Anda di halaman 1dari 14

3.

Pelayanan Kesehatan

A. Pengertian Pelayanan Kesehatan

Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo Pelayanan kesehatan adalah

sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan

preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan

sasaran masyarakat.

Menurut Dubois & Miley (2005 : 317), Pelayanan Kesehatan adalah

upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluar

ga,  kelompok, atau masyarakat.

Menurut Depkes RI (2009) Pelayanan Kesehatan ada;ah setiap

upaya yang diselengarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan Kesehatan , mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan Kesehatan perorangan,

keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

Jadi pelayanan kesehatan


adalah sub sistem pelayanan
kesehatan yang
tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan
meningkatkan kesehatan),
preventif ( pencegahan),
kuratif (penyembuhan), dan
rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan. Yang
dimagsud sub sistem disini
adalah sub sistem dalam
pelayanan kesehatan adalah
input , proses, output,
dampak, umpan balik.
Input adalah sub elemen
yang
diperlukan sebagai masukan
untuk berfungsinya sistem
Jadi pelayanan kesehatan
adalah sub sistem pelayanan
kesehatan yang
tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan
meningkatkan kesehatan),
preventif ( pencegahan),
kuratif (penyembuhan), dan
rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan. Yang
dimagsud sub sistem disini
adalah sub sistem dalam
pelayanan kesehatan adalah
input , proses, output,
dampak, umpan balik.
Input adalah sub elemen
yang
diperlukan sebagai masukan
untuk berfungsinya sistem
Jadi pelayanan kesehatan
adalah sub sistem pelayanan
kesehatan yang
tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan
meningkatkan kesehatan),
preventif ( pencegahan),
kuratif (penyembuhan), dan
rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan. Yang
dimagsud sub sistem disini
adalah sub sistem dalam
pelayanan kesehatan adalah
input , proses, output,
dampak, umpan balik.
Input adalah sub elemen
yang
diperlukan sebagai masukan
untuk berfungsinya sistem
Jadi, sesuai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan

kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya

adalah promotive (memelihara dan meningkatkan

Kesehatan) , preventif (pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan

rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan,keluarga, kelompok atau

masyarakat. Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam

pelayanan kesehatan yaitu input , proses, output, dampak,umpan balik dan

lingkungan.
1. Input

Merupakan sub system yang akan memberikan segala masukan untuk

berfungsinya sebuah system. Input system pelayanan Kesehatan :

Potensi masyarakat, tenaga dan sarana Kesehatan.

2. Proses

Kegiatan yang mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang

diharapkan dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan :

berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan

3. Output

Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan

kesehatan : pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga

masyarakat sembuh dan sehat

4. Dampak

Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam

waktu yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan :

masyarakat sehat,angka kesakitan dan kematian menurun

5. Umpan Balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari

sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Umpan balik dalam pelayanan kesehatan : kualitas tenaga kesehatan.

6. Lingkungan

Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan

Kesehatan.

Contoh : Di dalam pelayanan Kesehatan puskesmas

Input : Dokter, Perawat, Obat-obatan

Proses : Kegiatan Pelayanan Puskesmas

Output : Pasien Sembuh atau tidak sembuh


Dampak : Meningkatnya status Kesehatan masyarakat

Umpan Balik : Keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan

Lingkungan : Masyarakat dan instansi-instansi diluar

puksesmas

B. Tingkat Pelayanan Kesehatan

Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan

pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan

Kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang

akan diberikan, yaitu :

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan )

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui

peningkatan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan status

Kesehatan masyarakat . contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan

sanitasi lingkungan.

2. Spesifik Protection (Perlindungan Khusus )

Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau

penyakit- penyakit tertentu. Contoh : Imunisasi, perlindungan

keselamatan kerja

3. Early  Diagnosis  and  Prompt  Treatment  ( Diagnosis Dini dan

Pengobatan Segera )

Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk

mencegah penyebaran penyakit. Contoh : Survey penyaringan kasus

4. Disability Limitation  (Pembatasan Kecacatan)

Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak

mengalami dampak kecacatan akibat penyakit tertentu. Dilakukan

pada kasus yang memiliki potensi kecacatan. Contoh perawatan


untuk mengehentikan penyakit mencegah komplikasi lebih lanjut,

pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan , mencegah

kematian.

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

Dilakukan setelah pasien sembuh. Sangat diperlukan pada fase

pemulihanterhadap kecacatan, misal : program latihan, konsultasi

dan diskusi psikologisuntuk meningkatkan koping individu positif

sehingga gairah hidup meningkat.

C. Bentuk Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Tingkatannya

1. Pelayanan Kesehatan tingkat pertama (primer)

Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang

sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan

contohnya : Puskesmas, Puskesmas Keliling, Klinik.

2. Pelayanan Kesehatan tingkat kedua (sekunder)

Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan

inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan Kesehatan

primer. Contohnya : Rumah sakit Tipe C dan Rumah sakit tipe D.

3. Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga (tersier)

Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak

dapat ditangani oleh pelayanan Kesehatan sekunder.

Contohnya : Rumah sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

D. Perbedaan Jenis Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Pelayanan Kedokteran

Pelayanan kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang

bersifat sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan

utamanya yaitu untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan

Kesehatan , serta utamanya adalah perseorangan dan keluarga.


Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Tenaga pelaksanaannya adalah tenaga para dokter

- Perhatian utamanya penyembuhan penyakit

- Sasaran utamanya adalah perseorangan dan keluarga

- Kurang memperhatikan efesiensi

- Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika

kedokteran

- Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang

- Penghasilan diperoleh dari imbalan jasa/pemerintah

- Bertanggung jawab hanya kepada penderita/pasien

- Tidak dapat memonopoli upaya Kesehatan dan bahkan mendapat

saingan

- Masalah administrasi sangat sederhana

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan masyarakat ditandai dengan cara

pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu

organisasi, tujuan utamanya yaitu untuk memelihara dan

meningkatkan Kesehatan serta mencegah penyakit , serta sasaran

utamanya adalah kelompok dan masyarakat.

Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Tenaga pelaksanaannya terutama ahli Kesehatan masyarakat

- Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit

- Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan

- Selalu berupaya mencari cara yang efisien

- Dapat menarik perhatian masyrakat

- Menjalankan fungsi dan mengorganisir masyarakat dan mendapat

dukungan undang-undang

- Penghasilan berupa gaji dari pemerintah


- Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat

- Dapat memonopoli upaya Kesehatan

- Mengahdapi berbagai persoalan kepemimpinan

E. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

1. Tersedia dan berkesinambungan

Pelayanan Kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta

bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan Kesehatan yang

dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.

2. Dapat diterima dan wajar

Artinya pelayanan Kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan

dan kepercayaan masyarakat.

3. Mudah dicapai

Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan Kesehatan

yang baik pengaturan distribusi sarana Kesehatan menjadi sangat

penting.

4. Mudah dijangkau

Dari sudut biaya untuk mewujudkan pelayanan Kesehatan yang baik

pelayananan Kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi

masyarakat.

5. Bermutu

Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan Kesehatan yang

diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai

jasa pelayanan dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai

dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

F. Sistem Rujukan
Sistem rujukan adalah suatu system penyelenggaran pelayanan

Kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik

terhadap satu kasus masalah Kesehatan secara vertical dalam arti dari

unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau

secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat

kemampuannya.

System Kesehatan nasional membedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Rujukan Kesehatan

Upaya pelayanan Kesehatan dalam pencegahan penyakit dan

peningkatan derajat Kesehatan. Rujukan ini dibedakan menjadi tiga

yaitu :

- Rujukan teknologi

- Rujukan Sarana

- Rujukan Operasional

2. Rujukan Medik

Upaya pelayanan kedokteran dalam penyembuhan penyakit serta

pemulihan Kesehatan. Rujukan medis dari penderita, pengetahuan ,

dan bahan laboratorium.

G. Puskesmas

Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai

pusat pembangunan Kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat

dalam bidang Kesehatan serta pusat pelayanan Kesehatan tingkat

pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh terpadu

dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal

dalam suatu wilayah tertentu.

Adapun kegiatan puskesmas yaitu :

1. Usaha pelayanan rawat jalan


2. Usaha kegiatan ibu dan anak

3. Usaha keluarga berencana

4. Usaha Kesehatan gigi

5. Usaha Kesehatan Gizi

6. Usaha Kesehatan sekolah

7. Usaha Kesehatan lingkungan

8. Usaha Kesehatan jiwa

9. Usaha Pendidikan Kesehatan

10. Usaha perawatan Kesehatan masyarakat

11. Usaha pemberantasan dan pencegahan penyakit menular

12. Usaha Kesehatan olahraga

13. Usaha Kesehatan lanjut usia

14. Usaha Kesehatan mata

15. Usaha Kesehatan kerja

16. Usaha pencatatan dan pelaporan

17. Usaha laboratorium Kesehatan masyarakat

4. Genetika atau Keturunan

Terdapat beberapa pengertian genetika yang telah disampaikan oleh

para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Menurut Saktiyono (2002), genetika merupakan ilmu yang mempelajari

bagaimana ciri atau sifat dari orangtua yang diturunkan atau diwariskan

kepada keturunannya.

 Menurut Istamar Syamsuri (2007), genetika merupakan ilmu yang

mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya dengan

mengikuti pola – pola tertentu.

 Menurut Neil . A. Cambell dan Jane. B. Reece (2008), genetika

merupakan bidang sains yang mempelajari pewarisan sifat dari induk ke

keturunannya dengan variasi yang diwariskan.


 Menurut D.A. Pratiwi (2006), genetika merupakan ilmu yang mempelajari

penurunan sifat – sifat genetik (hereditas).

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa

genetika adalah ilmu sains yang mempelajari pewarisan ciri dan sifat genetik

dari induk kepada keturunannya dengan pola dan variasi tertentu.

Factor genetic berpengaruh hanya 5 persen terhadap status

kesehatan. Genetic biasanya di kaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak

dengan orang tuanya dalam hal bentuk tubuh, proposi tubuh dan percepatan

perkembangan. Diamsusikan bahwa selain aktifitas nyata dari lingkungan

yang menentukan pertumbuhan, kemiripan ini mencerminkan pengaruh gen

yang di kontribusi oleh orang tuanya kepada keturunannya secara biologis

(Nasrul, 1998).

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan

atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada

status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di

deteksi. Untuk itu perlu dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan

kesehatan masyarakat atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat

perhatian dibidang pencegahan penyakit. Misalnya seorang anak yang lahir

dari orang tua penderita diabetas melitus akan mempunyai resiko lebih

tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan penderita DM.

Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus diberi

tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan

orangtuanya .Oleh karenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur

berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang

faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada

dirinya. Jadi dapat di umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh

manusia adalah pistol (senjata), dan lingkungan/prilaku manusia adalah

pelatuknya (trigger).
Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan

semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu

adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan

yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi

kesehatan dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga

ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

DAFTAR PUSTAKA

DuBois, B. and Miley, K. (2005). Social work an empowering profession. USA.


Pearson Education, Inc.

Departemen Kesehatan RI. (2009). Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit


Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Jakarta: Depkes RI.

Nasrul Efendi.1998.Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,


jakarta:EGC

Saktiyono. (2002). IPA Biologi untuk SLTP Kelas 3. Jakarta: Esis Penerbit
Erlangga

Syamsuri, Istamar.2007. IPA BIOLOGI Jilid 2 untuk Kelas VIII SMP. Jakarta:
Erlangga.

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2008). Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3.


Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Pratiwi, D.A, dkk. (2006). Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai