Kelompok 6 :
Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Makassar
2019
Keputusan Manajemen Berbasis Epidemiologi
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan suatu konsep yang diberikan untuk melayani
kesehatan masyarakat baik perorangan maupun kelompok. Kesehatan sangatlah berarti
bagi seluruh insan atau masyarakat didunia dimanapun berada, yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi. Sehingga
dengan demikian diperlukanlah suatu pemeliharaan kesehatan, dimana kita perlu untuk
melakukan pemeriksaan, pengobatan serta persalinan. Akan tetapi jika pemeliharaan
kesehatan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik dan terlaksana dengan maksimal
akan berdampak pada kesehatan dan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Dalam menjamin dan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan ini, maka
juga harus didukung dengan manajemen pelayanan kesehatan. Karena Manajemen
pelayanan kesehatan menerapkan prinsip manajemen dalam pelayanan kesehatan
sehingga tercipta sistem pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan baik, sesuai dengan
prosedur, teratur, menempatkan orang-orang yang terbaik pada bidang-bidang
pekerjaannya, efisien, dan yang lebih penting lagi adalah dapat menyenangkan
konsumsi atau membuat konsumen puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
Pelayanan kesehatan merupakan fungsi paling mudah nampak dari semua sistem
kesehatan, baik kepada pengguna maupun terhadap masyarakat umum. Penyediaan
layanan menunjukkan semua input yang dapat mendukung pelayanan kesehatan seperti
berbagai input dana, staf, peralatan dan obat-obatan. Peningkatan akses, kemampuan
dan kualitas pelayanan tergantung pada ketersediaan semua pendukung tersebut, mutu
dari terorganisasinya suatu sistem dan manajemen yang berlaku, dan juga besarnya
insentif yang diberikan kepada para pelaku teknis.
Oleh karenanya agar manajemen pelayanan kesehatan dapat berjalan baik maka
diperlukan juga pengambilan keputusan yang tepat yang sesuai dengan tujuan
manajemen pelayanan kesehatan yang diinginkan.
Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus
dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan
yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti
pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau
lebih ( tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-
alternatif yang dimungkinkan).
Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu
diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
Tujuan Pengambilan Keputusan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk
mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat
berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali
terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah
yang harus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan
dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.