Desain penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan suatu
rangkaian kegiatan dalam rangka menjawab
masalah penelitian. Rangkaian kegiatan yang
tercakup dalam suatu desain penelitian antara
lain pemilihan dan pengalokasian subjek,
pemilihan intervensi/perlakuan, pengukuran
hasil/akibat, dan pengumpulan data dalam
suatu kegiatan penelitian
Pemilihan desain penelitian hendaknya
disesuaikan dengan tujuan penelitian atau
rumusan masalah yang ingin dijawab.
Pemilihan desain penelitian dimaksudkan
untuk menghemat waktu, biaya, dan
tenaga peneliti namun tetap dapat meraih
tujuan penelitian.
Observasional
Ada perlakuan
(treatment/intervention)
yang diberikan peneliti
kepada subjek
YA
Penelitian Observasional
Deskriptif
Analitik
Penelitian Eksperimental
YA
Apakah ada
randomisasi
perlakuan?
TIDAK
Case report
Potong Lintang
(cross sectional)
Case series
Kasus-kontrol
Kohort
Potong Lintang
(cross sectional)
Ekologi
Eksperimental
Murni
Kuasi
Eksperimental
Desain Penelitian
Observasional
Analitik
Melihat /mengukur
hubungan/pengaruh
antara Paparan (sebab)
dengan efek
Menilai interaksi antara
paparan (sebab) dengan
efek
Terpapar,
Tak Berpenyakit
E+ D-
Tak terpapar,
Berpenyakit
E- D+
Tak terpapar,
Tak berpenyakit
E- D-
Kerugian
Mudah
Murah
Waktu relatif lebih singkat
Sering membutuhkan
jumlah sampel yang besar
untuk mempertahankan
power atau kekuatan
analisis
terbatas untuk dipakai
sebagai analisis
hubungan kausalitas
Penelitian kohort
Kohort = pasukan romawi (bahasa latin)
Kohort adalah komponen populasi yang diidentifikasi
sehingga karakteristiknya (misalnya: sebab kematian,
angka suatu penyakit) dapat ditentukan setelah periode
waktu tertentu
Kohort sering digunakan untuk menjelaskan orang yang
lahir pada tahun tertentu yang diikuti untuk
menjelaskan berbagai karakteristik dari sekelompok
orang yang diikuti selama periode waktu tertentu
tersebut.
waktu
Closed cohort
Kohort prospektif
A research study that follows over time groups of
individuals who are alike in many ways but differ by a
certain characteristic (for example, female nurses who
smoke and those who do not smoke) and compares
them for a particular outcome (such as lung cancer).
(http://www.cancer.gov/dictionary/?CdrID=286693)
Kohort retrospektif
A research study in which the medical records of
groups of individuals who are alike in many ways but
differ by a certain characteristic (for example, female
nurses who smoke and those who do not smoke) are
compared for a particular outcome (such as lung
cancer). Also called historic cohort study.
(National Cancer Institute Dictionary, http://www.cancer.gov/dictionary/?
CdrID=286525)
Penelitian kohort
Keuntungan
Kerugian
Studi kasus-kontrol
= studi case-referent= studi restropektif
Dimulai dengan indentifikasi orang dengan penyakit
(atau variabel outcome) yang diteliti dan kelompok
kontrol (reference) yang sesuai.
Hubungan antara faktor risiko penyakit diuji dengan
membandingkan kelompok dengan penyakit dan tanpa
penyakit dalam hal seberapa sering faktor risiko
muncul.
Tidak terpapar
terpapar
Subjek tanpa penyakit
(kontrol)
Tidak terpapar
Waktu
Pemilihan kontrol
1. Kontrol dapat dipilih dengan matching dari kasus
dalam hal variabel penting tertentu seperti umur dan
jenis kelamin
2. Kontrol dapat dipilih dari sampel populasi tanpa
penyakit yang diteliti (unmatched design)
Pemilihan kontrol
Secara umum, kasus dan kontrol harus berasal dari
populasi yang sama. Tetapi ini tidak mudah. Jika kita
mengambil kontrol dari populasi RS misal pada
penelitian hubungan antara merokok dan kanker paru
karena merokok tidak hanya berkaitan dengan kanker
paru saja melainkan juga penyakit lain. Jadi akan
mengundang bias.
