Disusun Oleh :
Owen (2211071054 )
Ardila (2211071 )
Juwati (2211071
DAFTAR ISI
BAB 1……................................................................................................................3
PENDAHULUAN….................................................................................................3
1.2 Tujuan………………………………………………………………………….3
BAB 2……………………………………………………………………………………4
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………4
BAB 3…………………………………………………………………………………...23
PENUTUP……………………………………………………………………………….23
III.1 Kesimpulan………………………………………………………………….23
III.2 Saran…………………………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...24
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 tujuan
1. Mengetahui definisi study case control
2. Mengetahui tujuan study case control
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan study case control
4. Mengetahui tahapan study case control
5. Mengetahui penentuan rasio Odds
6. Mengetahui bias dalam study case control
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Subjek dipilih atas dasar apakah mereka menderita (kasus) atau tidak
(kontrol) suatu kasus yang inggin diamati kemudian proposi pemajanan
dari kedua kelompok tersebut dibandingkan.
2. Diketahui variabel terikat (akibat), kemudian inggin diketahui variabel
bebas (penyebab)
3. Observasi dan penggukuran tidak pada saat yang sama
4. Untuk, kontrol dipilih subjek yang berasal dari populasi dan
karakteristik yang sama dengan kasus
5. Bedanya kelmpok kontrol tidak menderita penyakit yang akan diteliti
6. Tidak menggukur insidensi.
a. kasus
Saat diagnosis
Contoh:
Ingin diketahui hubungan diet dengan kejadian kanke rkolon.
Pertanyaanya harus ditunjukan terhadap diet sebelum timbul gejala
penyakit. Penelitian terhadap penyakit yang timbulnya manifestasi
diperhatikan ekstra untuk menetukan saat gejala pertama timbul. Bila
gejala sudah lama terjadi, sebaiknya kasus jangan dipakai, sebab
sulit dihindarkan kemungkinan terjadinya pajanaan setelah timbul
penyakit.
b. Kontrol
Pemilihan kontrol asalah lebih besar dari pada pemilihan kasus, oleh
karena kontrol semata mata ditentukan oleh peneliti, sehinga sangat
terncam bias. Perlu ditekankan bahwa kontrol harus berasal dari
populasi yang sama dengan kasus, agar risiko yang di teliti. Bila
peneliti inggin mengetahui bahwa kanker payudara berhubunggan
dengan penguna pil KB, maka kriteria inklusi untuk kontrol adalah
subjek yang memiliki peluang untuk minum pil KB yaitu wanita
yang menikah dalam usia subur(wanita yang tridak menikah atau
yang belum mempunyai anak tidak minum pil kontrasepsi)
Pengukuran variabel efek dan faktor risiko merupakan hal yang dentral pada
studi kasus-kontrol.Penetuan efek sudah harus didefinisi dengan jelas dalam
usulan penelitian. Pengukuran faktor risiko atau pajanaan yang terjadi pada
waktu lampau juga sering menimbulkan kesulitan. Kadang tersedia data
objektif, misal rekan medis kumpulan preparat hasil pemilihan patoligo-
anotomik, hasil labolaturium, atau berbagai jenis hasil pencitraan. Namun
lebih sering penetuan pajanaan pada masa lalu dilakukan semata-mata dengan
anamnesis atau wawancara dengan responden, jadi hanya dengan
mengandalkan daya ingat responden yang mungkin dipengaruhi oleh statusnya
(mengalami outcome atau tidak,)
1. Bias seleksi;
2. Bias informasi;
3. Bias perancu (confounding bias).
Contoh jurnal
1. Judul penelitian
2. Peneliti
3. Tujuan penelitian
4. Metode penelitian
5. Syarat metode case control
6. Populasi studi penelitian
7. Sampel penelitian
8. Kasus dan kontrol penelitian
9. Hasil penelitian
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pada studi Case Control hasilnya dihitung dan ditentukan odds rasio.
Interpretasi nilai RO dengan interval kepercayaanya sama dengan
interpretasi pada penelitian Cross-sectional, yakni RO yang> 1 menunjukan
bahwa faktor risiko, bila RO = 1 atau mencakup angka satu berarti bukan
faktor risiko, dan bila kurang dari satu berarti merupakan faktor yang
melindungi atau prodektif
III. Saran
DAFTAR PUSTAKA