BAB I
PENDAHULUAN
Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatan jangkauan
sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan
program yang dicanangkan oleh Pemerintah di bidang Kesehatan sejak tahun 2016. Sesuai
dengan arah pembangunan Kesehatan nasional saat ini bergerak dari kuratif ke promotif dan
preventif sesuai kondisi dan kebutuhan.
Adapun tujuan dari Program Indonesia Sehat Meningkatkan pengetahuan, kesadaran ,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat
sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera. Terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Puskesmas tidak hanya mengandalkan upaya Kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
yang selama ini dilakukan, melainkan juga langsung berkunjung ke keluarga dalam menjangkau
keluarga. Pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah tidak mengurangi kinerja UKBM yang
ada tetapi justru memperkuat UKBM yang selama ini telah dilakukan .Puskesmas akan dapat
mengenali masalah- masalah Kesehatan keluarga secara menyeluruh (holistik).
Puskesmas sebagai garda terdepan melaksanakan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PISPK) dengan melakukan pendataan keluarga di wilayah kerjanya
berdasarkan 12 indikator yang ada dengan pelaksanaan kunjungan rumah. Data tersebut akan di
entry pada suatu aplikasi Keluarga sehat, kemudian dilakukan analisa data dan intervensi
kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang muncul
Puskesmas Tabanan III telah melaksanakan PISPK sejak tahun 2018 dan sudah total
coverage, dilanjutkan kembali sampai tahun 2022 berupa intervensi awal dan intervensi lanjutan
kepada dua desa wilayah kerja yaitu Desa Dajan Peken dan Desa Delod Peken.
2
BAB II
Wy Widyayani Wiramiharja,A.Md
Tim Pembina Wilayah : Dikordinir oleh petugas Perkesmas sebagai coordinator Pembina
wilayah dan beranggotakan 1 orang Pembina wilayah ditiap desa.
Form Kesga , pinkesga, tensi meter digunakan untuk menunjang kegiatan pendataan di
wilayah kerja Puskesmas Tabanan III
4
2.3 Metode
2.5 Sasaran
Sasaran Pendataan intervensi awal PIS-PK tahun 2022 adalah keluarga baru dan keluarga
dengan anggota baru,dan Intervensi lanjutan dilakukan kepada keluarga yang memiliki
masalah Kesehatan
2.6 Pelaksanaan
Pendataan dilaksanakan terlebih dahulu mengirim surat ke Perbekel wilayah kerja untuk
meminta data terbaru jumlah KK di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III, kemudian setelah
diberikan data dilanjutkan dengan mengirimkan surat ke perbekel untuk dilanjutkan ke
kepala wilayah setempat agar diinformasikan ke masing -masing KK akan diadakan
pendataan PIS-PK kembali. Selanjutnya surveyor melakukan pendataan dengan langsung
turun kelapangan mengunjungi KK , selesai pendataan surveyor melakukan penginputan
data ke Sistem Online (Aplikasi Keluarga Sehat) dan setelah selesai penginputan admin
menarik data untuk menyaring KK yang memiliki masalah-masalah Kesehatan sehingga
dapat dilanjutkan Kembali untuk intervensi lanjutan. Setelah dilakukan Intervensi Awal dan
Intervensi Lanjutan admin menarik data untuk mendaptkan nilai IKS wilayah.
5
BAB III
HASIL KEGIATAN
a. Jumlah KK yang sudah didata sebanyak 4862 KK dan jumlah KK yang dilakukan
intervensi awal dan lanjutan sebanyak 1082 KK pada tahun 2022
b. Indeks keluarga sehat (IKS) di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III
Tabel 3.1 Indeks Keluarga Sehat (IKS)
IKS Jumlah KK %
Sehat 2925 60,16 Hijau
Pra Sehat 1911 39,30 Kuning
Tidak Sehat 26 0,54 Merah
Jumlah 4862 100
60
50
40
30
20
10
0
Sehat Pra Sehat Category 3
6
IKS wilayah di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III adalah 2,925/4862= 0,60 yang
artinya wilayah kerja Puskesmas Tabanan III termasuk kategori Pra Sehat dengan
kategori IKS sehat > 0,8
c. Cakupan Indikator
Terdapat 12 Indikator dalam menentukan kriteria keluarga sehat. Berikut ini
adalah 12 cakupan indikator KS dari hasil survei di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tabanan III
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Nilai Jumlah %
Y 1896 79,69
T 610
N 2366
Cakupan indikator Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) adalah
79,69 %
2. Ibu melakukan persalinan di Fasilitas Kesehatan
Tabel 3.3 Cakupan Indikator Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
Nilai Jumlah %
Y 331 100
T 0
N 4531
Cakupan indikator Ibu melakukan persalinan di fasilitas Kesehatan adalah 100%
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Tabel 3.4 Cakupan Indikator Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Nilai Jumlah %
Y 336 99,71
T 1
N 4530
7
Cakupan Indikator bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah 99,71% (Sudah
dilakukan intervensi lanjutan dan sudah diinput tetapi di aplikasi nilai indikator
tidak mau berubah seharusnya sudah tercapai 100%
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) ekslusif
