Disusun Oleh:
2. ARIF FEBRIANTO
3. ARINDIAH
4. ARMAWATI
5. ASRIL AL HADI
TAHUN 2016
A. PENDAHULUAN
Penelitian kasus-kontrol (case-control study), atau yang sering juga disebut sebagai
casecomparison study, case-compeer study, case-referent study, atau retrospective study, merupakan
penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek (penyakit atau
kondisi kesehatan) tertentu dengan faktor-faktor risiko tertentu. Desain penelitian kasus-kontrol
dapat digunakan untuk menilai berapa besar peran faktor risiko dalam kejadian penyakit (cause-
effect relationship), seperti hubungan antara kejadian kanker serviks dengan perilaku seksual,
hubungan antara tuberkulosis pada anak dengan vaksinasi BCG, atau hubungan antara status gizi
bayi berusia 1 tahun dengan pemakaian KB suntik pada ibu.
Penelitian case control berhubungan erat dengan penelitian prevalensi atau cross sectional.
Namun demikian, karena orang-orang yang dilibatkan umumnya lebih sedikit dan lebih mudah
dikumpulkan, maka penelitian case control lebih sering dilaksanakan.Di antara penelitian-penelitian
analitik, biasanya penelitian case control menjadi pendekatan pertama untuk menentukan apakah
suatu ciri perorangan atau faktor lingkungan tertentu mempunyai kaitan dengan terjadinya penyakit.
Dalam hal kekuatan hubungan sebab akibat, studi kasus-kontrol ada di bawah desain
eksperimental dan studi kohort, namun lebih kuat daripada studi cross-sectional, karena pada studi
kasus-kontrol terdapat dimensi waktu, sedangkan studi cross-sectional tidak.Desain kasus-kontrol
mempunyai berbagai kelemahan, namun juga memiliki beberapa keuntungan.Dengan perencanaan
yang baik, pelaksanaan yang cermat, serta analisis yang tepat, studi kasus-kontrol dapat
memberikan sumbangan yang bermakna dalam berbagai bidang kedokteran klinik, terutama untuk
penyakit-penyakit yang jarang ditemukan.
Penelitian kasus-kontrol adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor
risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif, dimulai dengan mengidentifikasi
pasien dengan efek atau penyakit tertentu (kelompok kasus) dan kelompok tanpa efek (kelompok
kontrol), kemudian diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan mengapa kelompok kasus terkena
efek, sedangkan kelompok kontrol tidak. Desain penelitian ini bertujuan mengetahui apakah suatu
faktor risiko tertentu benar berpengaruh terhadap terjadinya efek yang diteliti dengan
membandingkan kekerapan pajanan faktor risiko tersebut pada kelompok kasus dengan kelompok
kontrol. Jadi, hipotesis yang diajukan adalah : Pasien penyakit x lebih sering mendapat pajanan
faktor risiko Y dibandingkan dengan mereka yang tidak berpenyakit X. Pertanyaan yang perlu
dijawab dengan penelitian ini adalah : apakah ada asosiasi antara variabel efek (penyakit, atau
keadaan lain) dengan variabel lain (yang diduga mempengaruhi terjadi penyakit tersebut) pada
populasi yang diteliti.
Studi kasus control mengikuti paradigma yang menelusuri dari efek ke penyebab. Di dalam
studi kasus control, individual dengan kondisi khusus atau berpenyakit (kasus) dipilih untuk
dibandingkan dengan sejumlah indivual yang tak memiliki penyakit (kontrol). Kasus dan kontrol
dibandingkan dalam hal sesuatu yang telah ada atau atribut masa lalu atau pajanan menjadi sesuatu
yang relevan dengan perkembangan atau kondisi penyakit yang sedang dipelajari.
E. CONTOH KASUS
Suatu studi ingin mengetahui besarnya faktor resiko obesitas terhadap terjadinya asam urat,
diilustrasikan pada tabel berikut:
F A K T O R
E F E
R E S I K O
K
+ -
1 0 3
+
0 0
1 8 2 5
-
0 0
Hitung OR dan apa maknanya!
Jawab:
populasi
kasus kontrol
asam urat asam urat
(+) (-)
Tidak Tidak
Terpapar terpapar Terpapar terpapar
obesitas tidak obesitas tidak
obesitas obesitas
E F E
FAKTOR K T o t a
RE S I K O K a s u s A s a m u r a t Kontrol Asam l
( + ) urat (-)
E+ 1 0 1 8 2 8
(obesitas) 0 0 0
E- (tidak 3 2 5 2 8
obesitas) 0 0 0
T o t a 1 3 4 3 5 6
l 0 0 0
OR =
OR =
=
=
= 4,63
Hasil OR (Odds Ratio) adalah 4,63. Hal ini berarti faktor resiko sebagai penyebab penyakit/
efek, sehingga didapat kesimpulan bahwa obesitas sebagai penyebab asam urat.
E F E
FAKTOR K T o t a
RE S I K O K a s u s A s a m u r a t Kontrol Asam l
( + ) urat (-)
E+ 1 0 3 1 3
(obesitas) 0 0 0
E- (tidak 1 8 2 5 4 3
obesitas) 0 0 0
T o t a 2 8 2 8 5 6
l 0 0 0
OR =
=
= 4,63
OR =
=
=
= 4,63
Hasil OR (Odds Ratio) adalah 4,63. Hal ini berarti faktor resiko sebagai penyebab penyakit/
efek, sehingga didapat kesimpulan bahwa obesitas sebagai penyebab asam urat.
DAFTAR PUSTAKA
http://uningmarlina.wordpress.com/category/ebm/
http://mardiyantibudirahayu.blogspot.com/2010/11/rancangan-penelitian-1.html
http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/2010/11/08/desain-studi-epidemiologi/
http://castanea.students-blog.undip.ac.id/2010/11/04/jenis-desain-penelitian/
http://papadiva.wordpress.com/tugas-mirs/
http://prematuredoctor.blogspot.com/2009/12/studi-kasus-kontrol.html
http://www.scribd.com/doc/43978449/MAKALAH-EPIDEMIOLOGI