Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari: Distribusi Frekuensi, Determinan, Suatu penyakit masalah kesehatan di populasi
Penelitian epidemiologi berdasarkan bagaimana tindakan peneliti terhadap subjek yang diteliti
Desain studi observasional Desain studi intervensi
Semua (kecuali intervensi) Studi intervensi/eksperimen
Desain studi epidemiologi analitik dipakai dalam penelitian epidemiologi tujuan utamanya adalah untuk memperoleh informasi tentang determinan (faktor
risiko) dari suatu kejadian penyakit.
Indikator Studi Cohort Studi Case control
Introduksi Unit pengamatan: Individu Untuk meneliti faktor risiko / determinan suatu penyakit dimana
outcome jarang terjadi.
Tujuan Dibutuhkan desain studi kasus kontrol karena:
• Deksriptif: mendeskripsikan insiden suatu kejadian penyakit • sampel yang dibutuhkan tidak begitu besar
tertentu selama periode waktu tertentu • durasi penelitian relatif singkat
• Analitik: meneliti hubungan antara faktor risiko dengan kejadian Penelitian dengan desain studi kasus kontrol bersifat observasional
penyakit -> peneliti hanya mengobservasi subjek yang diteliti tanpa
melakukan intervensi
Insidens E = 40/100
Insidens NE = 20/100 Odds Kasus = 40/60
Odds Kontrol = 20/80
RR = Insidens E: Insidens NE = 2 OR = Odds kasus / odds kontrol
Interpretasi : mereka yang minum jamu X, 2 kali berisiko untuk terjadi OR = ad/bc = 2,67
keguguran dibandingkan dengan mereka yang tidak minum jamu.
AR = Insiden E - Insiden NE = 40/100 – 20/100 = 20/100 = 0,2 (materi Interpretasi:
ukuran dampak) Mereka yang mengalami keguguran, 2,67 kali kemungkinannya
disebabkan oleh minum jamu X.
+/- + Dapat digunakan untuk sekuens atau urutan kejadian sebab akibat, + cocok untuk penelitian dgn frekwensi “outcome” jarang
yakni dari E --> D + durasi penelitian relatif singkat
+ Dapat menghindari terjadinya bias dalam pengukuran variabel E + relatif murah
+ Dapat meneliti beberapa outcome sekaligus + jumlah sampel penelitian yang dibutuhkan relatif kecil
+ Jumlah dari variabel outcome dapat bertambah selama proses follow + menghasilkan nila Odds ratio (sebagai aproksimasi dari nilai RR)
up
+ Dapat menghitung insiden RR, HR, OR dan AR - berpotensi untuk terjadinya bias akibat pengambilan sampel
kasus and kontrol dari populasi yg berbeda (populasi kasus and
- Membutuhkan sampel yang besar populasi kontrol)
- Tidak realistik / feasibel untuk outcome yang jarang - berpotensi terjadinya bias dalam pengukuran variabel “exposure”
- terbatas pada satu variabel “outcome”
- tidak dapat menghasilkan: insidens, RR ataupun AR
Cohort Langkah-langkah penelitian kohort
Berdasarkan waktu dilakukannya pengukuran exposure dan outcome • Tentukan populasi studi
• Prospektif cohort • Pilih sampel dari populasi studi dengan mengukur status keterpaparan
• Retrospektif cohort terhadap “exposure
• kelompok E +
Berdasar asal dari kelompok pembanding (E-) • kelompok E –
• Single cohort (berdasar dari 1 populasi) => internal comparison • “Follow -up” kedua kelompok
• Double cohort (berasal dari populasi yang berbeda status • ukur “outcome” (D+ atau D-) pada masing-masing kelompok
keterpaparannya dengan exposure => eksternal comparison • bandingkan “outcome” pada kedua kelompok
kekuatan:
• lebih dapat mengontrol dalam pemilihan subjek subjek yg diteliti
• lebih dapat mengontrol dalam pengukuran variabel E maupun D
kelemahan:
• lebih mahal
• lebih lama
Retrospektif cohort
Kekuatan:
• lebih murah
• durasi penelitian lebih pendek
kelemahan:
• kurang dapat mengontrol dalam pemilihan subjek subjek yang diteliti
• kurang dapat mengontrol dalam pengukuran variabel E ataupun D
Langkah-langkah penelitian Case Control
• tentukan populasi studi
• tentukan status kehadiran penyakit pada anggota populasi, kelompokkan
menjadi
• populasi dengan D+ (kasus)
• populasi dengan D- (kontrol)
• ukur status riwayat keterpaparan dengan exposure (E+ atau E-) pada
masing-masing anggota sampel bandingkan status riwayat keterpaparan
dengan exposure pada kedua kelompok
Studi intervensi
Kelebihan Kelemahan
• dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan sebab-akibat • mahal dan memakan waktu
• dapat merupakan satu-satunya disain yang sesuai dipakai misalnya untuk • tidak semua pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan disain
mempelajari obat-obat baru experimen karena:
• dapat menghasilkan penelitian yang murah dan cepat dibanding penelitian • masalah etik
observasional: • frekuensi “outcome” yang jarang
• misal studi tentang efek dari diet rendah lemak pada kadar • standar intervensi “exposure” mungkin dapat berbeda dengan
kolesterol darah kondisi sesungguhnya di populasi
• studi observasional dapat menjadi lebih lama dan mahal • cenderung membatasi skope penelitian