Tetapi, bukan berarti kasus dan kontrol harus sama
kecuali dalam hal dengan penyakit dan tanpa penyakit,
karena ini akan membawa pada overmatching
Matching
Over matching akan menyebabkan beberapa variabel
yang potensial sebagai pengganggu (counfounding)
tidak bisa diukur seberapa kekuatan hubungannya
dengan paparan dan outcome
Sebaiknya matching hanya dilakukan bila tidak ada cara
lain untuk mengendalikan pengganggu (confounding).
Alternatif lain untuk mengendalikan confounding adalah
dalam analisis statistik (standardisasi dan stratifikasi)
Studi Kasus-Kontrol
Kelebihan:
Kerugian
1. praktis, murah,
1.Mengundang bias: karena
membutuhkan waktu
identifikasi paparan
yang lebih pendek
tergantung pada rekam
daripada studi kohort
medis atau memori
2. Berguna untuk meneliti 2.Tidak mudah memilih
penyakit yang jarang
kelompok kontrol
Penelitian Eksperimental
Clinical trial
Clinical trial adalah serangkaian eksperimen yang
dilakukan oleh profesional kesehatan atau organisasi
pelayanan kesehatan untuk mengevaluasi suatu
intervensi/treatment dalam suatu setting klinis (Chow,
2000 in Chernick, 2003)
Clinical trials
Phase I
Phase II
Phase III
Phase IV
RC
T
Blinding
Apakah yang disebut blind, single-blind,
dan double-blind?
Mengapa blinding penting, terutama dalam
RCT?
Measurement bias
Mis-classification bias
Cross-over trials
Salah satu cara untuk meminimalkan
jumlah sampel, namun membutuhkan
komplians subyek yang baik.
Langkah-langkah (contoh):
Kumpulan sampel dialokasikan secara acak ke
dalam 2 kelompok (klp. A dan klp.B)
Klp. A mendapatkan obat I selama 6 minggu,
lalu masuk wash-out period 2 minggu, lalu
mendapatkan obat II selama 6 minggu.
Klp. B mendapatkan obat II selama 6 minggu,
lalu masuk wash-out period 2 minggu, lalu
mendapatkan obat I selama 6 minggu.
Open trials
Tanpa randomisasi, tanpa kelompok kontrol, dan dokter
maupun pasien (subjek) tahu jenis intervensi mana
yang berlaku pada subjek.
Studi phase I, pasien paham bahwa obat/ intervensi
yang dilakukan masih dalam tahap pengembangan dan
penyelidikan.
Efek dari besarnya harapan subjek terhadap obat baru
sulit untuk diminimalkan.
Sequential design
Suatu rangkaian kegiatan pengambilan subjek,
perlakuan, dan pengukuran outcome yang dilakukan
secara sekuens yang ditentukan oleh data yang
diperoleh di setiap akhir sekuens.
Misal: family study pada suatu penyakit.
Further readings:
Chernick MR and Friis RH. 2003. Introductory Biostatistics.
New Jersey: John Wiley & Sons.
Elston RC and Johnson WD. 2008. Basic Biostatistics for
Geneticist and Epidemiologist. West Sussex: John Wiley &
Sons.
Peat J, et al. 2001. Health Science Research: A Handbook of
Quantitative Methods. Singapore: South Wind Production.
Smoller-Wassertheil S. 2004. Biostatistics and Epidemiology:
A Primer for Health and Biomedical Professionals. New York:
Springer-Verlag.
Referensi
Grimes DA, Schulz KF. Descriptive studies: what they can and cannot do. Lancet
2002; 359:145-149.
Campbell, M.J., Machin, D. 2003. Medical Statistic: a commonsense Approach 3 rd
edition. Wiley. UK
Altman, D.G.1991. Practical Statistics for Medical Research. Chapman and Hall.USA
Chernick MR and Friis RH. 2003. Introductory Biostatistics. New Jersey: John Wiley &
Sons.
Elston RC and Johnson WD. 2008. Basic Biostatistics for Geneticist and
Epidemiologist. West Sussex: John Wiley & Sons.
Peat J, et al. 2001. Health Science Research: A Handbook of Quantitative Methods.
Singapore: South Wind Production.
Smoller-Wassertheil S. 2004. Biostatistics and Epidemiology: A Primer for Health
and Biomedical Professionals. New York: Springer-Verlag.