Rumah sakit sebagai unit pelayanan baik buruknya kinerja pelayanannya ditentukan oleh kinerja seluruh staf atau karyawannya. Dalam menghasilkan kinerja yang maksimal, seorang staff harus memiliki pengetahuan, sikap yang standar sesuai dengan profesinya dan didukung oleh lingkungan kerja tempat bekerja yang aman dan nyaman.(1) Untuk mencapai tujuan pelayanan yang optimal dibutuhkan pula seorang pemimpin yang dapat mendayagunakan seluruh staf yang bisa bekerja secara profesional. Seorang manajer harus memiliki kemampuan untuk melatih, mendukung, mendelegasikan dan mengarahkan staf dalam memberikan arahan pekerjaan bawahannya.Seorang manajer harus dapat mengontrol staf dan waktu yang digunakan oleh staf dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.(2) Sering ditemukan terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seseorang dengan waktu yang hanya sedikit. Pada situasi tersebut pendelegasian dan pembagian pekerjaan diperlukan.Pendelegasian dapat diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi(3). Kesalahan yang sering dilakukan oleh manajer dalam mendelegasikan tugas antara lain, yaitu kurangnya pendelegasian sering terjadi karena kurangnya kepercayaan manajer kepada pegawai,terlalu banyak mendelegasikan bisa membebani pegawai, dan melakukan delegasi yang tidak tepat antara lain mendelegasikan pada saat yang salah, kepada orang yang salah, atau untuk alasan yang salah, hal ini juga termasuk mendelegasikan tugas yang melebihi kemampuan orang yang didelegasikan. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi bosan, tidak produktif dan tidak efektif(3). Oleh karena itu pendelegasian sangat perlu diperhatikan dalam suatu organisasi. Penelitian Asrima (2010) menunjukkan 25,1% efektivitas kerja dipengaruhi oleh pendelegasian wewenang.(4) Penelitian Habe (2008) diketahui bahwa 76,67% responden menyatakan pendelegasian berpengaruh sangat baik/tinggi dalam meningkat efektivitas kerja(5). Pendelegasian yang tepat oleh seorang manajer dalam suatu organisasi akan lebih mudah untuk menggerakkan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Proses menggerakkan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui kegiatan supervisi pimpinan/manajer kepada pelaksana dibawahnya. Teknik supervisi adalah cara pengawasan (supervision) yang dilakukan oleh seorang Supervisor (Pengawas) terhadap karyawan dibawah pengawasannya (kepemimpinannya).Pengawasan yang dilakukan, meliputi Tata cara kerja (langkah-langkah) yang harus dilakukan karyawan, sampai dimanakah pengawasan karyawan terhadap pekerjaan dan bagaimanakah hasil pekerjaan-apakah baik/kurang baik.(6) Penelitian Fakhrizal (2010) menunjukkan supervisi kepala ruang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana, 46,55% perawat yang mendapatkan supervisi memiliki kinerja baik.(7) Penelitian Nainggolan (2010) menunjukkan 77,03% perawat pelaksana yang disupervisi oleh kepala ruang memiliki kinerja yang baik. Kompetensi supervisor diantaranya yaitu mampu memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan evaluasi kepada pegawainya. Motivasi yang kurang dari seorang manajer akan menyebabkan staf keperawatan kurang bersemangat, sering mangkir bekerja, tidak disiplin, datang terlambat dan pulang lebih cepat.(3) Pemimpin yang memiliki keterampilan mendelegasikan dan melakukan supervisi dengan baik, dapat memberikan dorongan positif kepada pegawai pelaksana agar lebih bersemangat dan mau meningkatkan kemampuan profesionalnya. Seorang pemimpin harus peka dengan kemampuan dan kebutuhan pegawai, mampu berkomunikasi secara jelas dan langsung, selalu ingin mendukung dan mendorong pegawai dalam menjalankan tugas yang didelegasikan, dan visi untuk melihat bagaimana pendelegasian dapat meningkatkan perkembangan diri pegawai dan meningkatkan produktivitas unit.(3)
1. Nursalam D. Manajemen Keperawatan" Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 4.Jakarta:Salemba Medika.2014 2. Depkes RI. 1994. Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanani Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI. 3. Marquis, B. L. & Huston, C. J. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan : teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta : EGC. 2010 4. Asrima J. Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT.Mopoli Raya Medan.Universitas Sumatera Utara [Skripsi]. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara; 2010. 5. Habe H. Pengaruh Pendelegasian Wewenang dalam meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan pada PT.Telekomunikasi Indonesia (Persero) Cabang Lampung. Jurnal Sains dan InovasiI.2008;5(2):127-133 6. Wijayanti A. Modul Teknik Informasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika ;2015. 7. Fakhrizal. Pengaruh Pelatihan Dan Supervisi Terhadap Kinerjaperawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan [Tesis]. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara; 2010.