METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
ASI Eksklusif
Pemberian Imunisasi
Faktor Pendukung
1. Status Gizi
2. Pengetahuan Ibu
3. Sikap Ibu
Faktor Penguat
1. Persepsi
Peran
Petugas
Kesehatan
Lingkungan
1.
2.
3.
4.
5.
Ventilasi
Jenis Lantai
Asap Rokok
Bahan Bakar Memasak
Pembakaran Sampah
33
34
B. Hipotesis
1. Ada hubungan antara ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA pada
balita.
2. Ada hubungan antara pemberian imunisasi dengan kejadian ISPA
pada balita.
3. Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita
4. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada
balita
5. Ada hubungan antara sikap ibu dengan kejadian ISPA pada balita
6. Ada hubungan antara persepsi peran petugas kesehatan dengan
kejadian ISPA pada balita
7. Ada hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA pada balita.
8. Ada hubungan antara jenis lantai dengan kejadian ISPA pada balita.
9. Ada hubungan antara asap rokok dengan kejadian ISPA pada balita.
10. Ada hubungan antara bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA
pada balita.
11. Ada hubungan antara pembakaran sampah dengan kejadian ISPA
pada balita.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian antara
lain berat badan lahir (BBL), ASI eksklusif, status gizi, pemberian
35
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
Variabel
Definisi Operasional
Pengukuran
1.
Kejadian
ISPA pada
balita
Wawancara
dengan kuesioner
ASI
Eksklusif
Wawancara
dengan kuesioner
Pemberian
Imunisasi
Status Gizi
Wawancara
dengan kuesioner
Observasi dengan
melihat KMS
Wawancara
dengan kuesioner
Observasi dengan
melihat KMS
Penimbangan
Sumber
Kategori
Data
Data
1. Tidak
ISPA
Primer
(tidak
ada
gejala ISPA
atau memiliki
gejala
yang
tidak sesuai
kriteria ISPA)
2. ISPA
(batuk,
pilek dengan
atau
tanpa
disertai
demam)
Data
1. Ya
Primer
2. Tidak
Data
Primer
Data
Primer
1.Lengkap
2.Tidak Lengkap
Skala
Data
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Berdasarkan
Ordinal
Indeks BB/U:
1.Gizi Baik -2 SD
sampai dengan
2 SD
2. Malnutisi (Gizi
Lebih > 2 SD,
Gizi buruk < -3
SD sampai
dengan < -2 SD,
Gizi kurang -3
SD sampai
dengan 2 SD)
(Kemenkes RI,
2010)
36
No
Variabel
Definisi Operasional
Pengukuran
5.
Pengetahuan
Ibu
Wawancara
dengan kuesioner
Sikap Ibu
Sumber
Kategori
Skala
Data
Data
Data
1. Baik (>75% total Ordinal
Primer
pengetahuan)
2. Cukup (56-75%
total
pengetahuan)
3. Kurang (55%
total
pengetahuan)
(Arikunto,
2010)
1. Mendukung
(skor
median karena
data tidak
berdistribusi
normal)
2. Tidak
Mendukung
(skor < mean
karena data
berdistribusi
normal)
Wawancara
dengan kuesioner
Data
Primer
Persepsi
Penilaian responden terhadap
peran petugas peran petugas kesehatan
kesehatan
dalam pencegahan ISPA
meliputi pemberian ASI
eksklusif, pembekalan pola
makan yang baik, pemberian
imunisasi, pengolahan sampah
dan pembatasan perilaku
merokok.
Wawancara
dengan kuesioner
Data
Primer
Ventilasi
Observasi dengan
checklist
Data
Primer
1.Memenuhi
syarat (luas
ventilasi
10% dari
luas lantai)
2.Tidak
memenuhi
syarat (luas
ventilasi
10% dari
luas lantai)
Ordinal
Oridinal
(SK Menkes RI
No 829 Tahun
1999)
No
Variabel
Definisi Operasional
Pengukuran
Sumber
Data
Kategori
Skala
Data
37
Jenis Lantai
10
Asap Rokok
11
Bahan bakar
memasak
12
Pembakaran
Sampah
Observasi dengan
checklist
Data
Primer
Wawancara
dengan kuesioner
Data
Primer
Observasi dengan
cheklist
Data
primer
Wawancara
dengan kuesioner
1. Memenuhi
Syarat
(semen/tegel/
ubin/teraso/k
eramik dan
tidak rusak
kondisinya)
2. Tidak
memenuhi
syarat
(tanah/papan/
semen tapi
dalam kondisi
rusak)
(Kepmenkes
RI No. 829
Tahun 1999)
1. Ada
2. Tidak Ada
1.Memenuhi
syarat (tidak
menyebabka
n polusi: gas
LPG)
2.Tidak
memebuhi
syarat
(menyebabka
n polusi:
kompor
minyak,
tungku)
(PMK RI No.
