Anda di halaman 1dari 32

Studi Kasus-Kontrol

(Case-Control Studies)
CONTOH 1

Pada awal tahun 1940-an, Alton Ochsner, seorang


ahli bedah di New Orleans mengamati bahwa se-
mua penderita yang ia operasi oleh karena kanker
paru-paru ternyata memiliki riwayat merokok si-
garet. Walaupun adanya hubungan tersebut dite-
rima dan diakui saat sekarang ini, pada saat itu
merupakan hal yang baru dan kontroversial.
Ochsner membuat hipotesis bahwa merokok ada
kaitan dengan kanker paru-paru hanya berdasar-
kan observasi pada kasus-kasus penderita kanker
paru-paru.
Apakah kesimpulan ini benar ?
CONTOH 2
Kejadian lain pada tahun 1940-an, Sir Norman Gregg,
seorang spesialis penyakit mata berkebangsaan
Australia, mengamati sejumlah bayi dan anak-anak kecil
dalam prakteknya menunjukkan suatu bentuk katarak
yang tidak seperti biasanya. Gregg mengamati bahwa
pada saat anak-anak berada dalam rahim (uterus) ter-
jadi KLB campak atau rubella (German measles).
Gregg berpendapat bahwa ada asosiasi antara
terpaparnya ibu-ibu selama prenatal oleh rubella dengan
timbulnya katarak.
Ingat bahwa pada saat itu belum ada pengetahuan
tentang virus yang dapat bersifat teratogenik. Jadi, dia
mengajukan hipotesis hanya berdasarkan data
observasi, sama seperti data yang kita peroleh dalam
praktek berobat jalan atau yang dirawat.
Case-Control Studies
retrospektif
Lampau Sekarang

Faktor Resiko
(+)
Kasus
Faktor Resiko
(-)

Bandingkan
Risk Factor (+)
Kontrol
Risk Factor (-)
Terpapar
(+)
Penyakit
(+)
Terpapar
(-)

Terpapar
(+)

Penyakit
(-)
Terpapar
(-)

Rancangan penelitian Kasus-Kontrol


Pertama kali, Pilih
Kasus KONTROL
Kemudian, Ukur
Penyakit Penyakit
paparan di masa
+ -
lampau

Terpapar (+) a b

Tidak terpapar (-) c d

TOTAL a+c b+d


Keuntungan:
1. Murah, mudah dilakukan
2. Cocok untuk meneliti penyakit dengan periode laten yang
panjang: tidak perlu diikuti sampai bertahun-tahun
3. Tepat untuk meneliti penyakiy yang langka: karena subyek
penelitian dipilih berdasar status penyakit sehingga peneliti
bisa menentukan rasio kasus dan kontrol
4. Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap suatu
penyakit
Kekurangan:
1. Alur metodologi inferensi kausal yang bertentangan dengan
eksperimen klasik (rawan bias seleksi dan bias informasi)
2. Tidak efisien untuk mempelajari paparan yang langka
3. Tidak bisa menghitung laju insidensi penyakit (sehingga
digunakan OR)
4. Tidak mudah memastikan hubungan temporal penyakit dan
paparan (sehingga digunakan insidensi)
5. Sulit mendapatkan kelompok kasus dan kontrol yang setara
Rasio Odds

Pada studi case control, peneliti memilih subyek berdasarkan


penyakit, kemudian melihat ke belakang untuk melihat status
paparannya. Pada studi ini hampir tidak mungkin untuk
mendapatkan laju insidensi penyakit, sehingga RR tidak dapat
diterapkan pada studi case control. Untuk mendekatinya
digunakan rasio odds.
Odds Rasio
PENYAKIT PENYAKIT
(+) (-) TOTAL
PAPARAN
(+) a b a+b
PAPARAN
(-) c d c+d

TOTAL a+c b+d a+b+c+d

OR= a/b = ad
c/d bc
Pengaruh kebiasaan minum minuman beralkohol sebanyak 3+ x/
hari dan 1-2x/ hari terhadap Ca esofagus (Wynder & Bross, 1961)

Ca esofagus + Ca esofagus -

Minum 3+
71 26

12 48
Minum 1-2

Ca esofagus + Ca esofagus -

Minum 1-2
17 26

12 48
Tidak minum
SELEKSI KASUS DAN KONTROL

Pemilihan Kasus
Kriteria diagnosis kasus harus dibuat sejelas mungkin
Sumber :
- Pasien RS
- Pasien Praktek Dokter
- Pasien Klinik
- Catatan pasien yang ada di
masyarakat
Seleksi Kasus

Problem :
- Jika kasus dipilih hanya dari satu RS ?
- Jika RS adalah RS Rujukan tersier ?
Population-based Hospital-based
CCS CCS
Keuntungan Keuntungan
Menghindarkan faktor-faktor Lebih praktis, murah
pemilihan subyek thd fasilitas Pasien lebih menyadari faktor
yankes yg dialami
Dpt memberikan gambaran Subyek cenderung lebih
karakter populasi scr langsung kooperatif

Kerugian Kerugian
Membutuhkan biaya dan Bias sentripetal: pemilihan
logistik yg besar pasien thd fasilitas yankes yg
dipengaruhi fasilitas yankes
Bias akses diagnostik:
pemilihan pasien thd fasilitas
yankes yg dipengaruhi oleh
kemampuan akses pasien
Seleksi Kontrol

Sumber :

- Orang-orang yang tidak dirawat di RS dan


tinggal dalam suatu komunitas

- Pasien-pasien yang dirawat di RS


(Seleksi Kontrol)

Sumber :
- Orang-orang yang tidak di rawat di RS
yang tinggal dalam suatu komunitas :

- Tetangga
- Daftar Nomor telepon
- Teman baik
- Pasangan atau saudara
(Seleksi Kontrol)
Sumber :
- Pasien-pasien RS
- Keuntungan
* Populasinya terjangkau
(“Captive population”)
* Biaya relatif tidak mahal
- Kelemahan
Mereka merupakan sampel yang
tidak mewakili populasi dalam
komunitas

- Dari RS yang sama ?


- Semua pasien lain yang dirawat ?
(Selain dari yang didiagnosis sebagai kasus)
Population-based Hospital-based
CCS CCS
Keuntungan Keuntungan
Perbandingan dpt dilakukan Lebih praktis, murah
dg lebih baik Pasien lebih menyadari faktor
Kontrol mrpk individu yg sehat yg dialami
Subyek cenderung lebih
Kerugian kooperatif
Membutuhkan biaya dan
logistik yg besar Kerugian
Kurang perhatian thd paparan Mempunyai kebiasaan yg
yg dialami berbeda dg orang sehat
Motivasi rendah Kontrol mengidap peny yg
berhub dg paparan penelt
Kontrol terpapar oleh faktor
luar yg berhub dg peny yg
diteliti
Keuntungan menggunakan population-based dan
hospital-based case-control study

Population-based Hospital-based
CCS CCS
Populasi dapat ditetapkan secara Subyek lebih mudah dijangkau
lebih baik
Subyek cenderung lebih kooperatif
Lebih mudah memastikan bahwa
kasus dan kontrol berasal dari Latarbelakang karakteristik kasus
populasi yang sama. dan kontrol dapat diseimbangkan

Riwayat keterpaparan dari kontrol Lebih mudah mengumpulkan


lebih mencerminkan orang-orang informasi keterpaparan dari rekam
tanpa penyakit yang diselidiki medis dan spesimen biologis
Greenberg, p. 132
MENJODOHKAN
(MATCHING)
Yaitu proses seleksi kontrol sehingga menyamai
kasus dalam hal karakteristik-karakteristik
tertentu, misalnya umur, ras, jenis kelamin, status
sosioekonomis dan pekerjaan.

2 CARA MATCHING :
(1) GROUP MATCHING
(2) INDIVIDUAL MACHING
MATCHING

(1) GROUP MATCHING


(FREQUENCY MATCHING)

Seleksi kontrol dilakukan sedemikian rupa sehingga :


Proporsi suatu karakteristik pada kelompok kontrol
adalah identik dengan kelompok kasus
Misal :
Apabila 25 % dari kelompok 25 % dari kontrol
kasus menikah telah menikah
SEMUA KASUS DIPILIH LEBIH DULU !!!
MATCHING

(1) INDIVIDUAL MATCHING


(MATCHED PAIRS)

Untuk setiap kasus yang dipilih, kontrol yang


dipilih untuk studi variabelnya sama
(1) INDIVIDUAL MATCHING
(MATCHED PAIRS)

MASALAH DENGAN MATCHING ?


1) MASALAH PRAKTIS
TERLALU BANYAK KARAKTERITIK YANG DI-
”MATCHED” ?
SULIT ATAU TIDAK MUNGKIN UNTUK
MENEMUKAN KONTROL YANG MEMADAI

2) MASALAH KONSEPTUAL
SEKALI KITA ME-”MATCHED” KONTROL DENGAN KASUS
MENURUT KARAKTERISTIK TERTENTU, MAKA KITA TIDAK
DAPAT MEMPELAJARI KARAKTERISTIK TERSEBUT
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MATCHING
dalam case-control study
KEUNTUNGAN KERUGIAN

Dapat meningkatkan presisi perban- Mungkin memakan waktu lama dan


dingan kasus-kontrol sehingga me- biaya mahal
mungkinkan suatu studi dalam skala Beberapa kasus dan kontrol yang
yang lebih kecil potensial mungkin dikeluarkan oleh
Proses sampling mudah difahami dan karena tidak dapat dijodohkan
dijelaskan. Variabel-variabel yang dijodohkan tidak
Jika dianaliasis secara benar akan dapat dievaluasi sebagai faktor
memberikan jaminan bahwa variabel- resiko
variabel yang dijodohkan tidak dapat Untuk variabel kontinu atau ordinal,
menjelaskan perbedaan faktor resiko kategori-kategori matching menjadi
pada kasus dan kontrol terlalu luas

Greenberg R.S, p 133


PENGGUNAAN
KONTROL YANG MULTIPEL

(1) KONTROL DENGAN TIPE YANG SAMA

(1) KONTROL DENGAN TIPE BERBEDA


PENGGUNAAN
KONTROL YANG MULTIPEL

(1) KONTROL DENGAN TIPE YANG SAMA

UNTUK SETIAP KASUS DIGUNAKAN 2 ATAU 3 KONTROL


TUJUANNYA UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN DARI
PENELITIAN (TO INCREASE THE POWER OF THE STUDY)
RASIONYA DAPAT SAMPAI 1 KASUS DENGAN 4 KONTROL
Mengapa tidak membatasi rasio hanya 1 : 1 dengan hanya
menambah jumlah kasus ?
UNTUK KEBANYAKAN PENYAKIT-PENYAKIT YANG JARANG
TERJADI, KASUS YANG TERSEDIA UNTUK DITELITI JUMLAH-
NYA TERBATAS
PENGGUNAAN
KONTROL YANG MULTIPEL

(2) KONTROL DENGAN TIPE BERBEDA

CONTOH

TANPA
RIWAYAT
Prenatal
Riwayat
terpapar
radiasi Tumor Otak Cancer lain Normal
KASUS KONTROL KONTROL
ANAK-ANAK
Populasi Sampel

Sampling

Dengan Penyakit Tidak KASUS


terpapar

Sampling

Terpapar
THE ORIGIN OF SELECTION
Tanpa Penyakit BIAS
KONTROL
Greenberg, p.132
MASALAH INGATAN
(PROBLEMS OF RECALL)

2 TIPE :
(1) Keterbatasan mengingat
(2) Recall bias
PROBLEMS OF RECALL

(1) Keterbatasan untuk mengingat


(Limitations of recall)

- Mengumpulkan data dari subyek dengan


melakukan wawancara (interview)

- Manusia memiliki keterbatasan dalam


kemampuan mengingat kembali informasi
PROBLEMS OF RECALL

(2) Recall bias

Suatu masalah yang serius


dalam case-control studies

Anda mungkin juga menyukai