Tabel 3.5 Cakupan Indikator Bayi mendapat air susu ibu (ASI) ekslusif
Nilai Jumlah %
Y 371 81,2
T 86
N 4405
Cakupan indikator bayi mendapat air susu ibu (ASI) ekslusif adalah 81,2 %
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Tabel 3.6 Cakupan Indikator Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Nilai Jumlah %
Y 1160 97,28
T 32
N 3670
Cakupan indikator balita mendaptkan pemantauan pertumbuhan adalah 97,28%
6. Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Tabel 3.7 Cakupan Indikator Penderita tuberculosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar
Nilai Jumlah %
Y 9 43,75
T 3
N 4850
Cakupan indicator penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar adalah 43,75% (Sudah dilakukan intervensi lanjutan dengan hasil sudah
berobat TB sesuai standar,dan data sudah diinput tetapi di aplikasi nilai indikator
tidak mau berubah seharusnya sudah tercapai 100%)
8
Nilai Jumlah %
Y 823 90,3%
T 90
N 3949
Cakupan indikator penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
adalah 90,3%
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Tabel 3.9 Cakupan Indikator Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
dan tidak ditelantarkan
Nilai Jumlah %
Y 17 94,44
T 2
N 4843
Cakupan indikator penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan adalah 94,44%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Tabel 3.10 Cakupan Indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok
Nilai Jumlah %
Y 2743 56,39
T 2119
N 0
Cakupan Indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah 56,39%
9
Nilai Jumlah %
Y 4562 93,82%
T 300
N 0
Cakupan Indikator keluarga menjadi anggota JKN adalah 93,82%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Tabel 3.12 Cakupan Indikator keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Nilai Jumlah %
Y 4854 99,83
T 8
N 0
Cakupan Indikator keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah 99,83%
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Tabel 3.13 Cakupan Indikator keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
Nilai Jumlah %
Y 4842 99,59
T 20
N 0
Cakupan indikator keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Adalah 99,59%
10
Cakupan 12 Indikator
120
100
80
60
40
20
0
Kb ke
s si AS
I
ita C HT GJ ko
k N ih ha
t
s i sa l TB OD
JK rs
fa un Ba Ro B e Se
iL n ng Ai
r n
Im
ba ba
m
m Ja
Tu
11
Tabel.3.14 Cakupan Indikator Keluarga Sehat di Desa Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tabanan III
Persalinan di Fasyankes
Pada tabel diatas dari 12 indikator keluarga Sehat data indikator bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap belum berubah di dalam aplikasi yang sebenarnya cakupannya
sudah mencapai 100% dan di indikator penderita TB paru dapat pengobatan sesuai standar
sudah dilakukan intervensi dan sudah dirubah data dalam aplikasi tetapi belum berubah
yang seharusny sudah mencapai 100
13
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil analisa data PIS-PK wilayah kerja Puskesmas Tabanan III IKS Wilayah
adalah 0,60 yang artinya desa pra sehat. Cakupan indikator PIS-PK sebagai berikut.
Tabel 4.1 Cakupan Capaian Indikator PIS-PK wilayah kerja Puskesmas Tabanan III
Dari hasil analisis data pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III
diperoleh 7 Indikator yang belum mencapai target
Tabel 4.2 Capaian Indikator PIS-PK di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan III yang dibawah
Target
No Indikator Cakupan
1 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 56,39
Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya akan dicari akar penyebab
dari masalah tersebut sehingga dapat dilakukan intervensi lanjutan .
16
17
Manusia Metode
Penderita belum menyadari terkena HT Berobat tidak rutin Screening masyarakat dengan HT
belum maksimal mencapai seluruh
Pengetahuan masyarakat kurang Cek Kesehatan kurang (Tekanan darah) masyarakat
Penderita hipertensi
melakukan pengobatan
secara teratur standar
Manusia Metode
Manusia Metode
Keinginan memiliki JKN Mempunyai asuransi kesehatan Administrasi pendaftaran JKN masih dirasakan
tidak ada lainnya selain JKN rumit dan antrean cukup panjang
Pengetahuan masyarakat kurang Belum efektifnya sosialisasi dan peran
Belum merasa membutuhkan Kawil dan lintas sektor terkait warga yang
belum memiliki JKN Keluarga sudah menjadi
anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
Manusia Metode
Ibu Bekerja Anggota keluarga tidak ada yg bisa Kurangnya Kerjasama lintas sektor dan masyarakat
mengantar (kurangnya anggota keluarga) terkait jadwal posyandu
Pengetahuan masyarakat kurang
Balita mendapatkan
pemantauan pertumbuhan
Sarana transportasi ke posyandu yang Beberapa masyarakat rumah Posyandu terletak dipinggir jalan
kurang karena banyak balita jauh dari posyandu besar/ramai sehingga kekwatiran keluarga
diasuh kakek atau nenek terjadinya kecelakaan saat mengajak balita kesana
Sarana Lingkungan
