Mondastri K Sudaryo
I. Pengertian
▪ Contoh:
• studi pajanan radiasi sinar X dg kematian akibat keganasan
(carcinoma atau sarcoma) pd anak-anak (1950): 1299 ibu dari anak-
anak yang meninggal karena keganasan dibandingkan dengan 1299
ibu dari anak-anak yg tidak terkena keganasan.
• studi merokok dan Ca paru (Richard Doll dan Bradford Hill, 1950)
- 1.357 pasien Ca paru laki-laki dibandinkan dengan 1.357
kelompok kontrol (non-Ca paru) laki-laki.
- Pada setiap kelompok (kasus dan kontrol ditanya tentang jumlah
rata-rata rokok sigaret yang dihisap setiap hari dalam kurun waktu
10 tahun sebelum sakit.
- Proporsi pajanan pada kedua kelompok dibandingkan. Ditemukan
lebih sedikit proporsi perokok berat pada kontrol, dan sangat kecil
proporsi bukan perokok pada kasus.
1
Jumlah rata-rata Kasus Kontrol
Sigaret / hari Ca paru Non- Ca
0 7 61
1-4 55 129
5-14 489 570
15-24 475 431
25-49 293 154
50+ 38 12
Total 1357 1357
D/ C
NE
Na------II------
ND
Nb----S-----
E
NC
NE
Kelebihan:
❖ Kasus:
▪ Sumber kasus:
- Pasien rumah sakit
- Pasien klinik/ praktek swasta
- Pasien puskesmas
- Pasien yang mengikuti program skrining
- Data kasus penyakit pada pencatatan dan pelaporan rutin atau
surveilens
- Data kasus penyakit dari hasil; survei sebelumnya.
- Dll.
▪ Kasus dari sebuah rumah sakit belum tentu mewakili gambaran seluruh
kasus di masyarakat
3
- definisi kasus jelas (kriterian diagnosis klinis atau laboratoris, stadium
atau fase kasus, dll)
- prosedur deteksi dan diagnostik kasus (juga pelaporan kasus) tidak
boleh dipengaruhi status pajanan.
- Prosedure diagnostik menggunakan instrumen yang valid dan reliable
- dapat dipertimbangkan melakukan restriksi kasus untuk mencegah
confounding.
❖ Kontrol:
▪ Sumber kontrol:
➢ pasien penderita penyakit lain di rumah sakit (hospital-based control)
• mudah dan efisien
• responsif/ kooperatif
• sering sulit mengidentifikasi populasi asal kasus
• potensi Berkson bias
• tidak mewakili orang sehat, tapi orang sakit dengan penyakit yang
berbeda
• penyakit yang lama (kronik) dapat merubah status pajanan
• penyakit lain mungkin juga berhubungan dengan pajanan
➢ keluarga kasus (suami, istri, anak, saudara, dll)
• mudah dan efisien
• kooperatif
• karateristik mirip dengan kasus & berbagi pajanan ("sharing
exposure") → dilusi efek
➢ teman atau tetangga kasus
• masih mudah
• belum tentu kooperatif
• berbagi pajanan lingkungan
• potensi participation & recall bias.
➢ masyarakat yang tinggal di sekitar/ di wilayah asal kasus (population-
based control)
• lebih sulit dan lebih mahal
• problem sampling pada populasi (mis: sampling frame tidak
tersedia)
• sering tidak kooperatif
• participation & information bias (termasuk recall bias).
▪ Prinsip pemilihan kontrol: mewakili base population atau study base yang
sama (mewakili populasi asal kasus), sehingga bila pada populasi asal
(populasi yang berisiko) tersebut muncul penyakit (incidence) maka akan
dapat "tertangkap" dalam studi kita sebagai kasus. Perhatikan: prinsip
"kolam renang"
4
a. cumulative sampling: semua kontrol dipilih secara random di akhir
pengamatan setelah semua kasus diidentifikasi
5
Catatan khusus:
c). Jumlah kontrol dapat 1 sampai paling banyak 5 kali jumlah kasus.
Umumnya maksimal 4 kali.
V. Analisis
Kasus Kontrol
E a b
NE c d
m1 m0
Catatan:
6
Rare disease assumption tidak berlaku untuk situasi yang memenuhi 2
syarat berikut:
1. kasus kontrol longitudinal yang menggunakan data insidens
2. teknik sampling kontrol: density sampling
Contoh:
OR = ad/ bc
Interpretasi
Disamping estimasi titik OR, pada kasus kontrolo juga dapat dihitung
estimasi interval confidence interval (CI)
*
sumber soal dan tabel : Gordis, 1996.
7
Matching
I. Pengertian & tujuan
Contoh:
1. Studi kasus kontrol tanpa matching ttg hubungan Beta corotene dengan
Ca paru
2. Studi kasus kontrol dengan matching ttg hubungan Beta corotene dengan
Ca paru
II. Jenis
A. individual matching
B. frequency matching
8
II.A. individual matching
Berdasarkan metode:
1. category matching: kelompok references dipilih yang nilainya berada
dalam kategori yang sama dengan kelompok index (misal: umur 20-
30)
2. caliper matching: kelompok references dipilih yang nilainya tedekat
dengan kelompok index. Tdd:
a. fixed caliper: toleransi kelayakan sama pada semua pasangan
matching (misal: umur index +/- 2 tahun)
b. variable caliper: toleransi kelayakan bervariasi antar pasangan
matching (misal: matching tetangga terdekat)
B. Frequency matching
III. Analisis
Status E pd Kontrol
E NE
Status E E Z11 Z10 Z1.
pd Kasus NE Z01 Z00 Z0.
Z.1 Z.0 Z..
9
mOR= Z10 / Z01
V [ ln(mOR) ] = (1/Z10 ) + (1/Z01)
X MH = (Z10 - Z01 ) / √ (Z10 + Z01 )
Contoh:
Status E pd Kontrol
<20 20+
Status E < 20 30 25 55
pd Kasus 20+ 10 35 45
40 60 100
10