Soal
1. Penyebab terjadinya angka kesakitan dan kematiann bayi di Indonesia adalah
2. Sebutkan tujan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada bayi
3. Sebutkan dan jelaskan penilaian pertumbuhan anak balita
4. Sebutkan dan jelaskan cara penilaian apgar score normal
5. Jelaskan mengenai penilaian apgar score yang patologi
6. Sebutkan dann jelaskan minimal 5 reflek pada bayi
7. Sebutkan minimal 3 cara penilaian gizi pada balita
8. Analisis kasus di bawah ini lalu jelaskan hasil analisis kalian serta jelaskan
upaya promotif dan preventif yang kalian rencanakan
kasus gizi buruk yang ditemukan di Provinsi NTB selama 5 tahun
terakhir masih cukup besar, namun sejak tahun 2013 hingga 2015
menunjukkan perkembangan yang baik, dimana jumlah kasus gizi buruk
yang ditemukan semakin menurun, walaupun pada tahun 2016 kasus gizi
buruk kembali meningkat menjadi 403 kasus. Namun pada tahun 2017,
kasus gizi buruk yang ditemukan kembali menurun menjadi 266 kasus.
Jika diprediksikan berdasarkan hasil PSG tahun 2017, prevalensi gizi
buruk sebesar4,30% dari jumlah balita yang dilaporkan di Provinsi NTB
yaitu lebih kurang 500 ribu balita. Sehingga bisa dipredikisikansekitar
lebih kurang 21 ribu kasus balita gizi buruk di Provinsi NTB, maka
penemuan kasus gizi buruk yang terlaporkan masih sangat rendah,
berarti masih banyak kasus gizi buruk yang tidak ditemukan atau
terpantau oleh petugas kesehatan. Dengan demikian perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan penemuan kasus gizi buruk
di masyarakat seperti mengoptimalkan pemantauan pertumbuhan anak
di posyandu dan pemberian makanan pada anak sesuai standart.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA
SK. KEMENRISTEKDIKTI NO.04/KPT/I/2016
Jl. Lingkar Kebayan-Sumbawa Besar, Email: stikesghs@gmail.com, webs: https://stikes-ghs.ac.id
10. Berikan tanggapan anda mengenai upaya promosi dan preventif dari kasus
tersebut