21
Manusia Metode
Pasangan bekerja jauh Kontraindikasi Medis Banyak yang memilih metode KB alamiah
(Kelainan Hormonal, Jantung)
Sedang mengikuti program kehamilan
Manusia Metode
Kebiasaan dan ketergantungan rokok Keinginan berhenti tidak ada Penyuluhan rokok belum efektif
mengantar (kurangnya anggota keluarga) Sanksi terhadap Perda KTR
Pengetahuan masyarakat kurang Masih mengganggap rokok sebagai kebutuhan belum berjalan
Alat cek kadar CO2 belum efektif Belum memiliki klinik upaya berhenti Kawasan tanpa rokok (KTR) kurang
Digunkan secara maksimal merokok kalaupun ada tidak diindahkan
Mudahnya mendapatkan rokok Kurangnya dukungan keluarga/lingkungan
Sarana Lingkungan
23
Manusia Metode
Kesadaran akan sanitasi sehat kurang Keinginan membuat satu percontohan Pemantauan dan pengawasan belum efektif
jamban kurang
Pengetahuan masyarakat kurang Pemicuan STBM belum efektif
Sosial Lingkungan
Ekonomi
24
Intervensi ke Intervensi ke
keluarga keluarga untuk
mengetahui
kendala keluarga
dan jika ada solusi
bisa langsung
diberikan
4 Rendah cakupan Melakukan Melakukan Program Gizi
penyuluhan penyuluhan
Balita mendapatkan
pentingnya pentingnya
pemantauan pertumbuhan balita pertumbuhan balita
pertumbuhan Melakukan Melakukan
Kerjasama lintas Kerjasama lintas
sektor dan sektor dan
masyarakat terkait masyarakat terkait
jadwal posyandu jadwal posyandu
Melakukan (kader posyandu)
intervensi Melakukan
kekeluarga terkait intervensi
pemantauan kekeluarga terkait
pertumbuhan balita pemantauan
pertumbuhan balita
5 Rendah cakupan Melakukan Melakukan Program KB
penyuluhan penyuluhan
Keluarga mengikuti
Melakukan Melakukan
program keluarga intervensi ke intervensi ke
berencana (KB) keluarga keluarga
BAB V
26
PEMBAHASAN
Dari hasil pendataan PIS-PK terhadap 1082 KK di UPTD Puskesmas Tabanan III yang
dilakukan mulai bulan Pebruari 2022 sampai dengan Nopember 2022, didapatkan data Keluarga
Sehat sebanyak 2925 KK (60.16%), Keluarga Pra Sehat sebanyak 1911 KK (39.30%) dan
Keluarga Tidak Sehat sebanyak 26 KK (0.54%). Setelah dilakukan analisis hasil pendataan
tersebut dapat ditentukan Indeks Keluarga Sehat (IKS) Wilayah Puskesmas Tabanan III yaitu
0.600 atau kategori Pra Sehat.
Selain IKS wilayah UPTD Puskesmas Tabanan III, analisis hasil pendataan PIS-PK juga
menghasilkan angka cakupan 12 indikator keluarga sehat yang menunjukkan permasalahan yang
mempengaruhi nilai IKS UPTD Puskesmas Tabanan III. Setelah dilakukan scoring didapat tujuh
indikator yang menjadi prioritas masalah UPTD Puskesmas Tabanan III untuk dilakukan
intervensi agar dapat meningkatkan IKS wilayah UPTD Puskesmas Tabanan III. Adapun tujuh
indikator tersebut adalah : 1) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, 2)
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, 3) Keluarga sudah
menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), 4) Balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan, 5) Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB), 6) Anggota keluarga
tidak ada yang merokok, 7) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Cakupan tujuh indikator yang menjadi prioritas masalah Keluarga Tidak Sehat di UPTD
Puskesmas Tabanan III tersebut telah dibuatkan rencana pemecahan masalahnya dan
diintervensi oleh masing-masing penanggung jawab program sesuai dengan rencana intervensi
masalah yang sudah disusun seperti cakupan penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur akan ditindaklanjuti oleh pemegang program PTM dengan beberapa kegiatan yang akan
dilakukan, 2) cakupan penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
oleh pemegang program jiwa, cakupan keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) oleh pemegang program promkes dan operator JKN puskesmas, cakupan balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan oleh pemegang program Gizi, cakupan keluarga
mengikuti program keluarga berencana (KB) oleh pemegang program KB, cakupan anggota
keluarga tidak ada yang merokok oleh pemegang program PTM, cakuan keluarga mempunyai
akses atau menggunakan jamban sehat oleh pemegang program Kesling.
27
BAB VI
PENUTUP
UPTD Puskesmas Kerambitan III merupakan satuan kerja dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan yang telah dilakukan pendataan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dengan Hasil bahwa Puskesmas Tabanan III memiliki kategori
IKS Pra Sehat 0,600. Capaian IKS ini dipengaruhi oleh cakupan indikator yang rendah antara
lain cakupan 1) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, 2) Penderita
gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, 3) Keluarga sudah menjadi
anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), 4) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan,
5) Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB), 6) Anggota keluarga tidak ada yang
merokok, 7) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat