Anda di halaman 1dari 14

Studi kasus kontrol (studi retrospektif)

Studi epidemiologi yang mempelajari hubungan


antara paparan dan penyakit dengan cara
membandingkan kelompok berpenyakit (kasus) dan
kelompok tak berpenyakit (kontrol) lalu mengukur
status paparan ke-2 kelompok tersebut
Paparan (+) Retrospektif Kasus
(Outcome +)
Paparan (-)

Retrospektif Kontrol
Paparan (+) (Outcome -)

Paparan (-)
Yang lalu Saat ini

Gambar 3. Design studi kasus kontrol


Memilih kasus
Ada 3 kriteria :
1. Kriteria diagnosis
2. Populasi sumber kasus
3. Jenis data penyakit

Populasi sumber kasus


1. Rumah sakit (hospital based)
2. Komunitas (population based)
HOSPITAL BASED
Keuntungan
1. Lebih praktis dan murah
2. Bisa mengurangi bias (recall bias)
3. Lebih kooperatif

Kerugian
1. Bias sentripetal
2. Bias akses diagnostik
POPULATION BASED
Keuntungan
1. Menghindarkan faktor2 yang mempengaruhi
pemilihan subyek untuk menggunakan fasilitas
pelayanan medik tertentu
2. Dapat memberikan gambaran karakteristik populasi
asal kasus secara langsung

Kekurangan
Membutuhkan biaya logistik yang lebih besar
JENIS DATA PENYAKIT
1. Insidensi

2. Prevalensi

Memilih kontrol
Ada 3 kriteria pokok :
1. Karakteristik populasi sumber kasus

2. Keserupaan antara kontrol dan kasus

3. Pertimbangan praktis dan ekonomis


Kerugian
1. Sering terdapat faktor rancu terhadap penafsiran
hubungan paparan dan penyakit yang sedang
diselidiki
2. Terjadi bias jika kontrol mengidap penyakit yang
mempunyai hubungan dengan paparan penelitian
3. Bias bisa terjadi jika kontrol terpapar oleh faktor luar
yang berhubungan dengan penyakit yang diteliti
Populasi sumber kontrol
1. Rumah sakit
2. Populasi umum
3. Tetangga
4. Teman
5. Keluarga

HOSPITAL BASED
Keuntungan
1. Mudah dan murah
2. Recall bias kecil
3. Lebih kooperatif
POPULATION BASED
Keuntungan
 Perbandingan dapat dilakukan dengan baik sebab
populasi sumber kontrol setara dengan populasi asal
kasus
 Kontrol yang dipilih individu yang memang sehat

Kerugian
 Perlu banyak waktu dan biaya
 Individu yang sehat biasanya kurang perhatian
tentang paparan yang pernah dialami (recall bias)
 Motivasi yang rendah untuk berpartisipasi dalam
penelitian (berpengaruh terhadap validitas data)
ANALISA DATA

Disease (+) Disease (-)


Terpapar a b
Tidak Terpapar c d
Total a+c b+d

Estimated Relative Risk = Odds ratio (OR)


axd
= ---------
bxc
Keuntungan Studi Kasus Kontrol
1. Waktu relatif singkat

2. Relatif murah

3. Cocok untuk meneliti penyakit langka

4. Cocok untuk meneliti penyakit-penyakit yang


memiliki periode laten panjang
5. Dapat meneliti berbagai kemungkinan faktor
etiologi sebuah penyakit
Kerugian Studi Kasus Kontrol
 Tidak efisien untuk mengevaluasi paparan langka,
kecuali jika prosentase attributable risk tinggi
 Tidak dapat menghitung incidence dencity penyakit
secara langsung pada kelompok terpapar dan tak
terpapar
 Kadang2 sulit memastikan hubungan temporal
antara paparan dan penyakit
 Lebih rawan terjadinya bias seleksi dan recall bias
 Penggunaan pasien dengan penyakit lain sebagai
kontrol dapat mengakibatkan “overestimation” dari
adanya “pemaparan” terhadap faktor etiologi
 Kesulitan memilih kontrol yang tepat
Nested case control study
(Ambidirectional study)

Pada studi ini , memanfaatkan data dasar yang


telah dikumpulkan pada studi kohor – melalui
wawancara, tes darah,urine dsb - untuk
kemudian di” peti-es” kan sampai nanti dibuka
kembali ketika penyakit yang ditunggu muncul
Data dasar
Waktu
Populasi dikumpulkan
follow up Kohor tentang kohor

Tidak
Mengalami mengalami
penyakit penyakit

Kasus Kontrol

Gambar 4. Nested Case-Control Study


Keuntungan
1. Recal bias dapat disingkirkan
2. Mengurangi potensi bias seleksi
3. Incidence rate dan Risiko relatif dapat dihitung
4. Jika ditemukan abnormalitas karakteristik biologi,
maka temuan itu merupakan faktor risiko
5. Lebih ekonomis untuk dilakukan
6. Cocok untuk meneliti penyakit2 yang langka

Anda mungkin juga menyukai