kemampuan masyarakat dalam memelihara


dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna,
baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya.

2. Pengertian Preventif

Istilah preventif diartikan sebagai "pencegahan". Yang dimaksud dengan preventif


kesehatan atau upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya melakukan berbagai
tindakan untuk menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan yang
mengancam diri kita sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang.

Usaha pencegahan suatu penyakit lebih baik dari pada mengobati, hal ini
dikarenakan usaha pencegahan suatu penyakit akan memunculkan hasil yang lebih
baik dan biaya yang lebih murah.

Menurut H.R. Leavell dan E.G. Clark usaha pencegahan (preventif) penyakit dapat
dilakukan dalam lima tingkatan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pada Masa Sebelum Sakit, yaitu dengan


a) mempertinggi nilai kesehatan (health promotion).
b) memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (specific protection).
2. Pada Masa Sakit, yaitu dengan :
a) mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal, serta mengadakan
pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt treatment).
b) pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
kemampuan bekerja yang diakibatkan oleh suatu penyakit (disibility limitation).
c) rehabilitasi (rehabilitation).

3. Pengertian Kuratif

Istilah kuratiff diartikan sebagai "penyembuhan". Yang dimaksud dengan kuratif


kesehatan atau upaya kesehatan kuratif adalah suatu upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan.
Upaya kesehatan kuratif juga dapat diartikan sebagai usaha medis yang dilakukan
untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit yang diderita seseorang.
Termasuk dalam tindakan ini adalah mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada
tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera.

Tujuan utama dari usaha pengobatan (kuratif) adalah pengobatan yang setepat-
tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai
penyembuhan yang sempurna dan segera.

Upaya kuratif cenderung bersifat reaktif, maksudnya upaya kesehatan kuratif


umumnya dilakukan setelah adanya suatu penyakit atau setelah masalah datang.
Upaya kesehatan kuratif ini juga cenderung hanya melihat dan menangani penderita
penyakit lebih kepada sistem biologis-nya saja.

Dengan kata lain penderita hanya dilihat secara parsial, padahal sebagai manusia
seutuhnya, kesehatan seseorang tidak hanya sebatas pada sistem biologis saja tetapi
meliputi juga kesehatan psikologis dan sosial.

4. Pengertian Rehabilitatif

Istilah rehabilitatif  diartikan sebagai "pemulihan". Yang dimaksud dengan


rehabilitatif kesehatan  atau upaya kesehatan rehabilitatif adalah suatu upaya
maupun rangkaian kegiatan yang ditujukan kepada bekas penderita (pasien yang
sudah tidak menderita penyakit) agar dapat berinteraksi secara normal dalam
lingkungan sosial.

Usaha rehabilitatif ini memerlukan bantuan dan pengertian dari seluruh anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (bekas
penderita), sehingga memudahkan mereka (bekas penderita) dalam proses
penyesuaian dirinya dalam masyarakat dengan kondisinya yang sekarang ini.

Rehabilitasi bagi bekas penderita terdiri dari hal berikut. 

• Rehabilitasi fisik, yaitu agar penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.


• Rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam
hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan.
• Rehabilitasi sosial vokasional, yaitu agar bekas penderita menempati suatu
pekerjaan atau jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya.
• Rehabilitasi aesthetis, yaitu usaha yang dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan dari bagian anggota tubuh, walaupun fungsinya tidak bekerja seperti
anggota tubuh aslinya.
Yang dimaksud dengan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sebagai
pendekatan pelayanan kesehatan tersebut di atas, dijelaskan dalam ketentuan Pasal
1 angka 12 sampai dengan angka 15 Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009, yaitu
sebagai berikut. 

• Pelayanan kesehatan promotif, yaitu suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan.

• Pelayanan kesehatan preventif, yaitu suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu


masalah kesehatan/penyakit.

• Pelayanan kesehatan kuratif, yaitu suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

• Pelayanan kesehatan rehabilitatif, yaitu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

https://www.timesindonesia.co.id/glutera-news/271500/arti-promotif-
preventif-kuratif-dan-rehabilitatif-dalam-dunia-kesehatan

Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) adalah proses menghitung dan


membandingkan perkiraan biaya dengan manfaat/peluang yang menjadi acuan penting
dalam pembuatan keputusan. Terkadang, nilai ini direpresentasikan sebagai rasio.
Analisis biaya dan manfaat merupakan metodologi yang banyak digunakan dalam
melakukan analisis investasi kesehatan. Dalam konsep dasar pembiayaan kesehatan, ada
dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya kesehatan secara keseluruhan
(total cost) dan biaya satuan per pasien (unit cost). Analisis mengenai biaya satuan dalam
kaitannya dengan faktor-faktor lain yang memengaruhinya dapat dilakukan dengan
menggunakan unit pelayanan kesehatan sebagai unit analisis. Metode kuantitatif yang dapat
digunakan adalah (1) analisis payback (payback period), (2) analisis net present value, (3)
return of investment (ROI)

Contoh imunisasi anak sebuah hipotesis analisis biaya manfaat untuk program imunisasi
anak-anak mengakibatkan hal berikut:
 manfaat moneter sebesar Rp. 2.100.000 per tahun
 biaya moneter menjalankan program sebesar Rp. 700.000 per tahun
 sebuah rasio manfaat biaya sebesar Rp.2.100.000/Rp.700.000
 Dinyatakan sebagai manfaat untuk jatah biaya 3:1
Keuntungan dari penggunaan analisis manfaat dan biaya dalam penentuan program
pemerintah ialah terjaminya penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efisien, sebab
program-program pemerintah di evaluasi dengan memperhitungkan keadaan perekonomian
sehingga dapat meningkatkan penggunaan faktor-faktor produksi. Efesiensi juga terjamin
karena sumber-sumber ekonomi yang di gunakan dalam proyek-proyek sama efesiensinya
dengan sektor swasta. 
   
