Anda di halaman 1dari 23

DESAIN STUDI KASUS KONTROL

1. Studi observasional analitik

- Menguji hipotesa hubungan


kausal
DIRANCANG
- Melihat Asosiasi (kekuatan
hubungan)

2. Penelitian yang arah penelusurannya ke


belakang (penelitian retrospektif)
TAHAPAN
• KASUS • KONTROL
• Populasi penderita/ • Populasi
kasus. pembandingnya (orang
• digali informasi tentang sehat atau orang
pajanan/ faktor risiko dengan penyakit lain)
tertentu. • digali informasi tentang
pajanan/ faktor risiko
tertentu.
Prinsip
Populasi
• Dalam penelitian kasus-kontrol, harus ada:
1. Kasus,
2. Kontrol (non-kasus)
3. Exposed
4. Non exposed
à TABEL 2 X 2
Bagan Studi kasus kontrol
Terpajan
• Orientasi (faktor risiko)

Kasus
Tidak Terpajan
(faktor risiko)

Terpajan
(faktor risiko)

KONTROL
Tidak Terpajan
(faktor risiko)
Contoh

Terpajan (merokok)

Kasus
(kanker Paru) Tidak Terpajan
(Tidak merokok)

Terpajan (Merokok)

Kontrol
(bukan kanker paru)
Tidak Terpajan
(Tidak Merokok)
Sumber data
Studi Kasus Kontrol
• Rumah sakit (Hospital-based)
– Kasus dan Kontrol dipilih dari Rumah sakit.
• Masyarakat (Population-based)
– Sumber kasus: Populasi.
– Sumber Kontrol diambil dari populasi dimana
kasus terjadi
Kelompok Kasus

• Kasus baru atau Insiden (Sebisa mungkin)


• Kasus Prevalens (kasus yang ada) à Bias à
Survival
• Perhatikan Diagnosis oleh Tenaga kesehatanà
BAKU
• Diagnosis harus samaà berasal dari berbagai
sumber data.
• Tidak semua melakukan atau cari
pengobatan
KELOMPOK KONTROL

1. PERHATIKAN PRINSIP KOMPARABILITAS


TERHADAP KASUSà SEBANDING
2. Mendapatkan informasi pada kasus dan
kontrol harus sama.
3. Pelayanan kesehatan
4. Penduduk sekitar atau tetangga
5. Keluarga
KELOMPOK KONTROL
– Bebas dari kasus
– Sumber Kontrol :
1. Sampel probabilitas dari populasi yang
didefinisikan.
2. Pasien yang Rumah sakit atau yg berkunjung
ke RS
• Berhubungan dengan kasus (tetangga)
• Kelompok orang yang terpilih dari sumber
populasi yang sama
Studi kasus kontrol
• Pemilihan kontrol
– Metode pemilihan kontrol
• Sepadan (matched)
– Sepadan dengan karakteristik tertentu pada
kasus
• Tidak sepadan (unmatched)
– Diperoleh melalui sampling random
– Jumlah kelompok kontrolà 1: 1
(sampai 4)
• Bervariasi, kadang lebih dari satu
kelompok kontrol
KELOMPOK KONTROL

PROSEDUR MENENTUKAN KONTROL


• Secara acak
• Secara sistimatis
• Paired
• Matching
frequency matching
individual matching
Cara pengumpulan data
• Pengumpulan data pada pemajan dan
faktor lainnya
– Wawancara
– Kuesioner
– Pemeriksaan catatan medik, laboratorium
Case control study

Odds of exposure among cases =


Cases Controls
Probability to be exposed among cases
Exposed a b Probability to be unexposed among cases
a / (a+c)
Not exposed c d
Odds Ecases = ------------ = a / c
Total a+c b+d c / (a+c)
Odds of exposure among controls =
Probability to be exposed among controls
Probability to be unexposed among controls
b/ (b+d)
Odds Econtrols = ------------ = b / d
d/ (b+d)

a/c
OR = ---- = ad / bc
b/d
Distribution of cases and controls according to exposure
in a case control study

Cases Controls

Exposed a b

Not exposed c d

Total a+c b+d

% exposed a/(a+c)b/(b+d)
Keuntungan studi kasus kontrol
• Cocok untuk kejadian yang jarang: kanker organ
spesifik
• Relatif efisien, memerlukan sampel yang kecil
• Cenderung lebih murah dibanding desain analitik
lainnya
• Cenderung lebih hemat waktu dibanding desain
analitik lainnya
• Efisien untuk menyelidiki penyakit yang jarang
• Dapat menyelidiki multiple exposure/ risk factor
Keuntungan studi kasus kontrol.
• Sedikit masalah pengurangan
periode investigasi dan beberapa
subjek menolak bekerja sama
• Kadang-kadang merupakan
strategi observasi praktis yang
paling awal untuk penentuan
hubungan
• Tidak bermanfaat untuk tujuan deskriptif
• Rentan terhadap bias seleksi karena info ttg.
paparan dapat mempengaruhi seleksi subyek
secara berbeda untuk kelompok kasus dan
kelompok kontrol
Kerugian dan bias dalam kasus kontrol

• Temporalitas masalah yang serius


• Bias seleksi yang berpeluang besar
• Sangat sulit memperoleh informasi bila
periode terlalu lama
Kerugian dan bias dalam kasus kontrol

• Survival selektif è bias


perbandingan
• Berkson’s fallacy, efek perbedaan
kebijakan pendaftaran di rumah
sakit
• Bias pengukuran
– Recall
– Misklasifikasi
• Informasi tentang paparan rentan terhadap
kesalahan pengukuran (khususnya apabila
dikumpulkan secara retrospektif melalui
ingatan (recall) atau catatan medik) karena
diukur setelah penyakitnya terjadi. Kesalahan
pengukuran ini dapat menjurus kepada bias
(informasi), khususnya bila tingkat kesalahan
pengukuran berbeda pada kasus dan kontrol.
• Jika paparan yang diukur adalah paparan masa
sekarang, problem yang lebih besar dapat
terjadi yaitu bias temporal ambiguity.

Anda mungkin juga menyukai