Anda di halaman 1dari 44

Program Kkbpk dalam Sdki 2017

Informasi Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

Peran bkkbn di balik gerakan


penanggulangan Stunting
(Foto: MPC BKKBN) Edisi Kesatu 2018, www.bkkbn.go.id/ISSN: 0304-9195
DAFTAR ISI

2
Menko PMK Puan Maharani (tengah), Menteri Kesehatan Nila A
Moeloek (kanan) dan Kepala BKKBN Sigit Priohutomo mengangkat jari
jendela menyimbolkan slogan KB “2 Anak Cukup”: bersinergi dalam mendukung
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
Menko PMK Puan Maharani: (KKBPK). (Foto: Repro)

Kampung KB, Lokus Pembangunan


Keluarga Kecil-Sejahtera
Dana Desa di Balik Program
kependudukan & kb 24
Pemberdayaan Keluarga Berkaca pada Data
Badan Pusat Statistik

Angka Sdki di Acara Diseminasi


LAPORAN UTAMA 8 Hasil Penelitian

Dari Forum Pakar dan Pemangku Kepentingan


Atasi Stunting Bonus Demografi
Putus Lingkaran Kemiskinan di Ajang Pilkada 2018

Menteri Kesehatan Nila A Moeloek


Menekan Stunting Melalui Program 1.000 HPK Tanya Jawab Keluarga 31
Plt Kepala BKKBN tentang Penanganan Stunting:
Lakukan Secara Simultan sosok 32
34
Upaya Mencegah dan Menanggulangi Stunting:
Dari Istana Sampai Rumah Tangga plesiran
Hantu Itu Bernama “Stunting” Wisata Religi di Kampung KB
Batu Merah
Inilah Pendapat Mereka
opini 36
LAPORAN khusus 22
Kedeputian Latbang BKKBN
Kembangkan Kolaborasi dengan
KONSULTASI KESEHATAN 40
Lembaga Peneliti Internasional dr. Irma Ardiana MAPS Menjawab
PERSPEKTIF

Publisher
Direktorat Advokasi dan KIE

Penanggungjawab
Sugiyono
Stunting
Redaktur
Fabiola Tazrina Tazir
Soetriningsih
Annisa Halimatusyadiah

S
Antonius Angkawijaya
Dadi Ahmad R tunting diartikan sebagai hanya delapan provinsi di 2017.
kekurangan gizi kronis pada
Penyunting/Editor balita dan anak. Sejak negeri ini Diproyeksikan, pada 2019 angka
Fimela A merdeka dan hingga kini, kasus prevalensi Stunting akan turun ke level
Didik Trihartanto ini selalu saja ‘mencuat’. Ketika negara 28 persen. Dengan berbagai program
Dwi Nurhayati maju disibukkan dengan urusan anggaran percepatan dan terobosan, angka itu
Sancoyo Rahardjo untuk menangani kasus kelebihan gizi, diyakini bakal tercapai, bahkan bisa jadi
Heru Subroto negara berkembang, termasuk Indonesia lebih rendah.
justru sebaliknya.
Desain Grafis BKKBN sendiri telah memulainya
Fajar Sidiq Meski angka prevalensi Stunting sejak dulu melalui program Bina Keluarga
Aji Witono di Indonesia menurun, namun jumlah Balita (BKB), pola asuh, Pendewasaan
penderitanya masih terbilang banyak Usia Perkawinan, dan Generasi Berencana
Sekretariat dan menyebar di kantong-kantong (GenRe), serta program 1000 Hari
Samyono kemiskinan. Saat ini 9 juta balita dan anak Pertama Kehidupan. Program ini dapat
Siswanto mengalami Stunting. berkontribusi dalam penurunan Stunting
Kurniasih walaupun tidak ditujukan semata-mata
Rika Utari Secara persentase – 29 persen untuk menurunkan kasus Stunting.
kasus Stunting yang terjadi saat ini –
Pembuat Artikel Indonesia berada di atas ambang batas Pada era kepemimpinan Plt. Sigit
Irma Ardiana 20 persen negara dengan kasus Stunting Priohutomo, BKKBN dipastikan akan lebih
Anindita Dyah Sekarpuri berdasarkan parameter WHO (World mempertajam dan membumikan upaya-
Yudhistira Health Organization - Badan Kesehatan upaya penanganan Stunting. Karena ini
Dunia). memang menjadi salah satu domain atau
Fotografer lokus garapan sejak awal BKKBN didirikan.
Yudi Aprianto Ironisnya, 29 persen dari total kasus
Stunting, justru terjadi pada keluarga- Bekerja di area yang sangat luas,
Alamat Kantor keluarga berekonomi mapan. Ada memang sulit. Untuk itu, pemilihan
Jl. Permata No. 1 sesuatu yang salah dalam pola asuh wilayah garapan layak ditetapkan.
Halim Perdanakusumah anak. Maka, tanpa intervensi, Indonesia Kampung KB di wilayah “100 kabupaten-
Jakarta Timur dipastikan akan memiliki “generasi yang kota dan 1000 desa” bisa menjadi
Telp/Fax. (021) 8008261, 8094703 hilang”, karena Stunting menyebabkan model penggarapan intervensi Stunting
kemunduran otak, termasuk tinggi badan ala program Kependudukan, KB dan
Redaksi menerima tulisan terkait isu pengidapnya. Pembangunan Keluarga. Itu akan segera
Kependudukan, Keluarga Berencana, dilakukan.
dan Pembangunan Keluarga. Tulisan Sungguh tepat langkah pemerintahan
diketik 1,5 spasi, maksimal 3 halaman Presiden Joko Widodo dengan Semoga saja percepatan penanganan
kwarto dan dikirim ke alamat/kantor
mengangkat masalah ini secara nasional Stunting segera terwujud, dan bangsa
redaksi atau email redaksi.
melalui program penanganan Stunting di ini akan memiliki generasi berpotensi,
“100 kabupaten-kota dan 1000 desa” di berketahanan dan berkualitas kelak.
email: majalah_jk@yahoo.com
2018. Sebuah program percepatan dari Sugiyono
ditvokkom@bkkbn.go.id
ditvokkom@gmail.com

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 1


JENDELA

Menko PMK Puan Maharani:


Kampung KB,
Lokus Pembangunan
Keluarga Kecil-Sejahtera
Keluarga Berencana tidak
hanya dimaknai sebagai
upaya pengendalian kelahiran
semata. Akan tetapi juga
membangun kesadaran
setiap keluarga agar memiliki
perhatian dan dukungan
terhadap persoalan sosial
budaya, ekonomi, pendidikan,
dan kesehatan yang memadai
agar kehidupan keluarga
menjadi sejahtera.

Menko PMK Puan Maharani ketika membuka Rakornas Program KKBPK 2018. (MPC BKKBN)

K

eluarga yang sejahtera tidak konstelasi pembangunan nasional, dan bangunan keluarga kecil dan sejahtera
hanya berkaitan dengan pengen­ karenanya Kampung KB merupakan salah membutuhkan dukungan dan perlu
dalian kelahiran anak saja,” tan­ satu inovasi strategis untuk menumbuhkan bersinergi dengan kegiatan dan program
das Menteri Koordinator Bidang kegiatan-kegiatan prioritas program Kementerian dan sektor lainnya,” cetus
Pembangunan Manusia dan Kebu­ Kependudukan, Keluarga Berencana dan Puan.
dayaan (Menko PMK) Puan Maharani Pembangunan Keluarga (KKBPK) bersama Saat ini Pemerintah sedang menyusun
ketika mewakili Presiden Joko Widodo program pembangunan sektor lain. Seperti Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
membuka Rapat Kerja Nasional Program kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, 2019. Menurut Puan, kegiatan Rakornas ini
Kependudukan, Keluarga Berencana dan dan lainnya dengan mengedepankan merupakan kesempatan yang sangat baik
Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Hotel partisipasi masyarakat setempat yang kelak untuk mensinergikan berbagai kegiatan
Sahid Jakarta, pertengahan Februari lalu. menerima manfaatnya. Kementerian/Lembaga terkait ke dalam
Bagi Puan, program KB strategis dalam ”Kampung KB sebagai lokus pem­ lokus Kampung KB.

2 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


JENDELA

angka fertilitas total (TFR) sebesar 2,4.


Artinya, setiap wanita Indonesia rata-
rata melahirkan 2,4 anak selama masa
reproduksinya.
TFR hasil SDKI 2017 ini menurun
dibandingkan hasil SDKI 2012, yaitu sebesar
2,6 anak per wanita. Penurunan TFR ini juga
diikuti oleh kenaikan angka prevalensi
kontrasepsi (CPR) dari 61,9 persen pada
tahun 2012 menjadi 63,6 persen pada
tahun 2017.
Untuk itu Sigit berharap Rakornas
ini dapat memperkuat komitmen bang­
sa untuk menempatkan program KKBPK
sebagai program strategis dalam pem­
bangunan karakter. Ini guna menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara,
Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo memberikan plakat BKKBN kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas sesuai dengan tema Rakornas KKBPK Tahun
Bambang Brojonegoro dan salah seorang pembicara Rakernas Program KKBPK. (MPC BKKBN) 2018 “Penguatan Integrasi Program Lintas

Kegiatan ini, lanjut Puan, dapat menjadi


forum untuk menyinergikan kegiatan dari
Kementerian yang diperlukan, target yang
mampu dilakukan sesuai dengan kapasitas
fiskal APBN, peran pemerintah daerah dan
substansi lainnya yang perlu dimasukkan
RKP 2019. Dengan begitu Kampung KB di
tahun 2019 berisikan program-program
yang terintegrasi.
Menurut Puan Maharani, BKKBN yang
memiliki petugas lapangan KB (PKB/
PLKB) dan pendamping (kader), memiliki
potensi di dalam mengawal pembinaan
keluarga Indonesia. Melalui Pendamping
dan Petugas lapangan, BKKBN dapat
mengoptimalkan pembinaan keluarga
dalam mengakses layanan kesehatan,
layanan pendidikan, pemberdayaan ibu,
pemberdayaan ekonomi dan pembinaan
hidup sehat dengan gizi yang baik.
Suasana Rakornas Program KKBPK 2018. (MPC BKKBN)
“Diharapkan sinergitas program di
Kampung KB dengan pendampingan
PKB/PLKB dapat mengoptimalkan layanan kesehatan, layanan pendidikan, Sektor di Kampung KB Guna Mempercepat
pembinaan keluarga dalam mengakses pemberdayaan ibu, pemberdayaan Ter wujudnya Kualitas Sumber Daya
ekonomi dan pembinaan hidup sehat Manusia.”
dengan gizi yang baik,” harap Menko PMK. Hadir dalam pembukaan Rakornas
Puan mengatakan, tahap kedua KKBPK antara lain Menteri Kesehatan
setelah pembangunan infrastruktur adalah Nila A Moeloek, Menteri Perencanaan
pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Keberhasilan program keluarga berencana Bambang Brojonegoro, Kepala Staf Umum
akan memberikan manfaat bagi generasi TNI, para mantan kepala dan sesepuh
masa depan dan negara dalam mengelola BKKBN, para pejabat tinggi madya BKKBN
kehidupan yang lebih sejahtera. dan kementerian/lembaga.
Rakornas ini juga dihadiri para pimpinan
SDKI 2017 tinggi pratama BKKBN Pusat dan Provinsi,
Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo para kepala organisasi perangkat daerah
dalam laporan penyelenggaraan Rakornas program KKBPK Provinsi dan Kabupaten/
2018 mengemuk ak an, hasil Sur vei Kota seluruh para pimpinan organisasi
Cak Lontong sebagai penyuluh KKBPK dalam Demografi dan Kesehatan Indonesia swadaya masyarakat, organisasi profesi,
kegiatan Rakornas KBPK 2018. (MPC BKKBN) (SDKI) Tahun 2017 menunjukkan bahwa pusat studi dan mitra strategis BKKBN. (her)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 3


JENDELA

Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo memukul gong di pembukaan Rakornis Mitra Kerja BKKBN di Jakarta, 27 Februari 2018. (MPC BKKBN)

Dana Desa di Balik Program


Pemberdayaan Keluarga

K
eberhasilan pembangunan sepanjang 852,2 km. ditambah. Kita lebih menekankan pada
di Indonesia, khususnya hasil Sambungan air bersih 2015 sebanyak perbaikan gizi ibu hamil dan balita agar
pembangunan dengan Dana 5.831 unit, pada 2016 (16.295 unit) dan tidak terkena Stunting,” tutur Prof Haryono.
Desa, perlu diimbangi dengan pada 2017 sebanyak 303.473 unit. Embung “Kita juga harus kirim anak balita ke
kegiatan operasional di desa. Badan desa 255 unit (2015), 686 unit (2016) dan PAUD, menggiatkan pedidikan dan olah
Kependudukan, dan Keluarga Berencana pada 2017 sebanyak 3.715 unit. raga remaja. UPPKS dan koperasi kita
Nasional (BKKBN) diharapkan ikut ambil PAUD desa pada 2015 sebanyak 3.005 kembangkan sebagai bagian dari produk
bagian di dalamnya. unit, 2016 (11.926 unit) dan 28.792 unit unggulan kawasan perdesaan (prukades)
Pernyataan itu dikemukakan Prof Dr pada 2017. Sumur dan MCK 26.704 unit dan BUMDes serta mengembangkan
Haryono Suyono selaku Ketua Dewan Pakar pada 2015, 51.402 unit (2016) dan pada program lansia sejahtera,” tambahnya.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah 2017 sebanyak 264.031 unit. Drainase pada Prof Haryono juga mengajak semua
Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes 2015 sebanyak 37.832 unit, 2016 (78.594 pihak untuk mempersiapkan gerakan
PDTT) di depan peserta Rapat Kerja Teknis unit) dan 182.919 unit pada 2017. membangun keluarga. “Ini sesuai dengan
(Rakornis) Mitra Kerja BKKBN di Jakarta, Mantan Menko Kesra dan Taskin/ BKKBN. Ajak semua sektor membantu
pertengahan Februari lalu. Kepala BKKBN ini mengajak semua pihak keluarga. Ajak semua instansi masuk ke
Dia pun memberikan gambaran untuk mengisi hasil pembangunan sarana desa. Undang mereka saat merayakan hari
bahawa jalan desa yang telah dibangun tersebut dengan menyukseskan Germas, bhakti mereka ataupun merayakan hari
pada 2015 sepanjang 22,9 ribu km, pada merevitalisasi Posyandu maupun Polindes, besar nasional. Misalnya Hari Anak Nasional,
2016 (66,9 ribu km) dan 2017 (109,3 ribu mendukung kebun bergizi dan Posdaya. Hari Koperasi, Hari Pendidikan dan setiap
km); jembatan pada 2015 sepanjang “Di sini saya tegaskan jangan uthik-uthik peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.”
234,4 km, pada 2016 (511,9 km) dan 2017 Posyandu dengan lima meja. Enggak usah “Co b a, K am p ung K B ju g a a ktif

4 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


JENDELA

Penyerahan penghargaan kepada sejumlah Kepala Perwakilan BKKBN oleh Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo. (MPC BKKBN)

memasang spanduk menyambut hari-


hari besar tersebut. Suasana akan gegap
gempita dan warga desa akan ikut bangga,”
tuturnya dengan suara ‘menggeledek’.
“Kalau perlu setiap kementerian dan
lembaga bila menggelar seminar dan
sejenisnya, adakan di desa. Pusatkan di
desa,” tambahnya.
Menurut catatan Jurnal Keluarga,
BKKBN pernah menggelar kegiatan
pertanian, koperasi, keluarga berencana
(Pertasikencana) pada tahun 1980-an pada
peringatan Hari Bhakti Koperasi 12 Juli, di
Desa Tayu, Kabupaten Pati (Jawa Tengah).

Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo melakukan penandatanganan dengan mitra kerja Kampung KB.
Ajak semua sektor (MPC BKKBN)

membantu keluarga. Ajak Semua pejabat pusat maupun mengajak untuk menerapk an dan
daerah di seluruh Indonesia dari ketiga memperbaiki delapan fungsi keluarga
semua instansi masuk ke instansi tersebut ‘tumpek bleg’ datang ke yang dikaitkan dengan 17 sasaran SDG’s.
desa. Undang mereka saat Tayu dan mereka menginap di rumah- Tujuh belas sasaran SDG’s antara lain
rumah penduduk. Kegiatan seminar juga pengentasan kemiskinan, penghapusan
merayakan hari bhakti diselenggarakan di desa, sehingga desa kelaparan, pendidikan, kesehatan anak,
mereka ataupun merayakan ini benar-benar ‘kejatuhan rejeki’ bagaikan kesehatan ibu, penyakit menular, lingkungan
pasar malam. Warung-warung dadakan dan kekayaan hayati. Sementara 8 Fungsi
hari besar nasional didirikan oleh masyarakat dengan sajian Keluarga adalah cinta kasih, perlindungan,
camilan khas kampung. Laris manis ‘ruar kesehatan dan KB, pendidikan, ekonomi
biasa’. (wirausaha), dan fungsi lingkungan hidup.
Dalam kaitan ini Haryono Suyono Adapun langkah dukungan strategis

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 5


JENDELA

yang dilakukan meliputi peningkatan produk lokal. Mereka diberi pelajaran


komitmen semua sektor, jaringan kabu­pa­ keterampilan untuk menghasilkan produk
ten perlu digeser ke desa, mem­bangkit­kan laku jual dan mendapatkan untung,” ujarnya.
partisipasi semua sektor serta KIE di desa.
“Yang perlu dilakukan, coba permudah Pelayanan KB Mudah
pelayanan KB Mandiri, tingkatkan pem­ Prof Haryono tak lupa berpesan. “Saya
berdayaan keluarga miskin. Tawarkan dan berpesan, pelihara data yang up to date
usahakan agar peta keluarga di seluruh sehingga keluarga muda prasejahtera
desa sempurna dan selalu diperbarui. Di sini selalu diikutsertakan di setiap ada upaya
Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana pemberdayaan. Siapkan keluarga muda
(PLKB) sangat berperan dan bersahabat prasejahtera untuk rajin belajar dan berlatih
dengan pendamping dan relawan desa agar selalu siap ikut berbagai kesempatan.”
mendampingi pengembangan ekonomi Mantan Menteri Negara Kependudu­
perdesaan.” kan/Kepala BKKBN ini mengingatkan
“Ini dilakukan melalui pemberdayaan perlunya dukungan ‘pelayanan KB mudah
kekuatan ekonomi warga dan mem­per­ dan pelayanan kontrasepsi mudah’ untuk
lancar pemberdayaan keluarga dengan semua keluarga. Juga penting untuk
berbasis pada SDG’s,” ujarnya. Prof. Haryono Suyono. (MPC BKKBN) menyempurnaan pelatihan bidan bagi
pelayanan kontrasepsi yang mudah dan
Peta keluarga mengembangkan produk unggulan tersedia di mana pun, serta meyakinan
Prof Haryono mengajak BKKBN ber­ kawasan perdesaan (prukades) dalam semua keluarga bahwa kontrasepsi apapun
sama dinas dan organisasi kemasyarakatan meningkatkan skala ekonomi berbasis baik bagi setiap ibu.
dan Kemendes PDT T memanfaatkan teknologi dan inovasi. “Utamakan keluarga mudah mendapat
adanya Dana Desa. “Ajak juga perguruan “Pusatkan, misalnya lahan pertanian di pelayanan kontrasepsi dan pemberdayaan
tinggi untuk mengirim mahasiswa berKKN satu tempat, sehingga bisa ditangani oleh dengan sempurna. Perhatikan keluarga
di desa. Mereka diajak berpartisipasi traktor ukuran besar. Juga pembentukan akseptor yang petani menjadi pelaku,
dengan memperhatikan peta keluarga BUMDes untuk menciptakan iklim usaha pelopor dan penggerak Prukades dan
yang dibuat oleh PKLB dan masyarakat, kondusif, penyediaaan sarana dan prasarana BUMDes yang gigih dan berhasil,” tambah
lengkap dengan indikatornya. Mahasiswa pasca panen. Hal ini perlu dibarengi de­ Prof Haryono Suyono.
dan Dosen Pembimbing mengadakan ngan peningkatan kapasitas manjemen,
KKN dengan laporan melalui seminar dan perluasan akses pasar, peningkatan skala Dampak luar biasa
tulisan ilmiah.” ekonomi dan bantuan modal.” Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga
“ Tawarkan peta keluarga sebagai “Buatlah embung desa, selain untuk dan Lingkungan Tim Penggerak (TP) PKK,
pedoman sasaran pemberdayaan keluarga pertanian juga bisa sebagai lahan perikanan Laksmi Widiastuti, dalam paparannya
prasejahtera dan sejahtera I atau keluarga dan wisata. Sarana olah raga desa jangan mengatakan selama ini TP PKK sepenuhnya
misk in. Yak ink an kepala desa agar disepelekan. Manfaatkan untuk kegiatan berperan aktif ikut menyukseskan program
mempergunakan peta sebagai pedoman keluarga muda, bina mereka dengan Kampung KB.
semua pembangunan di desa. Dorong menyajikan warung dan kegiatan bisnis. Sementara itu, mitra abadi BKKBN, TNI,
pembangunan terpadu di desa,” Prof Keluarga muda, termasuk anaknya, yang disuarakan utusan Kepala Staf Umum
Haryono berpesan. diajak olah raga secara teratur, sekaligus TNI dalam acara tersebut menegaskan
Desa, menurut Prof Haryono, perlu memanfaatkan kegiatan untuk menjual bahwa masalah kependudukan mempunyai
dampak dan efek yang luar biasa apabila
tidak dikendalikan, terutama menyangkut
kemiskinan dan pengangguran.
Untuk itu, Mabes TNI mengimbau
seluruh stakeholder, termasuk institusi
terkait serta sesama mitra kerja, untuk
menjadikan program KKBPK milik bersama,
d e n g a n m e n g e m b a n g k a n m e to d e
komunikasi informasi dan edukasi kepada
sasaran pasangan usia subur yang belum
ber-KB agar menjadi peserta KB.
Mabes TNI telah menetapkan bahwa
Program Manunggal TNI-Kes KKBPK mulai
tahun ini akan ditingkatkan intensitasnya.
Kegiatan ini merupakan kontribusi TNI
dan BKKBN agar pertumbuhan penduduk
seimbang dengan daya dukung yang
tersedia, sehingga akan terwujud bangsa
Suasana Rakornis bersama mitra kerja BKKBN. (MPC BKKBN) yang kuat, makmur dan sejahtera. (her/sara)

6 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


JENDELA

Rakornis Kemitraan 2018


Menanti Intervensi Berbagai
Sektor di Kampung KB
H
ingga saat ini Kampung KB telah
dicanangkan di 7.657 lokasi,
tersebar di berbagai kabupaten
dan kota di seluruh ndonesia.
Sayangnya belum semua sektor melibatkan
diri di dalamnya.
Ketika membuka Rapat Koordinasi
Tek nis (Rakornis) Kemitraan Tahun
2018 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta,
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN dr.
Sigit Priohutomo, MPH mengemukakan
hal itu, sejalan dengan tema Rakornis
“Melalui Sinergitas Kegiatan Mitra Kerja Di
Kampung KB, Kita Tingkatkan Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga”.
Dalam Rakornis yang digelar BKKBN ini,
Ketua TIm Penggerak PKK Provinsi Jambi, Ketua TIm Penggerak PKK Provinsi Bangka
Sigt mengatakan, pembentukan Kampung Hj. Sherrin Tharia Zola. (repro) Belitung, Melati Erzaldi. (repro)
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah
satu bentuk upaya nyata pelaksanaan daerah dapat terintegrasi bekerja sama berharap semua stakeholder yang ada, satu
program Kependuduk an, Keluarga dan teraplikasikan dengan baik terutama pemikiran satu visi, satu misi,” ajaknya.
Berencana dan Pembangunan Keluarga di daerah. Ini butuh dorongan dari pusat,” Disamping itu, Sherrin mengemukakan
(KKBPK) dalam upaya mewujudkan 9 kata Sigit. bahwa peran tokoh agama dan tokoh adat
Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa juga sangat penting dalam menyukseskan
Cita). Termasuk juga pelaksanaan Strategi TP PKK: Satu Visi-Misi program KB. “Tokoh agama dan tokoh adat
Pembangunan Nasional 2015-2019. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak juga harus kita gandeng,” tutur Sherrin.
“Dari laporan Pelaksanaan Program PKK Provinsi Jambi, Hj. Sherrin Tharia Zola, TP PKK Provinsi Jambi sendiri telah
dan Kegiatan di Kampung KB dari awal di sela-sela acara Rakornis mengingatkan mengadakan Desa Percontohan PKK di
pencanangan di Cirebon, Jawa Barat, agar seluruh mitra kerja PKK, baik dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi
oleh Presiden Joko Widodo dua tahun pemerintahan maupun non pemerintahan Jambi. Seluruh program PKK, termasuk
lalu sampai dengan saat ini, Kampung KB bisa meningkatkan kerjasama untuk yang berkaitan dengan Keluarga Berencana
telah dicanangkan di 7.657 lokasi yang melaksanakan seluruh program kerja KB dan Pembangunan Keluarga diterapkan di
tersebar di kabupaten dan kota di seluruh dan Pembangunan Keluarga yang telah dalamnya.
Indonesia,” ungkap Sigit. dirancang. “Dengan sinergi dan kerjasama, Sementara Melati Erzaldi, Ketua Tim
Sigit mengatakan, sebagian Kampung pelaksanaan program akan lebih mudah Penggerak PKK Provinsi Bangka Belitung
KB baru berisi kegiatan, seperti layanan KB, dan terarah,” ujarnya. terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan
kesehatan, dan PKK. Program dari sektor Sherrin menyatakan bahwa program yang dimulai dari pukul 09.30 wib tersebut.
lain yang mengarah pada pembangunan KB dan Pembangunan Keluarga sangat baik Besar harapannya agar seluruh desa/kam­
sumber daya manusia belum banyak bagi masyarakat, upaya untuk membangun pung di Provinsi Bangka Belitung dapat
yang terintegrasi di dalamnya. Maka, keluarga, meningkatkan kualitas keluarga, menjadi Kampung KB guna mewujudkan
peningkatan kualitas Kampung KB menjadi dengan mulai merencanakan jumlah dan sumber daya manusia dan keluarga yang
salah satu prioritas BKKBN di 2018. program anak. “KB ini untuk memudahkan berkualitas.
“Dukungan komitmen yang bersinergi orangtua juga. Pemikiran praktisnya dua Pada pembuk aan Rakornis juga
dan terpadu dari para pemangku kepen­ anak cukup, dari segi ekonomisnya juga lebih diberikan penghargaan kepada lembaga
tingan dan mitra kerja diperlukan secara mudah untuk masyarakat,” ungkap Sherrin. diklat Kampung KB terbaik. Ada 13 provinsi
operasional, mulai dari tingkat pusat Sherrin berharap, sinergi seluruh mitra KB yang mendapat penghargaan. Provinsi
hingga ke lini lapangan. Ada sekurangnya akan meningkat sehingga realisasi program Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, dan Jawa
119 kemitraan, dan jumlah ini akan terus KB akan lebih baik, yang juga berpengaruh Barat merupakan tiga provinsi yang
bertambah. Seluruh sektor di pusat dan terhadap pembangunan daerah. “Kita mendapat nilai akreditasi teratas. (san)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 7


LAPORAN UTAMA

Atasi Stunting
Putus Lingkaran Kemiskinan
Para ekonom terkenal dunia mengidentifikasi strategi paling Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) di Jakarta, Selasa (13/2)
cerdas dalam berinvestasi, yaitu investasi untuk perbaikan mengemukakan sekitar 37% (9 juta) anak
status gizi penduduk. Investasi pada gizi dapat membantu Indonesia mengalami Stunting di seluruh
memutus lingkaran kemiskinan dan meningkatkan Produk wilayah dan lintas kelompok pendapatan.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh
Domestik Bruto (PDB) negara-negara hingga 3% per tahun. pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya atau otak tidak berkembang
dengan baik. Kekurangan gizi kronis
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah anak lahir. Tetapi
Stunting baru nampak setelah anak berusia
dua tahun.
Balita pendek (Stunting) ditandai
dengan kondisi fisik panjang badan atau
tinggi badan anak lebih pendek dari
anak normal seusianya. Dengan kata lain,
seorang anak dinyatakan Stunting apabila
tinggi badan yang dimiliki berada di bawah
dua kali standar deviasi.

Sebab masalah
Stunting tidak hanya
Menko PMK Puan Maharani. (repro) Menteri Kesehatan Nila A Moeleok. (MPC BKKBN) masalah gizi dan

I
kesehatan, tapi juga
nvestasi sebesar 1 dolar AS pada gizi (Menko PMK) Puan Maharani berpendapat
dapat menghasilkan kembalinya 30 penanganan masalah Stunting harus
terkait dengan cara
dolar AS dalam peningkatan kesehatan, dilakukan secara sinergis. Karenanya, hidup dan pemenuhan
pendidikan dan produktivitas eko­ penanganannya harus dilakukan secara sarana prasarana dasar
nomi. Demikian ditegaskan dalam Doku­ keroyokan oleh pihak-pihak terkait yakni
men The Copenhagen Consensus 2012. 13 kementerian dan lembaga secara masyarakat
Perbaikan gizi antara lain akan mencegah terkoordinir.
terjadinya Stunting. Sementara Menteri Kesehatan
Menteri Koordinator bidang Pem­ Nila A Moeloek yang juga hadir pada
bangunan Manusia dan Kebudayaan R akornas Program Kependuduk an,

8 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN UTAMA

bangunan/Ketua Bappenas Bambang


Brojonegoro, pihaknya juga masuk dalam
penanganan Stunting agar semua program
bisa diakomodir dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). Sebab Indonesia ingin
mengejar standar WHO (Badan Kesehatan
Dunia) dengan Stunting minimal 20 persen.
Bambang mengingatkan, yang ter­
penting dalam penanggulangan Stunting
adalah penanganan kemiskinan. Untuk itu
pemerintah harus memberikan perhatian
khusus terhadap penurunan angka
kemiskinan. Penting menjadi perhatian
karena menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS), saat ini jumlah penduduk miskin
di Indonesia mencapai 26,58 juta orang
(10,12 persen) Seperti diketahui, pada 2017
anggaran penanganan Stunting sekitar Rp 7
Dewan Pembina Perhimpunan Dokter Gizi Medik Menteri PPN/Kepala Bappenas
Indonesia (PDGMI) Prof. dr Fasli Jalal. (MPC BKKBN) Bambang Brojonegoro. (MPC BKKBN) triliun. Dana ini dialokasikan untuk sejumlah
kabupaten dan kota percontohan. Di 2018,
Dalam berbagai kesempatan Menko Dikatakan, hasil penurunan angka program ini diperluas dan menyentuh
Puan juga mengemukakan penurunan Stunting sejauh ini sudah sesuai target. Pada 1.000 desa di 100 kabupaten dan kota.
jumlah Stunting dilakukan dengan inter­ 2016, angka Stunting di atas 27,5 persen dan Menurut Dewan Pembina Perhimpunan
vensi belasan kementerian dan lembaga pada 2017 sudah turun menjadi 27,5 persen, Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Prof.
secara terkoordinir. Sebab masalah Stunting sementara target yang disasar pada 2018 dr Fasli Jalal, Stunting harus dapat ditekan
tidak hanya masalah gizi dan kesehatan, sebesar 29 persen. “Walau begitu kita tetap maksimal 20 persen seusai parameter
tapi juga terkait dengan cara hidup dan harus buat sinergi dan gebrakan percepatan dunia. Di atas itu, sebuah negara akan
pemenuhan sarana prasarana dasar menurunkan angka Stunting,” ungkapnya. tergolong sebagai negara yang memiliki
masyarakat. Menurut Menteri Perencanaan Pem­ persoalan Stunting. (heru/sara)

Kemiskinan & Makanan


Peranan komoditi makanan terhadap Garis
penduduk miskin indonesia Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan
p e ra n a n k o m o d i t i b u k a n m a k a n a n
Juta Jiwa (perumahan, sandang, pendidikan, dan
30 - 10,64% Berkurang kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan
10,12% Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada
sebesar 1,19
20 - September 2017 tercatat sebesar 73,35
juta jiwa persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda
27,77

26,58

dengan kondisi Maret 2017 yaitu sebesar


10 - 73,31 persen.
0-
Maret 2017 September 2017 Jenis komoditi mak anan yang
berpengaruh besar terhadap nilai
Garis Kemiskinan di perkotaan
penduduk miskin penduduk miskin maupun di pedesaan:
Beras, rokok kretek filter, daging
perkotaan pedesaan sapi, telur ayam ras, daging ayam
Berkurang Berkurang ras, mie instan, dan gula pasir.
10,67 juta / 7,72% sebesar 17,10 juta / 13,93% sebesar
Maret 2017 401,28 Maret 2017 768,95 Sementara komoditi nonmakanan
yang berpengaruh besar terhadap
10,67 juta / 7,26% ribu jiwa 16,31 juta / 13,47% ribu jiwa nilai Garis kemiskinan di perkotaan
September 2017 September 2017 maupun pedesaan:
Pe r u m a h a n , b e n s i n , l i s t r i k ,
Penduduk dengan pengeluaran per kapita pendidikan, dan perlengkapan
per bulan di bawah Garis Kemiskinan Sumber: BPS 2017 mandi.

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 9


LAPORAN UTAMA

Menteri Kesehatan Nila A Moeloek


Menekan Stunting Melalui
Program 1.000 Hpk
K
unci menghindarkan anak dari kasus Stunting adalah
melalui Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Bila berjalan optimal dengan gizi tepat, ditambah dengan
pencegahan penyakit; anak akan mengalami tumbuh
kembang secara optimal.
Program 1000 HPK meliputi intervensi sensitif berupa
penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta sarana sanitasi
(jamban sehat) di keluarga, pelaksanaan fortifikasi bahan pangan,
pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat. Juga pemberian pendidikan
dan pola asuh dalam keluarga, pemantapan akses dan layanan
KB, penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan jaminan
persalinan serta pemberian edukasi Kespro.
Intervensi spesifik meliputi suplementasi tablet Besi Folat
pada ibu hamil (Bumil), Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Bumil, promosi dan konseling IMD dan ASI eksklusif, pemberian
Makanan Bayi dan Anak (PMBA), pemantauan pertumbuhan di
Posyandu, pemberian imunisasi, pemberian Makanan Tambahan
Balita Gizi Kurang, pemberian Vitamin A dan pemberian obat
cacing pada Bumil.
Ketika tampil berbicara pada Rapat Koordinasi Kependudukan, Menteri Kesehatan Nila A Moeloek. (repro)
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tahun
2018, Menteri Kesehatan Nila A Moeloek menjelaskan bahwa Kepada Jurnal Keluarga, Menkes mengatakan pada 2011
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan intervensi Indonesia bergabung dengan SUN Global Movement, yakni
paling menentukan pada 1000 HPK. inisiatif Global di bawah koordinasi Sekjen PBB untuk menurunkan
Praktik pengasuhan yang tidak baik, kurang pengetahuan proporsi penduduk yang menderita masalah gizi.
tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, Menyinggung mengenai target pada 2025, Menkes
60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif, 2 mengatakan pemerintah antara lain menargetkan menurunkan
dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI,” ujar Menkes. balita Stunting sebesar 40%, menurunkan balita kurus (wasting)
Juga terbatasnya layanan kesehatan, termasuk layanan ANC- sekitar 5%, menurunkan bayi dengan berat badan lahir
Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas. rendah (BBLR) 30%, tidak ada kenaikan persentase anak gizi
Kenyataannya 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD, lebih, menurunkan wanita usia subur (WUS) anemia 50%, dan
2 dari 3 ibu hamil belum mengonsumsi suplemen zat besi yang meningkatkan ASI eksklusif paling kurang 50%.
memadai. Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari Menkes juga mengharapkan peran stakeholder, antara lain
79% di 2007 menjadi 64% di 2013), tidak mendapat akses yang mitra pembangunan untuk mendukung gizi sebagai isu prioritas
memadai pelayanan imunisasi. nasional dan daerah, mendorong kerja sama antar negara, serta
Faktor lain, kurangnya akses ke makanan bergizi, 1 dari 3 ibu kerja sama dan bantuan teknis.
hamil anemia, makanan bergizi mahal, kurangnya akses ke air “Dari lembaga sosial kemasyarakatan (LSK) integrasikan
bersih dan sanitasi dan data menyebutkan 1 dari 5 rumah tangga Program 1000 HPK ke dalam program LSK, perkuat keterkaitan
masih BAB di ruang terbuka, 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki LSK dengan pemerintah dan advokasi untuk mendukung program
akses ke air minum bersih. tersebut,” ujar Menkes, seraya meminta agar semua elemen
masyarakat mendukung program 1.000 HPK melalui gerakan.
Situasi dan Status Menkes juga minta dunia usaha ikut memfasilitasi dalam
Menkes menjelaskan masalah gizi masyarakat (kurang gizi, Program 1000 HPK, misalnya melalui program corporate social
Stunting, obesitas) terjadi pada semua strata ekonomi masyarakat responsibility (CSR) untuk perbaikan gizi, dan tukar menukar
di pedesaan maupun perkotaan. Implikasi persoalan ini berkaitan pengalaman, termasuk penggunaan teknologi inovasi.
dengan bonus demografi maupun produktivitas serta daya saing Sementara organisasi profesi dan akademisi bisa meng­
bangsa pada masa yang akan datang. Hal yang mendasari bukan implementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam perbaikan
hanya kemiskinan masyarakat, tetapi juga tentang makanan sehat gizi, meningkatkan mutu pelayanan gizi yang profesional dan
dan zat gizi yang diperlukan pada semua kelompok usia. memberikan masukan berdasarkan hasil penelitian. (her)

10 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN UTAMA

Plt Kepala BKKBN tentang Penanggulangan Stunting:


Lakukan Secara Simultan

P
enanggulangan Stunting hanya dua program intervensi yang dilakukan Sigit juga mengemukakan bahwa
akan berhasil jika dilakukan secara oleh pemerintah. BKKBN ikut mengambil bagian dalam
simultan di berbagai sektor. Menurut catatan Jurnal Keluarga, penanggulangan Stunting melalui
Kepada Jurnal Keluarga Plt Kepala program pertama adalah pemberian beras sejumlah program. Di antaranya 1000
BKKBN Sigit Priohutomo menegaskan sejahtera (rastra). Program ini ditujukan Hari Pertama Kelahiran terkait program
hal itu di sela-sela acara program Kepen­ untuk memenuhi kecukupan kalori. Setiap Bina Keluarga Balita (BKB). Termasuk
duduk an, Keluarga Berencana dan keluarga penerima manfaat diberikan jatah juga melalui program
Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Jakarta, 15 kg beras. Pendewasaan Usia
beberapa waktu lalu. Apa saja itu? Selanjutnya Program Keluarga Harapan Perkawinan dan
Menurut Sigit, sebelumnya ada delapan (PKH). Di dalam program ini, setiap pengendalian
kabupaten yang mendapat intervensi penerima manfaat akan memperoleh pertumbuhan
khusus dalam upaya menurunkan angka bantuan sebesar Rp 1,89 juta per tahun. penduduk
Stunting di 2017. Pada 2018, sesuai Melalui kedua program inter vensi melalui pro­
program nasional, jumlahnya bertambah pemerintah ini, angka balita Stunting gram KB.
menjadi 100 kabupaten dan kota yang diharapkan dapat diturunkan kembali. (heru/sara)
mendapat intervensi khusus dengan fokus “Stunting tidak hanya berdampak
1000 desa tertinggal. pada kesehatan anak. Lebih jauh, Stunting
Sigit mengatakan, sinergi telah berdampak pada perilaku, kecerdasan,
diakukan pemerintah dalam penang­ hingga nantinya pada jangka panjang
gulangan Stunting. Setidaknya telah adalah pendapatan seseorang,”
dibangun sinergi 13 kementerian. Misalnya, kata Sigit.
dengan Kementerian Desa yang mengurus Menurut Sigit, berda­
Dana Desa. Penggunaan Dana Desa bisa sarkan data yang dimilikinya,
diarahkan juga untuk memberi intervensi seseorang yang memiliki
menangani Stunting di desa tertinggal. Stunting pada jangk a
“Nantinya akan terukur bahwa Stunting pan­jang akan memiliki
berkurang dan manfaat Dana Desa terasa. pendapatan 20 persen
Ekonomi masyarakat lebih maju dan lebih rendah diban ­
masyarakat sejahtera. Dengan demikian dingkan dengan me ­
Stunting juga bisa ditekan,” ujarnya. rek a yang normal.
Stunting bukan semata-mata soal gizi Sigit berharap kepa­
anak, tapi terkait kualitas SDM dan sarana da masyarakat agar
kebutuhan sosial masyarakat. Karenanya, memperhatikan dua
ada pembagian penanggulangan hal penting untuk men­
Stunting. Pertama, intervensi spesifik yang cegah Stunting. Per­t a­m a,
dikoordinasikan melalui Kemenkes. Ini fokus pada 1000 Hari Pertama
terkait misalnya ibu hamil, ibu menyusui, Kehidupan (HPK), sejak janin dalam
masalah asupan makanan bergizi dan kandungan sehingga anak berusia
makanan tambahan dan sebagainya. dua tahun.
Intervensi kedua, terkait gizi sensitif Hal kedua adalah peme­nuhan
yang dikoordinasi oleh 11 kementerian. Di faktor gizi ibu. Terutama anemia.
sini lebih pada penanggulangan yang di Walaupun mengonsumsi makanan
dalamnya juga terkait pemenuhan sarana bergizi, jika ibu mengalami anemia
sosial dasar bagi masyarakat. maka oksigen di dalam tubuh tidak
Pemerintah berhasil menurunkan mencukupi dan akan berdampak
angka balita yang menderita Stunting. buruk kepada anak yang ada di
Penurunan ini merupakan hasil kontribusi dalam kandungan. Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo. (MPC BKKBN)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 11


LAPORAN UTAMA

Upaya Mencegah dan Menanggulangi Stunting:


Dari Istana Sampai
Rumah Tangga
Bagian dari tujuan didirikannya Negara Kesatuan Republik adalah para pemimpin agama. Lembaga
seperti Nasyi’atul Aisyiyah, Fatayat,
Indonesia adalah membangun kehidupan yang sehat Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PELKESI
sejahtera dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) (Persekutuan Pelayanan Kristen untuk
Kesehatan di Indonesia), PHDI (Parisada
yang berkualitas. Tujuan mulia tersebut saat ini tengah
Hindu Dharma Indonesia), MATAKIN
menghadapi tantangan besar, sebab 9 juta anak Indonesia (Majelis Tinggi Agama Khonghucu
mengalami Stunting. BKKBN siap menggerakkan pokja-pokja Indonesia), PERDHAKI (Persatuan Karya
Dharma Kesehatan Indonesia) dan WALUBI
advokasi KKBPK di tingkat provinsi dan kabupaten, baik yang (Perwakilan Umat Buddha Indonesia)
sudah terbentuk dan akan dibentuk, untuk mengusung isu telah melakukan langkah-langkah dengan
Stunting sebagai isu advokasi.  memasukkan Stunting sebagai isu dalam
kegiatan organisasi. Dengan menggan­

P
deng Persatuan Ahli Gizi Indonesia
ada tingkat individu Stunting individu rendah. Di tingkat masyarakat dan (PERSAGI), Forum Lintas Agama Untuk
berdampak pada terhambatnya negara, Stunting kemudian menghambat Mencegah Stunting, berupaya mendorong
perkembangan otak dan fisik, pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan di
rentan terhadap penyakit, ketika angka kemiskinan dan kesakitan sehingga bidang kualitas sumber daya manusia di
dewasa mudah menderita kegemukan beban negara meningkat, ketimpangan semua level: negara, provinsi, kabupaten/
sehingga rentan terhadap berbagai sosial dan menurunkan daya saing dengan kota, kecamatan sampai desa dan rumah
penyakit termasuk penyakit tidak menular negara lain. tangga.
(hipertensi, diabetes, jantung, dll.), serta Salah satu pihak yang memiliki Forum juga telah melakukan diskusi
sulit berprestasi sehingga daya saing keprihatinan tinggi terhadap isu Stunting dengan berbagai Komisi di DPR-RI serta

Tingkat Stunting di Seluruh Wilayah Indonesia

Sumatera
2.296.000 Papua
Sulawesi
769.300 173.200

Kalimantan
583.400 Maluku
135.100
NTB
229.900
Jawa
4.353.000 NTT
Bali 319.100
108.100

Sumber: Estimasi dari RISKESDAS (tingkat Stunting) dan proyeksi populasi BPS

12 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN UTAMA
PENDEK LINTAS GENERASI

kementerian untuk
mendorong upaya DAMPAK JANGKA PANJANG:
DAMPAK JANGKA PENDEK:
yang sistematis, Pendek usia dewasa, kesehatan reproduksi,
Morbiditas, Disabilitas
segera dan koordinatif kemampuan terbatas, penyakit tidak menular
diantara berbagai
lembaga negara yang PENDEK/Stunting
memiliki program yang
terkait pencegahan penyebab kurang penyakit terutama
dan penanggulangan langsung asupan gizi penyakit infeksi
Stunting.
Namun penga­
l a m a n Fo r u m m e ­
penyebab ketahanan pola asuh & pola kesehatan lingkungan
nunjukkan masih
tak langsung pangan keluarga makan keluarga & kesehatan keluarga
a d a ny a k e b u t u h a n
mendesak untuk
m e­­m a s t i k a n a g a r
penyebab pendidikan, kemiskinan, disparitas, sosial
upaya ter­sebut dapat
dasar budaya, kebijakan pemerintah, politik dll
terorkestrasi secara
harmo­n is dan efektif,
mulai dari pusat, pro­v insi, kabupaten/
kota, kecamatan, de­sa, dusun, lingkungan Indikator Termiskin Terkaya Nasional Sumber Data
sampai ke rumah tangga. Forum me­minta STATUS GIZI BAYI DAN BALITA
Kantor Staf Pre­siden dapat meng­­kaji dan Prevalensi Stunting 48,4 29,0 372 Riskesdas, 2013
mempertimbangkan pe­n gembangan
Berat Badan Lahir Rendah (<2500 g) 13,4 8,2 10,2 Riskesdas, 2013
lembaga ad hoc yang bekerja dalam
jangka waktu yang ditentukan sampai Bayi Lahir Pendek (<48 cm) 24,1 17,8 20,2 Riskesdas, 2013
terjadi penurunan kasus Stunting yang Prevalensi Gizi Kurang dan Gizi Buruk 11,0 10,6 12,1 Riskesdas, 2013
signifikan. Lembaga ini dapat dibentuk Prevalensi Gizi Lebih 10,3 13,9 11,8 Riskesdas, 2013
atau memfungsikan lembaga yang sudah
Sumber: Data Olahan PERSAGI
ada hingga tingkat kabupaten/kota dengan
melibatkan juga unsur masyarakat madani. ini mensyaratkan kondisi angkatan kerja dalam bidang membaca, matematika, dan
tersebut adalah angkatan kerja yang sains berada di posisi 64 dari 65 negara
Analisis Situasi berkualitas dan berdaya saing tinggi. yang diteliti pada pada tahun 2012 oleh
Forum Lintas Agama Berdasarkan proyeksi penduduk OECD PISA (Organization for Economic Co-
Salah satu tujuan terbesar dan esensial 2010-2035, bonus demografi diprediksi operation and Development - Programme
dari suatu negara adalah mengembangkan sejak tahun 2012 dan titik terendah rasio for International Student Assessment).
sumber daya manusia (SDM) yang ketergantungan terjadi pada tahun 2028- Anak Indonesia tertinggal jauh dari anak
berkualitas di negara tersebut. Dalam 2031. Singapura (posisi 2), Vietnam (posisi 17),
dokumen Visi dan Arah Pembangunan Potensi bonus demografi akan mening­ Thailand (posisi 50) dan Malaysia (posisi 52).
Jangka Panjang (PJP) 2005 – 2025, katkan jumlah angkatan kerja usia poduktif Salah satu faktor yang menyebabkan
prioritas tersebut diartikulasikan secara (15-64 tahun). penurunan ini adalah kondisi gizi kronis.
tegas dengan menyebutkan bahwa Jumlah anak Indonesia tahun 2015 Situasi gizi kronis ini menghasilkan kondisi
salah satu kebijakan terpenting negara adalah 47 juta anak laki-laki dan 44,9 juta gagal tumbuh dari Balita (Stunting).
adalah memberikan keleluasaan dalam anak perempuan, pada tahun 2035 mereka Stunting terjadi baik di kalangan
upaya peningkatan kualitas sumber daya akan memasuki usia produktif dan bersaing berpendapatan rendah maupun tinggi
manusia. Visi tersebut menyebutkan bahwa dalam dunia kerja di era pasar bebas. dan disebabkan oleh kombinasi berbagai
yang dimaksud dengan pembangunan Visi membangun SDM berkualitas ini faktor, di mana faktor dasar terpenting
SDM adalah pembangunan manusia masih harus diterjemahkan secara tajam dari sisi manusianya adalah pendidikan
I ndonesia sebagai subyek (human dan maksimal ke dalam program dan yang kemudian berakibat pada pernikahan
capital), obyek (human resources), dan aktivitas, karena jika dibandingkan dengan usia anak dan selanjutnya mempengaruhi
penikmat pembangunan, yang mencakup negara-negara lain, kualitas SDM Indonesia kualitas pola asuh dan pola makan terkait
seluruh siklus hidup manusia sejak dalam masih jauh tertinggal. Hal ini terlihat antara gizi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
kandungan sampai dengan akhir hidupnya. lain dari rendahnya bahkan menurunnya 2010 menunjukkan bahwa terdapat 23,2
Isu kualitas sumber daya manusia ini peringkat Indeks Pembangunan Manusia persen kehamilan di usia 10-19 tahun.
juga semakin kritikal jika dikaitkan dengan (IPM) atau Human Development Index (HDI). Perkawinan dan kehamilan di usia tersebut
bonus demografi, yaitu situasi di mana Laporan Human Development Report 2016 terbukti memiliki risiko sangat besar
pertumbuhan kemakmuran bisa maksimal mencatat, IPM Indonesia pada 2015 berada melahirkan bayi Stunting. Ibu yang menikah
ketika struktur penduduk didominasi oleh di peringkat 113, turun dari posisi 110 di di usia 15-19 tahun saja, 42,2 persen
angkatan kerja usia produktif dan hanya 2014 dari 188 negara. diantaranya melahirkan balita pendek.
ada sedikit angka ketergantungan. Tentu Tingkat Kecerdasan anak Indonesia Semakin muda usia perkawinan semakin

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 13


LAPORAN UTAMA

Lebih dari 31 Juta penduduk usia 0-18 tahun mengalami masalah gizi Sayangnya, akses pada TTD juga sangat
memprihatinkan. Pada tahun 2016 upaya
mendistribusikan tablet tambah darah
Umur Jumlah penduduk Bermasalah Gizi menurut Klasifikasi hanya menjangkau 7,6 persen atau
(tahun) Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota TOTAL terdapat 92,4% yang tidak mendapatkan.
<200 Ribu 200-500 ribu 500 ribu-1 juta >1 juta
(185 kab/kota) (167 kab/kota) (75 kab/kota) (70 kab/kota) Dampak Stunting
Bersifat Multisektor
0-4 1.333.083 2.989.496 2.656.572 5.454.544 12.433.695
Stunting tidak saja berdampak pada
5-18 2.954.639 6.660.340 5.732.723 12.018.040 27.365.743 anak yang mengalaminya saja. Namun
dampaknya sangat luas.
10-90 8.459.111 19.749.334 22.388.162 50.118.575 100.715.182 • Pada tingk at individu Stunting
TOTAL 12.746.833 29.399.170 30.777.457 67.591.160 140.514.620 berdampak pada terhambatnya
perkembangan otak dan fisik, rentan
terhadap penyakit, ketika dewasa
besar risiko melahirkan bayi Stunting. unwanted pregnancy atau kelahiran bayi mudah menderita kegemukan
Kelahiran anak Stunting seper ti dari pasangan yang tidak siap. Kondisi ini sehingga rentan terhadap berbagai
disebutkan di atas terjadi pada kasus memperburuk kejadian Stunting pada anak penyakit termasuk penyakit tidak
kehamilan muda (baik di dalam yang dilahirkan. menular (hipertensi, diabetes, jantung,
perkawinan maupun tidak). Hubungan Akibat Stunting dan problem gizi ini dll.), serta sulit berprestasi sehingga
seks di usia anak yang berisiko kehamilan mempengaruhi status kesehatan dan daya saing individu rendah.
ini sangat tinggi, seperti nampak pada data kecerdasan di setiap tahap kehidupan se­ • Di tingkat masyarakat dan negara,
berikut. Kondisi ini juga melahirkan situasi seorang: sejak dikandung, saat dilahirkan, Stunting kemudian menghambat
masa balita dan sekolah, masa remaja dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
muda serta saat seorang perempuan hamil. angka kemiskinan dan kesakitan
––
-
-
2007 Berbagai persoalan yang diakibatkan sehingga beban negara meningkat,
-
-
Stunting di tahap kehidupan ini berdampak ketimpangan sosial dan menurunkan

PERSENTASE BALITA Stunting DI INDONESIA

- Persentase status pada keberlangsungan pendidikan daya saing dengan negara lain.
-
-
- gizi balita pendek mereka. Data di bawah ini menunjukkan • Melihat kondisi Indonesia dengan
––
-
-
di Indonesia tahun kondisi yang memprihatinkan di mana jumlah penduduk yang bermasalah
2007 36,8%
-
-

anak Indonesia banyak yang tidak mampu gizi sangat besar, kemungkinan besar
- menyelesaikan pendidikan dengan baik. potensi dari bonus demografi untuk
-
-
-
–– Pendidikan ibu juga merupakan faktor meningkatkan kesejahteraan keluarga
-
-
- yang mempengaruhi prevalensi Stunting. tidak bisa tercapai dan sebaliknya ini
-
––
-
-
2010 Seperti nampak dalam data berikut,
prevalensi Stunting pada ibu dengan
akan menjadi malapetaka.
-
-
––
- Persentase sempat pendidikan rendah itu lebih tinggi. Upaya yang Tengah Dilakukan
-
-
- mengalami Program PAUD Holistik Terintegrasi untuk Mengurangi Stunting

-
- penurunan yang yang kebijakannya dicanangkan sejak Seperti disampaikan di atas, dampak
- tahun 2007 dengan maksud untuk Stunting bersifat tidak bisa diperbaiki
-
––
tidak signifikan
-
-
- sebesar 35,6% menjangkau semua anak 0-6 tahun dalam (irreversible) karenanya pencegahan
-
– rangka mencegah Stunting, nampaknya menjadi sangat penting sebagai pereda
-
-
-
belum berjalan seperti yang diharapkan. dampak sekaligus investasi yang paling
-
––
-
-
2013 Masih 34 persen anak balita yang tidak
datang ke Posyandu untuk memantau
masuk akal. Beberapa upaya sudah
dilakukan untuk mencegah Stunting.
-
-

- Tahun 2013 pertumbuhan, dan hanya 34 persen anak Di tingkat negara beberapa Landasan
-
-
-
persentase status usia 3-6 tahun yang berpartisipasi di PAUD atau Dasar Hukum mengatasi masalah gizi
–– gizi balita pendek di pada tahun 2017. Demikian halnya dengan sudah tersedia, namun masih diperlukan
-
-
- Indonesia kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dulu penerjemahan ke tingkat kegiatan
-

-
- naik sebesar pernah berjalan dengan baik, saat ini tidak dan pembiayaan yang memadai untuk
-
-
––
-
37,2% terdengar programnya. mencegah Stunting, sehingga ia bergerak
- Anemia sebagai salah satu penyebab dari komitmen menjadi langkah nyata.
-
- kurangnya potensi kecerdasan selain Landasan itu diantaranya adalah:
––
-
-
2015 penyebab kesehatan lain, sangat banyak • UU No 36/2009 tentang Kesehatan
-
-
––
- Menurut hasil PSG terjadi di Indonesia, seperti nampak pada • UU No 18/2012 tentang Pangan
2015 29% balita
- data di bawah ini, terdapat 22,7 persen • PP No 33/2012 tentang ASI Eksklusif
-
-
– remaja putri yang anemia. • RPJPN (2005-2025)
-
- Indonesia termasuk
-
- kategori pendek Salah satu intervensi untuk mengurangi • RPJMN (2015-2019)
––
-
-
kejadian anemia adalah dengan mem­ • Peraturan Presiden RI No 42 tahun 2013
- berikan Tablet Tambah Darah ( TTD). tentang Gerakan Nasional Percepatan
-

14 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN UTAMA

Potensi Terjadinya Masalah Gizi dalam Siklus Kehidupan - Menurunnya Obesitas dan penyakit
tidak menular (PTM)
- Meningkatnya kapasitas kerja dan
Kekurangan Berat produktivitas serta daya saing.
Micronutrien Badan Lahir Potensi
PEM Rendah Stunting Pada gilirannya, ini akan mengurangi
Anemia angka kemiskinan, mengurangi beban
negara untuk mengeluark an biaya
Kurang kesehatan, menghilangkan kesenjangan
Stunting
ibu hamil bayi baru Berat dan menyiapk an I ndonesia dalam
lahir menghadapi persaingan di era pasar
bebas dan dapat memaksimalkan manfaat
balita bonus demografi yang sebentar lagi akan
Anemia
dialami. *
remaja putri
anak usia Dampak Stunting
& perempuan
sekolah Kekurangan di Tingkat Negara
muda
Vitamin A
Anemia Sub Klinis Menghambat Pertumbuhan dan
Stunting Ekonomi Produktivitas Pasat Kerja
Tingkat
Anemia
Pertumbuhan Stunting
Rendah
Hilangnya

Masalah
11%
Sumber: PERSAGI, Dampak pernikahan Anak
Kecerdasan GDP
terhadap kualitas SDM Indonesia

Perbaikan Gizi kondisi di atas maka salah satu amanat


• Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 terbesar dalam pembangunan dapat
tentang Gerakan Masyarakat Hidup tercapai yaitu terbentuknya generasi SDM Mengurangi
Sehat yang sehat, tangguh dan berprestasi: pendapatan
• Perpres no. 83 tahun 2017 tentang
Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi. - Menurunnya tingk at kesak itan/
kematian bayi dan anak
pekerja dewasa
hingga 20% Rp
Apa Manfaat Melakukan - Meningkatnya perkembangan kognitif,
Pencegahan Stunting? motorik dan sosio-emosional
Jika seluruh lapisan masyarakat - Meningkatnya prestasi dan kapasitas Sumber: Diolah oleh Tim Nasional Percepatan
dan pelaku pembangunan multi sektor belajar Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dari laporan
melakukan upaya yang memfasilitasi - Meningkatnya kualitas orang dewasa World Bank Investing inEarly Years brief, 2016

Proporsi Anak Stunting menurut Umur dan Jenis Kelamin, 2013

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 15


LAPORAN UTAMA

Umi Wahyuni, Atmarita, Ketua


Sekretaris I PP Fatayat NU Bidang Penelitian
“Program yang dikem­
dan Publikasi DPP
bangkan PP Fatayat NU
bersama forum lintas Agama
Persagi 2014-2019
adalah melakukan advokasi “Persatuan Ahli Gizi Indonesia
kepada pemerintah baik (Persagi) tidak punya program
eksekutif maupun legislatif Stunting secara khusus. Kita hanya
untuk memprioritaskan mendukung secara profesional
program cegah Stunting program-program yang ada di
untuk menuju generasi emas pemerintah.
Indonesia. Selain itu kami Setahun terakhir ber­
juga memperkuat organisasi sama dengan Inter-Church
dengan pelatihan Ulama dan Medical Assitant, (IMA) dan
Daiyah Cegah Stunting agar MCAI, kami melakukan
mereka mampu melakukan kajian-kajian dari regulasi
sosialisasi pentingnya gizi terutama pada masa 1000 HPK (Hari - fakta - dan memberikan
Pertama Kehidupan) melalui Forum Daiyah Fatayat NU, majlis usulan dalam bentuk
taklim dan forum forum pengajian lainnya di lingkungan NU. m a p p i n g s t r a t e g i penurunan Stunting. Itu
Sebagai pilot project di Kabupaten Pulang Pisau, sudah kami presentasikan waktu itu tgl 21
kami juga mendorong pemerintah daerah melalui Februari 2018 pada pertemuan dengan
Bappeda Kabupaten untuk menyusun RADPG Bappenas dan sektor terkait.”
(Rancangan Aksi Daerah Percepatan Pangan

Program
dan Gizi) sebagai dokumen resmi yg
memuat komitmen pemerintah daerah
dalam pencegahan Stunting.

Mereka
Sementara di tingkat grassroot, para
tokoh agama sudah dilatih menyo­
sialisasikan penanggulangan Stunting
di komunitasnya masing-masing. Kami
mendukung aktivasi posyandu dan kelas Keterlibatan lembaga keagamaan
dan non keagamaan dalam program
ibu dengan metode IPC (Inter Personal
penanggulangan Stunting tak perlu
Communication). Sehingga posyandu dan
diragukan lagi. Berikut beberapa
kelas lebih kreatif dan inovatif. Kegiatan pernyataan dari mereka.
menjadi lebih berkualitas dan menarik serta
menyenangkan para ibu untuk hadir di posyandu
dan klas ibu secara rutin.”

Verdina Puspita Rani,


Meda Lala, Program Manager PHC
Koordinator Program & Advocacy Pelkesi
Perdhaki “Dalam 10 tahun terakhir program kerja
Persatuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di
“Kita sejauh ini memang tidak memiliki Indonesia (Pelkesi) dalam cegah Stunting adalah
program penuh. Kita melalui program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui program
Keuskupan. Pada Hari Pangan Sedunia Revitalisasi Posyandu, Desa Sehat (air bersih
kita memberi informasi tentang & sanitasi). Secara khusus program kerja kami
Stunting ke umat melalui Surat dimaksudkan dalam upaya menurunkan Mother
Gembala oleh Bapa Uskup.” Mortality Rate.”

16 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN UTAMA

Angka Sdki di Acara


Diseminasi Hasil Penelitian

P
ertambahan penduduk terus 2015-2019 yakni 2,3 namun ada tren
terjadi dalam jumlah besar kecenderungan penurunan yang memberi
karena upaya penurunan Laju harapan. “
Pertumbuhan Penduduk (LPP) “Semoga dengan revitalisasi program
dan Angka Fertilitas Total (total fertility rate/ Kependudukan, Keluarga Berencana dan
TFR) belum mencapai hasil sebagaimana Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang telah
yang diharapkan. kita lakukan, pada akhir 2019 TFR akan
“LPP Indonesia diproyeksikan dari turun kembali,” jelas Dwi.
1,49% per tahun pada periode 2000-2010 Angka penurunan TFR paling rendah,
menurun menjadi 1,38% per tahun pada berdasarkan SDKI 2017, dicapai provinsi
kurun 2010-2015, lalu menjadi 1,19% per Jawa Timur dengan angka 2,1, sedangkan
tahun pada periode tahun 2015-2020.” untuk DKI Jakarta juga sudah berada di
Hal itu dikemukakan Deputi Bidang bawah sasaran yang ditentukan yakni di
Keluarga Berencana dan Kesehatan angka 2,2. Sementara untuk provinsi di
Reproduksi (KBKR) BKKBN, Dwi Listya­ Jawa lainnya seperti Jawa Barat masih
wardani mewakili Plt Kepala BKKBN menduduki angka 2,3.
saat membuka kegiatan Diseminasi Untuk pencapaian yang cukup baik
Hasil Penelitian dan Pengembangan ini, menurut Dwi, program yang harus
Kependudukan di Hotel Santika TMII pada menjadi perhatian besar adalah program
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
akhir Januari lalu. pemberdayaan wanita. Pendekatan ini Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN ,
“Begitu juga TFR turun dari angka terbukti berhasil dilakukan Jawa Timur. Dwi Listyawardani. (MPC BKKBN)
2,6 anak per wanita sesuai hasil Survei “Wanita yang secara ekonomi man­
Demografi dan Kesehatan Indonesia diri atau punya pekerjaan, otomatis Pendekatan ini yang diterapkan Provinsi
(SDKI) 2012 menjadi angka 2,4 anak per paradigmanya juga lain dibandingkan Jatim. Itulah kenapa angka fertilitas di
wanita sesuai hasil SDKI tahun 2017, yang tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi Jatim turun dan kecil sebagai provinsi besar
meskipun belum mencapai sasaran Renstra meskipun level-nya di rumah tangga. dibanding Jabar dan Jateng,” tuturnya.
Ditegask an oleh Dwi, KB hanya
merupakan sebuah alat saja, sedangkan
yang seharusnya disasar adalah pem­
bangunan paradigma. Karena itu, pen­
dekatan melalui pemberdayaan menjadi
sangat dibutuhkan.
Penduduk semestinya menjadi sumber
daya pembangunan agar mempunyai
peran sentral dalam upaya pembangunan
bangsa. “Karena itu, pembangunan SDM
merupakan investasi jangka panjang yang
harus diprioritaskan dalam perencanaan
pembangunan,” tambahnya.
Menurut Dwi, pelayanan keluarga
berencana diberikan sepanjang siklus
usia reproduksi sementara Program
Pembangunan Keluarga menggunakan
Suasana Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKBN 2017. (MPC BKKBN) pendekatan siklus kehidupan. (her)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 17


LAPORAN UTAMA

Hantu Itu Bernama


“Stunting”
S
tunting atau masalah kurang gizi masyarakat dan pengetahuan yang benar memegang peranan penting -termasuk
kronis masih menjadi ancaman terhadap pola asuh anak memegang dalam meminimalkan sel syaraf otak yang
bagi generasi mendatang. Jumlah kunci utama dalam pencegahan Stunting. terdegradasi,” jelasnya.
penderitanya di Indonesia Termasuk juga menurunkan penderita Te r n y a t a j u g a p e r k e m b a n g a n
mencapai 9 juta saat ini, dan secara anemia pada remaja dan ibu hamil. tinggi anak dapat menjadi indikator
persentase di atas batas toleransi WHO kemampuan anak. Semakin tinggi anak,
(Badan Kesehatan Dunia). Kondisi ini jelas Perkembangan otak otaknya pun dapat berkembang dengan
membuat gundah Prof dr Fasli Jalal. Ahli gizi yang sempat berkarir di baik. Bagaimana jika tinggi anak tak
Sebagai Dewan Pembina Perhimpunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai usianya? Fasli me­­negaskan, meski
Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), sepanjang 13 tahun hingga menduduki kemudian diberikan ma­kanan berlimpah,
Prof Fasli Jalal pantas gundah. Meski tren posisi Wakil Mendikbud dan Kepala BKKBN ini tetap tidak akan terkejar, karena ini adalah
penurunan angka Stunting di Indonesia mengatakan bahwa tumbuh kembang anak refleksi dari kurang gizi yang kronik.
sudah menurun sejak pemer intah sangat didukung di antaranya oleh gizi yang “Sebaliknya, makanan berlimpah akan
melakukan intervensi serius dua tahun memadai. “Yang menjadi jembatan untuk berpotensi anak tersebut mengalami
lalu, namun itu belum cukup memuaskan membangun kecerdasan anak secara holistik obesitas dan memicu penyakit degeneratif
Fasli Jalal. adalah perkembangan otaknya,” tuturnya. nantinya,” jelas Fasli dalam wawancara
Alasannya, “Stunting masih berpotensi Fasli pun mengajak setiap orang tua dan khusus dengan tim Jurnal Keluarga di
mengancam generasi mendatang.” Dan keluarganya untuk lebih memperhatikan Jakarta, beberapa waktu lalu.
juga Stunting (tinggi badan berada di masa ketika otak anak sedang tumbuh Kendati demikian, Fasli mengatakan
bawah minus dua standar deviasi: ≤ 2 SD dan berkembang dengan pesat. Itu terjadi bahwa hal tersebut takkan menjadi
dari tabel status gizi WHO child growth pada usia kehamilan hingga kurang lebih kendala besar sepanjang semua pihak
standard) yang disebabkan kekurangan 2 tahun, yang kerap disebut sebagai masa dapat mengoptimalkan usaha untuk
gizi pada usia dini dapat meningkatkan golden age. mengembangkan anak. “Tidak apa-apa
kematian bayi dan anak, kerja otak tidak Secara spesifik Fasli mengatakan, kalau tingginya tidak terkejar. Berapapun
maksimal, dan menurunkan kemampuan perkembangan otak anak dimulai pada sel otak yang tinggal,
kognitif. usia 19 hari dalam kandungan. Otak mari kita pastikan
Empat tahun lalu, tepatnya pada 2013, tersusun dari banyak sel syaraf. Kecukupan agar sel otak
prevalensi Stunting di Indonesia mencapai gizi akan berpengaruh terhadap proses te r s e b u t k i t a
37 persen, turun menjadi 29 persen di pembelahan sel syaraf, sehingga sel syaraf fungsikan
2017, dan sesuai Rencana Pembangunan dapat bertambah banyak dan lengkap. semaksimal
Jangka Panjang Nasional 2015-2019 Terdapat tiga tahapan tumbuh m u n g k i n ,”
ditargetkan menjadi 28 persen pada 2019. kembang sel syaraf, yakni tahap lahir tuturnya.
Saat ini terdapat sekitar sembilan juta anak hingga 3 tahun, di mana sel syaraf akan
Indonesia Stunting. Ironisnya, dari jumlah tumbuh secara cepat dan banyak, tahap 3 -
tersebut, 29 persen kasus Stunting justru 8 tahun, di mana kepadatan sel syaraf otak
terjadi pada keluarga berekonomi baik. mencapai 2 x lipat orang dewasa, dan
Data Global Nutrition Report 2017 tahap 8-18 tahun, di mana sel syaraf
memuat tentang biaya yang disiapkan yang tidak terpakai akan terdegradasi.
pemerintah Indonesia untuk menangani “Dalam tiap tahapan tersebut, zat
gizi ini baru 2,5 persen dari pengeluaran. gizi dan stimulus (rangsangan)
Padahal kebutuhannya sekitar 14 persen.
Bila negara maju mulai mengeluarkan dana
untuk menangani kelebihan gizi, justru
negara berkembang masih memerlukan
20-30 milyar dolar Amerika tiap tahun
untuk penanganan malnutrisi.
Akibat Stunting, setidaknya 10 hingga
15 poin kecerdasan intelektual dari 9 juta
anak Indonesia terancam hilang. Fasli
pun berpendapat program 1000 Hari
Pertama Kelahiran (HPK) dapat mencegah
Stunting. Namun, Fasli melihat, keterlibatan

Prof dr Fasli Jalal. (Icha BKKBN)


18 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018
LAPORAN UTAMA
PENANGGULANGAN STUNTING & PERAN BKKBN
(GenRe), BKKBN bisa berperan. Sebab di
PENANGGULANGAN dalam program GenRe terdapat program
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
l Program 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) cegah stunting. yang bisa menjadi ‘pintu masuk’ dalam
l Meningkatkan pengetahuan yang benar terhadap pola asuh anak. pencegahan kasus-kasus Stunting. “Perlu
l Pemberian ASI eksklusif. kerjasama dengan tokoh agama dalam
penyiapan calon pengantin,” ujarnya.
l Imunisasi untuk menghindari infeksi pada anak. Menunda usia perkawinan ternyata
bisa menjadi langkah tercepat untuk
l Hindari serangan cacing pada pencernaan anak.
menekan angka Stunting. Jika angka usia
pernikahan dimundurkan dari 16 tahun
l Pencegahan anemia pada remaja dan ibu hamil. menjadi 20 tahun, banyak hal baik yang
l Pelihara ekologi lingkungan sekitar dengan baik. ber­pengaruh positif pada angka Stunting.
l Kendalikan pertumbuhan penduduk. “Bisa dibayangkan, dengan menunda usia
perkawinan menjadi 20 tahun saja, bisa
PERAN BKKBN mengurangi Stunting sekitar sepertiga. Tentu
UU Perkawinan perlu direvisi, ” kata Fasli Jalal.
l Pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program KB. Menunda usia perkawinan artinya
l Menggiatkan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB). mem­­berikan kesempatan yang lebih baik
l Menggiatkan program Generasi Berencana (GenRe). pada calon ibu untuk menyiapkan diri­
l Mewujudkan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). nya secara fisik dan psikologis. Misalnya,
Sumber: Prof dr. Fasli Jalal/Diolah
de­­ngan penyiapan pemberian tablet tam­
bah darah bagi anak perempuan remaja.
Berat badan juga menjadi salah satu sekedar proses pembelajaran formal di Juga mengingatkan tentang pentingnya
indikasi kesuksesan perkembangan otak sekolah, namun juga melibatkan unsur- penyuluhan kesehatan pada anak remaja
anak. Setidaknya, berat badan bayi lahir unsur potensi dalam diri. dan orangtua. Penyuluhan diberikan dengan
yang baik adalah tidak kurang dari 2,5 kg. “Dulu kita beranggapan bahwa sekolah materi gizi seimbang dan perilaku hidup
“Jika di bawah 2,5 kg, kita perlu memberi itu dimulai dari SD. Tapi ternyata itu ter­ sehat.
dorongan yang lebih kuat. Saat ini, 1 dari lambat. Sebenarnya, kualitas terpenting Fasli mengatakan, untuk menangani
9 anak di Indonesia lahir dengan berat itu harus dibangun pada 1000 hari pertama Stunting diperlukan kontribusi gizi yang
badan di bawah 2,5 kg. Ini satu hal yang kehidupan anak,” kata Fasli Jalal. harus dilakukan dengan serius. Kontribusi
cukup mencemaskan. WHO sudah meminta Fasli menekankan bahwa peran orang gizi terdiri dari dua faktor. Yakni, intervensi
jangan ada anak yang tidak mendapat tua dan keluarga adalah yang pertama gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
haknya untuk ASI eksklusif selama 6 bulan dan utama. Selain itu juga faktor ekologi Intervensi gizi spesifik adalah upaya-
pertama,” kata Fasli. lingkungan sekitar. “Jika hal-hal tersebut upaya untuk mencegah dan mengurangi
Sayangnya, menurut Fasli, saat ini jum­ tidak terpenuhi, maka kita harus mencari gangguan secara langsung.
lah ibu menyusui ASI eksklusif menurun kompensasi untuk memenuhi hal tersebut,” Kegiatan ini pada umumnya dilakukan
dengan cepat, tinggal 30 % saja. Padahal ASI tuturnya. oleh sektor kesehatan. Kegiatannya antara
eksklusif sangat bermanfaat membentuk lain imunisasi, pemberian makanan
jaringan yang akan melindungi syaraf dari Peran BKKBN tambahan ibu hamil dan balita, monitoring
berbagai korsleting akibat menyalurkan Hal yang juga ikut mempengaruhi pertumbuhan balita di Posyandu. Sasaran­
impuls elektrik. kesuksesan program pertumbuhan dan nya secara khusus kelompok 1000 hari
Fasli juga mewanti-wanti orang tua perkembangan anak adalah jumlah pen­ pertama kehidupan baik pada ibu hamil, ibu
bila anaknya terkena infeksi. Pasalnya, duduk. Semakin besar penduduk, semakin menyusui, dan anak 0 – 23 bulan.
infeksi akan menaikkan suhu badan anak. kecil kesempatan yang didapat oleh anak Intervensi gizi sensitif adalah upaya-
Kenaikan suhu badan menyebabkan untuk lebih mengembangkan dirinya. upaya untuk mencegah dan mengurangi
tambahan kalori 10 persen, padahal Negara dengan jumlah penduduk yang gangguan secara tidak langsung. Berbagai
selera makan anak menurun. Hal ini dapat teramat besar akan rentan mengalami krisis kegiatan pembangunan pada umumnya
menyebabkan anak kekuranngan asupan perkembangan sumber daya manusianya. non-kesehatan, yang secara tidak langsung
gizi. Karena itu imunisasi penting, selain Maka, pengendalian pertumbuhan dapat menunjung kesehatan masyarakat.
juga pengetahuan orang tua. penduduk melalui program KB menjadi Kegiatannya antara lain penyediaan air bersih,
Orang tua juga harus mewaspadai penting. Namun tidak sebatas itu. Peran kegiatan penanggulangan kemiskinan, dan
serangan cacing pada pencernaan anak. BKKBN termasuk juga melalui kelompok kesetaraan gender. “Sayangnya, selama ini
Cacing juga akan mengakibatkan anak kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). kita salah memahami. Kita bersusah payah
kekurangan gizi, meski asupan makanan Pengembangan anak usia dini holistik di intervensi gizi spesifik, padahal ini hanya
yang diberikan memadai. “Jadi, penyebab integratif dilakukan di kelompok BKB. berkontribusi sebesar 30%. Sedangkan yang
Stunting buk an genetik , 90 persen Kelompok BKB diarahk an untuk 70%, intervensi gizi sensitif sepertinya kita
disebabkan faktor lingkungan,” tutur Fasli. meningkatkan pengetahuan orang tua lupa,” kata Fasli.
Dalam proses pertumbuhan dan dan keluarga yang memiliki anak balita Dengan mengetahui apa itu Stunting,
perkembangan otak anak, pendidikan mengenai pola asuh yang benar. BKKBN tren yang terjadi, penanggulangan hingga
adalah salah satu sarana penting yang harus juga bisa ikut turut menyiapkan kader solusinya, semoga momok menakutkan
dipenuhi oleh anak. Kendati demikian, dalam bidang pengasuhan. Stunting segera berlalu dari bumi Indonesia.
pendidikan yang dimaksud tak hanya Melalui program Generasi Berencana (sara)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 19


LAPORAN UTAMA

Inilah Pendapat Mereka


Isu Stunting sudah menasional. Tentunya ini bukan kabar ada,” sahutnya seraya ketawa.
IMD juga sangat bermanfaat bagi ibu
baik. Maka, komitmen bersama harus dibangun guna
karena membantu mempercepat proses
mengatasinya. Berikut beberapa pendapat para pelaksana pemulihan setelah persalinan. “Tapi banyak
penanganan kasus Stunting di lini terdepan. yang tidak sempat. Bahkan ada yang
memberi si bayi yang belum sepekan itu
tidak ‘dipaksa’ netek, karena air susu tidak
segera keluar,” katanya.
Rizal pun mengakui tak bosan-bo­
sannya mengajak masyarakat untuk meng­
hayati apa itu Program Seribu Hari Pertama
Kelahiran (1000 HPK).
Tidak hanya bagi bayi, IMD juga sangat
bermanfaat bagi ibu karena membantu
mempercepat proses pemulihan pasca
persalinan. Meskipun manfaatnya begitu
besar, banyak ibu yang tidak berhasil
mendapatkan kesempatan IMD, karena
kurangnya pengetahuan dan dukungan
dari lingkungan keluarga, maupun
masyarakat.
Mengutip Menkes, dia mengemukakan
di kota besar pada perempuan menengah
ke atas, ada pola salah asuh yang diterapkan
pada anak-anaknya, sementara kaum
perempuan di pedesaan masih kurang
pengetahuannya dalam memberikan
Kaum perempuan di pedesaan masih kurang pengetahuannya dalam memberikan makanan
makanan yang sehat dan bergizi.
yang sehat dan bergizi. (repro) Di 1000 hari kehidupan bayi, asupan
gizi bagi bayi maupun ibunya harus benar-
benar diperhatikan karena berpengaruh
Dinkes KP2KB pada perkembangan fisik dan otak anak
Kabupaten Natuna, Kepri ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis
Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Jakarta
pertengahan Februari lalu. Dinkes P3A P2 & KB
KP2KB) Kabupaten Natuna (Provinsi
Kepulauan Riau–Kepri), Rizal Rinaldy
Fak tor penghambat berikutnya adalah
menyusui. “Soal IMD (Inisiasi Menyusu
Kabupaten Belitung Timur
Mkes, mengatakan program perbaikan Dini-Red) saja, enggak bisa dilakukan Dalam kesempatan sama Dra Rosmidar,
gizi masyarakat sudah berjalan sejak dengan baik. Masih belum waktunya, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Per­
lama di daerahnya. Namun masih ada bayi dikasih tajin, karena air susu ibu lindungan Anak, Pengendalian Penduduk
terkendala bagaimana mengubah pola belum bisa keluar. Bagi ibu-ibu masih dan Keluarga Berencana (P3A P2 dan
pikir masyarakat untuk menghayati pola banyak yang berpendapat langsing itu KB) Kabupaten Belitung Timur (Provinsi
hidup sehat. sehat, tapi tak bisa membedakan antara Kepulauan Bangka Belitung –BaBel), setuju
“Juga kondisi alam ikut mempengaruhi. langsing dengan kurus. Kurus itu kurang dengan pendapat Rizal.
Umpamanya, Dinas KP2KB gembar- gizi,” tuturnya menjawab Jurnal Keluarga “Tapi pada kenyataannya IMD dan
gembor mengajak masyarakat makan seraya membenahi posisi duduknya. ASI eksklusif belum berjalan sesuai
sayur dan buah, tapi Natuna merupakan Ketika Jurnal Keluarga, memberi harapan. Pengasuhan juga berjalan tidak
kabupaten kepulauan. Jarang sekali ada ilustrasi tahun 60-an bahkan ada ibu yang baik, kurangnya pengetahuan tentang
lahan yang dimanfaatkan tanam sayur dan memberikan pisang ambon ‘diuleg’ sebagai kesehatan dan gizi sebelum dan pada
buah,” katanya di sela Rakornas Program pengganti air susu ibu, dia membenarkan. masa kehamilan. Sekitar 60% anak usia
Kependudukan, Keluarga Berencana dan “Betul itu, sekarang mungkin juga masih 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif, 2

20 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN UTAMA

bayi lahir, mutlak membutuhkan asupan


gizi yang memadai,” tuturnya.
Selanjutnya, bayi hendaknya diberikan
ASI saja sejak lahir hingga berusia 6 bulan.
Namun, hal ini tidak mudah bagi seorang
ibu bila tidak didukung oleh pasangan,
keluarga dan seluruh warga masyarakat
dan instansi di sekitarnya.
Bila ibu hamil selalu menjaga kondisi
gizi dirinya, masalah Stunting pasti bisa
dihilangkan, paling tidak dapat serendah
mungkin. Dia setuju seorang ibu menyusui
harus dijaga, semua harus mendukung
dan menjaga. Peraturan Pemerinah (PP)
no 33/2012 sudah sangat keras melarang
pemberian susu formula bagi bayi 0-6
bulan, apalagi bayi baru lahir.
Meskipun telah berhasil sampai
pada akhir fase ASI Eksklusif, menyusui
ASI sampai anak berusia 2 tahun harus
dilanjutkan. Pada usia 6 bulan kehi­
dupannya, anak memasuki fase makan
untuk pertama kali. Dalam fase ini, anak
akan mengenal makanan pendamping
Pengukuran tinggi balita. (repro) air susu ibu. Hal yang perlu diperhatikan
adalah praktik pemberian makan bayi
dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima masyarakat Indonesia. “Harga mahal jelas dan anak.
makanan pengganti ASI,” katanya. kurang mendukung program,” tuturnya. “Kalau ibu hamil berhasil IMD dan ASI
IMD adalah proses meletakkan bayi Eksklusif selama 6 bulan, selamat bayinya.
baru lahir pada dada atau perut sang ibu Tapi jika dalam pemberian makanan cair
agar bayi secara alami dapat mencari Dinkes KP2KB dan lunak dalam fase pemberian makanan,
sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan
menyusu. Sangat bermanfaat karena
Kabupaten Buru Selatan bayi dan anak tidak diberikan makanan yang
baik, sia-sialah kerja keras kita,” tuturnya.
bayi akan mendapatkan kolostrum yang Rabea Lestaluhu dari Dinas Kesehatan, Seperti pernah dikemukakan pejabat
terdapat pada tetes ASI pertama ibu yang Pemberdayanan Perempuan dan Keluarga Kemkes, optimalisasi per tumbuhan
kaya akan zat kekebalan tubuh. Berencana (KP2KB) Kabupaten Buru Selatan bayi di periode emas 0-24 bulan masih
Dia setuju dengan seorang peserta dari (Provinsi Maluku), berpendapat senada bisa diperbaiki. Tetapi bila gangguan
daerah yang mengutip data Kementerian dengan rekannya dari Belitung Timur pertumbuhan berlanjut, tidak dikoreksi
Kesehatan (di acara Rakornas--Red ), bahwa maupun Natuna. Bagi Rabea, setiap ibu sampai anak berusia 2 tahun, kondisi ini
masih terbatasnya layanan kesehatan, hamil pasti membutuhkan gizi. “Sampai tidak bisa dikoreksi lagi. (her/sara)
termasuk layanan ANC-Ante Natal Care;
Post Natal dan pembelajaran dini yang
berkualitas.
Data juga menyebutkan kenyataan 1
dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar
di PAUD, 2 dari 3 ibu hamil belum
mengonsumsi suplemen zat besi yang
memadai. Menurunnya tingkat kehadiran
anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi
64% di 2013), tidak mendapat akses yang
memadai dalam hal kelayanan imunisasi.
Juga kurangnya akses ke makanan
yang bergizi, 1 dari 3 ibu hamil terkena
anemia, makanan bergizi harganya mahal,
kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
dan data menyebutkan 1 dari 5 rumah
tangga masih buang air besar di alam ter­
buka, 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki
akses ke air minum bersih. Air minum bersih
memang masih langka bagi sebagian Bayi kurang gizi: Tumbuhkan gerakan bersama dalam penanggulangan. (repro)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 21


LAPORAN KHUSUS

Kedeputian Latbang BKKBN


Kembangkan Kolaborasi dengan
Lembaga Peneliti Internasional
Kedeputian Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan sela-sela kegiatan Diseminasi Hasil-Hasil
Penelitian BKKBN Tahun 2017 di Hotel
(Latbang) BKKBN di masa mendatang akan lebih menekankan
Santika TMII, akhir Januari 2018 lalu.
pada pengembangan penelitian dan kualitas peneliti. Berbagai Kegiatan ini dihadiri oleh wakil dari
hasil penelitian diarahkan untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah Kemenko PMK, Kemensos, Kemenaker,
Kemenkes, BPS, LIPI, para mitra kerja dari
nasional maupun internasional.
IPADI, Koalisi Kependudukan, Fapsedu,
PKBI, Ikatan Penulis Keluarga Berencana

T
(IPKB), IpeKB, IAKMI, UNFPA Representatif,
erkait dengan itu, Kedeputian dengan BKKBN, dan diharapkan para pejabat tinggi Pratama dan Adminis­
Latbang BKKBN akan melakukan lembaga-lembaga tersebut juga akan trator BKKBN.
kolaborasi dengan lembaga- mempublikasikan di jurnal ilmiah di ranah Diseminasi hasil penelitian ini
lembaga internasional untuk intenasional.” merupakan presentasi hasil temuan-
melakukan kajian. “Ini harus diaktifkan Hal itu dikemukakan Deputi Latbang temuan di lapangan yang dilakukan oleh
kembali. Ada 27 lembaga penelitian BKKBN Prof drh M Rizal Martua Damanik para peneliti Puslitbang BKKBN. Topik-
internasional yang ingin bekerjasama MrepSc PhD kepada Jurnal Keluarga di topik penelitian yang dipilih untuk diteliti

Suasana Diseminasi Hasil-Hasil Penelitian BKKBN Tahun 2017. (MPC BKKBN)

22 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


LAPORAN KHUSUS

dalam setiap tahunnya merupakan hasil maupun para pemangku kepentingan dan “Dimanfaatkan dan ditindaklanjutinya
identifikasi kebutuhan yang didiskusikan mitra kerja memanfaatkan hasil Litbang hasil Litbang kependudukan akan men­
bersama dengan para pengguna Pus­ BKKBN untuk menyukseskan Program dukung perencanaan dan perumusan
litbang. Kependudukan, Keluarga Berencana dan kebijaksanaan kependudukan menjadi
Pada Diseminasi hasil penelitian ini Pembangunan Keluarga (KKBPK). lebih terarah, tajam, dan tepat sasaran,”
selain dipaparkan hasil-hasil penelitian “Mari kita dorong pemanfaatan hasil tambah Sigit.
dari para peneliti Puslitbang, dipaparkan Litbang kependudukan yang meru­ Sigit mengatakan, keberhasilan
juga beberapa hasil penelitian dari mitra pakan temuan di lapangan, baik oleh pembangunan manusia melalui Program
kerja BKKBN, yakni Dr Nandang M MSos unit pelaksana di BKKBN maupun para KKBPK sangat tergantung kepada proses
MSi dari Pusat Studi Kependudukan pemangku kepentingan dan mitra kerja; perencanaan dan penyusunan strategi
Kesejahteraan Keluarga dan Anak ( FISIP demi kepentingan suksesnya Program yang matang. Tentunya, proses tersebut
Universitas Padjajaran, Bandung) dan KKBPK,” ujar Sigit. harus berdasarkan bukti yang dapat
Harrys Pratama Teguh SHi, MH dari Sekolah dipertanggungjawabkan secara ilmiah
Tinggi Ilmu Ekonomi Banten. agar menuai hasil optimal dan tepat
Rizal Damanik lebih jauh mengatakan, sasaran.
prioritas lainnya dari kedeputian yang Hasil Litbang kependudukan yang
dipimpinnya adalah mendorong didiseminasi kali ini menekankan pada
peningkatan kualitas tenaga-tenaga pentingnya proses perencanaan berbasis
fungsional (ASN), menuju jenjang pen­ Ada 27 lembaga bukti (evidence-based planning). Hal ini
didikan yang lebih tinggi. karena perencanaan program dan rencana
“Sudah ada kesepakatan antara Plt penelitian internasional kerja yang dilakukan tanpa mengguna­
Kepala BKKBN dengan Rektor IPB. Agar yang ingin bekerjasama kan bukti ilmiah dari hasil Litbang dapat
tidak mengganggu, tempatnya akan berdampak berupa kegagalan dalam
memanfaatkan Balai Diklat BKKBN Halim.
dengan BKKBN, dan pencapaian target-target yang telah
Nanti dosen-dosen IPB yang akan ke diharapkan lembaga- ditentukan.
BKKBN. Sementara di daerah juga akan lembaga tersebut juga Untuk itu, sinergitas khusus antara
bekerjasama dengan perguruan tinggi unit pendukung (service center) dan
setempat. Ini juga berkaitan dengan akan mempublikasikan unit pelaksana (mission
peningk atan jenjang kepegawaian di jurnal ilmiah di ranah center) menjadi
mereka,” katanya. sangat penting
Sementara Kepala PULAP BKKBN Ipin
intenasional dalam rangka
Z Husni menjawab Jurnal Keluarga me­ m e ny u k s e s k a n
ngemukakan pihaknya akan menindak­ Program KKBPK.
lanjuti kerja sama tersebut. “Dalam waktu (heru/san)
dekat saya akan menemui Rektor IPB,”
katanya di sela kegiatan Rakornas Program
KKBPK di Hotel Sahid, Jakarta, pertengahan
Februari lalu.

Peran penting
Sementara itu Plt Kepala BKKBN dr Sigit
Priohutomo, dalam sambutan tertulis yang
dibacakan Kepala PULAP, mengemukakan
penelitian dan pengembangan kepen­du­
dukan memegang peranan
penting. Hal ini karena
hasilnya seharusnya dapat
dimanfaatkan oleh para
pembuat kebijakan dan pengelola
program sebagai rujukan dan bahan
pengambilan kebijakan. Hasil penelitian
menjadi basis data dalam penyusunan
perencanaan dan strategi agar dapat
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Deputi Latbang BKKBN
Sigit berharap unit pelaksana di BKKBN Prof drh M Rizal Martua Damanik , MrepSc PhD. (MPC BKKBN)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 23


KEPENDUDUKAN & KB

Berkaca pada Data


Badan Pusat Statistik
Dalam melakukan Tren Angka Fertilitas Total, Indonesia 1991 - 2017
perencanaan kebijakan
3,0
pembangunan di berbagai 2,9
bidang khususnya dalam 2,8
rangka pembangunan 2,6 2,6 2,6
berkelanjutan, suatu negara 2,4
harus memiliki proyeksi
penduduk ke depan.
Pemerintah dalam hal ini SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI
1991 1994 1997 2002-2003 2007 2012 2017
Badan Pusat Statistik telah
melakukan beberapa simulasi/
skenario pertumbuhan Angka yang dikawatirkan tidak sesuai konteks ini adalah Negara Bangladesh.
dengan asumsi proyeksi penduduk yang Dengan TFR yang cukup tinggi sebesar 6.3
penduduk 2015-2100. dibangun ketika TFR pada tahun 2020 telah di tahun 1971-1975, TFR terus mengalami
mencapai 2.1. penurunan sampai mencapai 3.3 di tahun
Bukan pesimis untuk dapat mencapai 1994-1996. Namun sejak itu sampai dengan
angka TFR sesuai asumsi proyeksi tetapi tahun 2000-an, TFR tidak mengalami
sejarah menunjukkan di 15 tahun terakhir penurunan walaupun Contraceptive

P
SDKI yang ada menunjukkan secara Prevalence Rate (CPR), sebagai salah satu
ada simulasi terpilih dengan konsisten posisi TFR yang stagnan di kisaran dari empat faktor penentu angka TFR,
menggunakan sumber data dari 2.6. Total fertility rate selama ini merupakan meningkat dari 44.6 % di tahun 1993-1994
Sensus Penduduk dan Supas dari indikator demografi yang harus dicapai menjadi 53.8 di tahun 1999-2000.
tahun 1971 sampai dengan 2015 oleh Pemerintah untuk menyeimbangkan Ternyata diketahui lebih lanjut bahwa
dan dengan memperhatikan faktor migrasi, jumlah penduduk dan daya dukung serta stagnasi TFR di Bangladesh terjadi lebih
diperoleh gambaran bahwa pada tahun daya tampung lingkungan. cepat dan tidak berkorelasi dengan
2100 penduduk Indonesia akan berjumlah Pemahaman ini sangat diapresiasi peningkatan CPR. Lalu apa yang menjadi
329,974,989 jiwa dari tahun 2015 sebesar oleh para akademisi dengan konsep faktor penentu TFR dan alasan tidak
255,587,921 jiwa. ecological footprint-nya. Apakah Indonesia menurunnya TFR di Bangladesh pada
Angka yang cukup besar namun se­ akan mengalami ecological deficit atau periode tersebut?
jatinya telah menunjukkan pertumbuhan ecological reserve? Untuk pembangunan Kegagalan akibat penggunaan
penduduk negatif pada tahun 2073 (-0.01). yang berkelanjutan ukuran ini memang kontrasepsi yang kurang efektif, angka
Skenario ini dibangun dengan beberapa seharusnya ada dan ditetapkan sebagai putus pakai yang tinggi dan jumlah
asumsi yaitu Total Fertility Rate (TFR) sejak target. anak yang diharapkan ternyata masih
tahun 2020 konstan 2,1, Infant Mortality Pertanyaannya, apakah TFR di Indonesia sekitar 2.5 anak di tahun 2000-an. Jumlah
Rate pada 2030 menyesuaikan target akan terus mengalami penurunan sampai anak yang diharapkan masih terbilang
Sustainable Development Goals (turun 3 % titik ekspetasi atau cenderung datar? Jika tinggi merupakan tipikal kondisi negara
setiap tahun sejak 2015). TFR masih belum dapat diturunkan sesuai berkembang yang minim dengan
Perdebatan mengenai hasil proyeksi dengan ekspetasi, kebijakan apa yang perlu perlindungan sosial. Bahk an WHO
ini mencuat ketika hasil laporan sementara dipertimbangkan oleh Pemerintah? mengatakan bahwa pada saat TFR di
Survei Demogafi dan Kesehatan Indonesia Bangladesh turun dengan kecepatan yang
(SDKI) 2017 telah mengeluarkan angka Berkaca pada Bangladesh tinggi, kondisinya masih tergolong negara
TFR di Indonesia berada pada angka 2.4. Salah satu yang menjadi rujukan dalam yang terlalu miskin.

24 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


KEPENDUDUKAN & KB

Angka Fertilitas Total Menurut Kelompok Umur,


Indonesia 2017

138

111 113
TFR yang terkelola
dengan baik
63 maka Investasi
pembangunan akan
36 lebih fokus pada
pembangunan
20 manusia dan
menciptakan kondisi
4 hubungan sosial yang
lebih produktif
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

Gambaran ini seyogyanya dapat


menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk
mencapai TFR sesuai yang diharapkan. TFR
dapat ditempatkan sebagai indikator 138 138
capaian pengendalian jumlah penduduk,
tetapi juga dapat dibingkai dalam men­ 126
ciptakan pembangunan manusia. 116
Tentu diperlukan indikator yang sensitif
109
untuk menilai suatu kebijakan dan dampak 98
yang mungkin ditimbulkan di bidang
kependudukan. Untuk itu Pembangunan 63 63
Kependudukan harus memberikan arahan 51
dan masukan terkait kebijakan-kebijakan
yang sensitif dan insensitif terhadap isu
kependudukan.
Dengan TFR yang terkelola dengan 24
baik mak a investasi pembangunan 19 20
tidak melulu fokus pada pembangunan
infrastuktur dan menuntut alih fungsi 2 6
lahan menjadi pertanian, perumahan atau
industri. Investasi pembangunan akan lebih 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
fokus pada pembangunan manusia dan Perkotaan Pedesaan
menciptakan kondisi hubungan sosial yang
lebih produktif.
Upaya ini diterjemahkan ke dalam
bentuk Program Ketahanan Keluarga
yang paradigmanya harus sudah bergeser. Seiring dengan pembangunan sosial Masyarakat akan mengganggap bahwa
Program pembangunan ketahanan keluarga dan ekonomi, tersedianya perlindungan ber-KB bukan hanya karena ‘program
tidak lagi dilakukan dalam rangka pembi­ sosial bagi penduduk Indonesia termasuk pemerintah’ tetapi karena gaya hidup dan
naan kesertaan ber-KB tetapi jauh daripada bagi Lansia, maka perlahan jumlah anak kebutuhan. Tantangan ke depan adalah
itu. Bagaimana menciptakan keluarga yang yang diharapkan pun akan turun. Pen­ bagaimana negara hadir untuk mereka
berketahanan sehingga melahirkan generasi dekatan pelayanan keluarga berencana yang masih sangat sulit dijangkau baik
emas untuk Indonesia di masa depan, adalah harus dilakukan melalui pendekatan secara fisik ataupun alasan sosial.
tantangan program ini. pemenuhan hak-hak reproduksi. (irma/BKKBN)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 25


KEPENDUDUKAN & KB

Program Kkbpk Tren Pemakaian


Kontrasepsi pada
dalam Sdki 2017 Wanita Kawin 15-49
Tahun, Indonesia
2017
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2017
(dilakukan lima tahunan) baru saja diluncurkan. Bagaimana
potret Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan 57,4 60,3 61,4 61,9 63,6
Pembangunan Keluarga (KKBPK) kekinian? Berikut kami sajikan 49,7 54,7
hasilnya dalam bentuk infografis.

angka fertilitas total (TFR)


MENURUT PROVINSI, indonesia 2017 SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI/IDHS
1991 1994 1997 2002-03 2007 2012 2017
Jawa Timur 2,1
Bali 2,1
Yogyakarta 2,2 Pemakaian kontrasepsi berdasarkan
Kepulauan Riau 2,2 provinsi, indonesia 2017
Sulawesi Utara 2,2
DKI Jakarta 2,2 Yogyakarta 76
Lampung 2,3 Kalimantan Tengah 73,2
Jambi 2,3 Bangka Belitung 71,1
Jawa Tengah 2,3 Bengkulu 70,5
Bengkulu 2,3 Jawa Timur 69,8
Banten 2,3 Lambi 69,7
Bengka Belitung 2,3 Lampung 69,6
INDONESIA 2,4 Kelimantan Selatan 68,1
Jawa Barat 2,4 Sumatera Selatan 67,8
Sulawesi Selatan 2,4 Sulawesi Utara 67,4
Kalimantan Selatan 2,4 Bali 67,3
Sumatera Barat 2,5 Kalimantan Barat 66,9
NTB 2,5 Kalimantan Timur 66,5
Gorontalo 2,5 Jawa Tengah 65,7
Kalimantan Tengah 2,5 Sulawesi Tengah 65,4
Sumatera Selatan 2,6 INDONESIA 63,6
Sulawesi Barat 2,7 Jawa Barat 63,3
Kalimantan Barat 2,7 Gorontalo 61,6
Kalimantan Timur 2,7 Banten 61,6
Sulawesi Tengah 2,7 Riau 60,3
Aceh 2,7 Sumatera Barat 60,1
Sulawesi Tenggara 2,8 Kepulauan Riau 59
Kalimanta Utara 2,8 Sumatera Utara 58,9
Riau 2,9 DKI Jakarta 56,9
Sumatera Utara 2,9 Sulawesi Selatan 56,8
Maluku Utara 2,9 Sulawesi Barat 54,2
Papua Barat 3,2 Sulawesi Tenggara 53,8
Papua 3,3 Kalimantan Utara 52,8
Maluku 3,3 NTB 52,3
NTT 3,4 Maluku Utara 51,9
Aceh 51,6
NTT 50,2
97 Maluku 46,9
Tren angka kematian neonatal, bayi, Papua Barat 40,5
81 Papua 38,4
anak dan balita, indonesia 1991- 2017
68
57 58
46 46
32 44
32 30 35 34 32 40
24 26
22 20 19 19 32
15 13 11 10 9
8

Kematian Neonatum Kematian Bayi Kematian Anak Kematian Balita

SDKI 1991 SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI 2002-03 SDKI 2007 SDKI 2012 SDKI 2017

26 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


KEPENDUDUKAN & KB

Persentase pemeriksaan
Persentase pemeriksaan kehamilan menurut tempat
kehamilan oleh tenaga tinggal, indonesia 2017
kesehatan pada
wanita melahirkan,
Indonesia 2017
100,0 -
98% 96%
94 97,5 80,0 -
82 89 92 93
76
60,0 -

40,0 -

20,0 -

0,0 -
Perkotaan Pedesaan
SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI SDKI
1991 1994 1997 2002-03 2007 2012 2017

Persentase pemeriksaan kehamilan oleh


tenaga kesehatan pada wanita melahirkan
menurut provinsi, Indonesia 2017
status pemakaian kontrasepsi dan jenis
kontrasepsi yang dipakai wanita kawin Kalimantan Selatan 100
15-49 tahun, Indonesia 2017 Jawa Tengah 99,7
Nusa Tenggara Barat 99,6
Bali 99,6
Jakarta 99,1
Tidak Sumatera Barat 99
Pakai Alat/ Lampung 98,9
Cara KB Bengkulu 98,9
Pakai Alat/ Jawa Timur 98,8
36,4 Cara KB Bangka Belitung
Yogyakarta
98,8
98,5

63,6
Jawa Barat 98,5
Sulawesi Utara 98,4
Sulawesi Selatan 98,3
Kalimantan Timur 97,9
Sulawesi Tengah 97,7
Sulawesi Barat 97,6
Banten 97,6
Jambi 97
Aceh 96,5
Suntik KB 29,0 Gorontalo 96,1
Pil 12,2 Sumatera Selatan 96
Sulawesi Tenggara 95,8
Implan 4,7
Maluku Utara 95,5
IUD 4,7 Kalimantan Utara 95,4
Senggama Terputus 4,2 Nusa Tenggara Timur 95,1
MOW 3,7 Kepulauan Riau 95,1
Kondom 2,5 Kalimantan Barat 94,8
Riau 94,3
Pantang Berkala 1,9
Kalimantan Tengah 93,9
MDP 0,2 Sumatera Utara 92,7
MAL 0,1 Papua Barat 91,2
Maluku 89,9
Papua 80,7

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 27


KEPENDUDUKAN & KB

Sejumlah pakar dan praktisi foto bersama saat acara forum pakar di Double Tree By Hilton Hotel Cikini, Senin (26/2/2018). (MPC BKKBN)

Dari Forum Pakar dan Pemangku Kepentingan


Bonus Demografi
di Ajang Pilkada 2018
B
adan Kependudukan dan Keluarga strategis program KKBPK ke dalam visi dan bergerak lebih leluasa karena anggarannya
Berencana Nasional (BKKBN) misi calon kepala daerah, baik gubernur sudah meningkat mencapai Rp 5,5 triliun,
menghadirkan sejumlah pakar maupun bupati-walikota pada ajang pilkada meski Rp 2,1 triliun untuk alokasi gaji
dan praktisi dalam sebuah acara di 171 daerah yang akan berlangsung tiga pegawai dan pengeluaran rutin lainnya,”
bertajuk “Penguatan Advokasi Program bulan mendatang. Selanjutnya, bagaimana ujar Imam di awal.
KKBPK Melalui Forum Pakar dan Pemangku pula mensinergikan isu-isu tersebut ke Imam mengapresiasi forum ini karena
K e p e n t i n g a n d a l a m Pe r e n c a n a a n dalam perencanaan pembangunan dan dia melihat sejumlah kepala daerah
Pembangunan Daerah”. Sesungguhnya program kerja strategis pemerintah daerah kurang memberikan perhatian terhadap
apa yang disasar? seusai pilkada. perkembangan kependudukan. “Rentan
Senin (26/2/2018), sejumlah pakar dan “BKKBN sangat membutuhkan gagasan segregasi. Harusnya pilkada angkat isu isu
praktisi tampak berdatangan satu demi dan sumbang saran dari para pakar, praktisi, seperti itu (kependudukan, red),” ujarnya.
satu memasuki sebuah ruang pertemuan dan pemerhati masalah pembangunan Menurut Imam, persoalan kantong-
di Double Tree By Hilton Hotel Cikini, serta pihak lain yang terkait,” ujar Plt. Kepala kantong kemiskinan dan isu Stunting bisa
Jakarta. BKKBN merasa perlu menghadirkan BKKBN Sigit Priohutomo pada pembukaan menjadi isu sentral dalam ajang pemilihan
mereka untuk mendapatkan masukan acara tersebut. Melalui pertemuan ini, Sigit presiden (pilpres) 2019 dan pilkada 2018,
terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) berharap akan terpetakan isu strategis dan di tengah pembangunan infrastruktur
dan program Kependudukan, Keluarga area pembangunan program KKBPK. yang digencarkan Presiden. “Untuk itu,
Berencana dan Pembangunan Keluarga Forum ini sepenuhnya dipandu oleh Dr. penanganan program kependudukan
(KKBPK). Imam Prasodjo, sosiolog dan staf pengajar harus menjadi perhatian serius pemerintah
Intinya, BKKBN mencoba mencari tahu UI, dibawakan begitu santai namun serius karena bermuara pada masalah kemiskinan
bagaimana strategi memasukkan isu-isu dan tajam. “Semestinya saat ini BKKBN bisa dan Stunting,” ujar Imam Prasodjo.

28 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


KEPENDUDUKAN & KB

Ferry Kurnia Rizkiyansyah, mantan jadi tidak penting di luar Jawa, seperti kependudukan sebagai masalah nasional
Komisioner Komisi Pemilhan Umum (KPU) Kalimantan, karena jumlah penduduk strategis. Agar informasi ini bisa diserap
mengatakan sudah seharusnya BKKBN masih sedikit sementara daerahnya luas. anak muda juga dan juga menjadi isu
mempunyai rancangan isu yang bisa “Kepala daerah tidak tertarik dengan keluarga-keluarga muda,” terang Paulus.
ditonjolkan dalam pilkada dan pilpres program pembatasan kelahiran dan
mendatang. “Penting memasukkan isu alat kontrasepsi. Padahal ketika jumlah Isu Seksi
kependudukan ke dalam visi dan misi penduduk banyak, lahan pertanian Benarkah bonus demografi bisa menjadi
program kandidat dan dalam debat semakin sedikit, lapangan kerja semakin isu seksi di pilkada 2018? Ter­nyata pakar
kandidat untuk diketahui masyarakat,” ketat, kesehatan menjadi sulit, maka timbul demografi kenamaan Prof. Murtiningsih
ujar Ferry. angka kemiskinan. Di sinilah BKKBN masuk. Adioetomo sependapat dengan pembicara
Ferry mencontohkan isu hangat saat Sebab kepala daerah tak berpikir tentang lainnya. Salah satu terobosannya adalah
ini adalah money politic. Bagaimana BKKBN KB tapi kemiskinan, lapangan kerja,” tutur bagaimana BKKBN bisa memanusiakan
mengemasnya karena dalam isu ini ada Dede Yusuf. angka, menjabarkan Penduduk Tumbuh
muatan soal kemiskinan, pengangguran Menurut Dede Yusuf, keluarga miskin Seimbang (PTS) agar mudah dimengerti
di mana sisi kependudukannya kental. ak an menurunk an anak-anak yang kandidat pilkada dan penduduk.
“Ini poin penting dan strategis. Bila ma­ nantinya juga miskin. Demikian halnya, “Bagaimana pula cara mengemas
syarakat tersadarkan dengan visi misi (yang sedikitnya 60 juta orang hilang peluang bonus demografi supaya menarik .
ditawarkan BKKBN, red), saya yakin politik pekerjaan karena direbut oleh teknologi Bagaimana kita melakukannya? Mengapa
uang tidak akan ada,” tandasnya. digital. “Itu juga sebuah isu penting. kita melaksanakannya? Bagaimana total
Isu seksi lainnya yang layak ditawarkan Karenanya, seorang kepala daerah (calon fertility rate (TFR) 2,1 berdampak pada
dalam pilk ada dan pilpres, dalam kepala daerah) harus diajarkan mengenai fiskal, pendidikan. Itulah isu-isu nasional
pandangan Ferry adalah bonus demografi. bonus demografi. Tapi jangan jadikan yang tentu berbeda di tingkat regional.
“Semestinya BKKBN bisa memberikan bonus demografi sebagai output tapi Di level daerah isu-isu itu harus dikemas
pemahaman kepada para kandidat tentang
hal ini, sehingga bisa diangkat dalam visi
dan misi kandidat,” jelasnya.

Masih terbuka celah


Dalam pandangan Sonny Harry B
Harmadi, Staf Ahli Bidang Kependudukan
Kementerian Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, mengangkat
isu KKBPK dalam pilkada dan pilpres
tidaklah mudah. Namun begitu masih
terbuka celah.
“Kita perlu bangun infrastruktur fisik,
tapi kita perlu juga bangun infrastruktur
sosial. Strategi kependudukan masuk
sebagai infrastruktur sosial yang harus juga
diperhitungkan dan itu penting. Bonus
demografi tentu menjadi bagian dalam
infrastruktur sosial,” tandasnya. Imam Prasodjo berdialog dengan Dede Yusuf pada acara forum pakar. (MPC BKKBN)
Sebagai Ketua Umum Koalisi
Kependudukan, Sonny berjanji Koalisi input,” ujar Dede menyorongkan solusi. secara khusus,” ujarnya.
Kependudukan akan melakukan advokasi Permbicara lain Prof Dr Paulus Isu yang juga menarik diangkat
ke sejumlah kepala daerah tentang bonus Wirutomo, sosiolog dan Guru Besar FISIP UI, adalah Stunting yang dikaitkan dengan
demografi dan kependudukan dengan menganjurkan agar dibuka ruang dialog kependudukan. “Struktur umur penduduk
lebih masif lagi. antara ketua partai politik dengan tokoh- harus diketahui dalam penanganan
Dede Yusuf, Ketua Komisi IX DPR RI tokoh demografi terkait soal kemiskinan Stunting. Jangan terjadi, misal Kementerian
yang diundang dalam pertemuan itu dan kependudukan. “Kalau ke daerah, kita Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
menilai isu KKBPK tidak begitu seksi bagi bisa sekaligus memberikan bahan-bahan membangun fasilitas air bersih di daerah
kepala daerah. “Pada saat pemilihan presentasi ke mereka. Bahan harus menarik yang justru banyak penduduk lanjut usia,”
(pilkada), yang dijual adalah program- dan informatif,” ujarnya. ujar Tuning, sapaan akrab Guru Besar UI itu.
program penurunan angka kemiskinan, Paulus juga menyodorkan beberapa Solusi lainnya disodorkan Prof Dr
pengangguran, kesehatan, pendidikan dan solusi. “Harus ada sinkronisasi dengan Haryono Suyono. “Datangi berbondong
infrastruktur,” ujarnya. aspek struktural. Sistem insentif dan bondong ketua partai. Sodorkan isu
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini disinsentif harus. Lakukan pendekatan Kependudukan, KB dan Pembangunan
mengatakan, semenjak ditarik ke daerah, kultural. Dan juga kembangkan komunikasi Keluarga. Ajak agar mereka jangan
kepala daerah menganggap program KB virtual. Bisa tidak kita pengaruhi tokoh ngomong tentang alat kontrasepsi
hanya penting di Pulau Jawa. KB men­ tokoh netizen supaya menjadikan masalah tapi pada masalah kemiskinan dan

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 29


KEPENDUDUKAN & KB

pengangguran,” ujar sosok yang pernah


menduduki sejumlah jabatan menteri di
era Orde Baru ini.
Haryono yang saat ini menjabat
Ketua Dewan Pakar Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi itu juga menganjurkan
agar dibentuk tim pusat dan daerah
dalam upaya mengadvokasi calon kepala
daerah dalam pilkada. Tim ini bertugas
menyusun bahan bahan kampanye calon
kepala daerah. Isinya disesuaikan dengan
kondisi lokal. Muatannya bukan hanya isu
kependudukan tapi juga kemiskinan dan
pengangguran.
“Saat k ampanye di 171 daerah,
BKKBN hendaknya membuat banner
at a u s p a n d u k ya n g b e r i s i p e s a n - Sejumlah pakar dan praktisi saat mengikuti acara forum pakar. (MPC BKKBN)
pesan bernuansa kependudukan dan
pembangunan keluarga, tapi jangan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Kebudayan dan mantan Kepala BKKBN
gunakan atribut BKKBN. Misalnya pesan Menengah Daerah (RPJMD). Karena itu yang ikut tampil memberikan sumbang
tentang “kemiskinan dapat dientaskan BKKBN harus mengawalnya sedari awal. saran pada forum tersebut.
kalau kualitas penduduk tinggi”. Banner Sukamdi, pakar dari UGM meng­ Bahkan Fasli menyarankan agar
dibentuk satu tim khusus yang melakukan
tugas merevisi visi misi calon. Tim ini juga
bertugas mengamati semua website calon
dan membedahnya dari sisi kemiskinan,
pengangguran, pendidikan, kemudian
dikaitkan dengan upaya mewujudkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Ka­
rena pemilihan bersifat lokal, kita harus
ber­main di keunikan daerah,” tandas Fasli
Jalal.
Hal senada juga dikemukakan Sugiri
Syarief, mantan Kepala BKKBN. “Perlu
pembentukan komite, harus yakinkan
presiden, lakukan pendekatan ke kepala
daerah, garap legal aspeknya, tim hukum
BKKBN harus diperkuat; angkat isu seksi
bonus demografi dari sisi tenaga kerja.
Sowan juga ke partai.”
Plt Kepala BKKBN Sigit Priohutomo bersama sejumlah kepala direktorat di acara forum pakar. (MPC BKKBN) Hal terpenting yang juga dikemukakan
Sugiri adalah pemilihan slogan yang
atau spanduk-spanduk tersebut untuk ingatk an agar penyusunan nask ah gampang diingat dan penciptaan iklim
mendukung isi pidato Bupati dan akademik program KKBPK yang disodorkan melalui media sosial (medsos). “Bentuk tim
tempatkan di sekitar spanduk atau baliho untuk menjadi bagian dalam RPJMD medsos. Ajaklah mitra,” tuturnya.
kampanye,” ujar Haryono. dituangkan dalam bahasa sederhana S e m e n t a r a i t u, p r a k t i s i m e d i a
sehingga mudah diterjemahkan. Suryopratomo alias Tommy mengatakan
Pola berbeda “Untuk mengejar peluang tersisa tiga bahwa media massa memainkan peran
Sementara Lutfi dari UNAIR meng­ bulan ini, BKKBN harus segera mengemas penting dalam pembangunan sebuah
usulkan pola berbeda. “Yang sama, lakukan visi dan misinya untuk dijadikan bahan bangsa. BKKBN dapat memanfaatkannya
mapping isu kependudukan melalui tim kampanye para calon kepala daerah. dalam upaya membangun komitmen
daerah. Tapi jualannya jangan keberhasilan Setelahnya dipakai untuk menyusun bersama guna menekan angka kelahiran
program, namun problem kependudukan. RPJMD. Tidak berhenti di situ, tapi juga dan pernikahan dini.
Kita mulai dari ancaman atau ketakutan hingga Rencana Strategis (Renstra) “Harus ada tindakan radikal, bukan
akibat dampak kependudukan. Maka, pembangunan daerah dan mengawal himbauan. Karena yang dipertaruhkan
kepala daerah perlu mengantisipasi sejak Rencana Kerja Pemerintah Daerah. bangsa ini adalah ke depan. Di depan
dini,” terangnya. Sehingga program KKBPK selama lima (persoalan kependudukan) menakutkan.
M e n u r u t Lu t f i , p e n t i n g u n t u k tahun terjamin,” ujar Prof dr Fasli Jalal, Untuk itu harus menjadi perhatian kepala
memasukkan visi, misi dan program KKBPK mantan Wakil Menteri Pendidikan dan daerah,” tandas Tommy. (sara)

30 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


TANYA JAWAB KELUARGA
gangguan psikis lansia
Kecemasan dan Ketakutan
Nurzainun, S.Psi, M.Si, Psi,
Terkait perubahan fisiknya, tersingkir dari kehidupan sosial,
Psikolog BKKBN penyakit, mati dan kekurangan uang
Menjawab Kesepian
Adanya kesangsian akan nilai dirinya dan manfaat bagi
masyarakat
Mudah Tersinggung
dan Banyak Menuntut

mencegah
Ketahui Kondisi Lansia gangguan
dengan Benar psikis lansia
Makanan Sehat
Makanan yang
Yth. Ibu Pengasuh, mengandung minyak
ikan omega 3 memiliki
Saya ibu 2 anak usia 6 tahun dan 3 tahun. Kedua balita saya faktor proteksi
sedang butuh perhatian penuh. Sementara, ibu saya yang usianya terjadinya depresi
67 tahun saat ini tinggal bersama saya. Awalnya kami baik2 saja, ibu
saya juga sayang kepada cucu-cucunya. Sosialisasi Olahraga
Namun, sebulan lalu, pendengaran ibu saya mulai bermasalah, Sosilisasi yang baik dan Jalan kaki, berlari
ibu saya juga mulai sensitif dan beberapa penyakit yang masih dalam berkualitas menjadi santai, sepeda,
pengecekan dokter sepertinya sudah mulai menyerang. Saya mulai faktor utama pencegah berenang, melatih otot
kewalahan dalam membagi waktu antara ibu dan anak2 saya. Apa stres dengan bola basket
yang harus saya lakukan? Stop Merokok & Minum Alkohol
Terimakasih, Pola hidup tidak sehat seperti
Ibu Ratih merokok dan minum alkohol
Jakarta sebenarnya mudah dihindari
sejak muda
Yth Ibu Ratih
Mengasuh orangtua yang sudah lanjut usia (lansia) bersamaan tersinggung, sensitif dan suka merajukdan lain-lain. Dengan
dengan melakukan pengasuhan untuk dua anak memang memahaminya maka akan menimbulkan rasa sabar dan empati
bukanlah sesuatu yang mudah. Namun apabila kita menyikapinya pada diri kita dalam merawatnya. Jadi, jangan masukkan ke hati
dengan bijak, hal ini bisa menjadi lebih mudah. Yang pertama jika perkataan dan prilakunya menyinggung perasaan kita.
kali harus dipahami adalah kondisi fisik, psikis dan sosial seputar 4. Jagalah perasaannya dengan tutur kata dan sikap yang baik
lansia agar kita paham bagaimana melakukan pengasuhan dan serta tidak mengatur dan memaksakan diri. Jangan sampai
penanganan yang tepat kepada orang tua kita. Problem yang kerap lansia merasa dirinya tidak mampu lagi berfungsi sebagaimana
dialami lansia, kami tampilkan dalam bentuk infografis. mestinya. Tetap perhatikan hak orang tua sebagai pembuat
Untuk itu, beberapa kiat yang bisa dilakukan, adalah: keputusan dan sebagai seorang manusia yang memiliki
1. Melibatkan Seluruh Keluarga. Lansia sering merasa terasing. keinginan, kebutuhan dan opini, hargai mereka.
Maka cegahlah dengan selalu mengajak mereka melakukan 5. Ajak lansia untuk beraktifitas positif atau bernilai ibadah semisal
aktivitas yang masih sanggup mereka lakukan. Libatkan pengajian, olah raga, berkebun, dan sebagainya agar tidak
anggota keluarga yang ada seperti anak, cucu, cicit, sanak bosan, sesuaikan kondisinya.
saudara bahkan kerabat umumnya dalam membantu merawat 6. Biasakan berbincang dari hati ke hati dengan penyampaian
dan memberi perhatian dengan penuh kesabaran dan yang baik, sehingga apa yang jadi beban perasaan lansia
pengorbanan. terkomunikasikan. Jangan lupa beri tanggapan positif.
2. Membantu menjaga lansia untuk mengatur cara hidupnya 7. Kembangkan dalam diri kita bahwa berbuat baik pada
dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat, dan bekerja lansia, akan berdampak positif bagi kelangsungan hidup kita
secara seimbang. Perhatikannya makanannya, konsumsi lemak karena merawat lansia merupakan bagian dari ibadah, maka
harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh, perbanyak lakukanlah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
makan buah dan sayur. Semoga bisa membantu Bu Ratih dalam merawat ibu tercinta.
3. Memahami dinamika psikologis lansiayang kerap muncul, Selamat mencoba dan Bangun terus keluarga yang berketahanan.
seperti perasaan tidak berdaya, rendah diri, rasa tidak berguna, Terima Kasih,
lemah, rasa tergantung pada yang lebih muda, mudah Salam

Nurzainun, S.Psi, M.Si, Psi, Psikolog BKKBN menerima konsultasi pembaca melalui
majalah_jk@yahoo.com @bkkbnofficial @bkkbnofficial

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 31


SOSOK

Apa Kata Mereka

M
emasuki tahun 2018, BKKBN menyentuh 100 kabupaten-kota dan Untuk memanfaatkan momentum yang
menghadapi sejumlah tan­ 1000 desa. Belum lagi hasil SDKI 2017 ada dan menggerakkan program lebih masif,
tangan baru. Ada dua kegiatan yang menunjukan indikator yang semakin tentu saja BKKBN membutuhkan sebuah
akbar, yakni pemilihan kepala membaik dalam program Kependudukan, program inovasi, percepatan dan terobosan.
daerah (pilkada) tahun ini dan pemilihan Keluarga Berencana dan Pembangunan Apa dan bagaimana seharusnya BKKBN ke
presiden (pilpres) di 2019. Juga muncul Keluarga (KKBPK), yang tentu harus depan, berikut kutipan pendapat sejumlah
gerakan penanggulangan Stunting yang dipertahankan. mantan Kepala BKKBN dan anggota DPR-RI.

Dede Yusuf, Ketua Komisi IX DPR-RI


“Selama ini kepala daerah dan calon kepala daerah dihadapkan pada ancaman, seperti kemiskinan dan
tidak tertarik mengangkat isu-isu kependudukan karena pengangguran. Di jaman
mereka berpikir Keluarga Berencana (KB) ini urusannya now ini kita jangan
masih soal pembatasan kelahiran dan alat kontrasepsi. berbicara soal cukup
Karena itu, BKKBN perlu melakukan rebranding dan dua anak saja. Kita
terobosan untuk dapat menarik pembuat kebijakan atau harus berbicara
para kepala daerah mengangkat isu-isu kependudukan di ancaman. Apa sih
dalam pemerintahannya. Ini penting, karena makin besar ancaman kita ke
jumlah penduduk akan semakin sedikit lahan pertanian depan.” (san)
yang tersedia, persaingan tenaga kerja makin berat,
menyekolahkan anak semakin sulit, untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan juga makin sulit, bahkan
cenderung nanti akan timbul kemiskinan.
Rebranding dimaksud adalah dari Keluarga
Berencana menjadi Ketahanan Keluarga
yang menjadi basic dari pembangunan. Basic
untuk memberikan pendidikan, kesehatan,
pekerjaan dan sebagainya.
Kepala daerah akan berpikir
pentingnya family planning ketika

32 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


SOSOK

Prof Haryono Suyono,


Kepala BKKBN (1985 – 1998)
“Ke depan BKKBN jangan melulu berkutat juga perdesaan sebagai ladang garapan,
pada aspek reproduksi dan alat kontrasepsi. meski jumlah Penyuluh Lapangan Keluarga
Masih ada delapan fungsi keluarga yang harus Berencana (PLKB) berkurang drastis karena
dijalankan sebuah keluarga sesuai misi sebagian mereka pensiun maupun mutasi.
BKKBN. Yakni fungsi agama, sosial J a j a r a n B K K B N h e n d a k ny a j u g a
budaya, cinta kasih, perlindungan, mengambil momentum pilkada dalam
sosialisasi pendidikan, ekonomi, menyebarluaskan dan lebih mempertajam
dan lingkungan, selain juga program. Diantaranya membawa visi misi
fungsi kesehatan reproduksi. program KKBPK sebagai materi kampanye
Demikian juga BKKBN calon kepala daerah dan memasukkannya
harus mampu merevitalisasi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
program KB. Revitalisasi ini Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana
jangan malah mundur ke Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat
era tahun 1970-an. Jadikan Daerah (SKPD).” (sara)

Dr Sugiri Syarief, Kepala Fasli Jalal, Kepala


BKKBN (2011 – 2013) BKKBN (2013 – 2015)
“BKKBN jangan melakukan business as usual. Sekarang “BKKBN harus sebisa mungkin memanfaatkan media
media sosial (medsos) menjadi primadona, seharusnya BKKBN sosial sebagai sarana untuk menyosialisasikan program.
memperkuat tim medsosnya untuk mendorong agar isu-isu Sebab komunikasi digital ini akan lebih mudah menyentuh
kependudukan tetap mewarnai medsos. Kepekaan semacam generasi muda dan keluarga-keluarga muda Indonesia.
ini jangan sampai terlupakan oleh jajaran BKKBN. BKKBN juga harus ambil bagian dalam gerakan
BKKBN juga harus memperluas penanggulangan Stunting melalui
kemitraan, karena ke depan program yang dijalankan. Itulah
mereka akan menjadi ke­ beberapa peluang BKKBN dalam
kuatan BKKBN. Tanpa mere­ memperkenalkan lebih luas lagi
ka tidak mungkin BKKBN pentingnya program KKBPK ke
menjalankan programnya tengah masyarakat luas.
sendiri. Mereka harus diajak Pendekatan yang dila­
bermitra. kukan BKKBN bukan lagi soal
BKKBN harus berubah pengendalian kelahiran dan
karena nilai-nilai keluarga alat kontrasepsi semata. Tapi
juga mulai berubah. Cucu saya hendaknya program itu
yang usia tiga tahun saja sudah dikemas dan ber­
main gadget. Jadi, mari kita muara pada isu-
mendidik anak-anak isu kemiskinan,
kita melalui gadget. pengangguran
Buatlah tayangan dan lapangan
seperti Upin-Ipin kerja,” (sara)
atau baby shark
di YouTube.” (sara)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 33


Plesiran

Wisata Religi
di Kampung Kb
Batu Merah
Negeri Batu Merah di Kota Ambon, Maluku,
menjadi mengemuka karena prestasinya dalam
menggerakkan seluruh potensi yang ada,
sehingga berbuah menjadi sebuah Kampung KB
unggulan. Hadirnya Masjid An Nur Batu Merah
Suasana Kampung KB Batu Merah, Ambon, Maluku menyimpan pesona
– yang sekaligus bisa menjadi potensi wisata wisata. (repro)
religi di desa itu – ikut memacu percepatan
perubahan yang terjadi di Batu Merah.
Kota Ambon baru dicanangkan oleh Kepala BKKBN pada 9 Februari
2016. Potret realitas kehidupan masyarakat Batu Merah beragam.
Dari sisi program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

S
ada kegiatan pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik
aya termasuk beruntung sudah ‘menjelajah’ ke 34 provinsi Integratif (BKB, PAUD, dan Posyandu), Bina Keluarga Remaja
di Indonesia. Pada Juli 2010 saya mengikuti kegiatan Sail (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Kelompok PIK Remaja serta
Banda 2010. Hampir satu bulan penuh saya hidup di kapal Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
perang milik TNI AL, yakni Kapal Perang Repulik Indonesia Program-program tersebut diarahkan untuk menciptakan
(KRI) Dr Soeharso. KRI ini berfungsi sebagai rumah sakit terapung ketahanan keluarga. Sudah tentu dijalankan bermitra dengan
(RST). Meski RST tetap saja dipersenjatai meriam, dan sejumlah sejumlah instansi dan elemen masyarakat. Alhasil, Kampung KB
personil Marinir maupun Pasukan Katak TNI AL. dengan kendaraan di Negeri Batu Merah menjadi Kampung KB terbaik di Provinsi
lautnya yang khas itu. Maluku Tahun 2016.
RST terbesar, yakni Mercy, milik Amerika Serikat (kalau tidak Berdasarkan pengamatan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
salah terdiri sembilan lantai). Saya juga sempat menjadi tamu di selama ini, keberhasilan Kampung KB di Batu Merah berkat adanya
Mercy ini. KRI Dr Soeharso nomor 2 terbesar di dunia dan hanya intervensi lintas sektor. “Berbagai kegiatan di Kampung KB akan
beberapa negara yang memiliki RST, antara lain Jepang, Singapura memberikan dampak positif bagi masyarakat di Desa Batu Merah
dan Australia. Kita patut bangga. dan sekitarnya,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Drs Djufry
Singkat kisah, dalam pelayarannya mengikuti Sail Banda Assegaff.
2010, KRI Dr Soharso bersandar di pangkalan TNI AL, yakni Markas
Komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Komando Armada Kampung KB Batu Merah
Timur, di Halong, Ambon. Kebetulan saya mendapat kesempatan Secara administratif, Negeri Batu Merah merupakan bagian
untuk tidur di darat selama tiga hari. Itupun kebetulan pemilik dari wilayah Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Sementara
rumah dinasnya (perwira menengah TNI AL), sedang menempuh secara geografis, Negeri Batu Merah berada sangat dekat dengan
pendidikan di Jakarta. Agak lega, karena terhindar dari suasana pusat pemerintahan, baik Kota Ambon maupun Provinsi Maluku.
kehiduan di kapal perang yang menerapkan disiplin amat ketat Kondisi ini menyebabkan Desa Batu Merah memiliki kerakteristik
ala TNI AL. Ingat, saya bukan tentara. dinamika sosial berikut problem tersendiri.
Dalam tugas sehari-hari saya hilir mudik dari Halong ke Data BKKBN pada 2014 memperlihatkan bahwa Kecamatan
Pelabuhan Samudera Yos Sudarso maupun Kantor Gubernur. Nah, Sirimau menempati posisi teratas dalam hal jumlah penduduk.
pasti melewati Batu Merah. Waktu itu belum ada Kampung KB. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa problem kepadatan
Kampung KB di Negeri (Desa) Batu Merah, Kecamatan Sirimau, penduduk, sebarannya dan pengelolaan kependudukan menjadi

34 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


Plesiran

persoalan teramat sangat serius, terutama di desa/kelurahan yang gerakan pembangunan fisik dan mental warga kampung.
memiliki akses mudah atau berbatasan langsung dengan pusat-
pusat pelayanan publik, seperti Negeri Batu Merah. Kondisi Pasca Pelaksanaan
Ketiga problem kependudukan tersebut jika tidak tertangani Respon yang baik itu menjadi modal awal keberhasilan
dengan baik dan benar, akan sangat potensial memicu terjadinya Kampung KB Batu Merah meraih predikat bergengsi sebagai
problem-problem ikutan (rentetan dampak) lainnya seperti Kampung KB Terbaik tingkat Provinsi Maluku di 2016. Semua
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lingkungan sosial, kriminalitas itu berkat kerja bareng mitra Kerja BKKBN. Sebut saja Dinas
dan lain sebagainya. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon,
Dengan luas wilayah yang tetap dan pertumbuhan penduduk Dinkes Maluku, Dinas PU Kota Ambon, Dinas Pendidikan Kota
yang terus bertambah, jelas menjadi persoalan serius yang Ambon, Dinas Sosial Maluku, Dinas Perikanan dan PKK Kota
dihadapi pemerintah Negeri Batu Merah. Tidak saja hari ini, tetapi Ambon.
terlebih lagi pada tahun-tahun mendatang. Program yang telah dilaksanakan berupa pembangunan
Pemberdayaan memang harus dilakukan. Penduduk Batu fisik, sanitasi air bersih, pembangunan jalan setapak masuk
Merah perlu mendapatkan sentuhan melalui intensifikasi program Kampung KB di RW 01 Batu Merah. Pembentukan kelompok BKB
yang lebih cerdas. Maklum, angka pendidikan yang masih jeblok Holistik Integratif, (BKB, PAUD dan Posyandu), PIK Remaja, dan
dan tingkat kesejahteraan yang tidak begitu bagus seharusnya pemberdayaan ekonomi keluarga dengan kelompok UPPKS. Dan
menginspirasi banyak pihak untuk berbuat sesuatu di Batu Merah. sederet pembangunan dan pemberdayaan masyarakat menuju
Simak saja, masih ada 272 keluarga tergolong pra-sejahtera dan keluarga yang memiliki ketahanan.
sejahtera 1 dari total 13.422 KK.
Cakupan pemenuhan air bersih pun miris. Hanya 8.201 Wisata religi
keluarga dari 14.422 keluarga yang punya akses itu. Hal ini terjadi Kehadiran Masjid An Nur Batu Merah di Desa Batu Merah, ikut
lantaran belum seluruh mitra kerja melaksanakan kegiatan secara memberikan warna tersendiri atas prestasi yang sudah dicapai
terpadu di Kampung KB Batu Merah. Kondisi ini diperparah Batu Merah sebagai Kampung KB. Sungguh masjid ini sangat
lagi dengan tak ada lagi biaya operasional para Kader Tribina. bersejarah dan memiliki daya tarik tersendiri. Didirikan pada 1575
Masehi oleh Ibrahim Safari Hatala, masjid awalnya memiliki luas
10 x 15 Meter dengan arsitektur yang sederhana dan kubah yang
berbentuk kerucut dengan atap terbuat dari daun rumbai dengan
lantai pasir putih.
Tahun 1605 Masehi bangunan masjid di pugar menjadi
bangunan permanen oleh Hasan Hatala dengan gelar Hatti Raja
Hatala. Pemugaran kedua dilakukan tahun 1805 M oleh raja
Abdurrahman Hatala. Tahun 1924 bangunan masjid dipugar
kembali di bawah pemerintahan Raja Abdul Wahid Nurlette
(ulama terkenal pada zamannya) dengan tidak menghilangkan
bentuk aslinya.
Pada masa itu Buya Hamka yang menjadi Ketua MUI pertama di
Indonesia dan Bey Arifin, ulama kondang dari Jawa Timur, pernah
belajar bersama-sama dengan ulama-ulama di Masjid Batu Merah
pada masa kebangkitan nasional.
Mengutip Direktori masjid Bersejarah terbitan Departemen
Agama RI, tahun 1973-1974 dilakukan pemugaran kembali oleh
raja Ahmad Nurlette. Tahun 1988 pemugaran dilakukan dengan
mengganti dan memperindah tembok yang mengelilingi masjid
dengan pilar-pilar semen kecil.
Kehadiran masjid yang agung itu menunjukkan bahwa
Masjid An Nur Batu Merah menjadi pusat wisata religi di Ambon, Batu Merah merupakan pusat pemukiman penduduk Muslim
Maluku. (repro) di kecamatan Sirimau, Ambon. Dan program KKBPK tetap
‘berselancar’ dengan indahnya di bumi Batu Merah. Saling
Kelompok UPPKS juga tidak lagi mendapat bantuan modal. mengikatkan diri menuju penciptaan keluarga-keluarga yang
Untunglah Program Kependudukan, Keluarga Berencana sakinah, mawaddah, warrohmah.
dan Pembangunan Keluarga mendapat respon sangat baik dari Kehadiran masjid dengan sejarah panjang atas keberadaannya
masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengetahuan, itu bisa dikembangkan menjadi wisata religi yang cukup
pemahaman dan kesadaran masyarakat dari waktu ke waktu menarik. Dan sekaligus ikut mendorong percepatan program
membaik. Tingkat partisipasi masyarakat sebagai akseptor pemberdayaan masyarakat melalui berbagai sektor.
KB adalah kenyataan yang harus direspon secara benar dan Dalam hubungan keseharian dengan masyarakat lain, negeri
berkelanjutan. Batu Merah diikat oleh sumpah sebagai saudara Pela (saudara
Itulah potret Batu Merah sebelum hadirnya Kampung KB. pela adalah kerabat adat) Minum Darah negeri Passo dan diikat
Memang tidak begitu menggembirakan, meski intervensi terus tali sedarah/kandung sebagai saudara gandong (saudara gandong
dilakukan. Kehadiran Kampung KB ternyata mampu mempercepat adalah kerabat kandung) negeri Ema. (heru/sara)

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 35


OPINI

Kampung KB
Oleh : Teteng Jumara

A
lkisah sebuah desa di pesisir pesisir pantai, yang keadaannya terpencil, KB tidak lagi bergema dan terdengar
utara kabupaten Tangerang tertinggal, kumuh kurang tersentuh oleh gaungnya seperti pada era orde baru;
dikenal dengan nama desa Kohod pembangunan serta masyarakatnya kedua, untuk meningkatkan kualitas
termasuk wilayah Kecamatan tidak berpendidikan, mata pencaharian hidup masyarakat di tingkat kampung
Pakuhaji Kabupaten Tangerang. Desa penduduk nya sebagian besar dari atau yang setara melalui program KKBPK
dengan kultur pesisir dimana warganya bertani dan nelayan. Segalanya dalam serta pembangunan sektor terkait dalam
k e b a ny a k a n a d a l a h n e l ay a n y a n g serba keterbatasan; kurangnya sarana rangkan mewujudkan keluarga kecil
mengandalkan penghasilannya dari prasarana jalan, jembatan, listrik, air bersih, berkualitas; ketiga, penguatan program
menangkap ikan dari laut. Laut adalah pendidikan. KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan
harapan dan masa depan mereka yang Namun terakhir ini, istilah kampung dari masyarakat, oleh masyarakat dan
diwariskannya secara turun temurun KB menjadi icon yang cukup populer untuk masyarakat; keempat, mewujudkan
hingga ke anak cucunya. Daerah pesisir dan banyak diperbincangkan tidak cita-cita pembangunan Indonesia yang
dikenal dengan keadaan yang kumuh, hanya di lingkungan pengelola program tertuang dalam Nawacita, terutama agenda
kotor dan tidak higienis, sehingga mereka kependudukan, keluarga berencana dan memulai pembangunan dari pinggiran
identik dengan daerah tertinggal serta pembangunan keluarga (KKBPK) dalam dengan memperkuat daerah dan desa
tidak tersentuh pembangunan. hal ini BKKBN, akan tetapi juga di kalangan dalam kerangka kesatuan serta agenda
Namun kemudian perubahan terjadi lembaga-lembaga departemen ataupun meningkatkan kualitas hidup masyarakat
tatkala desa Kohod yang berpenduduk non departemen mulai tingkat pusat Indonesia; kelima, mengangkat dan
sekitar 8000 jiwa dijadikan desa hingga daerah. menggairahkan kembali program KB
percontohan; Bupati Tangerang Ahmed Hal ini, terutama sejak kampung KB guna menyongsong tercapainya bonus
Zaki Iskandar menyampaikan dalam dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan demografi yang diprediksi akan terjadi
suatu acara, bahwa gerakan masyarakat Januari 2016. Kemudian pertanyaan yang pada tahun 2010-2030.
pesisir dimulai dari Desa Kohod dan akan muncul, mengapa kampung KB harus Secara umum, tujuan dibentuknya
dilanjutkan ke desa lainnya di seluruh dibentuk. kampung KB adalah untuk meningkatkan
K abupaten Tangerang. Pemerintah Ada beberapa hal yang melatar­ kualitas hidup masyarakat di tingkat
Kabupaten Tangerang akan menjadikan belakanginya; per tama, program kampung atau yang setara melalui program
Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji sebagai
desa sejahtera dalam program gerakan
pembangunan masyarak at melalui
pembangunan infrastruktur, layanan air
bersih, juga membangun perekonomian
masyarakat dengan melatih bertanam dan
beternak.
Secara nasional, hal ini sejalan pula
dengan amanat yang tertuang dalam
agenda prioritas pembangunan, terutama
agenda prioritas ketiga, yaitu memulai
pembangunan dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.

Mengapa Kampung KB
Mendengar istilah kampung terkesan
dalam pikiran setiap orang adalah sebuah
tempat nun jauh di pedalaman atau Kunjungan BKKBN ke Desa Kohod. (dok)

36 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


OPini

Suatu Sore di Kampung Kohod

langit senja memerah di kampung kohod


cahayanya menjilati rumahrumah
bambu yang hampir roboh
mata nanar menatap kosong tanah sawah
terlantar
banjir itu telah menenggelamkan semuanya

menenggelamkan sawah ladang


menghanyutkan harapan dan impian
Pelayanan penggunaan kontrasepsi di Kampung KB Desa Kohod. (dok)
juga suaminya tercinta
adakah ada sayapsayap malaikat
KKBPK serta pembangunan sektor terkait masyarakat.
melintas di langit kohod
lainnya dalam rangka mewujudkan Kegiatan di Kampung KB tidak
keluarga kecil berkualitas. hanya identik dengan penggunaan
membawa setitik harapan yang lama lenyap
Secara khusus, kampung KB dibentuk dan pemasangan kontrasepsi,
tergerus arus cisadane
selain untuk meningkatkan peran serta akan tetapi meru­pakan sebuah
yang kadang murkanya meluapluap
pemerintah, lembaga non pemerintah program pembangunan terpadu
digulung amarah zaman yang bergelombang liar
dan swasta dalam memfasilitasi, dan terintegrasi dengan berbagai
meluluhlantakan mereka
mendampingi dan membina masyarakat program pembangunan lainnya,
yang terpinggirkan di tepian kali cisadane
untuk menyelenggarakan program KKBPK dengan demikian kampung KB ini
di kampung kohod yang sunyi.
dan pembangunan sektor terkait, juga dapat dijadikan sebagai wahana
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pemberdayaan masyarakat melalui
tentang pembangunan berwawasan berbagai macam program yang
kependudukan. mengarah pada upaya perubahan

Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan seyogyanya adalah
membangun masyarakat, karena
masyarakat adalah subyek pembangunan
bukan sebagai obyek pembangunan.
Masyarakatlah yang pertama dan utama
harus dibangun, sebagaiman diamanatkan
oleh Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga sebagai Dasar
Pelaksanaan Program Kependudukan dan
Keluarga Berencana.
Walaupun pembentukan kampung KB
diamanatkan kepada BKKBN, akan tetapi
pada prinsipnya kampung KB merupakan
perwujudan dari sinergi antara beberapa
instansi terakit dari pusat hingga ke daerah.
Kegiatan penyuluhan di Kampung KB Desa Kohod. (dok)
Kampung KB diharapkan menjadi miniatur
atau gambaran dari sebuah desa yang
didalamnya terdapat keterpaduan program sikap, perilaku dan cara berfikir masyarakat dengan sebuah keluarga dengan seorang
pembangunan kependudukan, KB dan ke arah yang lebih baik. ibu dan anak yang menderita karena
pembangunan keluarga yang disinergikan Kampung yang mulanya tertinggal, terjangan banjir ke rumahnya, lahirlah
dengan program pembangunan sektor terbelakang, kumuh dan warganya kurang sebuah puisi dengan judul, suatu sore di
terkait yang dilaksanakan secara sistemik berpendidikan, melalui kampung KB kampung Kohod, puisi ini dimuat dalam
dan sistematis. menjadi kampung yang maju dan ber­ buku puisi “ Surau Kecil Berdinding Bilik “
Kampung KB dirancang sebagai upaya kembang sejajar dengan daerah-daerah yang saya tulis pada tahun 2012.
membumikan, mengangkat kembali, lain yang ada di perkotaan.
merevi­t alisasi program KKBPK guna Kembali ke kisah awal, tatkala per­ Drs. H. Teteng Jumara, MM adalah Kepala
mendekatkan akses pelayanan kepada jumpaan saya yang pertama mengenal Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
keluarga dan masyarakat dalam upaya kampung KB di desa Kohod yang saat Berencana Kabupaten Tangerang. Penulis buku
mengaktualisasikan dan mengaplikasikan itu sedang dilanda banjir besar karena Apa Kabar BOS ( 2016 ), “ Be A Leader “ ( 2013 ),
delapan fungsi keluarga secara utuh dalam meluapnya sungai Cisadane dan berjumpa Surau Kecil Berdinding Bilik ( Buku Puisi, 2012 ).

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 37


OPINI

Prevalensi Penyalahgunaan
Narkoba di Indonesia
dan Ancaman Bencana Demografi
Dindin Supratman*)

A
da yang selalu mengganggu
dalam pik iran saya bahwa
ternyata yang namanya
globalisasi itu mak in lama
semakin memperjauh range antara si
kaya dan si miskin dan juga turut andil
dalam mengubah struktur demografi.
Terjadi peningkatan penduduk yang tak
tak terbendung bisa menjadi boomerang
bagi bangsa ini. Bukan tidak mungkin
peningkatan jumlah penduduk yang
berlebih justru malah menjadi sebuah pisau
bermata dua, mungkin bisa mendatangkan
keuntungan atau bahkan kerugian bagi
eksistensi sebuah negara. Dampak dari
dua sisi ini harus disikapi dengan bijak agar
pemanfaatan sisi sumber daya manusia
benar -benar mampu menjadi Modal
Pembangunan, bukan justru sebagai beban
ekonomi negara.
Data terbaru yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan,
pada tahun 2017 bahwa telah terjadi
kenaikan jumlah pengangguran di demografi, yaitu jumlah usia angkatan kerja membebani. Narkoba menjadi salah
Indonesia sebesar 10.000 orang menjadi (15-64 tahun) mencapai sekitar 70 persen, satu faktor yang membuat performa usia
7,04 juta orang pada Agustus 2017 dari sedang 30 persen penduduk yang tidak produktif menjadi tidak prima.
Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang. produktif (usia 14 tahun ke bawah dan usia Penyalahgunaan narkoba di Indonesia
Ini jelas mempersulit negara dan dapat di atas 65 tahun) yang akan terjadi pada sudah mencapai tahap yang sangat
menghambat pembangunan di segala tahun 2020-2030. mengkhawatirkan. Tidak hanya kalangan
bidang kehidupan. Peningkatan jumlah Di satu sisi, bonus demografi memberi remaja di perkotaan, bahkan sudah menjalar
penduduk yang tidak diimbangi dengan keuntungan karena melimpahnya Sumber ke kalangan anak-anak di pedesaan. Dalam
tersedianya lapangan pekerjaan, jelas Daya Manusia (SDM) yang produktif. sebuah kesempatan Presiden Joko Widodo
memperbesar angk a permasalahan Namun di sisi lain, bencana siap mengintai mengatakan “Indonesia saat ini tengah
pertumbuhan perekonomian negara. apabila angkatan kerja yang melimpah berada dalam situasi darurat narkoba,
I ro n i s nya , p e n i n g k at a n j u m l a h itu tidak berkualitas baik. Penduduk hampir 50 orang meninggal setiap hari
penduduk ak ibat tingk at kelahiran usia produktif yang tidak berada dalam karena narkoba, artinya dalam setahun
yang tinggi, juga dibarengi dengan performa terbaiknya tentu akan tersisih. sekitar 18 ribu orang meninggal.”
tingkat kematian yang tinggi. Dilihat Ketidaksiapan baik secara fisik dan mental Laporan tahunan United Nations
dari jumlahnya, penduduk usia produktif akan membuat angkatan kerja kesulitan Office on Drugs and Crime (UNODC) 2013
Indonesia mencapai sekitar 180 juta, bersaing. Ujung-ujungnya akan muncul menyebutkan bahwa pada tahun 2011,
sementara nonproduktif hanya 60 juta. permasalahan serius yaitu terjadinya antara 167 sampai dengan 315 juta
Indonesia akan mendapatkan bonus pengangguran besar besaran yang orang (3,6 - 6,9% dari populasi penduduk

38 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


OPini

dunia yang berumur 15 – 64 tahun) narkoba. bahkan mati sehingga lambat laun akan
menggunakan narkotika minimal sekali Ancaman terbesar penyalahgunaan dapat membahayakan integritas, identitas
dalam setahun. Berdasarkan hasil penelitian narkoba terhadap generasi bangsa secara serta kelangsungan hidup bangsa dan
BNN bekerjasama dengan Pusat Penelitian massif adalah terjadinya fenomena lost negara.
Kesehatan UI Tahun 2011 tentang Survei generation atau generasi yang hilang di Agar Indonesia terhindar dari bencana
Nasional Perkembangan Penyalahgunaan masa yang akan datang. Padahal generasi demografi karena sebaran narkoba yang
Narkotika di Indonesia, diketahui bahwa muda yang ada saat ini seharusnya menjadi sedemikian massif kepada kalangan
angka prevalensi penyalahguna narkotika tulang punggung yang memberikan usia produktif, tentunya perlu dilakukan
di Indonesia telah mencapai 2,23% atau kontribusi penting pada era bonus berbagai upaya nyata yang dilakukan
sekitar 4,2 juta orang dari total populasi demografi nanti. secara massif juga. Keluarga merupakan
penduduk (berusia 10 - 59 tahun). Tahun lingkungan terkecil dalam masyarakat.
2015 jumlah penyalah guna narkotika ± Prevalensi penyalahguna Keluarga juga merupakan garda terdepan
2,8% atau setara dengan ± 5,1 - 5,6 juta narkoba dan ancaman dalam melindungi anak dari pengaruh
jiwa dari populasi penduduk Indonesia. bencana demografi negatif. Dalam keluarga lah pertama kali
Seseorang yang kecanduan narkoba akan Kondisi yang labil serta mudahnya pembentukan karakter seorang anak
kehilangan kendali atas dirinya sendiri terpengaruh peer group menjadikan dimulai.
kelompok muda kerap menjadi sasaran Oleh karena itu upaya pencegahan
sindikat narkoba untuk dimanfaatkan. Hal Narkoba yang paling penting berawal dari
tersebut menyebabkan ancaman yang keluarga. Ketika sudah ditanamkan fondasi
cukup serius bagi ketahanan nasional. yang kuat kepada anak (baik berupa nilai
Menurut Rizk i Sari (2015) masalah agama, sosial dan ilmu pengetahuan)
penyalahgunaan dan perdagangan serta m a k a k e ce n d e r u n g a n a n a k u nt u k
Ancaman terbesar peredaran narkoba dan obat-obatan menyalahgunakan Narkotika akan kecil.
terlarang telah menjadi permasalahan Lingkungan masyarakat menjadi
penyalahgunaan narkoba global yang terjadi hampir di seluruh lingkungan selanjutnya yang menentukan
terhadap generasi bangsa negara di dunia termasuk Indonesia. perilaku seorang anak. Dalam lingkungan
Bencana siap mengintai apabila masyarakat, anak akan bersosialisasi
secara massif adalah angk atan kerja yang melimpah itu dengan berbagai pihak, baik yang seumur
tidak berkualitas baik. Penduduk usia maupun yang lebih dewasa ataupun yang
terjadinya fenomena lost produktif yang tidak berada dalam lebih kecil usianya. Ketika anak menemukan
generation atau generasi performa terbaiknya tentu akan tersisih. lingkungan yang kurang kondusif (misalnya
Ketidaksiapan baik secara fisik dan mental banyak terjadi penyalahgunaan Narkotika)
yang hilang di masa yang akan membuat angkatan kerja kesulitan maka dikhawatirkan anak tersebut akan
akan datang bersaing. Ujung-ujungnya akan muncul terpengaruh oleh lingkungan tersebut,
permasalahan serius yaitu terjadinya begitu juga sebaliknya. Oleh karena
pengangguran besar-besaran yang itu, disamping lingkungan keluarga,
membebani negara. lingkungan masyarakat juga perlu diberikan
Menghadapi kondisi seperti ini maka pemahaman akan bahaya dan dampak dari
upaya untuk senantiasa mengembangkan penyalahgunaan Narkotika serta upaya
kemampuan bangsa mempertahankan yang dapat dilakukan untuk mencegah
dan tak lagi berpikir soal masa depan. Efek hidupnya (ketahanan bangsa) adalah terjadinya penyalahgunaan Narkotika.
adiksi memaksa dirinya hanya berkutat sebuah keharusan, tanpa kemampuan
*) Penulis adalah Widyaiswara di Badan
dalam memuaskan dahaga mengonsumsi tersebut sebuah bangsa akan kalah dan
Narkotika Nasional

KUIS KKBPK UJI PENGETAHUAN PROGRAM KEPENDUDUKAN,


KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

1. Apa judul Cover majalah Jurnal Keluarga edisi pertama 2018?


2. Jelaskan secara ringkas pengertian dari Stunting?
3. Sebutkan salah satu program BKKBN dalam penanggulangan Stunting?

- Jawaban dapat dikirimkan melalui email majalah_jk@yahoo.com, twitter @bkkbnofficial, instagram @bkkbnofficial
- 3 Pemenang terpilih akan mendapatkan hadiah menarik dari BKKBN
- Majalah Jurnal Keluarga dapat diakses di website www.bkkbn.go.id

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 39


KONSULTASI KESEHATAN REPRODUKSI

dr. Irma Ardiana MAPS Menjawab

Suntik Progestin
Yth Dr. Irma oleh Pemerintah dan tersedia di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan
Saya telah memiliki anak pertama dan BPJS Kesehatan seperti puskesmas, klinik
bermaksud untuk menunda kehamilan pratama atau praktik dokter adalah
berikutnya. Untuk itu saya menggunakan kontrasepsi 3 bulanan yang berisi hormon
suntik KB. Namun saya punya kekhawatiran progestin.
kalau nanti saya terlambat datang ke Jika ada keterlambatan untuk
puskesmas untuk mendapatkan suntikan memperoleh suntikan ulang maka perlu
ulang, apa yang harus saya lakukan dan diperhatikan lama waktu keterlambat
apa saja efek samping dari penggunaan suntikan ulang tersebut.
suntik KB? 1. Jika Ny. N terlambat kurang dari 2
Atas penjelasan dr. Irma diucapkan minggu maka Ny. N dapat memperoleh setelah jadual suntik terakhir yang
terima kasih. suntikan ulang segera di fasilitas seharusnya;
Ny. N, 25 th kesehatan. c) Ny. N memberikan ASI eksklusif
2. Jika Ny. N terlambat lebih dari 4 minggu, atau mendekati ASI ekslusif dan
Ny N dapat menerima suntikan ulang melahirkan kurang dari 6 bulan
Yth Ny. N jika: yang lalu;
a) Tidak melakukan hubungan seksual 3. Jika Ny. N terlambat lebih dari 4
Saya sangat senang Ny. N memiliki sejak 2 minggu setelah jadual suntik minggu dan tidak memenuhi kriteria
perencanaan yang matang untuk mengatur terakhir yang seharusnya; sebagaimana tersebut pada angka 2
jarak kelahiran anak pertama dan kedua. b) Ny. N menggunakan metode di atas maka sebelum memperoleh
Semoga anak pertama tumbuh sehat cadangan atau menggunakan suntikan ulang, Ny. N perlu dipastikan
dan berkembang sesuai dengan tahapan pil kontrasepsi darurat setelah tidak sedang hamil.
perkembangan usianya. melakukan hubungan seksual
Kontrasepsi suntik yang disediakan tanpa perlindungan sejak 2 minggu Harus dapat dipastikan Ny. N kembali
ke fasilitas kesehatan setiap 3 bulan untuk
menerima suntikan ulang.
Efek samping yang paling sering
dikeluhkan oleh pengguna suntik KB ini
adalah perubahan pola menstruasi, yaitu
tidak teratur, menjadi lebih lama atau
bahkan tidak mengalami menstruasi.
Perubahan pola menstruasi ini tidak
berbahaya dan biasanya terjadi pada
beberapa bulan pertama. Pada sebagian
kasus dapat terjadi peningkatan berat
badan.
Demikian Ny. N.

Semoga bermanfaat dan Salam 2 Anak


Cukup.

Dr. Irma Ardiana menerima pertanyaan pembaca melalui surat ke alamat redaksi
atau email irma_ardiana@yahoo.com

40 l Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018


POTRET

Langsung Dokter Sigit Priohutomo ditetapkan menjabat


Plt Kepala BKKBN beberapa waktu lalu. Tak
Bergerak menanti lama, ia pun langsung bergerak. Berbagai
acara di sejumlah daerah dihadiri. Meski masih
menjabat Deputi Koordinator Bidang Peningkatan
Kesehatan, Kemenko Pemberdayaan Manusia dan
Kebudayaan, komitmennya cukup kuat dalam
menggerakkan, membangkitkan dan memajukan
program Kependudukan, Keluarga Bderencana dan
Pembangunan Keluarga. Ini terbukti dari kinerjanya
yang tinggi walau hanya berbilang bulan dari saat
ditetapkan Januari lalu. (san)

Pejabat Pimpinan Tinggi Madya menandatangani Perjanjian


Kinerja disaksikan Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Dharma Pertiwi.

Kepala BKKBN Sigit Priohutomo menyerahkan DIPA BKKBN


Tahun Anggaran 2018.

Saat berkunjung ke BKKBN Sumatera Utara.

Saat mengunjungi Pusat Pelayanan Keluarga Hadiri Sosialisasi Dana Alokasi Khusus KB di Jambi.
Sejahtera PPK di salah satu daerah.

Jurnal Keluarga l EDISI KESATU 2018 l 41


Update Terus Berita
Program KKBPK

Dengan Mendownload
Radio Streaming BKKBN
Aktifkan
dan dapatkan
Buka aplikasi Google Play atau APP Store informasi
seputar
Ketik Radio Streaming BKKBN Program KKBPK
Pilih ikon logo
Unduh aplikasi Request lagu, hubungi
Radio Streaming BKBN 0822-1009-8011

www.bkkbn.go.id @bkkbnofficial

@bkkbnofficial BKKBN

Anda mungkin juga menyukai