1077 Tahun
2011)
1.Ya, jika
responden
membakar
sampah di dekat
rumah
2.Tidak, jika
responden tidak
membakar
sampah dan
membakar
sampah tetapi
tidak di dekat
rumah
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Nominal
38
Kecamatan
Sumbang,
Kabupaten
Banyumas.
39
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan obyek
sesungguhnya dari penelitian (Notoatmodjo, 2005).
a. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan kriteria
kriteria tertentu yaitu kriteria inklusi dan eksklusi (Hidayat, 2009) dengan
penjabaran sebagai berikut:
1) Kriteria Inklusi
a) Ibu Balita bersedia menjadi responden.
b) Ibu balita dapat berkomunikasi dengan baik.
c) Jika dalam satu keluarga terdapat dua balita yang terdaftar
sebagai sampel, maka hanya satu balita saja yang dijadikan
sampel, yaitu balita yang pertama kali dipilih oleh peneliti
sebagai sampel dari daftar sampel.
2) Kriteria eksklusi
a) Balita berusia 0-5 tahun yang tidak lagi berdomisili di Desa
Kedungmalang.
b) Ibu yang tiga kali berturut-turut ditemui tidak ada di tempat.
b. Besar Sampel
Penentuan besar sampel menurut Hidayat (2009) ditentukan
dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi:
n = { Z1- / 2
P(1P)
P1 ( 1P 1 ) + P 2(1P 2)
2
+ Z1-
}2
(P1 - P2)2
40
Keterangan:
n
= Besar Sampel
Z 1-/2
Z1-
P1
P2
dengan:
P = (P1 + P2)/2
Variabel
P1
P2
N
Sumber
Status Imunisasi 0,537 0,263 98 Catiyas, 2012
Status Gizi
0,533 0,214 70 Catiyas, 2012
Keberadaan
Perokok di
0,526 0,797 94 Tatawi, 2013
dalam rumah
Berdasarkan perhitungan sampel menggunakan rumus uji
41
k=
N
n
k=
199
98
k =2
H. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000), instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Peneliti menggunakan kuesioner, lembar cheklist, dan alat
perekam gambar.
42
1. Kuesioner
Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
responden
untuk
dijawabnya
(Sugiyono,
2010).
43
I. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan
berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder
(Sugiyono, 2012). Data primer diperoleh denga cara wawancara langsung,
observasi dan dokumentasi yang dilakukan terhadap responden di Desa
Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Adapun
data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu kantor kepala Desa
Kedungmalang,
Puskesmas
Sumbang
dan
Pos
Kesehatan
Desa
kedungmalang.
Pengumpulan data diperolah melalui metode:
1.
Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan secara
lisan dari seseorang sasaran penelitian yang berpedoman pada kuesioner
yang telah dipersiapkan. Jenis wawancara dalam pengambilan data ini
yaitu
wawancara
terpimpin
karena
dalam
pengumpulan
data
44
Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik
pengumpulan data digunakan apabila penelitian berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila
responden yang diamati tidak berlalu besar atau banyak. Observasi yang
dilakukan oleh peneliti merupakan observasi non-partisipan berstruktur.
Peneliti tidak terlibat dalam kegiatan responden yang diamati dan hanya
sebagai pengamat. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah
dirancang secara sistematis tentang apa yang diamati, kapan dan dimana
tempatnya (Sugiyono, 2012).
Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi ventilasi, jenis
lantai dan bahan bakar memasak. Pada status gizi dan pemberian
imunisasi juga dilakukan observasi Kartu Menuju Sehat (KMS) balita.
3.
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang (Sugiyono, 2011). Peneliti melakukan dokumentasi
dengan mengabadikan kondisi lingkungan yang di observasi di Desa
Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
J. Analisis Data
45
Analisis
univariat
dilakukan
untuk
mendeskripsikan
2. Analisis Bivariat
Chi-Square
(X2).
Proses
pengujian
Chi
Square
adalah
46
47
variabel
independen
yang
paling
dominan
dalam
penyusunan
alternatif
pemecahan
masalah
yaitu
dapat
48