Kelemahan analisis biaya yang besar untuk tujuan evaluasi proyek-proyek pemerintah
adalah karena analisis ini membutuhkan perhitungan manfaat secara kuantitatif, sedangkan
banyak proyek-proyek pemerintah yang tidak dapat di ukur  manfaatnya secara kuantitatif.

Sumber : EKSI4421/ Laboratorium Akuntansi Kesehatan, Modul 2 KB2

Teknologikesehatanadalahmekanismedimanasumberdaya yang langka dikombinasikan


untukmenghasilkankesehatanperbaikanbagiindividudanpopulasi
•Teknologikesehatanterdiridaripromosikesehatan, pencegahanpenyakit, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasidanaktivitasperawatan.
 
PenggolonganPerencanaanTeknologiKesehatansbb :
1.Promotif :
•Pemberianinformasiataupesankesehatanuntukmeningkatkanpengetahuandandansikaptenta
ngkesehatanuntukmewujudkanperilakusehat.

Penyampaianmenggunakanteknologiseperti media danalatbantuperaga.


Dapatberupaalatbantulihat, alat bantu dengarsertaalat bantu dengardanlihat
2.Preventif :
•Masihkurangdipahamiolehmasyarakat
•Preventifadalahupayatidaksekedarpenyebuhan,
tetapilebihkepadapencegahantimbulnyapenyakitsertamempertinggiderajatkesehatanmasyar
akat.
Preventifdilakukansupaya penyakittidakbertambahparah,
danmemberantaspenyakitmenular. 
3.Kuratif :
•Pengobatanuntukpenyembuhanpenyakit,
pengutanganpenderitaandanpengendalianpenyakit.
•Kalanganmedisperlumenambahdanmengasahkemampuandalambidangteknologi yang
berkembang
4.Rehabilitatif :
•Serangkaiankegiatanuntukmengembalikanbekaspenderita kedalam masyarakat sehingga
berfungsilagisebagai anggotamasyarakat layaknya manusia yang sehat pada umumnya.

Assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai upaya untuk mengetahui, memahami,
mengevaluasi, mengindividualisasi, atau memetakan persoalan dan potensi dalam rangka
memecahkan suatu masalah. Gagasan penggunaan assessment pertama kali dijelaskan dalam
metode casework meski istilah yang dipergunakan untuk assessment adalah social diagnosis sesuai
dengan judul teks pada metode pekerjaan sosial dari Mary Richmond (1917).
1) Pembuatan draf rencana yang diajukan
Tahap awal penyusunan dokumen perencanaan kesehatan dimulai dengan pekerjaan
penyusunan draf rencana kesehatan. Berikut adalah garis besar rencana kesehatan yang dapat
diusulkan.
a. Pernyataan pengenalan pada anteseden rencana kesehatan dan metode belajar mengajar
yang diikuti.
b. Penjelasan tujuan utama dan kebijakan kesehatan pemerintah.
c. Penjelasan lebih perinci tujuan' kesehatan dengan indikasi angka perkiraan tingkat
kesehatan dan evaluasi kriteria masa depan.
d. Penjelasan tentang bagaimana dan di mana rencana kesehatan selaras dengan rencana
pembangunan ekonomi dan sosial.
e. Deskripsi perinci tentang program dan kegiatan kesehatan dengan pengenalan singkat dari
situasi yang ada dan kebutuhan jangka panjang serta catatan mengenai keuangan yang
diperlukan.
f. Deskripsi metode dan sarana kesehatan yang diusulkan untuk digunakan dalam
melaksanakan rencana kesehatan tersebut.
2) Konsultasi dan adopsi draf perencanaan
Fitur yang paling menonjol dari fase kedua yang diusulkan sebagai berikut.
a. Publikasi
Jika draf rencana kesehatan melayani tujuan serta untuk dipahami dan diterima, pengaturan
harus dilakukan untuk memublikasikan itu seluas mungkin dengan menggunakan media
publisitas yang paling efektif setiap deskripsi.
b. Partisipasi oleh masyarakat umum Rencana yang sudah dipublikasikan harus memiliki
sebagai pendapat propaganda cerdas bersamaan cetakan rencana. Sebelum rencana
dimasukkan ke dalam operasi, langkah harus diambil untuk memastikan kerja sama dengan
menghormati hak publik dan membangun kewajibannya.
C. Undang-undang (legislasi)
Secara administratif, undang-undang memberikan dasar hukum dan yuridis untuk kegiatan
yang diproyeksikan. Undang-undang yang diperlukan meliputi prosedur perencanaan dan
media; rencana aktual dan perilakunya, metode dan sarana koreksi, serta evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai