Anda di halaman 1dari 20

Penelitian Case-Control

Anysiah Elly Yulianti


Pertanyaan-Pertanyaan
Apakah paparan suatu kondisi lebih besar
pada golongan orang-orang yang menderita
suatu masalah kesehatan tertentu daripada
pada golongan orang-orang yang tidak
menderita masalah kesehatan itu?
Apakah golongan orang-orang dengan
penyakit tertentu telah mengalami paparan
faktor risiko lebih besar daripada golongan
orang-orang yang tidak menderita penyakit
itu?
Contoh
 Ochsner mengamati praktis semua
pasien yang ia bedah karena kanker
paru punya riwayat merokok (1940-
an).
 Gregg mengamati bahwa sejumlah
pasien kanak-kanak di praktek
ophtalmologi-nya mengalami masa
kandungannya pada musim wabah
rubella (1940-an).
Rancangan studi mana yang
sesuai untuk menguji bahwa
ada hubungan bermakna di
antara kejadian kasus dengan
paparan terhadap suatu faktor?
Pengamatan seperti contoh di atas
menarik untuk menuju kesimpulan
tertentu akan tetapi untuk dapat
diuji secara bermakna maka suatu
pembanding akan diperlukan.
Ciri Ciri Penelitian Retrospektif
1. Merupakan penelitian yg bersifat
observasional
2. Diawali dg klpk penderita dan bukan
penderita
3. Terdpt klpk kontrol
4. Klpk kontrol hrs memiliki resiko terpajan
o/ resk yg sama dg klpk kasus
5. Membnadingkan besarx pengalaman
terpjn o/ faktr resk anatara klpk kasus
dan kontrol
6. Tdk mengukur insidensi
Rancangan Studi Case-Control
Terpapar Tak Terpapar Terpapar Tak Terpapar

Ada Penyakit Tanpa Penyakit

KASUS PEMBANDING
Rancangan Studi Case-Control
Mula-mula pilih: Kasus Pembanding
(Dengan (Tanpa
Penyakit) Penyakit)
Kemudian
ukur paparan
di masa lalu: Terpapar a b

Tak c d
Terpapar

Total a+c b+d


Proporsi
Terpapar a / (a + c) b / (b + d)
Contoh Studi Case-Control
Mula-mula pilih: Kasus Pembanding
(CHD) (Tanpa CHD)
Kemudian
ukur paparan
di masa lalu: Merokok 112 176

Tidak 88 224
Merokok

Total 200 400


Proporsi
Merokok 56% 44%
Pemilihan kasus dan
pembanding
Pemilihan kasus: pasien RS, pasien Dr,
pasien klinik. Informasi bisa dari registri.
Perhatikan variasi faktor risiko dari
berbagai sumber (jangan dari satu
sumber).
 Kasus insiden (baru) atau prevalen

(sudah menderita)? Untuk studi etiologi /


perkembangan penyakit: kasus baru.
Kasus lama terkait dengan survival.
Pemilihan kasus dan
pembanding
Pemilihan pembanding: pembanding bisa dipilih dari
orang-orang di masyarakat yang tidak mondok
atau mondok dengan penyakit yang berbeda dari
kasus.
 Pembanding bukan orang-orang yang mondok:

idealnya probability sampling (amat sulit), bisa


dari daftar institusi, penduduk setempat, atau
kenalan baik, atau anak.
 Pembanding adalah pasien mondok: mudah,

murah akan tetapi sebagai populasi reference


belum tentu mewakili populasi total.
Pertimbangan harus mendasar untuk memilih
pasien dengan diagnosis-diagnosis lain atau pasien
dengan diagnosis tertentu.
Matching
Pengertian: proses memilih pembanding
sedemikian agar mereka serupa dalam ciri-ciri
tertentu seperti umur, ras, sex, status
sosioekonomik dan pekerjaan.
 Matching kelompok (matching frekuensi):

memilih pembanding agar mempunyai


proporsi sama yang mempunyai ciri-ciri sama
(misalnya 30% kasus maupun pembanding
adalah orang yang menikah) (Semua kasus
harus sudah terpilih).
 Matching individual (matching pasangan): tiap

individu pembanding mempunyai ciri-ciri yang


serupa dengan kasus.
Matching
Masalah:
 Praktis: Manakala matching dilakukan pada

terlampau banyak ciri maka akan ada


kesulitan mendapat individu pembanding.
 Konseptual: Manakala beberapa ciri telah

kita gunakan untuk matching maka ciri itu


tak dapat lagi kita lakukan studi terhadap
ciri itu. (Kalau suatu variabel akan kita studi
maka jangan gunakan variabel itu untuk
matching).
Masalah Recall pada data
yang diperoleh dengan
interview
 Keterbatasan ingatan: Studi
Sirkumsisi
 Recall bias: Studi Malformasi pada
anak
Multiple Control (Pembanding
Berganda)
Untuk tiap kasus sering dipakai pembanding
dengan jumlah kelipatannya
 Pembanding yang sejenis, 2 – 4 kali kasus,

untuk meningkatkan power penelitian.


 Pembanding tak sejenis: pembanding dari

dua jenis tempat berbeda (RS dan Tetangga),


atau pembanding dengan penyakit-penyakit
berbeda (Kasus anak dengan tumor otak
dengan pembanding anak tanpa tumor dan
anak dengan tumor selain tumor otak).
Keuntungan dan Kerugian
 Keuntungan
1. Sgt sesuai u/ peneltn peny yg
jarang terjadi a/ peny dg fase laten
yg pjg a/ peny yg sblmnya tdk ada
2. Pelaksanaan relatif lbh singkat
dbandibgkan dg prospektif krn
diawali dg penderita
3. Sampel yg dbutuhkn relatif lbh kecil
walau digunakan bbrp kontrol u/
satu kasus
4. Biaya penltn relatif lbh kecil krn
jumlah sampel yg kecil dan waktu
penltn yg pendek
5. Penltin retrospektif tdk dipengaruhi
o/ faktor etis
6. Data yg ada dpt dimanfaatkan
terutama bila penltn dilakukan di RS
7. Kemungkinan u/ mengadakan
penltn terhdp bbrp faktr yg diduga
sbg faktr penyebab
 Kerugian
1. Dpt terjadi kesalahan pemilihan kasus
yg disebabkan kesalahn diagnosis
2. Kesalahan dlm pemilihan kontrol
3. Info ttg pemaparan dpero/ dg
mengingt kembali masa lalu yg cukup
lama shg mempunyai potensi
timbulnya bias, sdg data dicatatan
medik tdk lengkap
4. Validasi thdp data yg dipero/ tdk dpt
dilakukan
5. Pengendalian terhdp faktr penyerta
(confounding factors) sulit dilakukan
dg lengkap
6. Pethit resiko relatif hanya perkiraan,
makin jarang terjadi peny perkiraan
resiko relatif semakin tepat
7. Tdk dpt dilakukan u/ pnltn evaluasi
hsl pengobatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai