KASUS
KONTROL
SANDRA HARIANIS, S.SIT, M.KES
Tujuan
▪ Untuk mengindentifikasi
faktor-faktor risiko
terjadinya suatu penyakit
▪ Menggunakan
pembanding yaitu
pembading dari kasus
yaitu kontrol
Ciri-ciri
▪ Pemilihan subyek
berdasarkan status
penyakit, untuk kemudian
dilakukan pengamatan
apakah subyek
mempunyai riwayat
terpapar faktor penelitian
atau tidak
Kapan digunakan desain kasus kontrol???
Multiple exposure
Lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian karena kondisi
atau penyakit sudah terjadi
Dapat menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab melalui desain penelitian
lainnya
Kekurangan
Tidak baik untuk mengevaluasi tes diagnostik karena sudah jelas bahwa
kasus memiliki kondisi dan kontrol tidak
Kriteria Diagnosis
• Kriteria yang digunakan untuk kasus (jika merupakan
penyakit) dapat menggunakan tanda dan gejala penyakit,
hasil pemeriksaan fisik atau patologis, dan hasil dari uji
diagnostic
Kasus Insiden (Baru) atau kasus prevalens (Baru+Lama)
• Kalau kita mengambil kasus prevalens (kasus lama dan
baru) maka untuk penyakit yang masa sakitnya singkat atau
mortalitasnya sangat tinggi, kelompok kasus tidak
menggambarkan keadaan dalam populasi
Seleksi Kasus
• Kasus yang diambil dari rumah sakit bukan subjek yang representatif
karena tidak menggambarkan kasus dalam masyarakat, karena
subjek yang terambil hanya berasal dari pasien yang datang ke rumah
sakit sedangkan pasien yang tidak berobat ke rumah sakit tidak
termabil, sehingga hal ini tidak mewakili kasus yang ada dimasyarakat
• Akan tetapi, identifikasi kasus uantuk penyakit-penyakit yang jarang
terjadi biasanya akan lebih mudah ditemukan di rumah sakit
dibandingkan di masyarakat, seperti penyakit kanker payudara,
penyakit jantung, kelainan darah
• Kasus yang berasal dari rumah sakit biasanya dipilih dari catatan
rekam medis pasien
Kontrol adalah subjek yang sehat (sama
sekali tidak sakit) atau bisa juga subjek
yang sakit tetapi subjek tidak menderita
masalah kesehatan/ sakit seperti kasus
Seleksi Kontrol
kelompok kontrol sebaiknya
mencerminkan suatu populasi dengan
kemungkinan terpapar oleh faktor risiko
dan memiliki kesempatan yang sama
dengan kelompok kasus untuk terpapar
oleh faktor risiko.
Seleksi Kontrol
Tahap Penelitian Kasus Kontrol
Menentukan besar masalah yang diteliti apakah jarang atau tidak. Jika jarang maka dapat
menggunakan desain kasus kontrol
Ketika menggunakan desain penelitian kasus kontrol maka peneliti harus benar-benar mengetahui
nama-nama yang menjadi kasus (membuat kerangka sampel utk kasus)
Menentukan cara pengumpulan data untuk faktor risiko untuk kasus maupun kontrol
DALAM MENCARI INFORMASI TENTANG PAJANAN/ FAKTOR
RISIKO SERTA INFORMASI KASUS DAN KONTROL YANG DITELITI
DAPAT DIPEROLEH DARI:
Dari data kasus terlihat bahwa BBLR merupakan kasus yang jarang
Kasus: bayi dengan berat badan lahir rendah (tidak sesuai dengan usia
kehamilan) yang lahir dari ibu yang selama hamil mengalami anemia
di RSUD Puri Husada dari 1 januari 2020 sampai dengan 31 desember
2022. Dibuktikan dengan ukuran berat badan janin dan kadar Hb ibu.
Contoh Studi Kasus Kontrol
Bias
seleksi
Bias in
determinant
exposure
Bias Seleksi dalam Studi Kasus Kontrol
Bias Respon Sedikitnya jumlah partisipan akan menimbulkan bias bila ada
perbedaan paparan dari kelompok partisipan dan kelompok
bukan partisipan
Perhitungan Odd
Exposure + a b a+b Ratio
Exposure - c d c+d 𝑎. 𝑑
𝑂𝑑𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜(𝑂𝑅)=
Total a+c b+d a+b+c+d
𝑏.𝑐
Penentuan Odd Ratio