OLEH :
MUH. AMRI ARFANDI (K11116320)
\
A. Pengantar
Penelitian case-control merupakan penelitian jenis analitik observasional yang
dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol
berdasarkan status paparannya. Inti dari desain penelitian ini adalah melihat ke
belakang, dari penyakit ke paparan yang diduga, maka dari itu desain penelitian ini
sering disebut dengan penelitian retrospektif. Ciri-ciri dari penelitian case control
adalah pemilihan subyek yang didasarkan pada penyakit yang diderita, kemudian
lakukan pengamatan yaitu subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau
tidak. Contoh penelitian case control yang paling terkenal ialah penelitian Doll dan Hill,
yang dilakukan pada akhir tahun 1940-an. Doll dan Hill melakukan sebuah studi case
control, meneliti pasien kanker paru di 20 rumah sakit di London. Pada 1950, Doll dan
Hill mempublikasikan paper mereka pada British Medical Journal tentang hasil studi
yang menyimpulkan, merokok menyebabkan kanker paru. Salah satu kesimpulan
penting menyatakan, merokok menurunkan masa hidup sampai 10 tahun.
B. Tujuan
Penelitian Case Control adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut
bagaimana factor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan “retrospektif”.
Penelitian case control dapat digunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor
resiko mempengaruhi terjadinya suatu penyakit. Misalnya adalah hubungan antara
intensitas atau jangka waktu penyemprotan nyamuk demam berdarah (Fooging)
dengan kejadian penyakit DBD.
C. Rancangan
Secara sederhana rancangan desain penelitian case control dapat dilihat pada
gambar berikut :
D. Kelebihan
1. Studi kasus kontrol kadang atau bahkan menjadi satu-satunya cara untuk
meneliti kasus yang jarang atau yang masa latennya panjang, atau bila
penelitian prospektif tidak dapat dilakukan karena keterbatasan sumber atau
hasil diperlukan secepatnya.
2. Hasil dapat diperoleh dengan cepat.
3. Biaya yang diperlukan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien.
4. Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor risiko sekaligus dalam
satu penelitian (bila faktor risiko tidak diketahui).
5. Tidak mengalami kendala etik seperti pada penelitian eksperimen atau kohort.
E. Kekurangan
1. Data mengenai pajanan faktor risiko diperoleh dengan mengandalkan daya
ingat atau catatan medik. Daya ingat responden menyebabkan terjadinya recall
bias, baik karena lupa atau responden yang mengalami efek cenderung lebih
mengingat pajanan faktor risiko daripada responden yang tidak mengalami
efek. Data sekunder, dalam hal ini catatan medik rutin yang sering dipakai
sebagai sumber data juga tidak begitu akurat (objektivitas dan reliabilitas
pengukuran variabel yang kurang).
2. Validasi informasi terkadang sukar diperoleh.
3. Sukarnya meyakinkan bahwa kelompok kasus dan kontrol sebanding karena
banyaknya faktor eksternal / faktor penyerta dan sumber bias lainnya yang
sukar dikendalikan.
4. Tidak dapat memberikan incidence rates karena proporsi kasus dalam
penelitian tidak mewakili proporsi orang dengan penyakit tersebut dalam
populasi.
5. Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu variabel dependen,
hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek.
6. Tidak dapat dilakukan untuk penelitian evaluasi hasil pengobatan.
F. Contoh Penelitian
Masalah . Apakah abortus berhubungan dengan risiko kejadian plasenta previa
pada kehamilan berikutnya ?
Hipotesis. Studi kasus-kontrol, hospital based
Kasus. Wanita melahirkan di RSCM dari 1 Januari 1996 sampai dengan 31
Desember 1999 secara bedah ceasar atas indikasi plasenta previa totalis yang
dibuktikan dengan USG dan klinis pendarahan antepartum.
Kontrol. Wanita yang melahirkan dalam kurun waktu yang sama tanpa plasenta
previa dan dipilih secara acak.
Faktor risiko yang ingin diteliti. Riwayat terdapatnya abortus sebelum persalinan
sekarang.
Pengumpulan data. Dengan wawancara dan pengisian kuesioner diperoleh data
dari 68 kasus dan 68 kontrol.
Analisis data. Meskipun RO lebih dari 1, namun karena interval kepercayaannya
mencakup angka 1, maka simpulannya adalah abortus tidak mempunyai hubungan
dengan terjadinya plasenta previa pada kehamilan kemudian, atau diperlukan lebih
banyak kasus untuk membuktikannya.
Plasenta previa
ya Tidak jumlah
RIWAYAT
Ya 12 9 21
ABORSI
Tidak 56 59 115
Jumlah 68 68 136
Kim, Kyoungmi, 2016. Design and Analysis of Case-Control Studies. [Materi Seminar
Internasional].
Marshall, T., 2004. What is a case-control study?. The University of Birmingham : Department
of Public Health and Epidemiology. International Journal of Epidemiology 2004;33:612–
617.
Noor, Nasry Noor, 2008. Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Rantyana, dkk., 2015. Sejarah Epidemiologi Berdasarkan Tokoh Dan Penelitiannya Serta
Tahapan Perkembangan Epidemiologi [Makalah].
Yokokawa, Hirohide, 2014. Introduction of Case-Control Study. [Materi Pembelajaran].
Department of General Medicine, Juntendo University School of Medicine.